Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENCERAN LARUTAN DAN FAKTOR

PENGENCERAN

DISUSUN OLEH :

SANTI YULIANA

2030801033

DOSEN PENGAMPU :

RIRI NOVITA SUNARTI,M.Si

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb, segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya
kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti- nantikan syafaatnya di
akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya ,baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran ,sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan laporan praktikum sebagai tugas mata kuliah
Praktikum Kimia yang berjudul “Laporan Praktikum Tentang Pengenceran
Larutan dan Faktor Pengenceran”.

Saya tentu menyadari bahwa Laporan Praktikum ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, saya mengharapakan kritik serta saran dari pembaca untuk Laporan
Praktikum ini , supaya Laporan Praktikum ini nantinya dapat menjadi Laporan
Praktikum yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
Laporan Praktikum ini saya mohon maaf yang sebesar besarnya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen pengampu saya Ibu Riri Novita Sunarti, M.Si, yang telah
membimbing dalam mata kuliah ini.

Demikian, semoga Laporan Praktikum ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


Saya ucapakan Wassalamualaikum wr wb.

Palembang, 04 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
DAFTAR GAMBAR

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengenceran biasanya menggunakan larutan berupa larutan fosfat buffer,


larutan garam fisiologis 0,9 % atau larutan ringer. Dengan pengenceran dapat
mengurangi kepadatan bakteri yang ditanam. Secara umum, metode penanaman
dapat dibedakan atas dua macam yaitu metode tuang (pour plate) dan metode
sebar (spread plate)

Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan


cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika
suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah
panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat
pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang
harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke
dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat
menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik.
Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit

Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu
senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai
yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa
dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa
yang dilarutkan/diencerkan

B. Tujuan Praktikum

Untuk memahami apa itu pengenceran pada larutan dan faktor pengenceran.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan pengenceran selalu terjadi, misalnya


ketika ibu sedang memasak di dapur, apabila sayur yang disiapkan ternyata
terlampui asin, maka ibu kembali menambahkan air ke dalam sayur tersebut.
Demikian juga ketika kita mempersiapkan air teh manis, kadang-kadang yang kita
persiapkan terlampau manis sehingga kita akan menambahkan air ke dalamnya
atau sebaliknya, air teh yang kita persiapkan kurang manis, sehingga kita
menambahkan gula ke dalamnya. Dari dua kejadian di atas dapat kita ambil
kesimpulan bahwa pengenceran adalah berkurangnya rasio zat terlarut di dalam
larutan akibat penambahan pelarut. Sebaliknya pemekatan adalah bertambahnya
rasio konsentrasi zat terlarut di dalam larutan akibat penambahan zat terlarut.
Dalam laboratorium kimia selalu terjadi kegiatan pengenceran. Umumnya tersedia
zat padat atau larutan dalam konsentrasi yang besar atau dengan tingkat
kemurnian yang tinggi. Sehingga menyiapkan larutan atau mengencerkan zat
menjadi kegiatan rutin (Zulfikar, 2010).

Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan


cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika
suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah
panas dilepaskan. Pengenceran yaitu suatu cara atau metode yang diterapkan pada
suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim
dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu
senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari
senyawa yang dilarutkan/diencerkan. Dalam kimia, pengenceran diartikan
pencampuran yang bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan
(Saputra, 2013).

Dalam dunia analis atau penelitian, pengenceran larutan sudah sangat


familiar dan mudah untuk di lakukan. Tapi dimana ada kemudahan pasti ada
kesusahan, masih banyak yang baru memasuki dunia tersebut sehingga masih

2
belum mengerti mengenai teknik pengenceran. Baik caranya maupun
perhitungannya (Krisnadwi, 2013). Untuk membuat suatu larutan dalam
laboratorium maka diperlukan cara-cara tertentu agar tidak terjadi kesalahan yang
dapat membahayakan diri kita sendiri. Bagi orang-orang yang telah bekerja di
suatu instansi pembuatan larutan mungkin hal biasa namun tidak bagi semua
orang (Seran, 2010). Pengenceran dapat dilakukan dengan menambahkan
aquadest ke dalam larutan. Selain itu, pengenceran dapat dilakukan dengan cara
terlebih dahulu menentukan konsentrasi dan volume larutan yang akan dibuat. Di
dalam pengenceran suatu larutan berlaku rumus V1M1=V2M2 (Ferdinan, 2013).

3
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Waktu : Senin, 04 Januari 2021

Tempat : Dirumah

B. Alat dan Bahan

Alat :

1. Labu Ukur 100 ml


2. Botol semprot
3. Beaker glass 100 ml
4. Batang pengaduk
5. Pipet tetes
6. Pipet ukur 5ml
7. Pipet volume 10 ml
8. Pipet ukur 26 ml
9. Bola hisap

Bahan :

 Larutan H2SO4 (Asam Sulfat Pekat) dengan konsentrasi 95%


 Larutan metilen biru dengan konsentrasi 100 ppm
 Larutan NaCl dengan konsentrasi 0,1 ml
 Akuades

C. Cara Kerja

Pengenceran NaCl :

4
1. Pengenceran NaCl dari 0,1ml menjadi 0,01m yang sebelumnya sudah kita
konversi dulu jadi kita dapatkan berapa volume yang kita perlukan atau
yang kita ambil dari larutan NaCl 0,01m
2. Disini kita memipet larutan NaCl sebanyak 10ml, kita mengambil larutan
dengan menggunakan piepet pipet volume 10ml.
3. Selanjutnya kita memasukan kedalam labu ukur 100ml dan kita
tambahkan akuades. Penambahan akuades hingga dasar leher labu ukurnya
4. Tahap selanjutnya kita membersihkan cairan – cairan yang ada pada
dinding labu ukurnya dengan cara menggunakan tisu pada batang
pengaduk dan kita masukkan, kita usap dengan cara memutar batang
pengaduk sehingga cairan yang ada pada dinding labu ukur akan terserap
ketisunya.
5. Selanjutnya kita homogenkan agar larutan tercampur secara merta.
6. Setelah mendapatkan larutan yang homogen, kita tuang larutan tadi
kedalam beker glass 100 ml dan larutan tersebut bisa kita sebut larutan
NaCl dengan kosentrasi 0,01M.

Pengenceran H2SO4 (Asam sulfat 95% pekat) :

1. Melakukan percobaan pengenceran H2SO4 dari konsentrasi pekat 95%


menjadi 3M. Setelah dihitung volume yang kita perlukan adalah 16
2. ,9ml.
3. Dilakukan dalam lemari asam karna disini H2SO4 bersifat asam pekat atau
asam kuat.
4. Pipet terlebih dahulu kedalam pipet ukur sebanyak 25ml karena nantinya
dari 25 ml ini kita akan keluarkan menggunakan bola hisap sebanyak
16,9ml. Sebelumnya kita harus menambah akuades terlebih dahulu
kedalam labu ukur karna dia bersifat asam pekat dan menimbulkan panas.
5. Keluarkan larutan asam sulfatnya sebanyak 16,9ml.
6. Tambahkan akuades. Larutannya akan bersifat panas karna mengalami
rekasi eksoterem

5
7. Usap dinding leher labu ukur menggunakan tisu. Tambahkan sedikit
tambah sedikit akuades sedikit demi sedikit
8. Selanjutnya larutan di homogenkan agar tercampur merata
9. Setelah tercampur selanjutnya larutan dipindahkan kedalam beker glass
100 ml.

Pengenceran larutan metil biru 100 ppm :

1. Percobaan pengenceran metil biru dari konsentrasi pekat atau 100 ppm
menuju ke 1 ppm, setelah dihitung kita hanya membutuhkan 1ml dari
metil biru 100 ppm
2. Pipet metil biru lalu pidahkan ke dalam labu ukur sebanyak 1ml,
selanjutnya tambahkan akuades. Lalu membuat tanda batas
3. Bersihkan dinding labu ukur menggunakan batang pengaduk yang dibaluti
tisu.
4. Lalu homogenkan larutan agar tercampur rata.
5. Selanjutnya pindahkan larutan ke dalam beker glass.

6
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pengenceran NaCl :

Terdapat perbedaan dari NaCl sebelum dan sesudah diencerkan. Pada


NaCl yang sudah di encerkan dia akan terlihat berwarna lebih bening dari pada
sebelum di encerken.

Faktor pengenceran NaCl :

Dik : M1 = 0,1 mL

M2 = 0,1 M

V2 = 10 mL

Dit : V1 ?

Jawab : M1.V1 = M2.V2

0,1 mL x ... = 0,01 M x 10 mL

0,1
x=
0,1

x=1 mL

1 mL 10 mL

10
x=
1

x = 10x nya

Pengenceran H2SO4 :

7
Terdapat perbedaan visualisasi dari H2SO4 sebelum dan sesudah
pengenceran. Dimana larutan yang sudah diencerkan terlihat lebih bening dari
pada larutan yang belum diencerkan.

Pengenceran Metil Biru 100ppm :

Terdapat perbedaan pada larutan metil biru sebelum dan sesudah di


encerkan. Larutan metil biru 100 ppm yang belum di encerkan warnanya lebih
pekat dari pada metil biru yang sudah di encerkan atau metil biru 1ppm.
Pengenceran pada larutan ini membuat warna metil biru yang awalnya sangat
pekat menjadi biru yang agak pudar.

B. Pembahasan

Larutan-larutan yang tersedia di dalam laboratorium umumnya dalam


bentuk pekat. Untuk memperoleh larutan yang konsentrasinya lebih rendah
biasanya dilakukan pengenceran. Pengenceran dilakukan dengan menambahkan
aquadest ke dalam larutan yang pekat. Penambahan aquadest ini mengakibatkan
konsentrasi berubah dan volume diperbesar tetapi jumlah mol zat terlarut tetap.

Pengenceran adalah proses mencampur larutan (zat terlarut) yang


berkonsentrasi tinggi dengan cara menambahkan zat pelarut hingga diperoleh
volume yang lebih besar dan konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah. Pelarut
yang digunakan bersifat netral. Pelarut yang lazim digunakan pada proses
pengenceran adalah seperti penjelasan di atas, yakni aquadest. Pengenceran juga
dapat meningkatkan jumlah pH dalam larutan.

Mengingat pengenceran di laboratorium sangatlah penting, biasanya


digunakan labu ukur dan pipet ukur untuk menakarnya, karena beda sedikit saja
maka hasil yang di dapatkan tidaklah sempurna. untuk percobaan yang
memerlukan ketelitian tinggi pengambilan larutan sebaiknya menggunakan pipet
volume. Pengambilan larutan dapat juga menggunakan gelas ukur jika larutan
tersebut akan digunakan untuk percobaan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi
(kualitatif).

8
Pengenceran dapat dilakukan dengan mengetahui terlebih dahulu
konsentrasi yang diinginkan. Dalam pengenceran berlaku rumus V1M1=V2M2.
Dimana V1 adalah volume awal larutan sebelum diencerkan. M1 adalah
konsentrasi awal larutan sebelum diencerkan. V2 adalah volume akhir larutan
yang telah diencerkan. M2 adalah konsentrasi larutan yang telah diencerkan.

9
BAB V

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:

1. Pengenceran dapat dilakukan apabila larutan yang akan kita gunakan


terlalu pekat.
2. Pengenceran berarti memperbanyak jumlah zat pelarut dengan jumlah
zat terlarut tetap.
3. Rumus yang dipakai pada proses pengenceran adalah V1M1=V2M2.
4. Pelarut yang digunakan bersifat netral, yang umumnya menggunakan
aquadest.
5. Pengenceran memerlukan alat yang berketelitian baik, karena dapat
mempengaruhi hasil pengenceran.
6. Hasil pengenceran dapat digunakan untuk proses titrasi.

B. Saran

Saran untuk praktikum kali ini adalah agar semua praktikan dapat
mengikuti prosedur pada percobaan, sehingga praktikan dapat mengerti akibat
dari proses-proses yang dilakukan pada pengenceran larutan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fedinan, A. 2013. Konsentrasi Larutan.


(http://www.slideshare.net/ardiansyahferdinan/4konsentrasi-larutan,
diakses pada tanggal 4 Januari 2021).

Krisnadwi, 2013. Cara Mengencerkan Larutan.


(http://bisakimia.com/2013/09/20/cara-mengencerkan-larutan/,
diakses pada tanggal 4 Januari 2021).

Ratna. 2009. Konsentrasi Larutan. (http://www.chem-is-


try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/konsentrasi-larutan-2/,
diakses pada tanggal 4 Januari 2021).

Saputra, A. 2013. Laporan Praktikum Pengenceran Asam Kuat.


(http://www.andikasaputra.web.id/2013/02/laporan-praktikum-
pengenceran-asam-kuat.html, diakses pada tanggal 4 Januari 2021).

Zulfikar. 2010. Pengenceran. (http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-


kesehatan/larutan/pengenceran/, diakses pada tanggal 4 Januari 2021).

Apriliawan Bayu.2017. Laporan Kimia Analitik : Pengenceran Larutan.


https://bayuapriliawan22.blogspot.com/2017/07/laporan-kimia-
analitik-pengenceran.html. Diakses pada tanggal 4 Januari 2021

Togatorop ervan.2020. Pembuatan, Pengenceran Dan Pencampuran Larutan.


https://www.academia.edu/10671190/PEMBUATAN_PENGENCER
AN_dan_PENCAMPURAN_LARUTAN. Diakses pada tanggal 4
Januari 2021

11

Anda mungkin juga menyukai