PENGENCERAN
DISUSUN OLEH :
SANTI YULIANA
2030801033
DOSEN PENGAMPU :
Assalamualaikum wr wb, segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya
kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti- nantikan syafaatnya di
akhirat nanti.
Saya tentu menyadari bahwa Laporan Praktikum ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, saya mengharapakan kritik serta saran dari pembaca untuk Laporan
Praktikum ini , supaya Laporan Praktikum ini nantinya dapat menjadi Laporan
Praktikum yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
Laporan Praktikum ini saya mohon maaf yang sebesar besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu
senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai
yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa
dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa
yang dilarutkan/diencerkan
B. Tujuan Praktikum
Untuk memahami apa itu pengenceran pada larutan dan faktor pengenceran.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
belum mengerti mengenai teknik pengenceran. Baik caranya maupun
perhitungannya (Krisnadwi, 2013). Untuk membuat suatu larutan dalam
laboratorium maka diperlukan cara-cara tertentu agar tidak terjadi kesalahan yang
dapat membahayakan diri kita sendiri. Bagi orang-orang yang telah bekerja di
suatu instansi pembuatan larutan mungkin hal biasa namun tidak bagi semua
orang (Seran, 2010). Pengenceran dapat dilakukan dengan menambahkan
aquadest ke dalam larutan. Selain itu, pengenceran dapat dilakukan dengan cara
terlebih dahulu menentukan konsentrasi dan volume larutan yang akan dibuat. Di
dalam pengenceran suatu larutan berlaku rumus V1M1=V2M2 (Ferdinan, 2013).
3
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Tempat : Dirumah
Alat :
Bahan :
C. Cara Kerja
Pengenceran NaCl :
4
1. Pengenceran NaCl dari 0,1ml menjadi 0,01m yang sebelumnya sudah kita
konversi dulu jadi kita dapatkan berapa volume yang kita perlukan atau
yang kita ambil dari larutan NaCl 0,01m
2. Disini kita memipet larutan NaCl sebanyak 10ml, kita mengambil larutan
dengan menggunakan piepet pipet volume 10ml.
3. Selanjutnya kita memasukan kedalam labu ukur 100ml dan kita
tambahkan akuades. Penambahan akuades hingga dasar leher labu ukurnya
4. Tahap selanjutnya kita membersihkan cairan – cairan yang ada pada
dinding labu ukurnya dengan cara menggunakan tisu pada batang
pengaduk dan kita masukkan, kita usap dengan cara memutar batang
pengaduk sehingga cairan yang ada pada dinding labu ukur akan terserap
ketisunya.
5. Selanjutnya kita homogenkan agar larutan tercampur secara merta.
6. Setelah mendapatkan larutan yang homogen, kita tuang larutan tadi
kedalam beker glass 100 ml dan larutan tersebut bisa kita sebut larutan
NaCl dengan kosentrasi 0,01M.
5
7. Usap dinding leher labu ukur menggunakan tisu. Tambahkan sedikit
tambah sedikit akuades sedikit demi sedikit
8. Selanjutnya larutan di homogenkan agar tercampur merata
9. Setelah tercampur selanjutnya larutan dipindahkan kedalam beker glass
100 ml.
1. Percobaan pengenceran metil biru dari konsentrasi pekat atau 100 ppm
menuju ke 1 ppm, setelah dihitung kita hanya membutuhkan 1ml dari
metil biru 100 ppm
2. Pipet metil biru lalu pidahkan ke dalam labu ukur sebanyak 1ml,
selanjutnya tambahkan akuades. Lalu membuat tanda batas
3. Bersihkan dinding labu ukur menggunakan batang pengaduk yang dibaluti
tisu.
4. Lalu homogenkan larutan agar tercampur rata.
5. Selanjutnya pindahkan larutan ke dalam beker glass.
6
BAB IV
A. Hasil
Pengenceran NaCl :
Dik : M1 = 0,1 mL
M2 = 0,1 M
V2 = 10 mL
Dit : V1 ?
0,1
x=
0,1
x=1 mL
1 mL 10 mL
10
x=
1
x = 10x nya
Pengenceran H2SO4 :
7
Terdapat perbedaan visualisasi dari H2SO4 sebelum dan sesudah
pengenceran. Dimana larutan yang sudah diencerkan terlihat lebih bening dari
pada larutan yang belum diencerkan.
B. Pembahasan
8
Pengenceran dapat dilakukan dengan mengetahui terlebih dahulu
konsentrasi yang diinginkan. Dalam pengenceran berlaku rumus V1M1=V2M2.
Dimana V1 adalah volume awal larutan sebelum diencerkan. M1 adalah
konsentrasi awal larutan sebelum diencerkan. V2 adalah volume akhir larutan
yang telah diencerkan. M2 adalah konsentrasi larutan yang telah diencerkan.
9
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah agar semua praktikan dapat
mengikuti prosedur pada percobaan, sehingga praktikan dapat mengerti akibat
dari proses-proses yang dilakukan pada pengenceran larutan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11