0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan9 halaman
PCR adalah metode enzimatis untuk melipatgandakan sekuen nukleotida DNA secara eksponensial in vitro dengan menggunakan enzim DNA polimerase. PCR terdiri dari siklus pemanasan dan pendinginan yang menghasilkan duplikasi DNA target. PCR memungkinkan amplifikasi selektif fragmen DNA.
PCR adalah metode enzimatis untuk melipatgandakan sekuen nukleotida DNA secara eksponensial in vitro dengan menggunakan enzim DNA polimerase. PCR terdiri dari siklus pemanasan dan pendinginan yang menghasilkan duplikasi DNA target. PCR memungkinkan amplifikasi selektif fragmen DNA.
PCR adalah metode enzimatis untuk melipatgandakan sekuen nukleotida DNA secara eksponensial in vitro dengan menggunakan enzim DNA polimerase. PCR terdiri dari siklus pemanasan dan pendinginan yang menghasilkan duplikasi DNA target. PCR memungkinkan amplifikasi selektif fragmen DNA.
(PCR) • Polymerase Chain reaction (PCR) atau reaksi berantai polimerase merupakan suatu metode enzimatis untuk melipatgandakan secara eksponensial suatu sekuen nukleotida tertentu secara in vitro.
• Pertama kali diperkenalkan oleh Kary B. Mullis.
• Digunakan untuk memperbanyak atau mengamplifikasi DNA,
tetapi selanjutnya diembangkan dan dimodifikasi sehingga dapat dimanfaatkanuntuk mengamplifikasi secara kuantitatif molekul-molekul mRNA yang dikenal sebagai Reverse Transcriptase PCR (RT-PCR). Prinsip Dasar 1. DNA cetakan, yaitu fragmen DNA yang akan diamplifikasi/diperbanyak. 2. Oligonuleotida primer, yaitu suatu sekuen oligonukleotida pendek (15-25 basa nukleotida) yang digunakan untuk mengawali sintesa DNA. 3. Deoksiribonukleotida trifosfat (dNTP) yang terdiri atas : dATP, dGTP, dCTP dan dTTP. 4. Enzim DNA polimerase, yaitu enzim yang digunakan untuk melakukan katalis reaksi sintesa rantai DNA. Proses Amplifikasi 1. Denaturasi • Pada tahap ini suhu dinaikkan dalam tabung reaksi sampai 95 °C. • Tabung reaksi berisi DNA target, dua primer oligonukleotida (primer depan dan primer belakang), enzim polimerase , keempat deoksi ribonukleotida dan bufer. Proses Amplifikasi 2. Penempelan primer (Annealing) • Suhu campuran diturunkan antara 37 °C – 60 °C. • Pada tahap ini primer menempel pada sekuen komplementernya pada DNA target. Proses Amplifikasi 3. Polimerasi • Suhu dinaikkan lagi sampai 72 °C yang merupakan suhu optimum polimerase Taq. • Pada tahap ini primer menempel pada sekuen komplementernya pada DNA target. • Sintesis DNA diinisiasi pada ujung 3’-hidroksi pada setiap primer. Contoh pengaturan suhu dan waktu setiap siklus PCR
Siklus Denaturasi Renaturasi Polimerasi
Pertama 10 menit, 94 °C 2 menit, 55 °C 2 menit, 72 °C
2-29 1 menit, 94 °C 2 menit, 55 °C 2 menit, 72 °C
Terakhir 1 menit, 94 °C 2 menit, 55 °C 10 menit, 72 °C