Anda di halaman 1dari 15

Penyunting : Nurtasya Mufrida SF19159

Nama : Safana Diandra Putri


Nim : SF19171

JERUK NIPIS DAPAT MENGHANCURKAN LEMAK


Abstrak
Tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) diketahui memiliki efek
terapeutik untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Bagian
tanaman jeruk nipis yang banyak dimanfaatkan adalah buahnya. Melihat adanya
potensi buah jeruk nipis sebagai antibakteri, maka dilakukan penelitian terhadap
bagian tumbuhan jeruk nipis yang lain yaitu daunnya.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.) adalah salah satu tanaman obat yang tumbuh
subur di negara Indonesia. Salah satu kandungan utama dari jeruk nipis (Citrus
aurantifolia s.)adalah flavonoid yang memberikan berbagai macam aktivitas
farmakologi. Artikel review iniberisi tentang paparan kandungan yang terdapat di
dalam jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.)dan aktivitas farmakologinya. Kandungan
utama flavonoid glikosida jeruk nipis (Citrusaurantifolia s.) adalah eriocitrin,
hesperidin dan Neoponcirin. Berdasarkan beberapapenelitian aktivitas
farmakologi jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.) diantaranya adalahantibakteri,
antifungal,antioksidan, antikanker, sebagai pemutih gigi, larvasida nyamukAedes
aegypti, antikolesterol.

Kata kunci: Jeruk nipis, Flavonon glikosida, aktivitas farmakologi, HPLC

A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Menjaga kesehatan adalah hal yang paling penting didalam kehidupan.
Kesehatan memang sangat penting dalam setiap aktifitas manusia, gaya hidup
atau asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari sangat berperan penting untuk
menjaga agar kondisi kesehatan benar-benar baik. Bagi tubuh, sehat adalah
faktor utama untuk memperoleh dan menikmati hidup. Oleh karena itu banyak
sekali usaha yang dapat dilakukan agar kesehatan tubuh terjaga dan selalu fit
didalam keadaan apapun.
Untuk menjaga kesehatan, hal yang perlu dilakukan yaitu memperhatikan
pola makan yang baik dan teratur. Apabila pola makan tersebut tidak terjaga
akan berakibat untuk kesehatan seperti contohnya kolesterol. Kolesterol adalah
lemak yang sebagian besar di bentuk oleh tubuh sendiri terutama dalam hati.
Kolesterol mempunyai beberapa fungsi untuk tubuh, diantaranya adalah untuk
pembentuk hormon seperti hormon estrogen dan progesteron serta sebagai
pembentuk asam empedu dan garam empedu .Walaupun kolesterol ini penting
untuk pembentuk hormon dan garam empedu, namun jika kadarnya berlebihan
di dalam tubuh dapat menimbulkan penyakit-penyakit kardiovaskuler dan
penyakit metabolik lainnya (Murray, 2009).
Contoh lain dari pola makan tidak teratur yaitu seperti obesitas, obesitas
adalah salah satu akibat daripada pola hidup yang tidak sehat seperti
mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung lemak tinggi tanpa
diimbangi dengan aktifitas fisik yang sebanding. Bagi beberapa kalangan
masyarakat, obesitas merupakan gangguan bagi penampilan mereka.
Penampilan menjadi tidak ideal karena bentuk tubuh tidak terlihat sempurna.
Untuk itu, berbagai macam cara untuk menurunkan kadar lemak telah
dilakukan, salah satunya dengan pengaturan pola makan, merubah gaya hidup,
pemberian obat penurun berat badan, dan yang paling ekstrim adalah dengan
melakukan sedot lemak.
Ada banyak cara untuk menghindari kolesterol, salah satunya dengan
mengkonsumsi jeruk nipis. Jeruk nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu
yang menghasilkan buah dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan
buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter
3-6 cm, umumnya mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya
dengan lemon.Tanpa kita sadari tumbuhan ini sudah menjadi keperluan kita
sehari-hari. Misalnya saja pada saat kita sedang memasak, karena salah satu
manfaat jeruk nipis adalah bisa menghilangkan bau amis, biasanya bau amis
pada ikan. Selain itu jeruk nipis juga bisa digunakan sebagai obat dan
kosmetik. Jeruk nipis adalah salah satu tanaman herbal yang banyak
mengandung vitamin C. Diantara jeruk-jeruk yang lainnya, jeruk nipislah yang
mempunyai banyak manfaat. Dari dulu hingga sampai sekarang pun masih ada
orang yang menggunakan jeruk nipis sebagai obat.
Jeruk nipis selain digunakan untuk makanan, atau pengobatan juga sebagai
minuman yang menyegarkan bahkan mengandung zat bioflavonoid yang
berguna untuk mencegah terjadinya pendarahan pada pembuluh nadi,
kemunduran mental dan fisik, serta mengurangi luka memar. Sari buah jeruk
nipis mengandung asam sitrat (Sarwono, 2000). Asam sitrat merupakan asam
organik lemah yang banyak ditemukan dalam genus Citrus (jeruk – jerukan)
terutama banyak terkandung pada jeruk nipis. Senyawa ini merupakan bahan
pengawet yang baik dan alami. Asam sitrat tersebut biasa digunakan oleh
banyak industri di dunia sebagai bahan baku produksi seperti industri makanan,
minuman, farmasi, kosmetik, dan lain-lain. Selain itu, asam sitrat ini juga
digunakan sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan efek dari antioksidan
lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah tanaman jeruk nipis itu ?
2. Apa saja khasiat dari tanaman jeruk nipis ?
3. Apakah ada kandungan kimia yang terdapat dalam jeruk nipis?

C. TUJUAN
1. Dapat mengenal tanaman jeruk nipis
2. Mengetahui khasiat serta manfaat jeruk nipis

C. MANFAAT
Dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai manfaat lain
dari jeruk nipis dan menjadi sumber pengetahuan serta dapat mengetahui
kandungan di dalam jeruk nipis.
PEMBAHASAN
Pengertian tanaman jeruk nipis
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah.Hampir
semua jenis tumbuhan dapattumbuh di Indonesia. Sebagian besartumbuhan
tersebut sudah dimanfaatkanuntuk mengobati berbagai penyakit olehnenek
moyang kita, dimana tumbuhan inidikenal sebagai obat herbal. Perkembangan dan
popularitas obat herbal semakin meningkat seiring dengan tingginya harga obat
non herbal dan resistensi dari obat kimia. Tanaman obat herbal menjadi salah satu
alternatif untuk menghindari munculnya resistensi tersebut. Salah satu tumbuhan
herbal yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pengobataan
tradisional adalah jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.)( Aibinu, 2007).
Tanaman Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle dikenal di pulau Sumatra
dengan nama Kelangsa (Aceh), di pulau Jawa dikenal dengan nama jeruk nipis
(Sunda) dan jeruk pecel (Jawa), di pulau Kalimantan dikenal dengan nama lemau
nepi, di pulau Sulawesi dengan nama lemo ape, lemo kapasa (Bugis) dan lemo
kadasa (Makasar), di Maluku dengan naman puhat em nepi (Buru), ahusi hisni,
aupfisis (Seram), inta, lemonepis, ausinepsis, usinepese (Ambon) dan Wanabeudu
(Halmahera) sedangkan di Nusa tenggara disebut jeruk alit, kapulungan, lemo
(Bali), dangaceta (Bima), mudutelong (Flores), mudakenelo (Solor) dan delomakii
(Rote). Sinonim : Limonia aurantifolia Christm., Limon spinosum Mill., Citrus
limonia Osbeck, Citrus lima Luman, Citrus spinosissima G.F.W. Meyer, Citrus
acida Roxb., Citrus aurantium.
Jeruk nipis termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis telah dikenal sejak
lama sebagai tanaman yang kaya manfaat. Daun dari jeruk nipis mengandung banyak
komponen yang terdapat di dalam daun jeruk nipis setelah diambil minyak yang
terkandung di dalamnya adalah acetaldehyde, a penen, sabinen, myrcene, octano,
talhinen, limonoida, T trans-2 hex1 ol, terpinen, trans ocimen, cymeno, terpinolene,
cis-2 pent-1 ol. Senyawa organik yang terdapat di dalamnya antara lain vitamin, asam
amino, protein, steroid, alkaloid, senyawa larut lemak, senyawa tak larut lemak.
Senyawa yang khas adalah senyawa golongan terpenoid yaitu senyawa limonoida.
Senyawa ini yang berfungsi sebagai larvasida (Ferguson,2002). Jeruk nipis termasuk
jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting.
Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu ulet, berduri, dan keras.
Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Daunnya majemuk,
berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit.
Panjang daunyya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm.
Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di
ujung batang dengan diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan berbentuk seperti
mangkok berbagi 4-5 dengan diameter 0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan
tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk
bulat telur atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar 0,25-0,5 cm
berwarna putih. Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah.
Buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm
berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan.Citrus aurantifolia dikenal
dengan nama jeruk nipis. Klasifikasi tanaman ini adalah sebagai berikut :
- Kingdom : Plantae
- Divisio : Spermatophyta
- Subdivisio : Angiospermae
- Klas : Dicotyledonae
- Bangsa : Rutales
- Famili : Rutaceae
- Genus : Citrus
- Species : Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) merupakan salah satu tanaman yang
memiliki efek terapeutik untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Bagian tanaman jeruk nipis yang banyak dimanfaatkan saat ini adalah buahnya.
Buah jeruk nipis telah banyak digunakan sebagai obat batuk, peluruh dahak,
influenza, obat jerawat, penurun panas (antipireutik), diare, antiinflamasi,
antireumatik, antikoagulan, antiinfeksi, dan antibakteri (Lauma dkk., 2015; Razak
dkk., 2013; Taiwo dkk., 2007).
Buah jeruk nipis memiliki rasa yang sangat asam, berbentuk bulat sampai bulat
telur, dan berkulit tipis. Diameter buahnya sekitar 3 sampai 6 cm dan permukaannya
memiliki banyak kelenjar. Buah jeruk nipis memerlukan waktu 5-6 bulan untuk
berkembang. Buah yang masak pohon akan berubah warna dari hijau menjadi
kuning dan jeruk akan jatuh ke tanah setelah mencapai tahap masak penuh
(Sarwono, 2001).

Khasiat dari jeruk nipis


a. Ambeien, Sebanyak 10 gr akar pohon jeruk nipis dicuci bersih, lalu direbus
dengan air 1 liter selama 1/2 jam, lalu saring. Diminum hangat-hangat 3 kali
sehari.
b. Amandel, Kulit 3 jeruk nipis dicuci, dipotong-potong, lalu direbus dengan 2
gelas air hingga airnya tersisa 3/4, saring. Air tersebut dipakai untuk berkumur-
kumur. Lakukan 3-4 kali sehari.
c. Anyang-anyangan, Dua jeruk nipis dicuci, diperas lalu diberi gula batu
secukupnya dan 1 gelas air panas. Aduk hangat-hangat, minum sekaligus
sehari sekali.
d. Batuk, Satu jeruk nipis dicuci, diperas, dicampur dengan 1 _ sendok makan
madu dan sedikit garam, aduk hingga rata lalu disaring. Diminum 2-3 kali
sehari. Atau perasan jeruk nipis ditambah sepotong gula batu lalu diaduk
hingga rata, diminum 1 kali sehari sampai sembuh.
e. Batuk Disertai Influenza, Potong sebuah jeruk nipis masak dan mengandung
air yang cukup banyak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 60 cc air
panas. Tambahkan 1/2 sendok teh air kapur sirih sambil diaduk rata. Minum
ramuan ini 2 kali sehari 2 sendok makan.
f. Bau Badan
Cara 1: Potong jeruk nipis yang cukup besar menjadi 2 bagian, olesi bagian irisan
dengan kapur sirih tipis-tipis. Oleskan ke ketiak setelah mandi.
Biarkan selama 5 menit lalu dibilas, lalukan tiap pagi dan sore.
Cara 2: Beberapa helai (10) daun muda jeruk nipis ditumbuk sampai halus,
dilumatkan, pulung kecil-kecil seperti pil, makan 3 kali sehari.
g. Batu Ginjal, Dua butir perasan jeruk nipis kampung diencerkan dengan 2 gelas
air hangat, minum setelah makan malam. Lakukan tiap hari selama 10 hari.
h. Difteri, Dua jeruk nipis dicuci, diperas airnya. Seduh dengan 1 gelas air panas
ditambah 1 sendok makan madu. Gunakan untuk berkumur selama dua menit
saat masih hangat, lalu diminum. Lakukan 3 kali sehari.
i. Demam atau Flu
Cara 1: Satu jeruk nipis dicuci lalu diperas, tambah dengan 3 siung bawang
merah yang telah dilumatkan dan 1 sendok makan minyak kelapa.
Oleskan pada kening penderita.
Cara 2: Satu jeruk nipis dipanggang sebentar, dipotong, lalu diperas,
tambahkan 1 sendok makan madu. Minum sekaligus.
j. Haid Tidak Teratur, Tiga sendok makan air jeruk nipis ditambah 1 sendok
makan madu dan 2 gelas air panas diaduk rata. Minum selagi hangat. Lakukan
3 kali sehari
k. Sehabis Melahirkan, Satu sendok makan kapur sirih ditambah 2 sendok makan
minyak kayu putih dan 2 butir perasan jeruk nipis kampung, diaduk sampai rata,
balurkan pada perut. Lakukan selama 3 bulan tiap hari sehabis mandi, agar perut
terhindar dari keriput, tetap halus dan kempis seperti sediakala.
l. Jerawat, Satu jeruk nipis diiris kemudian digosokkan pada kulit wajah.
m. Mencegah Rambut Rontok atau Berketombe, Dua jeruk nipis dipotong
menjadi tiga bagian, oleskan pada kulit kepala sampai rata. Bungkus kepala
dengan handuk semalaman, keramas keesokan harinya. Lakukan 3 kali
seminggu.
n. Radang Tenggorokan, Potong 3 buah jeruk nipis masak, lalu peras. Seduh air
perasannya dengan 1/2 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu
sambil diaduk rata. Selagi hangat, gunakan ramun ini untuk berkumur selama
2-3 menit. Lakukan 3 kali sehari.
o. Lendir di Tenggorokan, Potong 2 buah jeruk nipis, peras airnya, tampung di
gelas. Tambahkan sedikit garam, lalu aduk sampai rata. Ramuan ini dapat
diminum pada saat perut kosong.
p. Kurap atau Panu, Cuci 1 genggam akar landep (Barleria prionitis L.) sampai
bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis sambil
diaduk rata. Balurkan pada bagian kulit yang terkena kurap atau panu, lalu
balut dengan kain perban. Ganti balutan 2 kali sehari sampai sembuh.
q. Demam/Panas Saat Malaria, Sediakan 3 lembar daun jeruk nipis dan daun
kendal (Cordia obliqua Willd.) (Blumea balsamifera L.) , dan 5 lembar daun
prasman (Eupatorium triplinerve Vahl.). Rebus bahan-bahan tersebut dengan 3
gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring. Air saringan
tersebut dibagi dua, diminum pagi dan sore.
r. Sakit Gigi, Campurkan air jeruk nipis, gilingan akar kecubung hitam dan
gilingan legetan warak masing-masing 1 sendok makan. Tambahkan 3/4
cangkir air garam ke dalamnya, lalu aduk sampai rata. Selanjutnya peras
ramuan tersebut dan saring. Gunakan air saringannya untuk berkumur selama
beberapa menit, lalu buang. Lakukan 4-6 kali sehari.
s. Tekanan Darah Tinggi, Sediakan 20 kuntum bunga dan 30 lembar daun jeruk
nipis. Cuci sampai bersih, lalu tambahkan air perasan 2 buah jeruk nipis. Rebus
bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas.
Setelah dingin, saring. Air saringannya diminum 3 kali sehari 3/4 gelas.
Minum ramuan ini ditambah sedikit madu. Lakukan setiap hari.

Senyawa kimia pada jeruk nipis


Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat,
misalnya: asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen,
felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid,
nonildehid), damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang
vitamin B1 dan C. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung senyawa saponin dan
flavonoid yaitu hesperidin (hesperetin 7-rutinosida), tangeretin, naringin,
eriocitrin, eriocitrocide. Hesperidin bermanfaat untuk antiinflamasi, antioksidan,
dan menghambat sintesis prostaglandin (Astarini dkk, 2010). Hesperidin juga
menghambat azoxymethane (AOM) yang menginduksi karsinogenesis pada colon
kelinci, dan juga menghambat N-butil-N-(4-hidroksi-butil) nitrosamin yang
menginduksi karsinogenesis pada kandung kemih tikus.
Jeruk nipis juga mengandung 7% minyak essensial yang mengandung citral,
limonen, fenchon, terpineol, bisabolene, dan terpenoid lainnya. Guo, et al. (2006)
telah meneliti bahwa D-Limonene dapat menghambat proliferasi dan menginduksi
apoptosis pada sel HL-60 dan sel K562. Buah jeruk nipis berkhasiat sebagai obat
batuk, obat penurun panas, dan obat pegal linu. Selain itu, buah jeruk nipis juga
bermanfaat sebagai obat disentri, sembelit, ambeien, haid tidak teratur, difteri,
jerawat, kepala pusing/vertigo, suara serak batuk, menambah nafsu makan,
mencegah rambut rontok, ketombe, flu/demam, menghentikan kebiasaan
merokok, amandel, penyakit anyang-anyangan, mimisan, radang hidung
(getahnya), dan lain sebagainya. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) telah dikenal
sejak lama sebagai tanaman yang kaya manfaat. Buahnya berasa pahit, asam dan
sedikit dingin, tetapi manfaatnya sangatlah beragam.
Menurut Dr. Setiawan Dalimartha, anggota SP3T (Sentra Pengembangan dan
Penerapan Pengobatan Tradisional) DKI Jakarta, air buah jeruk nipis dapat
digunakan sebagai penyedap masakan, minuman, penyegar, bahan pembuat asam
sitrat, serta membersihkan karat pada logam dan kulit yang kotor. Bisa juga
sebagai campuran jamu. Sebagai herbal alami, jeruk nipis berkhasiat untuk
menghilangkan sumbatan vital energi, obat batuk, peluruh dahak (mukolitik),
peluruh kencing (diuretik) dan keringat, serta membantu proses pencernaan. Jeruk
nipis mengandung minyak terbang limonene dan linalool, juga flavonoid, seperti
poncirin, hesperidine, rhoifolin dan naringin. Kandungan buahnya yang masak
adalah synephrine dan N-methyltyramine, selain asam sitrat, kalsium, fosfor, besi
dan vitamin A, B1, dan C. Asam sitratnya mampu mencegah kekambuhan pada
pasien pasca operasi batu ginjal.
Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat, seperti
asam sitrat, asam amino, minyak atsiri, damar, glikosida, asam sitrun, lemak,
kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C (Lauma dkk., 2015). Daunnya
sendiri juga memiliki banyak kandungan senyawa bioaktif, seperti alkaloid,
flavonoid, terpenoid, saponin, tanin, dan steroid. Senyawa-senyawa tersebut
memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dengan
mekanisme hambatnya masing-masing, yang menyebabkan daun jeruk nipis
mempunyai sifat antibakteri, antara lain dengan cara merusak dinding sel, merusak
membran sitoplasma sel, mengubah struktur molekul protein dan asam nukleat,
serta menghambat kerja enzim bakteri (Pelczar dan Chan, 1986). Senyawa fenol
dan flavonoid juga dapat bersifat sebagai antioksidan (Fajarwati, 2013). Daun
jeruk nipis bermanfaat untuk mengobati influenza dan malaria, sedangkan
infusanya dapat mengobati demam yang disertai jaundice (timbulnya warna
kuning pada kulit dan bagian putih mata karena tingginya kadar pigmen empedu),
radang tenggorokan, dan dapat meringankan sakit kepala (Kharismayanti, 2015).
Alkaloid merupakan golongan metabolit sekunder yang terbesar. Alkaloid
memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Mekanisme antibakterinya adalah
dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri,
sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan
kematian sel (Miftahendarwati, 2014).
Flavonoid merupakan senyawa polar yang umumnya mudah larut dalam pelarut
polar seperti etanol, metanol, butanol, dan aseton. Flavonoid merupakan golongan
terbesar dari senyawa fenol yang mempunyai sifat efektif dalam menghambat
pertumbuhan virus, bakteri, dan jamur. Senyawa-senyawa flavonoid umumnya
bersifat antioksidan dan banyak digunakan sebagai bahan baku obat-obatan
(Miftahendarwati, 2014).
Terpenoid merupakan senyawa kimia yang terdiri dari beberapa unit isopren.
Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi
atau lebih. Terpenoid umumnya larut dalam lemak dan terdapat dalam sitoplasma sel
tumbuhan. Senyawa terpenoid ini adalah salah satu senyawa kimia bahan alam yang
banyak digunakan sebagai obat. Sudah banyak peran terpenoid dari tumbuh-
tumbuhan yang diketahui seperti menghambat pertumbuhan tumbuhan pesaingnya
dan sebagai insektisida terhadap hewan tinggi (Ramadani, 2016).
Saponin merupakan jenis glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan
dan sifatnya polar. Saponin memiliki karakteristik berupa buih, sehingga ketika
direaksikan dengan air dan dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan
lama. Saponin mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter (Pradipta, 2011).
Tanin merupakan senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
dengan cara menghambat enzim reverse transkriptase dan DNA topoisomerase
yang berfungsi pada proses transkripsi dan replikasi, sehingga sel bakteri tidak
dapat terbentuk. Tanin juga memiliki aktivitas antibakteri yang berhubungan
dengan kemampuannya untuk menginaktifkan adhesin sel mikrobia,
menginaktifkan enzim, dan menggangu transport protein pada lapisan dalam sel
bakteri. Tanin juga mempunyai target pada polipeptida dinding sel sehingga
pembentukan dinding sel menjadi kurang sempurna. Hal ini menyebabkan sel
bakteri menjadi lisis karena tekanan osmotik maupun fisik sehingga sel bakteri
akan mati (Ngajow dkk., 2013).
Steroid adalah suatu golongan senyawa triterpenoid yang mengandung inti
siklopentana perhidrofenantren, yaitu dari tiga cincin sikloheksana dan sebuah
cincin siklopentana (Harborne, 1987). Steroid alami berasal dari berbagai
transformasi kimia dua triterpen, yaitu lanosterol dan sikloartenol. Pada
umumnya, steroid tumbuhan berasal dari sikloartenol. Senyawa steroid dapat
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan obat (Nuraini, 2007).
Tabel 1. Senyawa kimia dalam jeruk nipis (Dalam Andrianto (2006).
No. Chemicals ppm
1. α Linolenic acid 190
2. α pinene 80
3. α terpinene 80
4. α terpineol 30
5. Ascorbic-acid 291
6. β pinene 90
7. β terpineol 70
8. Boneol 60
9. Calcium 90
10. Carbohydrates 59000
11. Citric acid 800
12. FAT 2000
13. Fiber 3000
14. δ Selinene 20
15. limonene 4700
16. Linolic acid 360
17. Lysine 140
18. Malic acid 2000
19. Niacin 1
20. Octanoic acid 2
21. Oleic acid 160
22. Palmitic acid 10
23. Potassium 820
24. Protein 4000
25. Sodium 10
26. Stearic acid 10
27. Sugars 17400
28. Water 877000
PENUTUP
a. Kesimpulan
Jeruk nipis yang mempunyai nama latin (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.)
Swingle) ini sangat mempunyai banyak manfaat yang dikandungnya, mulai dari
buah, daun, bunga, batang dan juga akarnya memiliki manfaat/kegunaan masing-
masing. Sehingga kehadiran dan pertumbuhannya haruslah dijaga dan
dibudidayakan sehingga dapat menjaga ekosistem lingkungan. Buah yang berasal
dari famili Rutaceae ini memiliki kandungan kimia yang sangat bermanfaat bagi
tubuh contohnya vitamin A, B1, dan juga vitamin C. Tumbuhan ini dimanfaatkan
buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6
cm, umumnya mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan
lemon. Digunakan dengan perlakuan yang bervariasi dan juga ditambah /
dikombinasi dengan tumbuhan obat lainnya maka tumbuhan ini dapat digunakan
sebagai obat dari berbagai macam penyakit.
Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat,
misalnya: asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral,
limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat,
aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor,
besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung
senyawa saponin dan flavonoid yaitu hesperidin (hesperetin 7-rutinosida),
tangeretin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide.

b. Saran
Harap judul ini dapat dikembangkan sebagai produk untuk menambah
pengetahuan sendiri dan disosialisasikan kepada masyarakat luas yang di
sahkan oleh BPPOM.
DAFTAR PUSTAKA
Aibinu I, Adenipekun T, Adelowotan T, Ogunsanya T, Odugbemi T. Evaluation
of the antimicrobial properties of different parts of Citrus aurantifolia
(lime fruit) as used locally. Afr. J. Trad. Complem. Alter. Med. 2007:
4(2): 185-195.21.
Andrianto, Arief .2006.Uji Efektifitas Sari Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Dalam Menurunkan Suhu Tubuh Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang
Diinduksi Dengan Vaksin Polio. Skripsi.UMM: Malang.
Fajarwati, N. 2013. Uji aktivitas antioksidan pada ekstrak daun jeruk nipis (Citrus
aurantifolia) dengan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2
picrylhydrazyl). Naskah Skripsi S-1. Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Ferguson. 2002. Medicinal Use of Citrus Scienses departmenr.Cooperative
extension services Institute of Food Agricultural Science, University of
Florida, Gainesville
Guo, X.M., Lu, Q., Liu, Z.J., Wang, L.F., Feng, B. A. (2006). ‘Effects of D-limonene on
leukimia cells HL-60 and K562 in vitro’, Zhongguo Shi Yan Xue Ye Xue Za Zhi.
14(4):692-5.
Kharismayanti, A. 2015. Uji aktivitas antibakteri minyak atsiri daun jeruk nipis
(Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) terhadap Porphyromonas
gingivalis ATCC 33277 secara in vitro. Naskah Skripsi S-1. Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember, Jember.
Lauma, S.W., Pangemanan, D.H.C., dan Hutagalung, B.S.P. 2015. Uji efektifitas
perasan air jeruk nipis (Citrus aurantifolia S) terhadap pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus secara in vitro. Jurnal Ilmiah Farmasi 4 (4): 9-15.
Miftahendarwati. 2014. Efek antibakteri ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix)
terhadap bakteri Streptococcus mutans. Naskah Skripsi S-1. Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Makassar.
Murray, Robert K. 2009. Biokimia Harper. Jakarta :EGC
Ngajow, M., Abidjulu, J., dan Kamu, V.S. 2013. Pengaruh antibakteri ekstrak
kulit batang matoa (Pometia pinnata) terhadap bakteri Staphylococcus
aureus secara in vitro. Jurnal MIPA UNSRAT Online 2 (2): 128-132.
Nuraini, A.D. 2007. Ekstraksi komponen antibakteri dan antioksidan dari biji
teratai (Nymphaea pubescens Willd). Naskah Skripsi S-1. Fakultas
Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pelczar, M.J. dan Chan, E.C.S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI-Press,
Jakarta. Halaman 132-133.
Pradipta, A. 2011. Pengaruh metode ekstraksi terhadap aktivitas antibakteri
ekstrak etanol daun Sansevieria trifasciata Prain terhadap Staphylococcus
aureus IFO 13276 dan Pseudomonas aeruginosa IFO 12689. Naskah
Skripsi S-1. Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Yogyakarta.

Ramadani. 2016. Senyawa kimia bahan alam terpenoid. Jurnal Tarbawi 1 (1): 1-9.
Razak, A. Djamal, A., dan Revilla, G. 2013. Uji daya hambat air perasan buah
jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus secara in vitro. Jurnal Kesehatan Andalas 2 (1): 5-8.
Sarwono B., 2000. Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis. Jakarta : Agromedia
Pustaka, hal 1-5.
Sarwono, B. 2001. Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis. AgroMedia, Jakarta.
Halaman 2-3.
Taiwo, Oyekanmi, Adesiji, Opaleye, dan Adeyeba. 2007. In vitro antimicrobial
activity of crude extracts of Citrus aurantifolia Linn and Tithonia
diversifolia Poaceae on clinical bacterial isolates. International Journal of
Tropical Medicine 2 (4): 113-117.

Anda mungkin juga menyukai