DISUSUN OLEH :
SANTI YULIANA
2030801033
BIOLOGI
DOSEN PENGAMPU :
Saya tentu menyadari bahwa Laporan Praktikum ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, saya mengharapakan kritik serta saran dari pembaca untuk Laporan
Praktikum ini , supaya Laporan Praktikum ini nantinya dapat menjadi Laporan
Praktikum yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
Laporan Praktikum ini saya mohon maaf yang sebesar besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Tujuan Praktikum.......................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................2
BAB III.................................................................................................................................5
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat....................................................................................................5
B. Alat dan Bahan...........................................................................................................5
C. Cara Kerja...................................................................................................................5
BAB IV................................................................................................................................6
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil...........................................................................................................................6
B. Pembahasan...............................................................................................................7
BAB V.................................................................................................................................8
PENUTUPAN
A. Kesimpulan................................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari kehidupan kita.
Kita senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari. Makanan yang kita
konsumsi sebagian besar bersifat asam, sedangkan pembersih yang kita gunakan
(sabun, detergen, dll.) adalah basa. Enzim-enzim dan protein dalam tubuh kita
juga merupakan asam.
Basa : suatu zat atau senyawa yang dapat menghasilkan senyawa garam jika
bereaksi dengan asam. Basa dibagi menjadi dua, yaitu basa kuat atau kostik dan
basa lemah
Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan.
Keasaman tanah akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada di
atasnya. Kualitas air juga dapat ditentukan dengan mengukur tingkat
keasamannya. Suatu daerah yang dilanda hujan asam akan mengalami kerusakan
lingkungan yang cukup buruk.
Kebanyakan asam dan basa (yang belum bercampur dengan senyawa lain)
di alam berupa liquid (larutan). Karena bentuk inilah yang mudah untuk
direaksikan dengan senyawa lainnya. Meskipun asam dan basa yang kita
konsumsi sehari-hari berupa padatan seperti makanan dan sabun, namun pada
akhrinya tetap butuh diencerkan juga (direaksikan atau dicampur dengan air) agar
lebih mudah diserap atau digunakan. Dari hal itulah, penyusun membuat makalah
ini dengan judul “Larutan Asam dan Larutan Basa”.Alasan lainnya adalah agar
sesuai dengan tema yang diberikan oleh dosen, yaitu asam dan basa.
B. Tujuan Praktikum
1. Memahamami apa itu asam dan basa
2. Mengetahui perubahan yang terjadi pada bahan yang di uji dalam
praktikum asam dan basa
3. Mengetahui perbedaan asam dan basa
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hubungan antara teori bronsted-lowry dan teori Arrhenius adalah teori
Bronsted-Lowry tidak berlawanan dengan teori Arrhenius. Teori Bronsted-Lowry
merupakan teori perluasan teori Arrhenius. Ion hidroksida tetap berlaku sabagai
basa karena ion hidroksida menerima ion hidrogen dari asam dan membentuk air.
Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan karena asam bereaksi dengan
molekul air pemberian sebuah proton pada molekul air. Ketika gas hidrogen
klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam hidroksida, molekul
hidrogen klorida memberikan sebuah proton (sebuah ion hidrogen) ke molekul
air. Ikatan koordinasi (kovalen datif) terbentuk antara satu pasangan mandiri pada
oksigen dan hidrogen dari HCl menghasilkan ion hidroksonium, H3O+. ketika
asam yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan basa yang berfungsi sebagai
asam sebenarnya adalah ion hidroksonium. Sebagai contoh, proton ditransfer dari
ion hidroksonium ke ion hidroksida untuk mendapatkan air (Anonim, 2010, hal:
5).
Sifat asam senyawa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion
hidrogen (H+). Asam akan terionisasi menjadi ion hidrogen dan ion sisa asam
yang bermuatan negatif. Sedangkan sifat sifat basa senyawa yaitu zat yang dalam
air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH–). Ion hidroksida terbentuk karena
senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam
air. Basa dapat menetralisir asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O). Sabun
merupakan salah satu zat yang bersifat basa. Zat yang bersifat asam berasa asam,
sedangkan zat yang bersifat basa berasa pahit. Hubungan sifat basa dengan pH
yaitu apabila suatu senyawa bersifat asam maka pH<7 dan apabila suatu senyawa
bersifat basa maka pH>7. pH merupakan karakteristik keasaman atau kebasaan
suatu larutan air. Alat untuk mengukur pH larutan adalah dengan menggunakan
kertas lakmus. Jika lakmus biru oleh suatu zat diubah menjadi lakmus merah
maka zat tersebut bersifat asam. Sedangkan lakmus merah diubah menjadi lakmus
biru, maka zat tersebut bersifat basa. (ikkhybieber,2011).
Berdasarkan Rachmadany ( 2017 ). Asam dan basa memiliki sifat - sifat sebagai
berikut :
a. Asam
Sifat - sifat asam, yaitu :
2
mempunyai rasa masam (tetapi jangan mencicipinya).
mengubah lakmus biru menjadi merah.
dapat menghantarkan arus listrik (asam kuat).
jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidrogen (H+).
bersifat korosif terhadap logam.
dapat menetralkan basa.
b. Basa
Sifat - sifat basa, yaitu :
terasa licin jika terkena kulit (tidak untuk dicoba di kulit,
berbahaya),
mengubah lakmus merah menjadi biru,
dapat menghantarkan arus listrik (basa kuat),
jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksil (OH-), dan
dapat menetralkan asam.
3
bersifat kaustik. Beberapa basa yang dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari, seperti ditunjukkan berikut ini :
Aluminium hidroksida (Al(OH)3), deodoran, obat maag.
Kalsiun hidroksida (Ca(OH)2), plester.
Magnesium hidroksida (Mg(OH)2), obat pencahar (antacid).
Natrium hidroksida (NaOH), sabun, pembersih saluran air. ( Filly,
2014 )
4
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Tempat : Dirumah
1. Gelas 5 buah
2. Sendok
Bahan :
1. Air
2. Jeruk nipis
3. Sabun cair
4. Kunyit
5. Deterjen
6. Garam
C. Cara Kerja
Membuat ekstrak dari indikator alami
1) Indikator alam dihaluskan menggunakan parutan , kemudian
disaring ekstrak larutannya.
2) Diperoleh ekstrak indikator kunyit
Identifikasi Asam Basa
masukkan ekstrak kunyit kedalam masing-masing gelas berisi bahan yang
sudah disiapkan sebanyak 3x / 3 sendok makan. Amati dan catat
perubahan warna yang terjadi pada masing-masing bahan .Lakukan pada
larutan lain dengan perlakuan yang sama.
5
BAB IV
A. Hasil
6
Gambar 2. Bahan Indikator Setelah Dicampur Ekstrak Kunyit
B. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diketahui pada tabel 1 yaitu
penelitian asam basa menggunakan indikator alami. Pada gelas yang diisi bahan
bahan seperti air perasan jeruk,air garam, air sabun dan air deterjen yang awalnya
berawarna putih berubah warna setelah dicampurkan oleh ekstrak kunyit. Bisa
dilihat dari tabel 1 air sabun yang awalnya berwarna putih menjadi kuning keruh
yang lebih pekat dari bahan yang lain, air jeruk yang awalnya berwarna keruh
menjadi kuning keruh, air garam yang berwarna bening menjadi kuning, dan air
deterjen yang berwarna putih berubah warna menjadi merah. Disini menandakan
bahwa garam dan air perasan jeruk bersifat asam karna warna kunyit yang
dicampurkan ke bahan tersebut sama sekali tidak berubah warna atau masih
berwarna kuning seperti warna kunyit sebelumnya. Sedangkan air sabun dan air
deterjen bersifat basa dikarenakan warna kunyitnya berubah setelah dicampurkan
ke dalam kedua bahan tersebut. Asam merupakan suatu zat atau senyawa yang
menimbulkan rasa masam sedangkan Basa adalah suatu zat atau senyawa yang
dapat menghasilkan senyawa garam jika bereaksi dengan asam. Basa dibagi
menjadi dua, yaitu basa kuat atau kostik dan basa lemah.
7
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Bisa disimpulkan bahwa Asam merupakan suatu zat atau senyawa yang
menimbulkan rasa masam sedangkan Basa adalah suatu zat atau senyawa yang
dapat menghasilkan senyawa garam jika bereaksi dengan asam. Basa dibagi
menjadi dua, yaitu basa kuat atau kostik dan basa lemah.
Menunjukan terjadinya perubahan warna pada air garam,air jeruk,air sabun dan
air deterjen setelah dicampur menggunakan indikator alami yaitu kunyit. Hal ini
disebabkan karna adanya sifat asam pada air garam dan air jeruk. Dan adanya sifat
basa pada air deterjen dan air sabun.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian kali ini adalah supaya
lebih berhati hati dan teliti dalam melakukan percobaan dan alangkah baiknya jika
ada yang ingin melakukan penelitian serupa dengan mengganti bahan dan langkah
supaya hasilnya lebih bervariasi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Chemistry As a Center of Science. http://www.repository.usu.ac.id.
30/11/2020