Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKODIAGNOSTIK INTELEGENSI

“TES WECHSLER ADULT INTELLEGENCE SCALE (WAIS)”

Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikodiagnostik


Intelegensi yang dibimbing oleh Ritna Sandri, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Oleh:
Kelompok 6
Teguh Halawa (19090000083)
Yohanes Deo (19090000040)
Tarisa Putri Febriana (20090000138)
Levia Fenoariyusta M. (20090000139)
Rafidah Putri (20090000146)
Yohanes Kevien Andrian (20090000166)
Nikodemus Wahyu Saputra (20090000168)
Khofila Tunnisah (20090000170)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-NYA yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikodiagnostik Intelegensi dengan topik materi “Tes Wechsler Adult Intellegence
Scale (WAIS)” dengan semestinya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Ritna Sandri, S.Psi.,
M.Psi., Psikolog selaku dosen pengampu mata kuliah. Selain itu, kami juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis dan pembaca
mengenai topik bahasan yang kami jelaskan Kami sadar bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun masih
dibutuhkan dan akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 6 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Sejarah Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale)...............................3
B. Definisi Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale)..............................3
C. Kelemahan, Fungsi, dan Tujuan Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence
Scale)....................................................................................................................4
D. Administrasi pada Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale)..............5
E. Interpretasi Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale).........................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tes intelegensi yang digunakan untuk orang dewasa hanya merupakan
perluasan dari tes inteligensi untuk anak-anak dengan jalan menambahkan soal
sejenis yang lebih sukar. Tes intelligensi untuk orang dewasa kurang menarik
minat dan perhatian karena banyak soal yang berkaitan dengan aktivitas dan
dunia anak-anak.
Wechsler (1958) mendefinisikan intelegensi sebagai kumpulan atau
totalitas kemampuan seseorang untuk belajar, bertindak dengan tujuan
tertentu, berpikir rasional dan menghadapi lingkungan dengan efektif.
Inteligensi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan
itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal seperti gizi, pendidikan, pelatihan,
dan keterampilan. WAIS digunakan untuk subjek yang berusia 16-64 tahun.
.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, rumusan
masalah dari penulisan makalah ini adalah:
1. Bagaimana Sejarah Tes WAIS?
2. Apa definisi Tes WAIS?
3. Apa sajakah kelemahan, fungsi, dan tujuan Tes WAIS?
4. Bagaimana administrasi pada Tes WAIS?
5. Bagaimana interpretasi pada Tes WAIS?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
1. Mengetahui sejarah Tes WAIS.
2. Mengetahui definisi dari Tes WAIS.
3. Mengetahui apa saja kelemahan, fungsi, dan tujuan Tes WAIS.
4. Mengetahui cara administrasi Tes WAIS.

1
5. Mengetahui bagaimana interpretasi pada Tes WAIS.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale)


Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) pertama kali disusun
oleh David Wechsler pada tahun 1939. Pada awalnya tes WAIS bernama
Wechsler Bellevue (WB). Adapun latar belakang lahirnya tes ini adalah:
1. Karena dalam menangani klien-kliennya, Wechsler sering menemukan
kekurangtepatan penggunaan tes Binet untuk mengungkap fungsi
intelektual pada anak-anak yang usianya sudah tinggi.
2. Tes intelligensi yang digunakan untuk orang dewasa hanya merupakan
perluasan dari tes inteligensi untuk anak-anak dengan jalan menambahkan
soal sejenis yang lebih sukar
3. Tes intelligensi untuk orang dewasa kurang menarik minat dan perhatian
karena banyak soal yang berkaitan dengan aktivitas dan dunia anak-anak.

B. Definisi Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale)


WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) merupakan skala intelegensi
yang disusun oleh David Wechsler pada tahun 1939. Wechsler (1958)
mendefinisikan intelegensi sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan
seseorang untuk belajar, bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir rasional
dan menghadapi lingkungan dengan efektif. Inteligensi dipengaruhi oleh
faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan itu sendiri dipengaruhi oleh
beberapa hal seperti gizi, pendidikan, pelatihan, dan ketrampilan. WAIS
digunakan untuk subjek yang berusia 16-64 tahun. Menurut penelitian Paine
(1971) tes WAIS terdiri dari 12 sub tes yang dikelompokkan menjadi dua
golongan yaitu skala verbal (kata) dan skala performance (gambar).
1. Skala verbal, terdiri dari:
a. Information (Informasi)
b. Digit span (Rentang angka)
c. Vocabulary (Kosakata)
d. Arithmetic (Hitungan)

3
e. Comprehension (Pemahaman)
f. Similarities (Kesamaan)
2. Skala performansi, terdiri dari:
a. Picture Arrangement (Susunan gambar)
b. Picture Completion (Kelengkapan gambar)
c. Block Design (Rancangan Balok)
d. Object Assembly (Perakit Objek)
e. Mazes (Taman Sesat)
f. Coding (Sandi)
Pada tahun 1981 dilakukan revisi terhadap WAIS dan menjadi WAIS-
R (WAIS- REVISED). WAIS-R sama dengan WAIS terdiri dari 6 subtes
untuk skala verbal dan 5 subtes untuk skala performansi. Pada tahun 1999
WAIS-R direvisi menjadi WAIS III.

C. Kelemahan, Fungsi, dan Tujuan Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence


Scale)
Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) mempunyai sejumlah
kelemahan atau kekurangan dalam hal teknis, antara lain:
1. Hasil pengukuran tes WAIS dipengaruhi oleh faktor non-intelektual
2. Faktor sosial budaya dan lingkungan ikut mempengaruhi.
3. Dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan jenis pendidikan testi.
4. Hasil akhir dalam scoring tes WAIS bersifat mekanik/organik, di mana
hasil akhir merupakan penjumlahan jawaban yang telah dikerjakan dengan
benar dan kemudian diubah menjadi skala.
Wechsler Intelligence Test (WAIS) merupakan hasil tes intelegensi
untuk mengukur kemampuan dan intelegensi seseorang. Intelegensi
(kecerdasan) adalah seluruh kemampuan individu untuk bertindak dan berfikir
secara terarah guna megolah dan menguasai lingkungan dengan efektif.
Semakin tinggi kecerdasan seseorang akan semakin memungkinkan untuk
melakukan tugas yang banyak menuntut rasio dan akal.

4
D. Administrasi pada Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale)
Administrasi tes WAIS yaitu berupa prosedur pelaksanaan tes dan
tugas administratif tester. Adapun syarat dan ketentuan pelaksanaan tes adalah
sebagai berikut:
1. Tester memiliki hubungan baik dengan testee sehingga muncul
kepercayaan
2. Ketersediaan tempat yang nyaman bagi testee dengan penerangan dan
sirkulasi udara yang cukup,
3. Ruangan yang nyaman serta terbebas dari gangguan yang dapat memecah
konsentrasi testee
4. Tester haruslah orang yang mampu serta mendapatkan pelatihan khusus
5. Bahan yang digunakan dalam tes harus dipersiapkan terlebih dahulu
secara matang
6. Testee tidak diperkenankan melihat alat tes sebelum mendapatkan
instruksi dari tester.
Selain itu, tester memiliki tugas administratif, diantaranya:
1. Menjelaskan instruksi pengerjaan tes serta membagikan soal tes kepada
testee
2. Mencatat jawaban serta memberi nilai (skor) pada alat tes
3. Mengoreksi jawaban benar dan salah dengan menggunakan angka kasar
dan skor mentah
4. Pastikan data diri testee sudah sesuai
5. Menemukan IQ verbal, performansi, serta hasil keseluruhan.

E. Interpretasi Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale)


Dalam melakukan Interpretasi terhadap hasil dari tes kecerdasan
Wechsler, penting untuk mengetahui dan mengerti secara esensi dari setiap
subtes yang diberikan sehingga dapat diketahui hal-hal apa saja yang akan
diukur melalui sub tes yang ada.
A. Skala verbal
1. Mengukur
a. Kemampuan untuk bekerja dengan simbol verbal

5
b. Kemampuan perseptual/auditoris
c. Kemampuan untuk memproses informasi secara verbal
d. Kemampuan berfikir/problem solving dengan kata-kata
2. Informasi
a. Ingatan jangka panjang
b. Kemampuan belajar
c. Kemampuan untuk mengumpulkan informasi
d. Kewaspadaan dalam hidup sehari-hari
3. Rentangan angka
a. Ingatan jangka pendek
b. Konsentrasi dan perhatian
c. Kemampuan mengubah pola pikir
4. Perbendaharaan kata
a. Kecerdasan verbal umum
b. Kemampuan belajar verbal umum dan penggunaan bahasa
c. Gambaran pendidikan yang diperoleh subjek
d. Gambaran ide- ide, pengalaman, dan minat subjek
5. Berhitung
a. Penalaran numerik dan kecepatan penyelesaian permasalahan
numerik
b. Konsentrasi dan perhatian
c. Kontak dengan realitas dan kewaspadaan mental, hubungan yang
aktif dengan dunia luar
d. Gambaran yang dipelajari di sekolah.
e. Penalaran logis, abstraksi dan analisis problem numerik.
6. Pengertian
a. Penilaian sosial, logika dan penilaian situasi sosial sehari-hari
b. Pemahaman lingkungan sosial, misalnya informasi, pengetahuan,
moral dan aturan- aturan sosial
c. Kemampuan untuk mengevaluasi pengalaman masa lalu, memilih,
mengorganisasi dan penekanan dari fakta- fakta yang saling
berhubungan

6
d. Kesadaran realitas, pemahaman dan kewaspadaan terhadap
kehidupan sehari- hari
e. Kemampuan berfikir abstrak.
7. Persamaan
a. Kemampuan membentuk konsep verbal atau berfikir konseptual
b. Penalaran abstrak secara logis
c. Kemampuan asosiasi yang dikombinasikan dengan kemampuan
bahasa
B. Skala performasi
1. Mengukur
a. Kemampuan untuk mengintegrasikan stimulus perseptual dengan
respon motorik yang sesuai
b. Kemampuan berfikir dalam gambar dan memanipulasinya secara
tepat, cepat lancar dan luwes
c. Kemampuan memahami dan mengatur secara visual tugas-tugas
dengan pembatasan waktu
d. Kemampuan untuk membentuk konsep abstrak dan melihat suatu
hubungan tanpa penggunaan kata-kata
2. Melengkapi gambar
a. Ketajaman visual, kesadaran akan detail-detail dalam lingkungan,
kontak dengan realitas
b. Persepsi keseluruhan hubungan dalam bagian-bagiannya,
kemampuan konsepsi secara visual
c. Kemampuan untuk melihat detil yang penting dan tidak penting
d. Kewaspadaan dan konsentrasi perseptual yang digabung dalam
kemampuan untuk menggambarkan materi yang harus
diorganisisr.
3. Rancangan balok
a. Pembentukan konsep non verbal
b. Koordinasi visual motorik dan organisasi perseptual.
c. Konsentrasi

7
d. Koordinasi visual motorik dan spasial, kecepatan memanipulasi dan
perseptual
4. Merakit objek
a. Organisasi visual motorik
b. Sintesis, menempatkan bagian melalui bentuk yang bisa dikenali
c. Kemampuan untuk membedakan bentuk-bentuk yang bisa
dikenali
d. Kecepatan perseptual dan manipulative dalam menghubungkan
objek yang tidak diketahui dengan bagian lain
5. Mengatur gambar
a. Pemahaman situasi interpersonal secara akurat
b. Kemampuan untuk memahami keseluruhan situasi dan
mengevaluasi akibatnya
c. Organisasi visual dan mempresepsikan isyarat visual yang
penting
d. Kemampuan untuk mengantisipasi akibat dari setiap tindakan dan
merencanakan keseluruhan hubungan sosial
e. Penyesuaian seksual dan sosial
6. Simbol angka-angka
a. Koordinasi dan kecepatan visual motorik
b. Kemampuan untuk mempelajari tugas yang tidak lazim,
kemampuan untuk belajar dan merespon terhadap materi visual
yang baru.
c. Fleksibilitas
d. Perhatian, konsentrasi dan efisiensi proses mental
e. Belajar asosiasi, kemampuan untuk meniru dengan hal baru
yang telah dipelajari
f. Ingatan jangka pendek
Untuk menginterpretasikan tes WAIS, perlu diperhatikan langkah-
langkah berikur ini:
1. Setelah hasil tes keluar, kemudian jawaban dai testee dicocokkan dengan
kunci jawaban yng tersedia, kemudian hasilnya disebut skor mentah.

8
2. Perolehan skor mentah skala verbal dan skala performasi dikonversikan
pada tabel sesuai skala masing-masing.
3. Hasil konversi tersebut dinamakan skor skala verbal dan skor skala
performasi.
4. Hasil skor skala verbal dan skor skala performasi kemudian dijumlahkan
dan menghasilkan skor IQ lengkap.
5. Skor IQ lengkap kemudian di konversikan dengan tabel kategorisasi
IQ menurut Wehcler, dan kemudian hasil skor IQ tes WAIS akan
diketahui.
Tabel kategorisasi IQ Wechler
Very Superior >130
Superior 120 – 129
Diatas rata – rata 110 – 119
Rata – rata Atas 105 – 109
Rata – rata 100 – 104
Rata – rata Bawah 90 – 109
Dibawah Rata – rata 80 – 89
Borderline 70 – 79
Defective <69

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) pertama kali disusun
oleh David Wechsler pada tahun 1939. Wechsler (1958) mendefinisikan
intelegensi sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk
belajar, bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir rasional dan menghadapi
lingkungan dengan efektif. Inteligensi dipengaruhi oleh faktor genetik dan
lingkungan. Faktor lingkungan itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal
seperti gizi, pendidikan, pelatihan, dan ketrampilan. WAIS digunakan untuk
subjek yang berusia 16-64 tahun. Tes WAIS terdiri atas 12 sub tes yang
dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu kemampuan verbal (kata) dan
performansi (gambar).
Tes WAIS memiliki kelemahan juga fungsi dan tujuan, oleh karena hal
itu pada tahun 1981 dilakukan revisi terhadap WAIS dan menjadi WAIS-R
(WAIS- REVISED). WAIS-R sama dengan WAIS terdiri dari 6 subtes untuk
skala verbal dan 5 subtes untuk skala performansi. Pada tahun 1999 WAIS-R
direvisi menjadi WAIS III. Dengan demikian, tes WAIS (Wechsler Adult
Intelligence Scale) masih terus dipakai hingga saat ini.

B. Saran
Saran yang dapat disampaikan kepada pembaca dengan adanya
penulisan makalah ini adalah diharapkan pembaca agar lebih memahami
tentang topik kajian Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) dan
menggunakan ilmu yang telah diperoleh secara bijak.
Penulis juga berharap pembaca bersedia memberikan kritik dan saran
yang membangun karena dalam penulisan makalah ini penulis yakin masih
memiliki banyak kekurangan yang perlu diperbaiki untuk kepentingan
kepenulisan ke depannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, A & Urbina, S. (2007). Tes psikologi. Jakarta: PT.Indeks.


Azwar, S. (2002). Pengantar psikologi inteligensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gregory, R. J. (2013). Tes psikologi. Jakarta: Erlangga.
Modul Praktikum Psikologi. (2015). Diakses pada 4 Oktober 2022 dari
http://psikologi.fk.unsyiah.ac.id/uploads/1/cb56d5ae85-modul-praktikum-
psikologi.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai