OLEH :
KELOMPOK
FITRI ESNAENI
MAWADDAH
MIRATUL KAMILAH
MUHAMMAD RAMA ADI PUTRA
NURTASYA MUFRIDA
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya pada akhirnya
bisa menyelesaikan makalah matematika farmasi tepat pada waktunya.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Semoga makalah yang telah kami susun ini turut memperkaya khazanah ilmu serta bisa
menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Kami juga
menyadari bahwa makalah ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi penyusunan makalah
dengan tema serupa yang lebih baik lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 pendahuluan
Kita telah mempelajari di dalam pelajaran kimia dikenal adanya larutan.
Larutan ini sangat penting karena
hampir semua reaksi kimia terjadi dalam bentuk larutan. Larutan adalah sesuatu yang
penting bagi manusia dan makhluk hidup pada umumnya. Reaksi-reaksi kimia biasanya
berlangsung antara dua campuran zat.
Banyak reaksi kimia yang dikenal, baik di dalam laboratorium atau di industri
terjadi di dalam larutan. Larutan pada dasarnya adalah fase yang homogen yang
mengandung lebih dari satu komponen. Komponen yang terdapat dalam jumlah besar
disebut pelarut atau solvent. Sedangkan komponen dalam jumlah sedikit disebut zat
terlarut atau solute.
1.Pengenceran
Pengenceran yaitu suatu cara atau metode yang diterapkan pada suatu senyawa
dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest
dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat
menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang
dilarutkan/diencerkan (Brady,1999).
M1V1 = M2V2
Untuk membuat larutan 250 mL larutan K2CrO4 0,25 M dari kristal K2CrO4. Hal
pertama yang perlu dilakukan yaitu menghitung jumlah mol dari larutan yang akan di
buat dengan cara
Selain cara di atas pengenceran dapat dilakukan dengan cara terlebih dahulu menentukan
konsentrasi dan volume larutan yang akan dibuat. Misalnya kita akan membuat larutan 250
mL 0,01 M maka berapa mL larutan awal yang harus diambil untuk diencerkan?. Untuk
menentukan kita masih tetap menggunakan rumus pengenceran yaitu
V1M1 = V2M2
V1 = 2,5/0.25 mL
V1 = 10 mL
2. Pemekatan
Pemekatan adalah suatu proses untuk menaikkan suatu kadar zat tertentu yang ingin
dipekatkan. Contoh paling gampang ada pada industri sirup, ekstrak buah (encer) yang
terbentuk harus dipekatkan terlebih dulu untuk mencapai skala ekonomis tertentu sebelum
layak dijual. Proses ini umumnya memakai medium panas untuk mengurangi kadar airyang
ada sehingga kandungan ekstrak buah yang ada akan meningkat.
Contoh Kasus:
1. 500mL larutan HCl 1 Molar ingin dipekatkan menjadi HCl 2 Molar menggunakan HCl 4
Molar. Berapa banyak HCl 4 M yang dibutuhkan? Dan berapa volume akhirnya?
Jawab :
Jawab:
Pertama hitung mol NaOH yang dibutuhkan. Sebelumnya untuk diingat, jikaditambahkan p
adatan maka volume akhirnya juga tetap sama dengan volume awal
Kedua cari gram NaOH yang akan ditambahkan dengan perhitungan mol dasar
3. Penetapan kadar
Persen massa menyatakan jumlah gram suatu zat dalam 100 gram campuran. Misalnya:
kadar emas 75%, berarti dalam campuran tersebut mengandung 75 gram emas dalam
setiap 100 gram campuran. Rumus persen massa adalah sebagai berikut.
Massa zat
%
= Massa × 100%
massa
campuran
Persen volum menyatakan jumlah mL suatu zat dalam 100 ml campuran. Misalnya:
volume cuka dalam air 60%. Berarti dalam 100mL larutan terdapat 60 mL cuka. Rumus
persen volume adalah sebagai berikut.
Volume zat
%
= Volume × 100%
volume
larutan
Bagian persejuta (bpj) atau part per milion (ppm) menyatakan jumlah bagian suatu zat
dalam sejuta bagian campuran. Misalnya: kadar polutan dalam sampel udara di jakarta 22
bpj, berarti dalam 1 juta liter udara di jakarta terdapat 22 liter gas polutan. Rumus bagian
persejuta adalah sebagai berikut.
Jumlah zat
Kadar
= Jumlah × 106 ppm
zat
campuran
1% = 10.000 ppm
Contoh Soal 1:
Sebanyak 50 mL minyak tanah dicampur dengan 200 mL bensin, berapakah kadar minyak
tanah dalam larutan tersebut?
Jawab:
Contoh Soal 2:
Kadar zat pengawet dalam makanan 25 bpj, berapa persen kadar pengawet dalam makanan
tersebut?
Jawab:
25 25 × 1% =
=
bpj 10.000 0,025%
Jadi, persen kadar pengawet dalam makanan tersebut adalah 0,025%.
KESIMPULAN