PRODUK
ANTANGIN”
NAMA : ROSNIDAR SUMARDI
NIM : N012211019
PENDAHULUAN
Antangin sebagai obat masuk angin yang berbentuk kaplet baru muncul pada tahun 1970
dengan nama Antangin masih belum digarap dengan benar dan ditangani secara serius
bersamaan dengan pembaharuan manajemen pada tahun 1997. Setelah cukup berhasil dengan
Antangin dalam bentuk kaplet, sejak Januari 2003 PT. Deltomed Laboratories meluncurkan
Antangin cair dengan kemasan yang sama-sama berwama kuning juga desain kemasan yang tak
jauh berbeda dengan Tolak Angin. Berbeda dengan Tolak Angin, Antangin dikemas dalam kotak
karton yang berisi 10 sachet. Namun, masing-masing sachet juga berisi 15 ml seperti pada Tolak
Angin
Antangin adalah produk herbal yang bermanfaat untuk mengatasi masuk angin, mual, perut
kembung, badan meriang, serta kelelahan. Antangin dijual bebas di apotek atau supermarket
dalam bentuk sirop, tablet, dan permen. Ada berbagai macam produk Antangin yang tersedia
di Indonesia, yaitu antangin JRG, Antangin Mint, Antangin Junior, Antangin JRG + Jahe Merah,
permen Antangin, Antangin Habbatussauda, dan Antangin Good Night. Varian antangin ini
memiliki bahan atau kandungan utama yang sama yakni Jahe (Zingiber officinale), daun mint,
daun sembung, ginseng, royal jelly, dan madu
PERUSAHAAN INDUSTRI YANG
MEMPRODUKSI
PT. Deltomed Laboratories merupakan salah satu industri yang telah berhasil mengembangkan
obat yang menggunakan bahan baku tanaman asli Indonesia. Beberapa produk yang
terkenal diantaranya tablet dan sirup yang digunakan untuk mengatasi masuk angin, obat
batuk dan pelangsing tubuh. Industri yang besar ini bermula dari industri rumah tangga yang
didirikan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada tahun 1969. Adapun nama “Deltomed”
diambil dari kata “delto” nama latin tanaman tabat yakni Ficus deltoidea dan kata “med”
yang berarti medicine atau obat .
Pada tanggal 30 April 1976, lokasi pabrik dipindahkan ke areal seluas 1 hektar di Wonogiri, Jawa
Tengah. Pertimbangan pemindahan lokasi produksi ke daerah Wonogiri adalah selain karena
daerah ini merupakan sentra pembuatan jamu tradisional,area ini juga lebih luas, bahan baku
dapat diperoleh dengan mudah, ketersediaan tenaga kerja dalam jumlah yang mencukupi serta
dapat membantu program pemerintah daerah setempat dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat
KANDUNGAN ANTANGIN
Kandungan dari Antangin : Tiap 15 ml terdiri dari bahan-bahan berkhasiat
1) Zingiberis rhizome 7,336 mg
2) Royal Jelly 0,525 mg
3) Panax Ginseng Extract 1,05 mg
4) Blumeae folia 2,445 mg
5) Mentahe folia 4,89 mg
6) Mel depuratum (Madu) 9,75 mg
Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Regnum : Plantae
Jahe banyak mengandung berbagai fitokimia
Divisi : Spermatophyta dan fitonutrien. Beberapa zat yang
Subdivisi : Angiospermae terkandung dalam jahe adalah minyak atsiri
2-3%, pati 20-60%, oleoresin, damar, asam
Kelas : Monocotyledonae organik, asam malat, asam oksalat, gingerin,
gingeron, minyak damar, flavonoid, polifenol,
Ordo : Zingiberales
alkaloid, dan musilago. Minyak atsiri jahe
Famili : Zingiberaceae mengandung zingiberol, linaloal, kavikol, dan
geraniol.
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale Rosc.
Manfaat Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Sebagai bahan obat herbal, jahe memiliki khasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai
penyakit, seperti : rematik, mualmual, mabuk perjalanan, batuk, pegal-pegal, kepala pusing,
sakit saat menstruasi, nyeri lambung, asma, nyeri otot, impoten, kanker, diabetes, penyakit
jantung, bronchitis, osteoarthritis, flu, demam, gangguan pencernaan, Alzheimer dan lain-lain.
Khasiat ini disebabkan oleh kandungan minyak atsiri dengan senyawa kimia aktif dalam jahe,
Cara Sintesis Jahe (Zingiber officinale
terutama zat gingerol dan oleoresin
Rosc.)
Jahe dibersihkan dari kotoran, kemudian diiris tipis dan dikeringkan dengan cara
dianginanginkan. Jahe kering dihaluskan sampai ukuran 40 mesh. Kemudian memasukkan
bubuk jahe dan pelarut etanol 70% sesuai dengan perbandingan ke dalam ekstraktor dan
diekstraksi dengan suhu dan waktu sesuai variabel. Hasil ekstraksi dipisahkan dengan Rotary
Vacuum Evaporator pada suhu 40°C dan tekanan 5 bar. Destilat yang keluar merupakan
oleoresin dan kemudian dianalisis meliputi indeks bias, berat jenis, % rendemen dan % gingerol
Analisis Kualitatif Kandungan Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Uji kualitatif terhadap senyawa oleoresin dalam jahe menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis.
Identifikasi kualitatif menggunakan metode KLT dilakukan dengan cara mengaktifkan plat KLT dengan cara
dioven selama 3 menit kemudian membuat garis atas dan garis bawah pada KLT. Selanjutnya, membuat
fase gerak toluene: etil asetat (90:10) didalam chamber dan dilakukan penjenuhan menggunakan kertas
saring, totolkan sampel oleoresin pada plat KLT, masukkan dalam chamber yang berisis fase gerak
kemudian tunggu sampai eluen naik pada batas atas plat KLT, terakhir bercak yang muncul diamati di
bawah sinar UV dengan Panjang gelombang 254 nm
◦ Kandungan yang terkandung dalam madu adalah glukosa, fruktosa, maltosa, sukrosa, karbohidrat,
enzim diatase, enzim invertase.
◦ Madu murni menurut Farmakope Indonesia adalah madu yang diperoleh dari sarang lebah Apis
mellifera dan spesies yang lain yang telah dimurnikan dengan pemanasan sampai 70°C. Suhu yang tidak
pas bisa menyebabkan madu mengkristal. Madu berubah menjadi mengkristal dalam kisaran suhu 10°C-
12°C. Proses pengkristalan madu juga bisa dicegah dengan jalan menghangatkan madu dalam kisaran
21°C-27°C. Kualitas madu juga bisa menurun akibat degradasi (fermentasi) yang dipicu oleh khamir
osmophilik alias jamur peragi
MANFAAT MADU
◦ Penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Aplied Physiology menunjukkan indeks glikemilk
madu yang rendah dapat mengurangi resiko kekurangan pada gula (hipoglikemi) saat latihan
meningkatkan persediaan karbohidrat selama latihan, penelitian di Universitas of Memphis Exercise and
Sport Nutrition Laboratory menguatkan madu sama efeknya dengan glukosa sebagai pengganti
karbohidrat selama latihan yang menuntut stamina tinggi
◦ Beberapa penelitian menunjukan madu memiliki aktifitas antimikroba terhadap CA-MRSA, dalam studi
tujuh sampel madu tidak ada ragi atau jamur berfilamen diisolasi dari bahan madu dan beberapa isolat
diidentifikasi menggunakan 16S rDNA. Penelitian lebih lanjut masih dilakukan apakah aktivitas
antimikroba mempunyai aplikasi klinis untuk pengobatan CA-MRSA infeksi kulit dan jaringan lunak.
Madu berpotensi sebagai antibakteri. Madu konsentrasi 40% (v/v) mengurangi kelangsungan hidup
P.aerogenosa dan B.capacia, dengan inkubasi 2 jam, aktivitas yang sama melawan MRSA, dan E. Coli
dibutuhkan 6 jam dari inkubasi. Bakteri yang lain di butuhkan waktu 24 jam inkubasi
ROYAL JELLY
◦ Royal jelly adalah produk lebah madu berupa susu bagi ratu lebah yang berupa cairan jelly atau krim. Royal jelly
diproduksi dari sekresi kelenjar khusus yang terbentuk di bagian ujung tenggorokan lebah pekerja, warnanya putih
kental dan rasanya asam. Nilai nutrisi royal jelly sangat tinggi seperti mengandung glukosa, protein, asam amino
esensial, mineral dan lemak
◦ Royal jelly yang disebut ‘susu ratu’ sebetulnya bukan susu, bukan pula susu yang dihasilkan sang ratu lebah. Royal jelly
sebetulnya bahan makanan khusus untuk ratu lebah. Kandungan yang terdapat dalam royal jelly diantaranya lemak,
protein, glukosa, fruktosa, vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C esensial, mineral dan asam amino esensial
◦ Kandungan gizi royal jelly berupa protein 45%, lemak 13%, gula 20% garam mineral, aneka vitamin (B kompleks, H,
dan E). Selain itu royal jelly juga mengandung enzim pencernaan, hormon gonadotropin yang bisa menstimulir organ
reproduksi (Sarwono, 2003). Beberapa nutrisi yang terkandung di dalam royal jelly. Royal jelly juga mengandung
banyak mineral yang sangat berguna dalam suatu sistem tubuh. Antara lain mineral K, Mg, Na, Ca, Zn, Fe, Cu, Mn.
Disamping itu juga mengandung lemak yang komposisinya tidak sama seperti kandungan lemak hewani atau nabati
MANFAAT ROYAL JELLY
◦ Royal jelly secara umum sebagai tonik, mengurangi kelelahan, meningkatkan kinerja mental dan fisik
dan mengarah ke peningkatan kesehatan secara umum
◦ Royal Jelly digunakan untuk menambah selera makan, menambah daya ingat, mengobati diabetes
◦ Royal jelly berguna untuk menormalkan dan mengatur seluruh fungsi tubuh, termasuk juga mengatur
fungsi sel, kandungan asam pantotenatnya berkhasiat memperkuat organ tubuh, memperlambat
penuaan, membantu kesegaran fisik, serta sebagai antivirus dan antikanker, royal jelly sangat
bermanfaat sebagai suplemen pendukung untuk mempercepat penyembuhan kanker
CARA PENENTUAN KADALUARSA
Uji Stabilitas Dipercepat
Produk disimpanpada suhu 40°C dengan kelembaban 75%, waktu penyimpanan selama
3 bulan dan dapat diperpanjang selama 6 bulan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
kecepatan degradasi kimia atau fisika dari bahan aktif atau formulasi produk dalam
kondisi penyimpanan dengan suhu dan kelembaban relative yang telah ditetapkan. Uji
stabilitas dipercepat berdasarkan atas hubungan antara suhu dan konstanta kecepatan
reaksi kimia bahan aktif
Uji Stabilitas Normal (Jangka Panjang)
Produk disimpan pada suhu 30°C dengan kelembaban 60%, waktu penyimpanan
selama 24-36 bulan untuk aplikasi pemasaran atau apabila digunakan untuk melihat
stabilitas produk maka produk disimpan sampai kadaluarsa yang tercantum di kemasan
ditambah 1 tahun dan dapat diperpanjang hinga 3-5 tahun sampai usia guna produk.
Jumlah contoh per tanggal sekurang-kurangnya dua kali dari jumlah yang dibutuhkan untuk
pengujian lengkap
KESIMPULAN
Produk Antangin diproduksi oleh Pabrik Industri PT Deltomed yang berlokasi di desa
Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Berbagai macam produk
Antangin yang tersedia di Indonesia, yaitu antangin JRG, Antangin Mint, Antangin Junior,
Antangin JRG + Jahe Merah, permen Antangin, Antangin Habbatussauda, dan Antangin Good
Night. Antangin yang sudah terdaftar sebagai obat herbal terstandar memiliki manfaat untuk
mengatasi masuk angin, mual, perut kembung, badan meriang, serta kelelahan. Setiap 15 ml
Antangin mengandung Zingiberis rhizome 7,336 mg, Royal Jelly 0,525 mg, Panax Ginseng Extract
1,05 mg, Blumeae folia 2,445 mg, Mentahe folia 4,89 mg,Mel depuratum (Madu) 9,75 mg. Uji
Kualitatif kandungan bahan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis dan uji kuantitatif kandungan
bahan menggunakan spektrofotometer UV VIS, FTIR, dan HPLC. Penentuan kadalauarsa produk
melalui uji stabilitas penyimpanan dipercepat dan uji stabilitas penyimpanan jangka Panjang.
TERIMA KASIH