Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT

ILMU
Galileo Galilei
Galileo menggali data data dan pengalaman indrawi (data data
empiris) melalui percobaan. Disinilah ciri khas sains yang tidak
dibangun diatas intuisi semata tetapi dikonfirmasi oleh temuan
empiris dilapangan.

Auguste Comte
August Comme yang mencetuskan reformasi ilmu pengetahuan
sehingga segala sesuatu dibasiskan pada kaidah kaidah ilmu alam
(Kebijakan Positivisme logis)
Ernst mach
• Mencetuskan suatu positivisme modern (bagaimana status
ilmiah dari suatu teori itu bisa dijamin).
• Ernst berpendapat bahwa sesuatu itu ilmiah, sejauh memiliki
dasar pada pembuktian empiris yang sifatnya bisa diobservasi.
Hal ini menunjukkan “segala klaim ilmu tentang entitas teoritis
direduksi jadi klaim tentang gejala termati”,
Gottlob frege
• Gottlob Frege pencetus logika modern (peralihan abad ke 20) yang mengatakan
bahwa logika Aristoteles itu tidak memadai untuk merumuskan perkembangan
ilmu terkini.
• Berfokus pada Matematika yaitu bagaimana matematika bisa dirumuskan secara
ketat, secara rapi dan secara deduktif.

Rudolf carnap
Rudolf carnap menggabungkan positivisme Ernst Mach dengan logika
modern Frege sehingga tercipta konsep baru tentang sains bahwa seluruh
ilmu pengetahuan itu pada dasarnya satu dan bisa disatukan (Sains
Terpadu)
Otto Neurath
Sains terpadu memiliki 2 konsep:
1. konsep pertama diusulkan oleh Otto Neurath yang mengatakan
bahwa semua bahasa ilmu bisa disatukan. Sehingga Sains terpadu
pada dasarnya merupakan sains dengan bahasa yang terpadu
2. Konsep kedua disusulkan oleh Rudolf carnap yang mengatakan
bahwa penyatuan ilmu ilmu itu sendiri bukan hanya bahasanya saja.
Hanya satu ilmu di dunia ini yakni ilmu fisika.
Karl popper
Karl popper mengkritik prinsip verifikasi dan menyatakan bahwa apa
yang membuat suatu teori ilmiah bukan karena dia harus bisa di
verifikasi tapi harus bisa di falsifikasi (dinyatakan kesalahannya) kalau
tidak bisa di falsifikasi berarti tidak ilmiah.

Rom harre
Menurut Rom Harre “Science is a collection of well attested theories which
explain the patterns and regularities among carefully studied phenomena”
“IPA adalah kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya yang menjelaskan
tentang pola-pola keteraturan dari gejala alam yang diamati secara seksama”.
Pendapat Harre ini memuat dua hal yang penting yaitu
1. IPA suatu kumpulan pengetahuan yang berupa teori-teori.
2. bahwa teori-teori itu berfungsi untuk menjelaskan gejala alam.
Roy Bhaskar
• Roy Bhaskar merupakan filsuf yang mengkritik terhadapat cara para filsuf
klasik dan modern dalam mencari sebuah kebijaksanaan, sebab Bhaskar
memandang bahwa pencarian terhadap apa yang benar dan jalan hidup
yang layak harus diberangi dengan argumentasi sehingga melahirkan
sebuah kesimpulan yang benar pula.
• Bhaskar mengembangkan Critical Realism dan muncul sebagai suatu
filsafat ilmu. Filsafat critical realism terdapat tiga (3) pilar yakni
Ontologis, Epistemologi dan Rasionalitas Judgemental.
Thomas Kuhn
Thomas Khun membagi 2 jenis sains yaitu normal sains dan revolusioner sains.
• Normal sains adalah segala sesuatu sudah dianggap mapan, teori yang sudah
bisa berlaku, hukum berlaku. Dalam normal sains terjadi konsolidasi lebih
lanjut dari kemapanan, teori bisa diperlakukan untuk kenyataan yang berbeda
(gejala lebih luas).
• Revolusioner sains, masih mencari bentuk, hipotesis baru, mendorong agenda
penelitian baru dan teori teori baru. Lama kelamaan bisa menjadi mapan dan
menjadi sains normal.
Imre lakatos
• Imre Lakatos seorang sosiolog ilmu (pendekatan yang melihat ilmu
lebih dari praktek sosial)

Bruno latour
• Merumuskan pandangan Antirealisme merupakan pandangan bahwa klaim ilmu
tentang kenyataan bukan mengenai klaim tentang kenyataan tapi tentang klaim
yang sifatnya sosiologis semata (kepercayaan dari ilmuan),
• Dalam actor-network theory, Bruno latour menempatkan teknologi simetri
dengan manusia dalam sebuah jaringan (network). Sehingga antara Manusia dan
teknologi selalu saling berhubungan dengan konteks sosialnya. Artinya,
teknologi tidak dapat berdiri sendiri dan netral begitu pula dengan Manusia tidak
dapat sepenuhnya independen ketika melakukan aksi. Terlebih hari ini kita hidup
di tengah-tengah teknologi yang tersituasikan dengan keseharian manusia.
KESIMPULAN
Teori / pendapat filsuf yang sudah ada tidak dapat dikatakan secara
sepenuhnya bahwa pendapat tersebut salah. Karena dengan adanya teori-
teori sebelumnya maka muncullah pengembangan-pengembangan ilmu
yang baru, dimana teori tersebut saling menyempurnakan satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai