TINJAUAN PUSTAKA
1.
Scale yang diterbitkan pada 1939 dengan sasaran utama adalah orang dewasa.
Wechsler memberi perhatian pada tidak dapat diterapkannya norma umur mental
pada orang-orang dewasa dan menunjukkan bahwa beberapa orang dewasa
sebelumnya telah dimasukkan dalam sampel standardisasi untuk tes-tes inteligensi
individu.
Dalam
menghadapi
keberatan
inilah,
Wechsler-Bellevue
asli
dikembangkan.
Seashore, Wesman & Doppelt (Anastasi & Urbina, 2007) menyatakan
bahwa pada tahun 1949, WISC (Wechsler-Intelligence Scale for Children)
dipersiapkan sebagai perluasan ke bawah dari Wechsler-Bellevue. Banyak soal
diambil secara langsung dari tes orang dewasa dan soal-soal dibuat lebih mudah
dari jenis-jenis yang ditambahkan pada masing-masing subtes. Pada Hood &
Johnson (1993) tidak menjelaskan awal munculnya WISC namun langsung
membahas WISC yang telah direvisi (WISC-R).
Kemudian WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) ditambahkan oleh
Wechsler-Bellevue pada 1955 dengan memperbaiki sejumlah kekurangan teknis
skala terdahulu yang berkaitan dengan ukuran dan representativitas sampel
normatif dan reliabilitas sub-subtes.
Selanjutnya Wechsler menerbitkan seri skala tes terhadap bayi pada 1967
yang disebut dengan WPPSI (Wechsler Preschool and Primary Scale of
Intelligence) yang aslinya dirancang untuk umur 4 sampai 61/2 tahun sebagai
perluasan ke bawah dari WISC yang dirancang untuk umur 5-15 tahun.
Pada 1974, Wechsler merasa perkembangan dari WISC agak paradoksikal
karena edisi pertama WISC dikritik karena isinya tidak benar-benar berorientasi
pada anak-anak sehingga muncul WISC-R yang artinya direvisi. Dirancang untuk
anak usia 6-16 tahun. Upaya-upaya khusus dibuat untuk menggantikan soal-soal
yang berorientasi pada orang-orang dewasa untuk membawa isinya lebih dekat
pada pengalaman anak-anak pada umumnya.
2.
atau lebih. Sehingga nama tes yang dipublikasi saat ini adalah WAIS-R pada tahun
1981 dengan rentang umur 16-74 tahun; WISC-III pada tahun 1991 dengan
rentang umur 6-16 tahun 11 bulan; WPPSI-R pada 1989 dengan rentang umur
yang mencakup 3-7 tahun 3 bulan.
WAIS-R, WISC-R dan WPPSI-R memiliki banyak kesamaan, termasuk
organisasi dasar tes-tes itu ke dalam Skala Verbal dan Kinerja yang masingmasing terdiri dari minimum lima subtes serta menghasilkan IQ simpangan yang
terpisah.
Pertanyaan-pertanyaan pada Subtes Informasi dalam versi WAIS-R dan
WISC-III mencakup fakta-fakta yang kemungkinan besar pernah dipelajari oleh
kebanyakan orang di Amerika Serikat. WPPSI-R memiliki pertanyaan serupa,
meskipun dengan tingkat kesulitan yang lebih rendah. Subtes Informasi adalah
subtes verbal pertama yang harus diselenggarakan dalam ketiga skala ini dan
berfungsi sebagai pembangun rapport yang baik.
Subtes Kinerja dari skala-skala Wechsler pada umumnya meminta peserta
melakukan manipulasi berbagai objek, misalnya puzzles dan balok-balok kecil
atau pemindai visual atas barang-barang cetakan.
Tes WAIS ada 2 kelompok susunan tes, yaitu : kelompok verbal (lisan) dan
kelompokperformance (perbuatan).
Skala Verbal terdiri dari:
1.
Informasi
Berisi 29 pertanyaan mengenai pengetahuan umum yang dianggap dapat
diperoleh oleh setiap orang dari lingkungan sosial dan budaya sehari-hari dimana
ia berada.
ASPEK INTELEKTUAL
ASPEK KEPRIBADIAN
Luas pengalaman
Minat terhadap lingkungan sekitar
Luas wawasan / pengetahuan
Daya simpan (retention)
Daya ingat (long term memory)
2.
remote memory
Latar belakang budaya
G faktor
Rentang Angka
Berupa rangkaian angka antara 3 sampai 9 angka yang disebutkan secara
lisan dan subjek diminta untuk mengulangnya dengan urutan yang benar.
ASPEK INTELEKTUAL
Atensi
Konsentrasi
Short term memory
(immediate
auditory memory)
Tidak mengukur G faktor
3.
ASPEK KEPRIBADIAN
anxiety
Kosa Kata
Berisi 40 kata-kata yang disajikan dari yang paling mudah didefinisikan
4.
ASPEK KEPRIBADIAN
Pengalaman masa anak di rumah dan
sekolah
Hitungan
Berupa problem hitungan yang setaraf dengan soal hitungan di sekolah
dasar.
ASPEK INTELEKTUAL
Kemampuan konsentrasi
Daya nalar hitung
School learning
G moderat
5.
ASPEK KEPRIBADIAN
Minat hitungan
motivasi
keyakinan memecahkan masalah
keterampilan menghitung
pengetahuan berhitung
Pemahaman
7
6.
melalui
cara
Kesamaan
Berupa 13 soal yang menghendaki subjek untuk menyatakan pada hal
apakah dua
benda memiliki kesamaan.
ASPEK INTELEKTUAL
ASPEK KEPRIBADIAN
Berpikir abstrak (konkrit, fungsional,
Cara menelaah masalah
(praktis, kegunaan, simbolik/ abstrak)
abstrak/logik)
Formasi konsep verbal
G moderat
Kelengkapan Gambar
Subjek diminta menyebutkan bagian yang hilang dari gambar dalam kartu
ASPEK KEPRIBADIAN
hal
Persepsi
Kognisi
Judgement
esensial
2.
Penundaan impuls
Pengalaman kontak lingkungan
ability
Mengerti
hubungan
sebab
akibat
kelompok performance
3.
Rancangan Balok
Terdiri atas suatu seri pola yang masing-masing tersusun atas pola merah-
cermat
Analisa spatial relationship
Nonverbal concept formation
Abstract reasoning
Integrasi fungsi visual motorik
Konsentrasi
Faktor g moderat
kemampuan membedakan
dan
4.
Perakitan Objek
Terdiri dari potongan-potongan langkap bentuk benda yang dikenal sehari-
5.
relationship
Perceptual organization
Analisa visual
Kemampuan konstruktif
Tidak ada G
Simbol Angka
Berupa Sembilan angka yang masing-masing mempunyai simbolnya
3.
10
11
12
Nilai, catat angka-angka untuk setiap soal dengan teliti dan jelas
sebagaimana menilai suatu jawaban soal.
Bila ada hadiah, catat waktu yang digunakan oleh subyek dan nilai
hadiahnya dengan teliti.
13
Bilamana soal-soal permulaan dari suatu tes tidak diberikan, seperti halnya
dalam tes informasi, pengertian, hitungan dan perbendaharaan kata, jangan
lupa memberi nilai pada soal-soal tersebut.
Periksa semua pemindahan bahan, perhitungan, dan penyalinan angkaangka secara teliti.
14
ringkasan di muka formulir penilaian. Tepat di sebelah kiri bagian ringkasan itu
ada suatu tabel dari skala angka perbandingan. Tabel ini terdapat pada buku
pegangan (manual), digunakan untuk menyalin angka-angka skala untuk semua
subyek tanpa memandang umur dan jenis kelamin. Angka kasar yang diperoleh
subyek untuk suatu sub tes ditempatkan dalam kolom tabel itu untuk sub tes yang
bersangkutan. Tester kemudian membaca secara mendatar dari sesuatu angka
kasar ke kolom yang terkiri atau kanan pada tabel, tester akan menemukan skala
angka perbandingan.
Angka skala ini kemudian dimasukkan ke dalam ruangan yang
bersangkutan pada bagian ringkasan, tepat di sebelah kanan angka kasar yang
tercatat. Bilamana hal ini sudah dikerjakan untuk semua sub tes, bagian ringkasan
menunjukkan suatu kolom untuk angka-angka kasar dan kolom yang berdekatan
untuk angka-angka skala. Sesudah itu, tidak perlu memperhatikan lagi angkaangka kasar tersebut, karena perbandingannya angka-angka skala lebih berarti.
Angka Verbal adalah jumlah angka-angka skala dari enam tes Verbal.
Demikian juga, angka Performance diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka
skala dari lima sub tes Performance. Angka skala lengkap adalah jumlah angka
Verbal dan angka Performance yang didasarkan atas sebelas sub tes.
15
16
17
ini secara umum berkorelasi dari rentang 0,80 sampai 0,90 dengan standar
pengontrolan., meskipun lagi menyatakan bahwa data observasi yang kaya dapat
dikumpulkan dari pengontrolan per individual.
Slate dan Hunnicut (1988) mengajukan beberapa alasan yang dapat
menjelaskan adanya kesalahan penguji dalam skala Wechsler, yaitu:
1. kurangnya training dan dan kurangnya prosedur instruksional
2. ambiguitas dalam tes manual, kurang jelasnya penjelasan tentang pemberian
skor, dan kurangnya
instruksi
yang
lebih
spesifik
yang
akhirnya
mengambigukan respon
3. kecerobohan penguji dalam penghitungan maupun pengontrolan
4. kesalahan yang disebabkan karena perbedaan antara penguji dan yang diuji
5. masalah pekerjaan dari penguji
Keuntungan:
18
kesalahan
Skalanya memiliki konten dan struktur validitas
Dapat digunakan untuk berbagai instansi
Reliabilitas tinggi
Dapat menghasilkan sejumlah besar informasi diantaranya : analisi pola,
makna dari perbedaan antara skor skala subteks atau antara IQ verbal dan
kinerja
Tes ini tidak memiliki bias sistematis yang berlawanan dengan kelompok
minoritas
Kelemahan:
Tes ini terlalu besar dan tidak dalam jalur konseptualisasi tertentu dari
psikometrik dan inteligensi serta adanya examiner error.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
19
Tes inteligensi individual Wechsler dibagi menjadi 4 macam tes, yaitu sebagai
berikut:
1. Wechsler-Bellevue Intelligence Scale (WBIS)
2. Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS)
3. Wechsler-Intelligence Scale for Children (WISC-R)
4. Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI)
Adapun kelebihan dari Wechsler Adult Intelligence Scale yaitu Mencakup
rentang umur 16-74 tahun, Penyelesaian manual WAIS-R dapat mencangkup
standar pengukuran kesalahan, Skalanya memiliki konten dan struktur validitas,
Dapat digunakan untuk berbagai instansi, Reliabilitas tinggi, Dapat menghasilkan
sejumlah besar informasi diantaranya : analisi pola, makna dari perbedaan antara
skor skala subteks atau antara IQ verbal dan kinerja, Tes ini tidak memiliki bias
sistematis
yang
berlawanan
dengan
kelompok
minoritas.
Sedangkan
kelemahannya adalah tes ini terlalu besar dan tidak dalam jalur konseptualisasi
tertentu dari psikometrik dan inteligensi serta adanya examiner error.
DAFTAR PUSTAKA
20
Sukardi, Dewa Ketut & Nilakusmawati, Desak P.E. (2009). Analisis Tes
Psikologis Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
21