Anda di halaman 1dari 6

EPISTEMOLOGI

Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan
lingkup pengetahuan, pengandaian – pengandaian, dan dasarnya serta pertanggung jawaban atas
pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Para filosof pra Socrates yaitu filosof pertama di
dalam tradisi Barat, tidak memberikan perhatian pada cabang filsafat ini sebab mereka memusatkan
perhatian pada alam sehingga mereka disebut filosof alam.

Adapun pendapat yang mengandaikan bahwwa pengetahuan mengenai kodrat itu mungkin,
meskipun ada beberapa yang berpendapat bahwa pengetahuan menegenai struktur kenyataan dapat
dikatakan sebagai hasil suatu sumber – sumber. Herakleitus menekankan penggunaan indra dan
Permanides menekankan pada akal. Jadi semua tak meragukan adanya pengetahuan mengenai
kenyataan ( realitas ).

Pada abad ke – 5 SM , muncul keraguan akan kemampuan manusia mengetahui realitas. Pada
kaum sophis bertanya, seberapa jauh pengetahuan kita mengenai kodrat benar – benar merupakan
kenyataan objektif, seberapa jauh pula subjektif manusia? Apakah kita mempunyai pengetahuan
mengenai kodrat sebagaimana adanya? Sikap skeptis ini yang mengawali munculnya epistemologi.

1. Metode induktif

Adalah penyimulan suatu pernyataan-pernyataan hasil observasi secara umum. Suatu


inferensi atau simpulan bisa tercipta dari pernytaan-pernyataan tunggal . gambaran mengenai
pernyataan dan penelitian orang hingga pada pernyataan universal.

David Hume (1711-1716) telah membangkitkan pertanyaan yang membingungkan filosof


dari zamannya hingga kini. Menurutnya, betatapapun pernyataan mengenai observasi tunggal dapat
disimpulkan namun tak dapat menghasilkan pernyataan universal.

Dalam induksi, setelah diperoleh pengetahuan, maka akan digunakan hal lainnya. Seperti
apabila logam dipanaskan maka ia akan mengembang. Ini berarti bagi semua logam lainnya juga
pasti akan mengembang. Contoh tersebut menjelaskan bahwa metode induktif mengajarkan kita
tentang pengetahuan sintetik.

2. Metode deduktif

Metode dedukif menekankan pada pernyataan yang bersifat empirik. Dan diolah lebih lanjut
dalam suatu sisitem pernyataan yang runtut. Hal-hal didalamnya adalah perbandingan logis antara
kesimpuan-kesimpulan itu sendiri. Popper tidak pernah menganggap bahwa kita bisa membuktikan
kebenaran-kebenaran teori dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tak pernah
dianggap pula bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang diverifikasi , teori dapat dikukuhkan
dengan benar atau hanya kemungkinan benar. Contoh adalah jika penawaran tinggi maka harga akan
turun. Sebaliknya jika penawaran rendah maka berarti harga naik.

Makalah Epistemologi Page 1


3. Metode positivisme

Pencetusnya adalah Auguste Comte (1798-1857) metode yang menolak metafisika . tentang
apa yang telah diketahui secara positif, adalah tampak dan segala gejala. Dengan demikian metode
ini dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan dibatasi kepada bidang gejala-gejala saja.

Menurutnya pula, perkembangan pemikiran manusia berlangsung dalam tiga tahap; teologis,
metafisis serta positif. Pada teologis, orang berkeyakinan bahwa dibalik segal hal tersirat pernyataan
khusus. Pada tahap metafisik adikodrati diubah menjadi kekuatan abstrak yang dipadukan
denganpengertian umum (alam) dan dipandang dari segala sejarah. Kedua hal ini dianggap tidak
berguna. Karena tak ada gunanya melacak asal dan tujuan akhir seluruh alam. Yang terpenting
adalah kita menemkan hokum-hukum kesamaan dan urutan yang terdapat pada fakta-fakta dengan
pengamatan dan penggunaan akal.

4. Metode kontemplatif

Berkaitan dengan keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperolah pengetahuan,
sehingga objek yang dihasilkan pun akan berbeda-beda. Maka dari itu penggunaan akal yang dapat
disebut juga intuisi. Yang didapatkan oleh hasil dari berkontemplasi. Kontemplasi atau renungan
yakni berpikir dengan penuh perhatian dan menggunakan seluruh rasa serta pikirannya. Seperi yang
dilakukan oleh Al-Ghazali.

Al-Ghazali melakukan intuisi atau ma’rifah. Yang mendapat penyinaran oleh Tuhan. Yakni
Allah SWT secara langsung. Menurutnya ma’rifah atau penyinaran ini merupakan pengetahuan yang
aling dianggap benar. Sayangnya, pengetahuan intuisi in hanya dapat dirasakan oleh individu saja.
Dan tidak bisa diergunakan untuk komersial.

5. Metode dialeksis

Metode dialektika ini awalnya diajarkan oleh Socrates. Bertujuan untuk menemukan
kejernihan filsafat. Namun plato mengartikan diskusi logika. Pada dasarnya metode dileksis ini
adalah metode dengan cara melakukan percakapan diskusi higga perdebatan. Sama seperti yang kita
lakukan pada kehidupan sehari-hari.

Dalam teori pengetahuan ini. Tersusun dari beberapa pemikiran yang berbeda-beda.
Pendapat, pemikiran yang diutarakan paling tidak bertolak dua kutub yang berbeda. Sedang
pemikiran hegel yang lebih luas daripada itu. Ia berpikir bahwa, dialektika berarti mengompromikan
hal-hal yang berlawanan seperti :

 Diktator. Manusia diatur dengan baik namun tidak punya kebebasan ( tesis )
 Keadaan di atas menampilkan lawannya, yaitu negara anarki ( anti tesis ) dan warga
negara mempunyai kebebasan tanpa batas namun kacau.
 Tesis dan anti tesis ini disintesis, yaitu negara demokrasi. Dalam bentuk ini kebebasan
warga negara dibatasi oleh undang – undang dan hidup masyarakat tidak kacau.

Makalah Epistemologi Page 2


PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN DAN KONTEMPORER SECARA
EPISTEMOLOGIS

Dalam Epistemologi perkembangan ilmu muncul ketika pandangan- pandangan baru mulai
ada. Pandangan tersebut merupakan kritik terhadap pandangan aristoteles yaitu bahwa ilmu
pengetahuan tidak boleh mencari untung namun bersifat kontemplatif diganti dengan pandangan
bahwa ilmu pengetahuan harus mencari untung artinya dipakai untuk memperkuat kemampuan
manusia di bumi.

Di negara Barat terjadi kemajuan yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
yang menjadikan masa depan menjadi gemilang. Maka terjadi revolusi industri 1 ( mulai sekitar
tahun 1800 dengan pemakaian mesin – mesin mekanis ) lalu revolusi industri 2 ( mulai sekitar tahun
1900 dengan pemakaian listrik dan titik awal pemakaian sinar – sinar ) dan revolusi industri 3 yang
ditandai dengan adanya penggunaan kekuatan alam dan penggunaan komputer yang kita saksikan
dewasa ini.

Dengan adanya perubahan dan perkembangan pengetahuan juga sangat berpengaruh pada
peradaban dan kebudayaan manusia hingga para ilmuwan selalu berinovasi untuk penemuan
berikutnya. Selain itu adanya hasrat untuk selalu menerapkan produk – produk ilmu pengetahuan
sehingga terkadang ilmu pengetahuan tersebut membudakkan manusia.

Kecenderungan tersebut sangat mengancam kehidupan manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan


memaksa sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui semakin hari semakin habis. Di bidang
kedokteran sering terjadi penyalahgunaan dari ilmu – ilmu kedokteran dan pada bidang ekonomi
banyak ditemui kesenjangan sosial yang begitu tampak.

Ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung memiliki kaitan dengan struktur sosial
dan politik. Hal ini justru salah satu bahaya untu masa depan manusia di bumi. Gregory Bateson
misalnya, melihat lebih dasar permasalahan yang ditimbulkan dari perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi modern. Hal yang menyebabkan kekacauan ini merupakan kesalahan epistemologi
yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan tersebut. “jelas kini bagi banyak orang, bahwa
telah muncul berbagai bencana akibat dari kesalahan epistemologi barat. Manusia belum tentu
melewati 20 tahun tanpa bencana yang lebih dasyat dibanding kehancuran besar yang dihadapi
manusia adalah hasil yang ditimbulkan akibat kekeliruan dalam pembiasaan berpikir.”

Dengan demikian, ilmu pengetahuan harus memiliki arti yang praktis bagi manusia. Metode
yang perlu digunakan ialah deduksi – induksi sebagai pengaruh dari pemikiran positivisme. Metode
ini sangat dominan dengan epistemologi modern, khususnya metode keilmuan, ketiga objek yang
dikaji adalah realitas empiris, inderawi dan dapat dipikirkan dengan rasio. Dalam kaitan ini, Herman
Khan menyebutkan budaya yang dihasilkan dari epistemologi adalah budaya inderawi yaitu budaya
yang bersifat empiris, duniawi, sekular, humanistik, utiliter dan hedonistik.

Tujuan dari perkembangan ilmu teknologi modern yaitu untuk menundukkan alam.
Menganggap alam harus dipergunakan semaksimal mungkin. Nasr mengemukaan bahwa akibat yang
terjadi dari pandangan tersebut, alam dianggap sebagai pelacur yang dimanfaatkan untuk kepuasan
manusia tanpa ada kesadaran untuk bertanggung jawab.

Makalah Epistemologi Page 3


Nasr juga mengkritik ilmu pengetahuan modern barat, bahwa ilmu modern mereduksi seluruh
esensi metafisik, material dan substansial. Maka dari itu, ilmu metafisik hampir tidak ada di ilmu
pengetahuan modern. Ilmu modern juga dianggap menyingkirkan kosmologi yaitu ilmu sakral yang
menjelaskan tentang wahyu dan doktrin metafisis.

Di bidang filsafat, adapun langkah – langkah dalam berpikir yang dicetuskan oleh Descrates.
Langkah – langkah tersebut adalah :

1. Tidak menerima apapun sebagai hal yang benar, kecuali kalau diyakini sendiri bahwa itu
benar.
2. Memilah suatu masalah menjadi bagian terkecil untuk mempermudah penyelesaian
3. Berpikir runtut dengan memulai hal sederhana sedikit demi sedikit untuk mencapai hal
yang rumit.

Sedangkan perkembangan ilmu pengetahuan di zaman kontemporer ditandai dengan berbagai


teknologi canggih. Teknologi dan informasi termasuk salah satu yang mengalami kemajuan pesat.
Mulai dari penemuan komputer, satelit komunikasi, internet dan lainnya. Manusia dewasa ini
memiliki mobilitas yang begitu tinggi, karena pengaruh teknologi komunikasi dan informasi.

Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi spesialisasi ilmu yang
semakin tajam. Ilmuwan kontemporer mengetahui hal yang sedikit tetapi secara mendalam. Ilmu
kedokteran pun semakin menajam dalam spesialis dan subspesialis. Demikan bidang – bidang lain
ada sintesis antara bidang ilmu satu dengan lainnya sehingga menghasilkan bidang ilmu baru seperti
bioteknologi dan psikolinguistik.

Makalah Epistemologi Page 4


KESIMPULAN

Makalah Epistemologi Page 5


DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar,Amsal.Filsafat ilmu.2015.Rajawali Press: Jakarta

Makalah Epistemologi Page 6

Anda mungkin juga menyukai