Idealisme
Idealisme berasal dari kata ide yang artinya adalah dunia di dalam jiwa
(Plato), jadi pandangan ini lebih menekankan hal-hal bersifat ide, dan
merendahkan hal-hal yang materi dan fisik. Realitas sendiri dijelaskan dengan
gejala-gejala psikis, roh, pikiran, diri, pikiran mutlak, bukan berkenaan dengan
materi. Kata idealisme pun merupakan istilah yang digunakan pertama kali
dalam dunia filsafat oleh Leibniz pada awal abad 18. Ia menerapkan istilah ini
pada pemikiran Plato, seraya memperlawankan dengan materialisme
Epikuros.
Istilah Idealisme adalah aliran filsafat yang memandang yang mental dan
ideasional sebagai kunci ke hakikat realitas. Dari abad 17 sampai permulaan
abad 20 istilah ini banyak dipakai dalam pengklarifikasian filsafat. Tokoh-tokoh
lain cukup banyak ; Barkeley, Jonathan Edwards, Howison, Edmund Husserl,
Messer dan sebagainya.
Kelebihan :
• Meningkatkan daya pemikiran dari segi menghasilkan ide yang benar dan
boleh dipakai. Kelemahan :
• Anggapan terhadap sesuatu nilai atau kebenaran yang kekal sepanjang
masa.
Kelemahan :
•Anggapan terhadap sesuatu nilai atau kebenaran yang kekal sepanjang
masa.
Rasionalisme
Pada pertengahan abad ke-20, ada tradisi kuat rasionalisme yang terencana,
yang dipengaruhi secara besar oleh para pemikir bebas dan kaum intelektual.
Rasionalisme modern hanya mempunyai sedikit kesamaan dengan
rasionalisme kontinental yang diterangkan René Descartes. Perbedaan paling
jelas terlihat pada ketergantungan rasionalisme modern terhadap sains yang
mengandalkan percobaan dan pengamatan, suatu hal yang ditentang
rasionalisme kontinental sama sekali
Kelebihan :
• Mampu menyusun sistem – sistem kefilsafatan yang berasal dari manusia.
Umpamanya logika, yang sejak zaman Aristoteles, kemudian matematika dan
kebenaran rasio diuji dengan verifikasi kosistensi logis.
• Dalam menalar dan menjelaskan pemahaman – pemahaman yang rumit,
kemudian Rasionalisme memberikan kontribusi pada mereka yang tertarik
untuk menggeluti masalah – masalah filosofi. Rasionalisme berpikir
menjelaskan dan menekankan kala budi sebagai karunia lebih yang dimiliki
oleh semua manusia.
Kelemahan :
• Doktrin – doktrin filsafat rasio cenderung mementingkan subjek daripada
objek, sehingga rasionalisme hanya berpikir yang keluar dari akal budinya
saja yang benar, tanpa memerhatikan objek – objek rasional secara peka.
Kelemahan rasionalisme adalah memahami objek di luar cakupan rasionalitas
sehingga titik kelemahan tersebut mengundang kritikan tajam , sekaligus
memulai permusuhan baru dengan sesama pemikir filsafat yang kurang setuju
dengan sistem – sistem filosofis yang subjektif tersebut.
• Rasionalisme adalah pendekatan filosofis yang menekankan akal budi
sebagai sumber utama pengetahuan, mendahului atau unggul atas , dan
bebas berpendapat bahwa pengalaman atau pengamatan bukan suatu
jaminan untuk mendapat kebenaran. Beberapa realitas dapat dicapai
validitasnya tanpa bantuan pengalaman empirisme. Di antaranya adalah
dengan deduksi dan intuisi adalah suatu metode pemikiran tanpa dibuktikan
dengan metode empirisme, namun mengandung kebenaran yang tidak dapat
diragukan lagi.
• Konsekuensi rasional adalah seba-akibat, akiba kebenaran adalah sebab –
sebab yang menyatakannya benar, sedangkan kebenaran beberapa realitas
dapat dikenali dengan adanya sebab – sebab dan akibat tersebut.
Pragmatisme
Kelemahan :
• Filsafat pragmatisme adalah sesuatu yang nyata, praktis, dan langsung
dapat di nikmati hasilnya oleh manusia, maka pragmatisme menciptkan pola
pikir masyarakat yang matrealis.
• Pagmatisme sangat mendewakan kemampuan akal dalam mencapai
kebutuhan kehidupan, maka sikap-sikap semacam ini menjurus kepada
ateisme.
Empirisme
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua
pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak
anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya
ketika dilahirkan. Empirisme lahir di Inggris dengan tiga eksponennya adalah
David Hume, George Berkeley dan John Locke.
Kelebihan empirime :
• Pengalaman indera merupakan sumber pengetahuan yang benar, karena
faham empiris mengedepankan fakta-fakta yang terjadi di lapangan.
Kelemahan empirisme :
• Indra terbatas. Benda yang jauh kelihatan kecil. Apakah benda itu kecil
benda itu kecil? Tidak. Keterbatasan kemampuan indera ini dapat melaporkan
objek salah.
• Indera menipu. Pada orang yang sakit malaria, gulara rasanya pahit, udara
panas dirasakan dingin. Ini akan menimbulkan pengetahuan empiris yang
salah juga.
Baca Juga
Positivisme
Istilah positivisme sangat berkaitan erat dengan istilah naturalisme dan dapat
dirunut asalnya ke pemikiran Auguste Comte pada abad ke-19. Comte
berpendapat, positivisme adalah cara pandang dalam memahami dunia
dengan berdasarkan sains. Penganut paham positivisme meyakini bahwa
hanya ada sedikit perbedaan (jika ada) antara ilmu sosial dan ilmu alam,
karena masyarakat dan kehidupan sosial berjalan berdasarkan aturan-aturan,
demikian juga alam.
Kelebihan :
• Positivisme lahir dari faham empirisme dan rasional, sehingga kadar dari
faham ini jauh lebih tinggi dari pada kedua faham tersebut.
• Positivisme telah mampu mendorong lajunya kemajuan disektor fisik dan
teknologi.
• Positivisme sangat menekankan aspek rasionali-ilmiah, baik pada
epistemology ataupun keyakinan ontologik yang dipergunakan sebagai dasar
pemikirannya.
Kelemahan :
• Manusia akan kehilangan makna, seni atau keindahan, sehingga manusia
tidak dapat merasa bahagia dan kesenangan itu tidak ada. Karena dalam
positivistic semua hal itu dinafikan.
• Hanya berhenti pada sesuatu yang nampak dan empiris sehingga tidak
dapat menemukan pengetahuan yang valid.
Materialisme
Kata materialisme terdiri dari kata materi dan isme. Materi dapat dipahami
sebagai bahan; benda; segala sesuatu yang tampak. Materialisme adalah
pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk
kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata, dengan
mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra. Sementara
itu, orang-orang yang hidupnya berorientasi kepada materi disebut sebagai
materialis. Orang-orang ini adalah para pengusung paham (ajaran)
materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan semata
(harta,uang,dsb). Maka materilisme adalah paham yang menyatakan bahwa
hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya
semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi
material. Materi adalah satu-satunya substansi. Kemudian, istilah inipun
sering digunakan dalam filsafat.
Dalam waktu yang sama, di tempat lain muncul seorang Baron von Holbach
yang mengemukakan suatu materialisme ateisme. Materialisme ateisme
serupa dalam bentuk dan substansinya, yang tidak mengakui adanya Tuhan
secara mutlak. Jiwa sebetulnya sama dengan fungsi-fungsi otak. Pada Abad
19, muncul filsuf-filsuf materialisme asal Jerman seperti Feuerbach,
Moleschott, Buchner, dan Haeckel. Merekalah yang kemudian meneruskan
keberadaan materialisme.
Kelebihan :
• Mengganggap materi itu berada di atas segala-galanya.
Kelemahan :
• Memandang sesuatu bukan dari keseluruhannya, tidak dari saling
hubungannya, tetapi dipandang sebagai sesuatu yang berdiri sendiri.
• Melihat segala sesuatu tidak dari geraknya, melainkan sebagai yang diam,
mati dan tidak berubah-ubah.
Eksistensialisme
Kelebihan:
• Mengerti akan semua realitas.
• Mengetahui pengetahuan tentang manusia.
Kekurangan :
• Mengabaikan Perintah Tuhan.
• Menyangkal realitas dan kesungguhan perikehidupan antar manusia.
___________________________________________________
Referensi:
Mybllshtprspctv®