Anda di halaman 1dari 5

ETNOFARMASI

JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia, Swingle)

Oleh:

Audrey Chevio Andini Putri

18021010/A3A Farmasi Klinis

Nama Dosen Pengampu: apt. Putu Wintariani, S.Farm., M. Farm

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL

DENPASAR

2020
JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia, Swingle)

1. Definisi Tanaman Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia, Swingle)


Jeruk nipis juga terdapat nama-nama lain yang terdapat pada beberapa daerah.
Daerah-daerah tertentu jeruk nipis dikenal dengan istilah yang berbeda- beda antara
lain: Jawa: jeruk pecel/jeruk asam; Sunda: jeruk nipis; Melayu: limau nipis; Arab:
limah; Sumatera: limau; Kalimantan: lemau epi; Maluku: putat ebi; Flores: mudutelang;
Madura: jeruk dhurga, Inggris: lime (Handoyo, 2014; Latief, 2014)

2. Klasifikasi Tanaman Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia, Swingle)

Menurut taksonomi, tanaman jeruk nipis memiliki klasifikasi sebagai berikut


(Khanifah,2015):
o Kingdom : Plantae
o Divisi : Spermatophyta
o Sub divisi : Angiospermae
o Kelas : Dycotiledoneae
o Bangsa : Rutales
o Family : Rutaceae
o Genus : Citrus
o Spesies : Citrus aurantifolia (Christm). Swingle

3. Morfologi Tanaman Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia, Swingle)


Tanaman Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia, Swingle) merupakan tanaman
berhabitus pohon kecil dengan cabang yang lebat tetapi tidak beraturan dengan tinggi
berkisar 1,5 sampai 5 meter. Jeruk nipis termasuk kedalam tanaman yang memiliki
dahan dan rantingnya berduri dan pendek, kaku dan tajam. Daun jeruk nipis dapat
dilihat memiliki berselang-seling, berbentuk jorong sampai bundar, pangkalnya bulat
dan ujungnya tumpu. Daun jeruk nipis berukuran 4-8 cm dan lebar 5 cm. tepi daunnya
bergerigi kecil dan tangkai daunnya bersayap sempit dan permukaan daun bagian atas
berwarna hijau tua mengkilap sedangkan bagian bawahnya berwarna hijau
muda.(Steenis et al, 2006)
Buah jeruk nipis memiliki diameter berukuran 1,5-2,5 cm, daun mahkotanya
berwarna putih kuning. Mahkotanya berjumlah 4-5 bersatu atau lepas. Benang sari 4-5
atau 8-10, kepala ruang sari benang 2. Tonjolan dasar bunga beringgit atau berlekuk.
Bunga berkelamin 2, bentuk tandan atau malai. (Steenis et al, 2006)
Tanaman jeruk nipis pada umur 2,5 tahun sudah mulai berubah. Buahnya
terbentuk bulat sebesar bola pingong dengan diameter 2,5-5 cm. kulitnya berwarna
hijau atau kekuning-kuningan dengan tebal 0,2-0,5 cm. daging buahnya berwarna
kuning kehijauan (Steenis et al, 2006).

4. Kandungan Kimia Dan Efek Farmakologi Pada Tanaman Jeruk Nipis (Citrus
Aurantifolia, Swingle)
Kandungan utama yang terdapat pada jeruk nipis adalah asam nitrat. Asam sitrat
inilah yang menyebabkan rasa asam pada jeruk nipis. Selain asam nitrat, jeruk nipis
juga mengandung senyawa flavonoid, asam amino (triptofan, lisin), vitamin A, vitamin
C, vitamin B1, kalsium, kalium, fosfor, besi, tembaga dan minyak atsiri (sitral,
limonene, fellandren, terpinol, kamfen). (Latief, 2014)
Efek farmakologi yang dihasilkan dari tanaman jeruk nipis dan bunga jeruk
nipis dapat digunakan untuk pengobatan hipertensi, batuk, lender tenggorokan, demam,
panas pada malaria, jerawat, ketombe dan lain-lain. Buah jeruk nipis dapat digunakan
untuk menurunkan panas, obat batuk, peluruh dahak, menghilangkan ketombe,
influenza. Pada kulit dan buah jeruk nipis juga dapat diambil minyak atsiri yang dapat
digunakan sebagai bahan obat dan hamper seluruh industry makanan, minuman, sabun,
kosmetik dan parfum menggunakan sedikit minyak atsiri ini sebagai pengharum dan
juga dapat digunakan sebagai antirematik, antiseptic, antiracun, astrigen, antibakteri,
diuretic, antipiretik, antihipertensi, antijamur, insektisidda, tonik, antivirus dan
ekspektoran. Pada getah batang ditambahkan dengan sedikit garam dapat dipergunakan
sebagai obat sakit tenggorokan. (Kharismayanti, 2015)

5. Cara Panen Tanaman Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia, Swingle)


Cara panen tanaman jeruk nipis adalah sekitar 8 bulan dari saat bunga mekar yang
dimana memiliki ciri-ciri seperti saat dipijit tidak terlalu keras, bagian bawah buah jika
dipjit terasa lunak dan jika dijentik dengan jari tidak berbunyi nyaring, warnanya
menarik dan kadar gula minimal 10% yang dimana dapat ditentukan menggunakan alat
hand refractometer di kebun. (Nurromah, F., 2015)

6. Khasiat Dan Cara Penggunaan tanaman Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia,


Swingle)
Jeruk nipis dapat digunakan dalam keadaan segar atau dengan bahan jamu yang sudah
terbentuk simplisia.
• Pembuatan Simplisia Jeruk Nipis:
Dapat dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut 70%
karena etanol dapat menarik senyawa aktif yang mempunyai sifat nonpolar yang
dilakukan dengan cara beberapa kali pengadukan pada suhu ± 27℃. (Sa’adah
dan Nurhasnawati, 2015).
• Cara Pembuatan jeruk nipis sebagai khasiat segar:
a. Batuk dan influencer : potong sebuah jeruk nipis dan mengandung air yang
cukup banya lalu peras. Seduh air perasannya dengan 60cc air panas.
Tambahkann ½ sendok the air kapur sirih sambal diaduk rata. Minum
ramuan 2 kali sehari 2 sendok makan
b. Demam dan flu: cuci jeruk nipis tambah dengan 3 siung bawang merah yang
telah dilumatkan dan 1 sendok makan minyak kelapa. Oleskan pada kening
penderita
c. Mencegah Rambut Rontok: 2 buah jeruk nipis dipotong menjadi 3 bagian,
oleskan pada kuit kepala sampai rata. Bungkus kepala dengan handuk
semalaman, keramas keesokan harinya lakukan 3 kali seminggu.
d. Radang Tenggorokan: potong 3 buah jeruk nipis lalu peras. Seduh air
perasannya dengan ½ cangkir air panas tambahkan 1 sendok makan madu
sambal diaduk rata. Selagi hangat gunakan ramuan ini untuk berkumur
selama 2-3 menit. Lakukan 3 kali sehari
e. Tekanan Darah Tinggi: sediakan 20 kuntum bunga dan 30 lembar daun
jeruk nipis cuci sampai bersih, lalu tambahkan air perasan 2 buah jeruk
nipis. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 2
¼ gelas. Setelah dingin saring. Air saringannya diminum 3 kali sehari ¾
gelas. Minum ramuan ini ditambah sedikit madu, lakukan setiap hari
DAFTAR PUSTAKA

Hardoko, Yuliana, F., 2014. Stability Study of Antibacterial Activity of Mixed Lime Juice and
Honey of Heating Temperature on Staphylococcusaureus and Streptococcuspyogenes.

Kharismayanti, A. 2015. Uji Antibakteri Minyak Atsiri Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia
(Chritsm & Panz.) Swingle terhadap Porphyromonas gingivalis ATCC 33277 Secara in Vitro.
Universitas Jember.

Latief, H.A. 2014. Obat Tradisional. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jawetz, Melnik,
Adelberg., 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika.

Nurromah, F., 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta: AgriFlo: Penebar Swadaya Group.

Sa`adah H., Nurhasnawati H., 2015 Perbandingan Pelarut Etanol Dan Air Pada Pembuatan
Ekstrak Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine Americana Merr) Menggunakan Metode Maserasi
vol 1. Samanrinda

Van Steenis, dkk. 2006. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta. PT Pradyna Paramitha.

Anda mungkin juga menyukai