Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA

PENGAJUAN DAN PENGADAAN PERALATAN


DI SMAN 3 PALEMBANG

Disusun Oleh :
Kelompok 4 Indralaya

1. Alif Nur Rohman (06101182025008)


2. Devy Dwy Agustin (06101382025050)
3. Jihan Audira (06101282025042)
4. Leni Marlina (06101282025027)

Dosen Pengampu :
1. Drs. A. Rachman Ibrahim, M.Sc.Ed. Ph.D
2. Maefa Eka Haryani, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022/2023
A. DASAR TEORI

I. Pengajuan Dan Pengadaan Peralatan Kimia


Maksud dari pengadaan pekerjaan adalah mencari penyedia alat-alat laboratorium yang
diperlukan dalam kegiatan pengujian di laboratorium. Tujuan dari pengadaan pekerjaan yaitu
untuk mendapatkan alat-alat laboratorium yang diperlukan dalam mendukung kegiatan pengujian
di laboratorium yang berkualitas.
Laboratorium memiliki peralatan instrumen dan bahan kimia yang sangatlah beragam
jumlah, variasi dan jenisnya. Sebelum melakukan pengajuan pengadaan peralatan di
laboratorium tentunya perlu proses perencanaan yang matang agar kedepannya tidak terjadi
pemborosan biaya, sumber daya, serta sasaran mutu dari laboratorium dapat tercapai dengan
baik.
Berikut akan dijelaskan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan labmate agar
proses pengajuan kebutuhan di laboratorium dapat berjalan dengan baik dan dapat dengan mudah
disetujui oleh pihak manajemen.
1. Perencanaan
Pada proses perencanaan lakukanlah analisis kebutuhan peralatan laboratorium sesuai
dengan ruang lingkup pengujian. Peralatan dan bahan kimia yang diajukan perlu disesuaikan
dengan jenis sampel dan jenis ruang lingkup pengujian. Apabila laboratorium menghendaki
mengadakan penambahan ruang lingkup pengujian, susun dan rencanakan pengadaan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan, beserta besarnya anggaran untuk setiap parameter uji.
2. Pengecakan jumlah stok dan kondisi peraltan yang ada
Sebelum melakukan pembelian, cek kondisi peralatan dan stok bahan kimia yang
digunakan. Agar tidak terjadi pemborosan biaya, pencemaran atau kecelakaan kerja akibat
penumpukan jumlah stok bahan.
Lakukanlah pengawasan rutin untuk setiap pemakaian alat & bahan di laboratorium dengan cara:

 Dokumentasikan penggunaan alat dan instrument secara berkala, hal ini digunakan untuk
mengontrol kondisi alat, kapan harus dilakukan kalibrasi, maintenance (perbaikan) atau
pembelian peralatan baru
 Lakukan pencatatan jumlah stok bahan kimia untuk mengetahui stok bahan kimia yang
perlu dibeli dan trend jumlah pemakaian untuk pengajuan selanjutnya.

Mengelola dan melakukan pencatatan berbagai jenis peralatan dan bahan kimia tentunya
adalah hal yang merepotkan dan membutuhkan banyak waktu apalagi ketika sampel di lab
sedang menumpuk. seringkali labmate tidak sadar jika stok bahan kimia sudah menipis atau
peralatan sudah waktunya dikalibrasi. Padahal beban sampel sedang banyak-banyaknya dan
membutuhkan hasil pengujian yang cepat untuk mengatasi hal tersebut maka dokumentasi
kondisi peralatan, dan stok bahan kimia dapat dikelola dengan mudah menggunakan fitur
Manajemen inventory laboratory dari GELIS. GELIS adalah sebuah LIMS (Laboratory
Information Manajemen System) yang mampu melakukan control jumlah stok bahan, dan
kondisi peralatan sehingga dapat memberikan peringatan pada personel lab kapan harus
kalibrasi, maintenance peralatan maupun melakukan kaji ulang permintaan tender sesuai dengan
jumlah bahan kimia dan kondisi peralatan yang ada.

3. Penentuan spesifikasi teknis peralatan dan bahan


Peralatan dan bahan kimia di laboratorium tentunya sangatlah beragam jenis dan
mereknya. Sebelum memilih pemasok yang tepat, maka hal yang penting untuk dilakukan adalah
mengetahui jenis spesifikasi teknis dan peralatan sesuai dengan parameter pengujian di
laboratorium. Untuk pengujian menggunakan instrument dengan sensitivitas tinggi, gunakanlah
bahan kimia dengan kemurnian yang tinggi (pro analisis), sedangkan untuk proses pembersihan
ataupun pengujian kuantitatif dapat menggunakan bahan kimia teknis.
Pemilihan jenis instrument juga perlu disesuaikan dengan ruang lingkup pengujian
dilaboratorium, nilai limit deteksi instrument yang akan dibeli haruslah lebih rendah dari nilai
baku mutu lingkungan yang digunakan untuk pengujian di laboratorium.
Syaratnya :

10 x LDI < Nilai BML

Keterangan :
LDI (Limit Deteksi Instrument)
BML (Baku Mutu Lingkungan)
4. Pemilihan pemasok/supplier yang kompeten
Dalam memilih supplier yang tepat untuk peralatan dan bahn kimia di laboratorium,
perhatikanlah track record dari perusahaan dan layanan yang diberikan.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam memelih pemasok yang tepat di laboratorium :
1) Jaminan mutu peralatan dan bahan kimia yang dibeli, seperti garansi instrument, COA
bahan kimia, dll
2) Ketersediaan suku cadang
3) Ketepatan waktu pengiriman
4) Penanganan pengaduan
5) Layanan after sales
6) Adakah pemasok mampu melakukan maintenance secara rutin maupun apabila terjadi
kerusakan

Prosedur operasional pengadaan alat dan bahan laboratorium, yaitu :

1. TUJUAN
Standard Operating Procedure (SOP) ini bertujuan untuk:
a. Memberikan acuan dalam prosedur teknis pengajuan alat dan bahan praktikum di PLT
b. Memberikan pedoman bahwa proses pengajuan alat dan bahan praktikum sesuai
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup pengadaan alat dan bahan praktikum pada suatu
Institusi Pendidikan.
3. REFERENSI
Pedoman pengadaan bahan dan peralatan Universitas Negeri.
4. ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Pedoman Mutu, SOP, Instruksi Kerja
serta dokumen lainnya diuraikan secara rinci sesuai SMM ISO 9001:2008, diurutkan berdasarkan
abjad dituangkan pada Lampiran Istilah dan Definisi.

5. DIAGRAM ALIR, DOKUMEN DAN KETERANGAN KEGIATAN


6. FORM
a. Dokumen proposal pengajuan alat dan bahan habis pakai
b. Form pengajuan alat dan bahan praktikum
7. INSTRUKSI KERJA

8. REKAMAN MUTU
a. Dokumen proposal pengajuan bahan habis pakai
b. Form pengajuan bahan praktikum

9. DOKUMEN TERKAIT
SOP Pengadaan Barang dan Jasa

II. Pemindahan, Pengangkutan Dan Pengiriman Peralatan Kimia


Peraturan internasional berlaku untuk pemindahan bahan kimia, sampel, dan
bahan penelitian lainnya di jalan publik, dengan pesawat terbang, atau melalui pos atau
pengangkutan lainnya. Hukum nasional dan internasional mengatur dengan ketat
pengiriman domestik dan internasional sampel, contoh, obat, dan elemen genetik, serta
peralatan penelitian, teknologi, dan bahan, meski bahan tersebut tidak berbahaya, tidak
berharga, atau umum sekali pun.
1) Pemindahan
Memindahkan bahan kimia di lokasi kerja, digunakan perangkat pengaman sekunder,
Lembaga dengan kampus yang besar mungkin memakai pembawa atau kendaraan
khusus untuk mengangkut bahan yang diatur peraturan tertentu
2) Pengangkutan Bahan Kimia atau Pestisida
a. Sebelum melaksanakan pekerjaaan pengangkutan bahan kimia berbahaya, pengawas
/ atasan berkewajiban menyampaikan informasi K3 serta resiko bahaya yang ada
pada setiap pekerja.
b. Hanya pekerja yang sudah mengerti tugas dan tanggung jawab serta adanya
rekomendasi dari atasannya dibenarkan menangani pekerjaan pengangkutan bahan
kimia berbahaya.
c. Upaya preventif, pencegahan harus tetap dilakukan secara teratur berupa
pemeriksaan kelayakan peralatan kerja, kondisi muatan dan kondisi fisik pekerja
sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut.
d. Menaikkan dan menurunkan bahan kimia harus dilakukan dengan hati-hati, jika
perlu buatkan bantalan karet/kayu.
e. Perlengkapan K3 (APD, APAR, P3K) harus tersedia dalam kondisi siappakai di
lokasi kerja.
f. Kapasitas angkut alat angkut dan angkutan tidak diperbolehkan melebihi kapasitas
yang ada dan tidak boleh menghalangi pandangan pengemudi/sopir.
g. Pengemudi harus mengikuti peraturan lalu lintas yang ada dengan selalu hati-hati dan
waspada. Hindari tindakan tidak aman dan tetap disiplin dalam mengemudikan
kendaraan.
h. Jika kontak dengan bahan kimia, segera lakukan pertolongan pertama pada korban
dengan benar. Hubungi dokter/tim medis untuk penanganan selanjutnya.
i. Tanda labeling peringatan berbahaya berupa tulisan, kode sesuai dengan resiko yang
ada harus terpasang dengan jelas didepan muatan, samping kiri dan kanan, belakang
muatan
3) Pengiriman
Bahan kimia, bahan biologis, dan radioaktif, pengiriman domestik atau internasional
diatur oleh International Air Transport Association (IATA/Asosiasi Transportasi Udara
Internasional). Individu yang mempunyai sertifikat IATA harus melakukan inspeksi
pengemasan, pengkajian administrasi, dan menandatangani dokumen pengiriman.

B. HASIL OBSERVASI

Berdasarkan teori mengenai pengajuan dan pengadaan peralatan kimia pada observasi
yang telah dilakukan di laboratorium SMAN 3 Palembang didapatkan informasi bahwa sistem
pengadaan alat di laboratorium SMAN 3 Palembang sama dengan sistem pengajuan dan
pengadaan bahan kimia yaitu melalui Rancangan S.O.P dari dana BOS (Bantuan Operasional
Sekolah) sebagai berikut ;

1. Print-out data inventori, sebagai pertimbangan pada saat melakukan perencanaan


2. Perencanaan pembelian oleh kepala laboratorium
3. Pengajuan pembelian kepada kepala SMAN 3 Palembang
4. Persetujuan anggaran oleh kepala SMAN 3 Palembang
5. Klarifikasi spesifikasi peralatan yang dibutuhkan
6. Proses pembelian
7. Proses pengajuan dan pengadaan bahan selesai.

Pada saat proses pengangkutan dan pengirimian bahan kimia biasanya telah
direkomendasikan atau disediakan jasa pengiriman oleh pihak suplyer demi keamanan.
Selanjutnya setelah bahan kimia sampai di SMAN 3 Palembang langsung dilakukan proses
pemindahan ke dalam laboratorium kimia biasanya diletakkan diatas meja.

C. KESIMPULAN
Sistem pengajuan dan pengadaan peralatan kimia di laboratorium kimia SMAN 3
Palembang berasal dari dana bantuan operasioal sekolah (BOS) yang melalui S.O.P yang telah
ditetapkan sama halnya dengan sistem pengajuan dan pengadaan bahan kimia. Proses
pengangkutan, dan pengiriman bahan kimia biasanya telah direkomendasikan atau disediakan
oleh pihak suplyer demi keamanan pada saat pengiriman sehingga telah memenuhi standar
pengangkutan dan pengiriman peralatan kimia. Setelah bahan kimia sampai di SMAN 3
Palembang langsung dilakukan proses pemindahan oleh laboran ke dalam laboratorium kimia
biasanya diletakkan diatas meja.

D. SARAN
Pada saat melakukan perencanaan pembelian peralatan kimia harus dilakukan secara teliti
seperti spesifikasi peralatan kimia juga perlu diperhitungkan agar anggaran yang dibuat cukup
untuk membeli peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, A. 2019. Penerapan Job Safety Analysis, Pengetahuan K3 terhadap Kejadian


Kecelakaan Kerja di Laboratorium Perguruan Tinggi. Jurnal Berkala Kesehatan,
5(2), 76-80. DOI: 10.20527/jbk.v5i2.7827.
Adriani, N. 2015. Analisis Risiko Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Dan Tata Kelola
Laboratorium Kimia Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jurnal Zarah, 3(1), 1-10.
DOI: 10.31629/zarah.v3i1.28.
Koesmadi, dkk. 2000. Teknik Laboratorium. Jakarta: Universitas indonesia.
Lisa Moran dan Tina Masciangoli. (2010). Keselamatan dan Keamanan Laboratorium
Kimia: Panduan Pengelolaan Kimia dengan Bijak. Washington DC: The National
Academies Press. Hal:18.
Ramadhani, Sulistyani Puteri. 2020. PENGELOLAAN LABORATORIUM (Panduan Para
Pengajar dan Inovator Pendidikan). Depok: Yiesa Media Karya.
Gelis. 2022. Pengadaan Peralatan Laboratorium. PT Yucore Integrasi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai