Disusun Oleh:
DEPARTEMEN AGAMA RI
MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA SURABAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Jeruk nipis merupakan salah satu tanaman perdu yang memiliki tinggi 3,5 meter. Tanaman
ini memiliki akar tunggang, berbentuk bulat dan berwarna putih kekuningan. Tanaman ini memliki
batang berkayu, bulat, berduri, dan berwarna putih kehijauan. Tanaman ini memiliki daun yang
majemuk, berbentuk bundar atau melonjong, pangkal membundar atau menumpul dengan ujung
tumpul dan tepi beringgit, dengan pertulangan daun menyirip. Bagian bunga majemuk atau tunggal,
terletak di ketiak daun atau ujung batang. Buah jeruk nipis berbentuk bulat dengan diameter 3,5 – 5
cm. Pada saat masih muda jeruk nipis berwarna hijau muda dan akan berubah warna menjadi kuning
saat buah sudah tua (Herbie, 2015).
Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat, misalnya: asam sitrat,
asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen,
gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium,
fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung senyawa saponin
dan flavonoid yaitu hesperidin (hesperetin 7-rutinosida), tangeretin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide.
Hesperidin bermanfaat untuk antiinflamasi, antioksidan, dan menghambat sintesis prostaglandin.
Hesperidin juga menghambat azoxymethane (AOM) yang menginduksi karsinogenesis pada colon
kelinci, dan juga menghambat N-butil-N-(4-hidroksi-butil) nitrosamin yang menginduksi
karsinogenesis pada kandung kemih tikus (Chang, 2001). Jeruk nipis juga mengandung 7% minyak
essensial yang mengandung citral, limonen, fenchon, terpineol, bisabolene, dan terpenoid
lainnya. Guo, et al. (2006)
Pemanfaatan jeruk nipis sebagai obat telah dilakukan sejak lama. Hampir seluruh bagian
dari tanaman ini dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional. Bagian daun jeruk nipis dapat
dimanfaatkan sebagai obat demam dengan cara merebus 2-4 genggam daun jeruk nipis di dalam 2-4
gelas air. Air rebusan tersebut dapat digunakan untuk mengompres dahi pasien demam. Bagian akar
jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat disentri dan ambeien dengan cara merebus akar jeruk nipis
di dalam air. Air rebusan akar kemudian disaring dan diminum secara teratur. Bagian buah jeruk
nipis cukup sering digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Dalam pemanfaatannya buah
jeruk nipis cukup diolah dengan cara diperas saja. Kemudian air perasan jeruk nipis ditambahkan
dengan bahan alamilainnya yang dapat digunakan sebagai obat. Buah jeruk nipis
umumnyadimanfaatkan sebagai obat batuk, influenza, sakit panas, sembelit, sesaknapas, amandel,
malaria, terlambat datang bulan, hingga mengurangi rasa sakit pada saat datang bulan (Putra, 2015).
Buah jeruk nipis memiliki permukaan yang kasar dengan warna hijau hingga kekuningan
yang disebut sebagai epikarp atau flavedo, yang mana melapisi buah dan melindungi buah dari
kerusakan. Kelenjar pada lapisan ini mengandung minyak esensial yang memberikan aroma khas
pada setiap jenis jeruk. Pada bagian di bawah kulit jeruk terdapat lapisan berwarna putih, tebal,
dengan tekstur spons yang disebut mesokarp atau albedo, yang mana gabungan dari epikarp dan
mesokarp inilah yang menyusun kulit pada buah jeruk nipis. Pada bagian kulit jeruk nipis
mengandung senyawa flavonoid yaitu naringin, hesperidin, naringenin, hesperitin, rutin, nobiletin,
dan tangeretin (Adindaputri, Purwanti dan Wahyudi, 2013). Pada bagian dalam terdapat bulir buah
yang dipisahkan menjadi berbagai segmen atau kantung jus (dengan atau tanpa biji) oleh lapisan film
tebal yang disebut sebagai endokarp. Bagian ini mengandung gula terlarut, asam askorbik, pektin,
fiber,
bebagai asam organik, dan garam potassium yang memberikan karakter rasa pada buah jeruk nipis
(Okwu, 2008)
Tanaman Citrus aurantifolia.Swingle dikenal di pulau Sumatra dengan nama Kelangsa
(Aceh), di pulau Jawa dikenal dengan nama jeruk nipis (Sunda) dan jeruk pecel (Jawa), di pulau
Kalimantan dikenal dengan nama lemau nepi, di pulau Sulawesi dengan nama lemo ape, lemo kapasa
(Bugis) dan lemo kadasa (Makasar), di Maluku dengan naman puhat em nepi (Buru), ahusi hisni,
aupfisis (Seram), inta, lemonepis, ausinepsis, usinepese (Ambon) dan Wanabeudu (Halmahera)
sedangkan di Nusa tenggara disebut jeruk alit, kapulungan, lemo (Bali), dangaceta (Bima),
mudutelong (Flores), mudakenelo (Solor) dan delomakii (Rote).(Cristim 2019).
2.2 Minyak atsiri
B. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan tinjauan Pustaka dapat diduga bahwa jeruk nipis (CITRUS AURANTIIFOLIA)
dan minyak atsiri dapat digunakan untuk membuat handsanitizer spray.
BAB III
METODE PENELITIAN
mengetahui bahwa jeruk nipis (CITRUS AURANTIIFOLIA) dan minyak atsiri dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan handsanitizer spray.
B. DEFINISI PENELITIAN
Variabel bebas : Jeruk nipis (Citrus Aurantiifolia) dan minyak atsiri.
Variabel terikat : Bahan-bahan pembuatan handsanitizer spray (Alkohol 60%, , Aqua
dest, )
Variabel kontrol : Produk handsanitizer alami dalam bentuk spray Mampu bekerja
D. INSTRUMEN PENELITIAN
1. Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu:
Botol spray 50 ml
Sendok
Saringan
Gelas
2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
2 buah Jeruk nipis
2 ml Minyak atsiri ( rebusan batang sereh )
Alkohol 60%
Aqua dest
E. CARA PENELITIAN
1. Pembuatan bahan penelitian
Disiapkan alat dan bahan
Tumbuk 2 batang sereh
Rebus batang sereh yang sudah ditumbuk
Tuangkan air rebusan sereh ke gelas
Belah jeruk nipis menjadi 2 bagian
Peras potongan jeruk nipis ke saringan
Campurkan aqua dest, alkohol, air perasan jeruk nipis dan minyak atsiri
Diaduk hingga rata
Tuangkan ke botol spray
Tutup botol spray
Beri label kemasan pada botol handsanitizer spray
2. Pengujian responden
Siapkan handsanitizer spray
Semprotkan handsanitizer ke telapak tangan responden
Ditanyakan kepada responden tentang baunya, sensasinya, warnanya
Dicatat hasilnya pada table pengamatan