Anda di halaman 1dari 56

REKAP PRESENTASI FILSAFAT

ILMU
Agung Setiawan, M.Hum
Perbandingan Plato &
Aristoteles
Pandangan ttg Terdiri dari badan & Badan dan jiwa
manusia jiwa. Jiwa abadi; sebagai satu
badan fana. Jiwa kesatuan tak
terpenjara badan. terpisahkan.

Asal Dunia ide. Lalu Kehidupan


pengetahuan tertanam dlm jiwa sehari-hari dan
yg ada dlm diri alam dunia nyata
manusia.
Cara Mengeluarkan dari Observasi dan
mendapatkan dlm diri abstraksi
pengetahuan (Anamnesis) diolah dengan
dengan metoda logika
bidan
Perbandingan Plato &
Aristoteles
Pandangan ttg Terdiri dari badan & Badan dan jiwa
manusia jiwa. Jiwa abadi; sebagai satu
badan fana. Jiwa kesatuan tak
terpenjara badan. terpisahkan.

Asal Dunia ide. Lalu Kehidupan


pengetahuan tertanam dlm jiwa sehari-hari dan
yg ada dlm diri alam dunia nyata
manusia.
Cara Mengeluarkan dari Observasi dan
mendapatkan dlm diri abstraksi
pengetahuan (Anamnesis) diolah dengan
dengan metoda logika
bidan
Aristoteles
• Tiga tahapan abstraksi:
(1) abstraksi fisis;
(2) abstraksi matematis; Pengetahuan yang
dihasilkan disebut matesis;
(3) abstraksi metafisis.

2
Aristoteles
• Aristoteles membagi pengetahuan menjadi.
(1) pengetahuan empiris yang kebenarannya
bersifat sementara; Dan.
(2) pengetahuan matematika murni yang
kebenarannya bersifat tetap dan pasti.

3
Pemikiran Plato dan Aristoteles mempengaruhi banyak filsuf
sesudah mereka.

• Pengaruh Plato tampak kuat pada


rasionalisme
• Pengaruh Aristoteles tampak kuat pada
empirisme
Francis Bacon

• Mengkritik silogisme Aristoteles.


• Induksi adalah metode untuk mendapatkan
pengetahuan ilmiah.
• Mempersoalkan penyebab efisien sebagai
gejala pertama yang diketahui bukan
penyebab final.
• Pengetahuan adalah kekuasaan
• Manusia mencari pengetahuan untuk
menguasai alam.
Rasionalisme
• Dimulai oleh Rene Descartes: Metode Keraguan
(kesangsian metodis) dan diktum “cogito ergo sum”.
• Cogito atau rasio pada diri sebagai substansi
pertama.
• Tuhan sebagai penjamin kesempurnaan pikiran
manusia.
• Ide Keluasan sebagai penghubung rasio dengan dunia
materi.
Metode Aksiomatik Newtonian
• Mengikuti model alam dari Descartes: Alam
bersifat mekanistik.
• Tetapi menentang pandangan metafisik Descartes
dan pengikutnya.
• Pandangan reduksionistik.
• Menerapkan prosedur ilmiah, menggunakan
metode induktif-deduktif, dan menggunakan
eksperimen.
• Menggunakan matematika sebagai bahasa sains.
Empirisme
Pengetahuan Indrawi

Indra internal indra eksternal


Pemaduan Indra (Unifying Sense) Penglihatan
Kemampuan mengkoordinasi aspek-aspek yg berbeda Pendengaran
hasil indra eksternal Penciuman
Ingatan (Memory) Peraba
Kemampuan meyimpan data dan me-recall apa yang Pengecap
data sudah disimpan. Data: pengalaman, peristiwa
masa lalu, dsb. Semua pengetahuan
Imajinasi dimulai dari
Kemampuan membentuk citra/imaji mental dari objek pengindraan
yg dipesepsi dan mereproduksikannya ketika objek
ybs tidak hadir
Indra estimatif (Estimative Sense)
Kemampuan mempersepsi karakter dari benda ttt sbg Pengetahuan indrawi
menyenangkan atau bersifat individual,
tidak menyenangkan untuk partikular dan
‘well-being’ manusia yg mempersepsi   kongkret
Positivisme
• Perkembangan lanjut dari empirisme dan
pendekatan induktif dari bacon.
• Dibidani oleh dua pemikir Perancis: Henri
saint Simon (1760 – 1825) dan muridnya
Auguste Comte (1798-1857).
• Tiga tahap perkembangan kebudayaan:
1. Tahap teologis
2. Tahap metafisis
3. Tahap postif-ilmiah 1
Realisme-Bergantung-Model
• Realisme-bergantung-model (Model-dependent
realism) adalah istilah untuk pendekatan filosofis
terhadap penelitian ilmiah yang mendekati hukum-
hukum ilmiah berdasarkan seberapa baik model
menjelaskan kenyataan fisik dari situasi. (Hawking &
Mlodinow, 2010)
• Pendekatan ini cukup diterima di kalangan ilmuwan; tidak
kontroversial, kecuali sedikit perdebatan tentang apakah
model dapat mencerminkan realitas atau hanya berguna
menjelaskan gejala.
Intermezzo

• Studi kasus rasionalisme: balon kata, kata


ekspresif –novel, komik dan sastra lainnya
vis a vis visual instan di film
• Konstruksi ilmiah dan ekspertise: standar
semua komoditas (porsi tertentu dalam
makanan, pakaian dll) – apakah sesuai
selera?
• Teknologi adalah perpanjangan fungsi
inderawi dari hasil abstraksi rasio
Kajian Filsafat Ilmu

Karakteristik ilmu
Metode ilmiah
Scientific explanation
Hukum dan prinsip-prinsip ilmiah
Paradigma
sosiologi ilmu
dst
John Losee, 1993:2
Aktivitas tiada henti: refleksi,
kontemplasi, imajinasi, observasi,
eksperimen, komparasi
PROSES

ILMU

MASYARAKAT PRODUK
Dalil². teori², & paradigma²
Elite yg kesehariannya konsern beserta aplikasinya
dng kaidah: universalisme,
komunalisme, disinteresness, &
skeptisisme yg terarah
Fungsi Filsafat Ilmu
• Memberi landasan filosofis untuk memahami
berbagai konsep dan teori ilmu
• Membantu secara metodis bagi
pengembangan ilmu dlm mengoperasionalkan
konsep, teori, & tesis ilmu
• Memperluas wawasan atas bervariasinya ilmu
Bahasan
1. RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Tujuan Filsafat Ilmu
Arti Filsafat Ilmu
Bidang Kajian Filsafat Ilmu

2. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU


Jaman Pra Yunani Kuno
jaman Yunani Kuno
Jaman Pertengahan
Jaman Modern
jaman Kontemporer
3. LANDASAN ILMU
landasan Ontologis
landasan Epistemologis
landasan Aksiologis
4. METODE ILMIAH
Pengertian Metode Ilmiah
Unsur Metode Ilmiah (Permasalahan, Hipotesis, Pengujian,
Penyimpulan)
Sarana Ilmu (Bahasa, Logika, Matematika/ Statistika, Komputer)
5. PARADIGMA ILMU
Penggolongan Ilmu
Positivisme
Naturalisme/Humanisme
6. TUGAS ILMU
Eksplanasi
Pemahaman
Prediksi
Penguasaan

7. JASTIFIKASI ILMIAH
Kebenaran Ilmiah
Objektivitas Ilmiah
Kepastian Ilmiah

8. AKSIOLOGI ILMU
Positivisme
Teori Kritis (Habermas)
9. HUBUNGAN ILMU, TEKNOLOGI, DAN
KEBUDAYAAN
Perbedaan & Persamaan Ilmu dengan Teknologi
Pola Hubungan Ilmu dengan Teknologi dan Kebudayaan
Strategi Pengembangan Ilmu

10. ETIKA ILMIAH


Hubungan Ilmu dengan Etika
Tanggung Jawab Ilmuwan
9. HUBUNGAN ILMU, TEKNOLOGI, DAN
KEBUDAYAAN
Perbedaan & Persamaan Ilmu dengan Teknologi
Pola Hubungan Ilmu dengan Teknologi dan Kebudayaan
Strategi Pengembangan Ilmu

10. ETIKA ILMIAH


Hubungan Ilmu dengan Etika
Tanggung Jawab Ilmuwan
Perkembangan Ilmu
• Ketika manusia kagum terhadap alam dan mencurahkan perhatian
untuk mengkaji alam, maka yang berkembang adalah ilmu alam
(zaman filsuf awal Yunani kuno
• Tatkala manusia mulai sadar dan mengenal diri sendiri, ilmu
memusatkan perhatian pada diri manusia sendiri (zaman kaum sofis,
Socrates, Plato, dan memuncak pada Aristoteles) membuat
pengertian tentang manusia menjadi sangat maju, terutama yang
berkaitan dengan persoalan moral.
• Zaman abad pertengahan, ilmu sangat diwarnai dengan nuansa
keagamaan, sehingga pengetahuan tentang Tuhan yang berkembang.
• Zaman Renaissance, ketika manusia mengalami krisis kepercayaan
terhadap pikiran yang bersifat teologis dan dogmatik, manusia mulai
mengandalkan kemampuannya untuk berpikir secara otonom dan
mengalihkan perhatian pada otoritas dan kemampuan yang
dimilikinya.
• Saat ini yang menonjol adalah pembahasan tentang sejauh mana manusia
mampu memiliki dan mencapai pengetahuan, pemikiran tentang metode
untuk mendapatkan pengetahuan sangat berkembang.
• Zaman modern, menurut tradiri pemikiran barat, berlangsung sejak abad
XVI ketika nama para pemikir besar: Francis Bacon, Rene Descartes, Isaac
Newton, Copernicus, Galileo Galiei, dan yang hidup sezaman dengan
mereka berusaha secara serius mencari metode ilmiah dan bereksperimen
dalam bidang empiris, ilmu berkembang dengan sangat pesat.
• Berangsur-angsur ilmu memisahkan diri dari filsafat, dipelopori oleh ilmu
alam; kemajuan ilmu semakin tampak lagi ketika pada abad XVIII dan XIX
mulai bermunculan ilmu sosial-kemanusiaan, yang dipelopori misalnya
oleh William Wundt, dalam bidang pskologi; Adam Smith dalam ilmu
ekonomi; Auguste Comte, dalam bidang sosiologi; dan Wilhelm Dilthey
dalm ilmu sejarah, ilmu dalam arti yang kita kenal sekarang terus
berkembang dan bahkan berbagai cabang ilmu baru terus bermunculan
(Lihat Sejarah Ilmu).
Objek Ilmu
RAGAM
Objek Mat. Objek Formal Ilmu Teoritis Ilmu Praktis
Ide abstrak Ilmu2 Matematis Alajabar Geometri Akunting Statistik

Benda fisik Ilmu2 Fisis Kimia Ilmu


Fisika Keinsinyuran,
Metalurgi
Jasad Hidup Ilmu2 Biologis Biologi Molekuler Ilmu Pertanian
Biologi Sel Ilmu Peternakan
Gejala rohani Ilmu2 psikologi Psi eksperimen Psi pendidikan
Psi perkembangan Psi industri

Peristiwa sosial Ilmu2 sosial Antropologi Ilm administrasi


Ilmu ekonomi Ilmu marketing
Proses tanda Ilmu2 linguistik Linguistik teoritis Linguis terapan
Linguis perbandingan Seni terjemah
Kompleks Ilmu2 interdisipliner Biokimia Farmasi
Ilmu lingkungan Il perencanakota
Apa Asumsi-asumsi Ilmu ?
------> Tergantung paradigma yang
dipakai

Contoh dalam Ilmu Sosial-


Humaniora (Antropologi):
• Paradigma Positivisme?
• Paradigma Interpretivisme?
• Paradigma Kritis?
03/22/2023
Asumsi ilmu versi Positivisme

Realitas (manusia) itu diasumsikan…...


• ada struktur objektif
• dapat diterima akal/rasio
• dibatasi hukum ilmiah yang ketat
• lepas dari kesadaran manusia

03/22/2023
Ciri ²
objek ilmu positivisme
• Objek dapat diamati
• Objek tidak berubah dalam waktu
tertentu
• Objek terjadi secara berulang-ulang
• Objek satu dengan yang lain mempunyai
kesamaan pola
• Objek bersifat deterministik
Asumsi ilmu versi Interpretivisme

Realitas (manusia) itu diasumsikan…...


• Tidak ada struktur objektif , yang
ada subjektif (kehendak manusia
bebas)
• Dapat diterima akal (bagi yang
memahami)
• Tidak ada hukum umum
• Kenyataan=sebagaimana adanya
03/22/2023
Asumsi Ilmu versi Kritis
Realitas (manusia) itu diasumsikan…...
• Struktur yang ada itu diciptakan oleh
penguasa
• Dapat diterima akal (tergantung cara
melihatnya)
• Hukum dibuat oleh penguasa
• Kenyataan = selalu dalam konflik,
ketegangan --> inilah yang membawa
perubahan
03/22/2023
• Darimana sumber kebenaran itu?

• Metode apa yang digunakan ilmu utk


memperoleh kebenaran?

• Apakah metode ilmiah tersebut dapat


dipertanggungjawabkan?

• Bagaimana sifat kebenaran ilmiah?

03/22/2023
Ilmu Formal dan Ilmu Empiris:
• Ilmu formal: Logika dan Matematika. Kebenaran
di dalam logika dan matematika bersifat
tautologis (kebenaran kosong), yaitu benar sejauh
sesuai dengan validitas penalaran logis. Sama
sekali mengabaikan isi empiris pernyataan. 2 + 2 =
4 bisa mengacu kepada apa pun, baik sesuatu
yang ada di dalam alam: realitas maupun sesuatu
yang mungkin saja adanya.
• Ilmu formal berfungsi sebagai alat bantu analisis
bagi ilmu empiris. Hal ini dapat dilihat di dalam
riset kuantitatif ilmu empiris yang banyak
menggunakan simbol dan notasi matematis, data
statistik yang berupa angka dan bilangan.
Ilmu Empiris: ilmu apa saja di luar ilmu formal.
• Ilmu empiris kebenarannya bersifat korespondensi, yaitu
kesesuaian antara pernyataan dengan kenyataan (fakta
empiris, entitas teoretis, hukum, teori).
• Ilmu empiris dapat maju dengan pesat setelah
ditemukannya metode induktif dan eksperimen.
• Metode induktif memungkinkan ilmuwan dengan
berangkat dari data partikular untuk menemukan
generalisasi dalam rangka memberikan eksplanasi atas
fakta yang sejenis.
• Kelebihan metode induktif: dapat memberikan
keterangan baru tentang fakta realitas.
• Kelemahan metode induktif: kebenarannya tidak seratus
persen, hanya bersifat probable.
Positivisme Naturalis/Humanis
• Realitas: dapat diamati, tunggal, • Multiple & kaya, hasil konstruksi,
dapat dibagi ² dlm variabel ², dpt bisa diteliti scr holistik
diteliti scr bebas • Relasi Peneliti-Objek: berinteraksi/
• Relasi Peneliti-Objek: bebas tak terpisahkan
• Bentuk bangunan Pengetahuan: • Ideografis: kasus khusus, terikat R
Nomotetik, bebas nilai, tak terikat & W, thick discription
R & W, generalisasi induktif • Gejala dipahami sbg sst yg
• Gejala diterangkan dlm hubungan simultan antara sebab dan akibat
kausal (tdk mungkin bedakan sebab &
• Sifat penelitian: bebas nilai akibat)
• Hasil: Ramalan -> Probability • Terikat nilai
• Sifat hasil teori: Analisis • Diskripsi (norma-nilai)
• Tujuan penelitian: Verifikasi/ • Prescription
pembuktian induktif • Ekspansif (grounded riset)
• Erklaren • Verstehen
Siclus Empiris
Catatan: Komponen informasi terlihat dalam kolom segi empat, kontrol metodologis dalam kolom
lonjong, tanda panah menunjukkan transformasi informasi

TEORI
Pembentukan:
Konsep, Proposisi, Deduksi
&Penyususan
Logika Logis
Proposisi
Penarikan
Simpulan

GENERALISASI Keputusan utk menerima HIPOTESA


EMPIRIS Atau menolak hipotesa

Pengukuran, Pengujian Penjabaran Instrumen,


Ringkasan Sampel, Pembentukan Skala,
Hipotesa
Perkiraan Parameter Penentuan Sampel

PENGAMATAN
KLASIFIKASI & RELASI ANTAR ILMU2 CABANG

KLASIFIKASI JENIS ILMU EPISTEMOLOGI HASIL KEMANFAATAN

I. Empiris NATURAL SCIENCE: EMPIRIK: INFORMASI DATA: Penguasaan/


Analitis Hukum, psikologi, Observasi Deskriptif peramalan situasi/
Antropologi, Alam Eksperimentasi Erklaren kondisi. TEKNIS
Komparasi

II. SOSIAL HANDLUNG WISSEN INTELETUALISTIK ANALISIS GEJALA Penyadaran thdp


KRITIS CHAFTEN: Ilmu RASIONALISTIK: KECENDERUNGAN: situasi
Politik, Ekonomi, Refleksi kritis Prediksi atas asumsi EMANSIPATORIS
sosiologi Self reflection Sbg pedomen aksi

III. HISTORIS HUMANIORA. Ilmu: HERMENEUTIK: MAKNA PERISTIWA PRAKSIS:


HERMENEUT Agama, filsafat, Interpretasi, Memahami, TERCERMIN dlm Pengembangan
IS budaya, bahasa, seni Menghayati, melalui SIMBOL/TEKS intersubjektif atas
simbol Preskriptif pemahaman
Normatif bersama
ARTI
ISTILAH

Metode
Cara yang ditempuh dlm ilmu untuk
memperoleh kebenaran, sifatnya
teknis
Metodologi
1. Studi ttg metode ilmiah, yaitu cara yg dipakai utk
mengejar suatu bidang ilmu.
2. Studi ttg asas dasar penyelidikan dng melibatkan
logika, penggolongan, dan asumsi dasar.
3. Studi ttg konsep dasar , postulat, dan praanggapan
dr ilmu khusus.
4. Kajian perihal urutan langkah-langkah yang
ditempuh (prosedur ilmiah), supaya pengetahuan
yang diperoleh memenuhi ciri ilmiah
Metode Ilmiah
Pola
TataL Langkah Berbagai Teknik Aneka Alat
Prosedural

Pengamatan Penentuan Masalah Timbangan


Questionare
Percobaan Perumusan Meteran
Wawancara
Pengukuran Hipotesis Perapian
Kalkulasi
Survei Pengumpulan Data Komputer
Pemanasan
Deduksi Penarikan Simpulan Lainnya
lainnya
Induksi Pengujian Hasil Kamera , dll.
Analisis
Lainnya
TEORI ILMIAH

Rumuskan Dasar Hukum

Rumuskan Hipotesis

I
AS
Susun Definisi
TIS
OR
TE

Konseptualisasi

Klasifikasi

DATA NYATA
VIA PENGAMATAN & PERCOBAAN
Hipotesis Ilmiah
syarat2nya:
• Harus dapat diuji kebenarannya dng
membandingkan fakta yg diamati
• Harus terbuka dan dapat meramalkan bg
pengembangan konsekuensinya
• Harus runtut dengan dalil2 atau prinsip2 yg
sudah dianggap benar
• Harus dapat menjelaskan fakta2 yang
dipersoalkan
HUKUM ILMIAH

• Generalisasi yang bersifat universal


• Berlaku tidak terbatas (ruang dan
waktu)
• Mengandung informasi yang
mendasar
• Memberi deskripsi keberaturan
suatu objek yang bersifat pasti
Contoh: Hukum Gravitasi.
Lanjutan
• Regularitas objektif atau pola riil yg stabil
• Sbg pernyataan benar/salah atas pola objektif
• Kondisi umum (pernyataan hrs bersifat
nomologis): harus memenuhi syarat ttt:
adanya pengamat yg bebas.
• Kaidah yg memiliki dasar ttt: metode &
prosedur
Skema Pembentukan Konsep
Bahasa Ilmiah
• Bersifat deskriptif*
• Univoke: semua orang memakainya dalam
satu makna
• Mematuhi prinsip-prinsip logika (principle
of: identity, noncontradiction,exclusi tertii,
causality, sufficient of reason)
• Berpola argumentatif
*)Bahasa pengetahuan pra-ilmiah adalah
bahasa tindakan
Objektivitas Ilmu
• Ilmu objektif (value free) yaitu melihat subjek
penyelidikan yang akan dituju sebagai
pegangannya.
• Ilmu dikatakan objektif karena ilmu mendekati
fakta2nya secara metodis
• Ilmu alam berhasil menyalurkan pengaruh
subjektif (dalam memilih sarana, metode,
teori), sehingga terbentuk ilmu yang benar
intersubjektif
• Penelitian ilmiah di bidang sosial* tidak bisa
100% objektif karena harus memilih: masalah
yang diteliti, sudut pembahasan, tujuan
penelitian berdasar pemikiran, metode
pengumpulan dan analisis data, serta asumsi
teoritis yang akan dipakai .
TEORI KORESPONDENSI
Suatu proposisi adalah
benar jika dan hanya
jika ada kesesuaian
dengan fakta
Aristoteles:
To say of what is that it is not
or to say what is not that it is,
is false
To say of what is that it is or to
say what is not that it is not, is
TEORI KOHERENSI

Suatu proposisi adalah benar


jika dan hanya jika proposisi
tersebut
bertalian dengan proposisi
yang lain
secara runtut
TEORI PRAGMATIS

Suatu proposisi adalah benar


jika dan hanya jika proposisi
tsb dapat
dikerjakan, memprediksikan
hasil tertentu, berfungsi secara
efektif dalam
Kebenaran ilmiah bersifat hipotetis
• Kebenaran selalu dalam proses, tidak
pernah tuntas, selalu dalam proses
penyempurnaan. Yang dianggap benar
pada suatu ketika (hukum, teori) dapat
menjadi salah ketika ditemukan
kebenaran yang baru.
• Misalnya, teori Geosentris Ptolomeus
digantikan teori Heliosentris.
• Tidak ada kemutlakan di dalam ilmu:
meskipun ilmu itu empiris, dalam
kenyataannya orang tidak pernah dapat
melihat: atom, energi, sinar ultraviolet.
• Meskipun ada ilmu pasti: 0 x 0 = . Tak
terhingga bukanlah merupakan kepastian
• Benar: sejauh belum terbukti salah.
KEPASTIAN ILMU
• Humaniora: semakin dekat suatu bidang ilmu dng
pengalaman manusia seutuhnya maka semakin
besar kesatuan subjek-objek, dan semakin besar
peran subjek dalam kesatuan yang hidup itu. Jadi
evidensi dan kepastian diwarnai oleh subjektivitas
yang membangun.
• Ilmu Alam: makin jauh bidang ilmu ttt dr
pengalaman manusia seutuhnya, makin kurang
kesatuan subjek-objek, makin kurang peran subjek
dalam kesatuan itu. Jadi evidensi dan kepastian lbh
diwarnai suatu objektivitas yang ditentukan dr luar
subjektivitas.
• Ilmu Pasti: kepastian dan objektivitas buatan lepas
dari pengalaman subjektivitas hingga mencapai
evidensi
Ilmu pengetahuan melakukan koreksi terus-
menerus dan bersifat terbuka
• Ilmu pengetahuan mengoreksi terus kebenaran
dan membersihkannya dari kesalahan.
• Aktivitas ilmu: eliminasi error.
• Setiap teori bersifat tentatif.
• Pernyataan-pernyataan yang diajukan sebagai
pernyataan ilmiah berasal dari Dunia III (dunia
tempat pernyataan yang melampaui kenyataan
empirik (Dunia I) dan kondisi psikis (Dunia II))
• Pernyataan-pernyataan ilmiah diuji dengan
falsifikasi: pernyataan yang tidak tahan uji
ditinggalkan; yang tahan uji dipertahankan.
Skema Perkembangan Ilmu

Problem — pra-ilmu — Normal


Science — krisis (ada problem yang
tak terpecahkan; anomali-anomali)
— revolusi — Normal Science baru
— krisis baru — dst.

• Skema di atas bersifat ‘open-ended’,


artinya, sebuah akhir yang selalu
terbuka untuk
diperbaiki/dikembangkan lebih lanjut
Pernyataan ilmiah menurut Popper
• Pernyataan ilmiah adalah pernyataan yang dapat
dibuktikan salah (falsifikasi).
• Ilmu pengetahuan berbeda dari pengetahuan lainnya
karena ilmu mengajukan pernyataan-pernyataan yang
dapat dibuktikan salah.
• Contoh: Tidak mungkin menghasilkan bukti yang
komprehensif dan tuntas dari pernyataan “Semua
angsa putih”, seberapa pun pembuktian dilakukan.
Tetapi dengan menunjukkan adanya satu angsa hitam,
maka pernyataan tentang angsa putih itu gugur.
Falsifiabilitas sebagal kriteria untuk Teori

• Kaum falsifikasionis memandang ilmu sebagai suatu


perangkat hipo­tesa yang dikemukakan secara coba-
coba dengan tujuan melukiskan secara akurat prilaku
suatu aspek dunia atau alam semesta.
• Tetapi, tidak satu pun hipotesa dapat berbuat
demikian.
• Satu syarat fundamental hipotesis atau sistem
hipotesis untuk mendapat status ilmiah: ‘falsifiabel’.
• Makin dapat difalsifikasi suatu teori, makin baik teori
itu.
Menurut Kuhn:
• Setiap penelitian mensyaratkan adanya
pandangan dunia (world-view): sekumpulan
objek-objek fundamental, hukum-hukum alam
dan terlebih lagi definisi yang menegaskan apa
itu penelitian.
• pandangan dunia = paradigma

Anda mungkin juga menyukai