Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 1

FITRI ESNAENI
MAWADDAH
MIRATUL KAMILAH
MUHAMMAD RAMA ADI PUTRA
NURTASYA MUFRIDA
Larutan
Larutan pada dasarnya adalah fase yang homogen yang mengandung lebih
dari satu komponen. Komponen yang terdapat dalam jumlah besar disebut
pelarut atau solvent. Sedangkan komponen dalam jumlah sedikit disebut zat
terlarut atau solute.

PENGENCERAN PEMEKATAN PENENTUAN KADAR


– Pengenceran yaitu suatu cara atau metode yang
diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan
menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim
dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu.
– Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang PENGENCERAN
bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam
larutan APA ITU
PENGENCERAN ?
Pengenceran yaitu
Mengurangi kekuatan
sediaan dengan cara
penambahan pelarut
INGAT RUMUS
PENGENCERAN
• M1 = Molaritas larutan sebelum
pelarutan
• V1 = Volume larutan sebelum pelarutan
• M2 = Molaritas larutan sesudah
pelarutan
• V2 = Volume Molaritas larutan sesudah
pelarutan

Dimana M1 adalah konsentrasi awal sebelum


pengenceran dan M2 adalah konsentrasi
larutan sesudah pengenceran.
Berapakah Volume dari larutan H2SO4 2 M
CONTOH yang dibutuhkan untuk membuat larutan
200 mL H2SO4 0,5 M?
 DIK : M1= 2 M
JAWAB M2 = 0,5 M
V2 = 200 Ml
 DIT : V2 = ?
Maka:
 M1 V1 = M2 V2
2 . V1 = 0,5 . 200
V1 = 50 mL
Rumus Pengenceran Larutan
Pekat

Diantara zat yang tersedia dalam


bentuk larutan pekat adalah berbagai
jenis asam dan amonia. Misalnya, asam
sulfat biasanya diperdagangkan berupa
larutan dengan kadar 98% dan massa
jenis 1,8 kg L -1 .

Kemolaran larutan pekat dapat


ditentukan jika kadar dan massa
jenisnya diketahui, yaitu dengan
menggunakan rumus:
Asam sulfat komersial mengandung H2SO4 97% massa. Jika
CONTOH massa jenisnya 1,8 g/mL, hitunglah kemolaran asam sulfat
tersebut! ( Mr H2SO4 = 98)

Dik : Konsentrasi H2SO4 = 97 %


JAWAB Massa jenis (⍴) = 1,8 g/mL
Dit : M...............................?

= 17,8 M

Jadi, kemolaran H2SO4 adalah 17,8 M


Contoh paling gampang ada
pada industri sirup, ekstrak
buah (encer) yang
terbentuk harus dipekatkan
terlebih dulu untuk
mencapai skala ekonomis
tertentu sebelum layak
PEMEKATAN
dijual. Proses ini umumnya Pemekatan adalah
memakai medium panas suatu proses untuk
untuk mengurangi kadar air menaikkan suatu
yang ada sehingga
kadar zat tertentu yang
kandungan ekstrak buah
yang ada akan meningkat.
ingin dipekatkan.
RUMUS PEMEKATAN
Mol larutan awal + Mol larutan pekat = Mol akhir
(V1 x M1) + (V2 x M2) = V3 x M3
(V1 x M1) + (V2 x M2) = (V1 + V2) x M3
Keterangan :
• V1 adalah volume larutan sebelum pengenceran
• M1 adalah konsentrasi larutan sebelum pengenceran
• V2 adalah volume larutan pekat yg ditambahkan
• M2 adalah konsentrasi larutan pekat yang ditambahkan
• V3 adalah volume akhir sesudah pemekatan oleh karena itu V3 bisa diganti menjadi
V1+V2 karena V3 merupakan volume akhir dimana larutan encer ditambah larutan pekat
• M3 adalah konsentrasi akhir sesudah pemekatan
500mL larutan HCl 1 Molar ingin dipekatkan menjadi
HCl 2 Molar menggunakan HCl 4 Molar. Berapa
CONTOH banyak HCl 4 M yang dibutuhkan? Dan berapa
volume akhirnya?

• (V1 x M1) + (V2 x M2) = V3 x M3


(V1 x M1) + (V2 x M2) = (V1 + V2) x M3
JAWAB (500mL x 1M) + ( V2 x 4M) = (500mL + V2) x 2M
GUNAKAN RUMUS PEMEKATAN 500mmol + 4M.V2 = 1000mmol + 2M.V2
-2M.V2 + 4M.V2 = 1000mmol - 500mmol
Mol larutan awal + Mol larutan 2M.V2 = 500mmol
pekat = Mol akhir V2 = 500mmol : 2M
(V1 x M1) + (V2 x M2) = V3 x M3
V2 = 250 Ml
(V1 x M1) + (V2 x M2) = (V1 +
V2) x M3 • Jadi HCl 4M yang ditambahkan adalah 250 mL
• Dan jumlah larutan akhir adalah
V3 = V1 + V2
V3 = 500 mL + 250 mL
V3 = 750 mL
 Terdapat beberapa tipe asai, seperti antigen capture
assay, bioasai, competitive protein binding assay, crude
oil assay, four-point assay, imunoasai, microbiological
assay, stem cell assay, dan lain-lain, termasuk asai
konsentrasi.
Penetapan
 Suatu campuran disusun oleh zat terlarut dan zat pelarut. Kadar
Zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dari zat pelarut.
Kadar zat dalam campuran menyatakan banyaknya zat Penetapan
terlarut dalam campuran tersebut. (kadar) adalah
 Kadar suatu zat dalam campuran dapat dinyatakan dalam prosedur
persen massa (% massa) atau persen volume (% volume) pengukuran properti
atau persejuta (bpj atau ppm = part per milion). atau konsentrasi
analit.
1. Persen Massa (% m/m)
Persen massa menyatakan jumlah gram suatu zat dalam 100 gram campuran. Misalnya: kadar emas 75%,
berarti dalam campuran tersebut mengandung 75 gram emas dalam setiap 100 gram campuran.

% massa = Massa zat/ massa campuran x 100%

2. Persen Volume (% V/V)


Persen volum menyatakan jumlah mL suatu zat dalam 100 ml campuran. Misalnya: volume cuka dalam air 60
Berarti dalam 100mL larutan terdapat 60 mL cuka.

% volume = volume zat/volume larutan x 100%


3. Bagian per Sejuta (bpj)/ppm
Bagian persejuta (bpj) atau part per milion (ppm) menyatakan jumlah bagian suatu zat dalam sejuta bagian
campuran. Misalnya: kadar polutan dalam sampel udara di jakarta 22 bpj, berarti dalam 1 juta liter udara di jakarta
terdapat 22 liter gas polutan. 1% = 10.000 ppm

Kadar zat = jumlah zat/jumlah campuran × 106 ppm


CONTOH

JAWAB

% massa = Massa zat/ massa campuran x 100%


Sebanyak 50 mL minyak tanah dicampur
CONTOH dengan 200 mL bensin, berapakah kadar
minyak tanah dalam larutan tersebut?
• Volume minyak tanah = 50 mL
JAWAB • Volume bensin = 200 mL
• Volume campuran = 200 + 50 = 250 mL

% volume = volume zat/volume larutan x 100%

– % volume minyak tanah = volume minyak tanah /volume campuran x 100%


– % volume minyak tanah = 50 ml / 250 ml x 100%
= 20 %
Jadi, kadar minyak tanah dalam larutan tersebut adalah
20%.
THANK U
ANY QUESTION ?

Anda mungkin juga menyukai