PRAKTIKUM BIOKIMIA 2
DISUSUN OLEH:
DRS. MADE SUKARYAWAN, M.Si., Ph.D
Kelompok 4A Indralaya
LAPORAN 7
PRAKTIKUM METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK
1. Nomor percobaan :7
2. Nama percobaan : Pembuatan Hand Sanitizer dari Ekstrak Daun Sambiloto
dan Daun Siri Sebagai Antiseptik
3. Uji / Sampel : Ekstrak Sambiloto dan Ekstrak Daun Sirih
4. Teori Percobaan
5. Prosedur Percobaan
a) Cara Kerja
4) Lalu ukur gliserol sebanyak 4 ml, masukkan ke dalam wadah yang sama.
5) Ukur 10 ml sari lidah buaya yang telah dibuat tadi. Campurkan bahan bahan
tersebut hingga benar - benar homogen.
6) Tambahkan ekstrak daun sambiloto 10 ml dan minyak esential (1-2 tetes), aduk
hingga homogen.
7) Semua bahan yang telah dicampurkan tadi dimasukan kedalam botol yang telah
disiapkan dan beri label.
8) Lakukan langkah 1-7 pada ekstrak daun sirih.
b) Diagram Alir
Sterilkan botol yang akan digunakan.
Lalu ukur gliserol sebanyak 4 ml, masukkan ke dalam wadah yang sama
Ukur 10 ml sari lidah buaya yang telah dibuat tadi. Campurkan bahan bahan
tersebut hingga benar-benar homogen
2. Corong 6. Spatula
3. Erlenmeyer 7. Saringan
4. Gelas Ukur
1. Alkohol 70%
2. Gliserol
5. Lidah buaya
6. Essensial Oil
7. Pengamatan/Hasil
a. Pengamatan
No Perlakuan Pengamatan
8. Pembahasan
Percobaan kali ini bertujuan sebagai pembuatan hand sanitizer dengan menggunakan
antiseptik bahan alami dari ekstrak daun sambiloto dan daun sirih. Bahan yang digunakan
dalam pembuatan hand sanitizer ini antara lain sari lidah buaya, alkohol 96%, gliserol,
ekstrak daun sambiloto dan daun sirih serta essensial oil. Satu batang lidah buaya diperas
sehingga menghasilkan sari lidah buaya. Penggunaan sari lidah buaya dalam pembuatan
hand sanitizer karena sari lidah buaya mengandung senyawa saponin dan steroid sebagai
antiseptik, dan senyawa flavonoid sebagai antibakteri. Kegunaan lain dari lidah buaya adalah
memiliki zat surfaktan dan terbukti memiliki daya pembersih yang lebih baik dibandingkan
air dan berfungsi sebagai pelembut dan pelembab kulit. Selanjutnya pengukuran etanol 96%
sebanyak 80 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Etanol berfungsi sebagai pelarut
organik yang dapat melarutkan lapisan sebum atau lemak di tangan yang berfungsi
melindungi tangan dan berfungsi sebagai disinfektan yang mempunyai aktivitas bakterisidal.
Etanol juga dapat membantu melarutkan triklosan yang berfungsi sebagai pemberi rasa
dingin di tangan dan agar hand sanitizer lebih mudah cepat kering saat digunakan. Proses
selanjutnya adalah penambahan gliserin sebanyak 4ml dan sari lidah buaya sebanyak 10 ml.
Penambahan gliserin dan sari lidah buaya bertujuan untuk membuat alkohol lebih mudah
diaplikasikan pada kulit. Gliserin juga berguna melembabkan kulit dan mencegah iritasi kulit
akibat alkohol. Gliserin dan sari lidah buaya berfungsi sebagai penahan lembab yang dapat
meningkatkan daya sebar cairan dan melindungi cairan dari kemungkinan menjadi kering.
Ekstrak daun sambiloto dan daun sirih diukur masing-masing sebanyak 10 ml dan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Ekstrak daun sambiloto mengandung senyawa
andrographolide, saponin, alkaloid, flavonoid, dan tannin sebagai antibakteri. Sedangkan
ekstrak daun sirih mengandung senyawa flavonoid, polifenol, tanin dan minyak atsiri. Daun
sirih dapat menghambat pertumbuhan bakteri di tangan, seperti Helocobacter pylori,
Escherichia coli, Sallmonela sp, Staphylococcus aureus, Staphylococcus haemoliticus dan
lainnya. Fraksi-fraksi ekstrak sirih hijau (Piper betle L.) mempunyai aktivitas penghambatan
yang kuat terhadap bakteri patogen. Daun sirih memiliki kandungan kimia antara lain
saponin, flavonoid, poliferol, dan minyak atsiri. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai
antimikroba. Senyawa tersebut akan merusak membran sitoplasma dan membunuh sel.
Senyawa flavonoid memiliki mekanisme kerja mendenaturasi protein sel bakteri. Ekstrak
daun sirih dapat digunakan sebagai antiseptik alami karena dalam daun sirih mengandung
sekitar 4,2% minyak atsiri dengan komponen utamanya berupa bethel phenol dan beberapa
derivatnya. Selanjutnya yaitu penambahan essential oil ke dalam campuran hand sanitizer.
Fungsi penambahan essential oil adalah untuk memberikan aroma dalam hand sanitizer dan
menetralisir bau dari alkohol. Selanjutnya homogenkan larutan dan masukkan ke dalam
botol hand sanitizer yang telah disterilkan. Hand sanitizer pun siap digunakan.
Kandungan Senyawa Dalam Hand Sanitizer
Andrographolide Alkaloid
Flavonoid Tanin
Saponin Polifenol
9. Kesimpulan
Asngad, A., dkk. 2018. Kualitas Gel Pembersih Tangan (Handsanitizer) dari Ekstrak.
Bioeksperimen.
Mayna, A. dan Siti, F. 2021. Edukasi Pembuatan Hand Sanitizer Dari Lidah Buaya Dan Daun Sirih
Di Desa Gilirejo Baru. Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknoyasa.
Nugroho, A., dkk. 2016. Pengaruh Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.)
terhadap Daya Bunuh Bakteri Leptospira sp. Media Litbangkes.
Susanty., dkk. 2020. Pengaruh Penambahan Gel Aloe Vera Terhadap. Jurnal Teknologi.
Triyani, M., A., dkk. 2021. Aktivitas Antibakteri Hand Sanitizer Berbahan Ekstrak Daun Sirih dan
Ekstrak Jeruk Nipis. Jurnal Pendidikan Biologi.