Anda di halaman 1dari 11

KONFLIK DALAM KELUARGA

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Konseling Keluarga
Dosen pengampu: Lutfi Hidayati Fauziah, S.Psi., M.Si.

Disusun oleh :
Kelompok 1
Kelas Psikologi-D
Asmawati Angkotasan (19090000024)
Narni Yansi Tuasikal (19090000023)
Mila Alfiana (20090000136)
Aisyah (20090000137)
Ike Oktaviani Putri (20090000162)
Richardo Nobel Geofani G. (20090000181)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
A. Definisi Konflik dalam Keluarga...........................................................................5
B. Jenis-Jenis Konflik dalam Keluarga.......................................................................6
C. Manfaat Konflik dalam Keluarga...........................................................................6
D. Penyebab dan Dampak Konflik Keluarga..............................................................6
E. Cara Mengatasi Konflik Keluaga Secara Umum....................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga makalah kelompok
yang kami kerjakan dengan materi “Konflik dalam Keluarga” dapat tersusun
dengan sebagaimana mestinya.
Penulisan makalah berjudul “Konflik dalam Keluarga” bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Konseling Keluarga yang diampu oleh Ibu Lutfi
Hidayati Fauziah, S.Psi., M.Si. Sehingga kami mempunyai tambahan ilmu,
pengetahuan dan wawasan. Kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi
diri kami sendiri dan para pembaca.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu
yang telah memberikan tugas untuk menyusun makalah ini dan anggota kelompok
yang telah menyusunnya. Kami memohon maaf jika terdapat kekurangan dan
kesalahan kata dalam penulisan makalah ini, kritik dan saran sangat diperlukan
untuk kelangsungan penulisan ke depannya.

Malang, 16 Maret 2023

Penyusun

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Konflik dalam suatu keluarga merupakan sesuatu yang wajar terjadi
karena perbedaan pendapat atau pandangan antaranggota keluarga. Keluarga
sendiri dalam UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak memiliki
arti unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami,
istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga
sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga
(Presiden Republik Indonesia, 2002). Konflik yang terjadi tidak jarang
menguras tenaga, pikiran, serta emosi. Konflik bisa terjadi baik antara suami
dengan istri, orang tua dengan anak, atau kakak dengan adik. Penyebab dari
konflik bisa berasal dari dalam ataupun luar keluarga tersebut. faktor dari
dalam yang dapat menyebabkan konflik dalam keluarga seperti selisih paham
antara anggota keluarga, komunikasi yang buruk dalam keluarga, dan lain-
lain. Faktor dari luar keluarga misalnya adanya orang ketiga, atau masalah
belum terselesaikan dalam pekerjaan yang memengaruhi buruknya
komunikasi dalam keluarga.

Cara masing-masing keluarga dalam menyelesaikan konflik berbeda satu


dengan yang lain. Beberapa keluarga menyelesaikan konflik dengan
berdiskusi, musyawarah, atau melalui pendekatan personal. Cara-cara tersebut
dipandang lebih efisien dalam menyelesaikan konflik tanpa menimbulkan
konflik yang lain. Cara penyelesaian konflik diatas dilakukan jika konflik
yang terjadi tidak berat dan komunikasi dalam keluarga terjalin dengan baik

Beberapa keluarga yang menyelesaikan konflik dengan melakukan


kekerasan, baik secara fisik maupun secara verbal. Biasanya terjadi saat salah
satu pihak tidak bisa mengendalikan emosinya sehingga meluap-luap dan
mengganggap cara tersebut dapat menyelesaikan konflik yang terjadi.
Penyelesaian konflik dengan cara ini kurang baik, karena akar konflik tidak
dapat terselesaikan dengan baik dan rentan menimbulkan konflik lain yang

4
lebih besar dan menjadikan keluarga menjadi tidak harmonis, kekeradsan
dalam rumah tangga (KDRT) .Ruang keluarga yang dihiasi oleh suasana
pertengkaran, perselisihan, dan permusuhan adalah sumber terjadinya
kekerasan fisik dan yang paling terkena sasaran kekerasan adalah anak
(Huraerah, 2006, h.58). Tidak semua orang tua dapat melaksanakan tugas
kuasa asuh dengan baik, sehingga terjadi beberapa kasus salah pengasuhan
anak yang dapat berupa tindakan kekerasan atau penganiayaan terhadap anak.
Sangatlah disayangkan karena ternyata permusuhan orang tua terhadap anak-
anak dalam beberapa keluarga meningkat hingga pada titik di mana salah
seorang atau kedua orang tua menganiaya anak (Santrock, 2002, h.211-212)

B. Rumusan Masalah
berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Apakah definisi konflik dalam keluarga?


2. Apa sajakah jenis-jenis konflik dalam keluarga?
3. Apakah manfaat dari konflik dalam keluarga?
4. Apakah penyebab dari timbulnya konflik dalam keluarga beserta
dampaknya?
5. Bagaimanakah cara menghadapi konflik dalam keluarga?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka makalah ini dibuat bertujuan
untuk:

1. Memahami definisi konflik dalm keluarga


2. Mengetahui jenis-jenis konflik dalam keluarga.
3. Mengetahui manfaat dari adanya konflik dalam keluarga.
4. Memahami penyebab dari timbulnya konflik dalam keluarga besertta
dampaknya.
5. Mengetahui cara untuk menghadapi konflik dalam keluarga..

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Konflik dalam Keluarga
Konflik dapat diartikan sebagai keadaan negatif dan dihindari, karena
membuat seseorang merasa tidak nyaman. Menurut Robbins konflik adalah
suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara
kedua pendapat yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik
pengaruh positif maupun pangaruh negative (Robbins 1996, 1).

Konflik dalam hubungan antarpribadi (misalnya dengan teman, rekan


kerja, suami/istri, orang tua/anak) adalah suatu hal yang tidak bisa
dihilangkan, bahkan semakin tinggi saling ketergantungan semakin
meningkat juga kemungkinan terjadinya konflik. Jadi semakin dekat
hubungannya semakin berpotensi untuk terjadi konflik (Dwyer, 2000).

Konflik dalam keluarga atau konflik antara orang tua dan anak juga bisa
disebut dengan hubungan antara kedua pihak keluarga yang memiliki
pandangan yang berbeda, peraturan dan harapan yang ditunjukan dalam
bentuk pertengkaran, adu argumen dan juga ketidaksepakatan satu sama
lain, harapan antar keluarga dan lain lain yang akhirnya akan menjadi
masalah dalam keluarga.

Keluarga adalah konsep yang sifatnya multidimensi. Para ilmuwan sosial


bertukar pendapat mengenai rumusan definisi keluarga yang bersifat
universal. Salah satu ilmuwan yang permulaan mengkaji keluarga adalah
George Murdock. Dalam bukunya Social Structure, Murdock menguraikan
bahwa keluarga merupakan kelompok sosial yang memiliki karakterisitik
tinggal bersama, terdapat kerja sama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi
(Murdock, 1965).

Keluarga adalah kelompok orang yang secara bersama saling berbagi


kehidupan dalam jangka waktu yang lama baik dalam ikatan perkawinan
maupun tidak dan saling berbagi harapan tentang masa depan mereka.

6
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya konflik dalam
keluarga adalah proses interaksi negatif yang terjadi dalam keluarga akibat
adanya perbedaan pendapat antar anggota keluarga.

B. Jenis-Jenis Konflik dalam Keluarga


Ada 2 jenis konflik dalam keluarga :

1. SolvablecConflict : yang dimaksud dengan solvable conflict adalah


konflik keluarga jangka pendek yang biasanya masalahnya tidak berat
dan mudah diselesaikan. Contoh : Memilih channel Tv yang ingin
ditonton, memilih warna cat rumah dll.
2. Perpetual conflict : yang dimaksud dengan perpetual conflict adalah
konflik keluarga jangka panjang dan hal ini bisa bertahan sangat lama
bahkan bisa sampai selamanya. Contoh : Orang tua yang selalu
memaksakan anak agar mendapat nilai bagus.

C. Manfaat Konflik dalam Keluarga


Menurut segrin & Flora dalam Teonata 2022, konflik tidak selalu
memberikan dampak negatif. Konflik memang diperlukan untuk membuat
hubungan lebih berkembang. Berikut adalah manfaat konflik dalam
keluarga :

1. Mendorong pertumbuhan otonomi anak, pada anak usia remaja konflik


bisa membantu pertumbuhan otonomi anak. Anak akan belajar bahwa
mereka bisa memiliki perasaan ataupun keinginan yang berbeda dengan
orang tua. Namun hal ini tentu perlu dukungan dan pengasuhan yang
sehat dari orang tua.
2. Mendorong munculnya keterbukaan dan penerimaan dalam relasi,
menurut Segrin dan Flora dalam Teonata 2022, bahwa konflik dapat
membantu individu untuk mengetahui preferensi, nilai, dan impian
pasangan mereka dalam situasi tertentu.

D. Penyebab dan Dampak Konflik Keluarga


1. Penyebab Terjadinya Konflik Keluarga

7
Adapun Menurut Rice dan Dolgin dalam Alfianti 2016, ada 5 faktor
penyebab konflik antar keluarga (orang tua dan anak), yaitu :
a. Kehidupan sosial, artinya adalah bahwa anak mulai tumbuh remaja
anak akan mulai memiliki banyak teman dan berada di lingkungan
sosial yang baru. Hal ini berkaitan erat dengan konflik orang tua
dan anak mulai dari pemilihan teman sebaya, penentuan waktu
keluar rumah dan mengikuti gaya hidup zaman sekarang.
b. Tanggung jawab, biasanya orang tua akan memberikan tanggung
jawab tugas rumah kepada anak. Namun biasanya masa remaja
membuat seseorang mulai meninggalkan tanggung jawab sebagai
anggota keluarga. Dalam hal ini perilaku yang menyebabkan
konflik seperti tugas rumah tangga, pengaturan barang-barang
pribadi dan pengaturan barang keluarga.
c. Sekolah, Konflik orang tua dan anak disini disebabkan hal-hal yang
berkaitan dengan belajar seperti harapan orang tua terhadap prestasi
anak, perilaku terhadap guru dan teman sekolah dan juga motivasi
belajar.
d. Hubungan keluarga, hal ini menyangkut hubungan antara orang tua,
saudara kandung dll. Dalam hal ini konflik bisa muncul karena
adanya gesekan pada hubungan remaja dengan orang tua dan juga
hubungan remaja dengan saudara kandung.
e. Kesepakatan sosial, penyebab konflik dalam hal ini yaitu mengenai
sikap anak dalam lingkungan sosial, tutur bahasa, sikap dalam
masyarakat dan juga pemilihan lingkungan yang baik.
2. Dampak Buruk Konflik dalam Keluarga
Dampak umum konflik keluarga, efek negatif konflik keluarga pada
orang tua adalah menurunnya harga diri, meningkatkan kecemasan,
stress dan lain-lain. Sedangkan pada anak dapat membuat remaja
merasa tidak bahagia dirumah, dan biasanya akan menunjukamn
perilaku bermasalah di luar rumah (depresi, membolos, berkelahi dll).

8
E. Cara Mengatasi Konflik Keluaga Secara Umum
1. Kesepakatan : Dalam perkawinan dan juga keluarga sangat diperlukan
adanya kesepakatan. Dengan adanya kesepakatan atau hal-hal yang
disetujui bersama untuk menjalani kehidupan perkawinan maka
penyesuaian perkawinan dapat berjalan dengan baik.
2. Komunikasi: Faktor komunikasi sangatlah penting dalam menjalani
kehidupan berumah tangga karena komunikasi merupakan sarana untuk
mengetahui atau memahami satu sama lain sehingga terciptanya suatu
keterbukaan yang secara tidak langsung memperlancar jalannya
penyesuaian di dalam sebuah keluarga.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konflik dalam sebuah keluarga merupakan sesuatu yang wajar yang di alami
oleh setiap keluarga. penyebab terjadinya konflik pun beragam ada yang dari luar
seperti orang ketiga dan ada dari dalam antara, orng tua dan anak, suami dan istri,
dll. bagaimana cara kita mengatasi ketika berada dalam kondisi speeperti itu yaitu
bermusyawarah, berdiskusi atau melakukan pendekatan personal. cara tersebut
lebih efisien dalam menyelesaikan konflik tanpa menimbulkan konflik yang lain,
cara ini dilakukan ketika konflik yang terjadi tidak berat sehingga komunikasi
dalam keluarga terjalin dengan baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alfianti, R. D. (2016). Pengembangan Manual Kegiatan Pelatihan Guru


Bimbingan dan Konseling Untuk Membantu Menangani Konflik Orangtua-
Remaja Pada Siswa di Sekolah (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA).

Jalil, A. (2021). Manajemen Konflik Dalam Keluarga Relevansinya Dalam


Membentuk Keluarga Sakinah. Al Maqashidi: Jurnal Hukum Islam
Nusantara, 4(1), 55-69.

Lestari, S. (2016). Psikologi keluarga: Penanaman nilai dan penanaman konflik


dalam keluarga. Prenada Media.

Susanto, Y. (2017, April 7). Manajemen Konflik Dalam Keluarga. Academia.edu.


Diakses pada 14 Maret 2023, dari
https://www.academia.edu/32328686/Manajemen_Konflik_dalam_Keluarga

Teonata, A. (2022) Jenis dan Manfaat Konflik Keluarga


https://www.uc.ac.id/marriageandfamily/jenis-dan-manfaat-konflik-
keluarga/ (Diakses pada 14 Maret 2023)

Wardyaningrum, D. (2013). Komunikasi untuk penyelesaian konflik dalam


keluarga: Orientasi percakapan dan orientasi kepatuhan. Jurnal Al-Azhar
Indonesia Seri Pranata Sosial, 2(1), 47-58.

11

Anda mungkin juga menyukai