Kelompok 1
Anggota :
FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021
Sejarah WISC
WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) mengalami revisi terakhir pada tahun
1974 bertujuan untuk mengukur inteligensi anak-anak usia 6 tahun sampai dengan 15 tahun. WISC
atau WISC-R terdiri dari 12 subtes yang terbagi menjadi dua bagian yaitu Verbal dan Performance.
Sub tes dalam skala verbal adalah information, comprehension, arithmetic, similarities, vocabulary
dan digit span. Sedangkan sub tes dalam skala performance adalah picture completion, picture
arrangement, block design, object assembly, coding dan mazes. Sub tes digit span dan mazes hanya
digunakan sebagai persediaan apabila diperlukan penggantian tes.
David Wechsler memperkenalkan versi pertama tes inteligensi yang dirancang khusus
untuk digunakan bagi orang dewasa. Terbit pada tahun 1939 dan dinamai Wechsler-Bellevue
Intelligence Scale (WBIS), disebut juga skala W-B. Pada tahun 1949 Wechsler menerbitkan pula
skala inteligensi untuk digunakan pada anak-anak yang dikembangkan berdasar isi skala W-B.
Skala ini diberi nama Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC). Isinya terdiri dari dua sub
bagian Verbal (V) dan sub bagian Performance (P). Pada tahun 1974 suatu revisi terhadap tes
WISC dilakukan kembali dengan nama WISC-R (R adalah revised). Di tahun 1955, Wechsler
menyusun sakala lain untuk orang dewasa dengan memperluas isi tes WISC. Skala ini bernama
Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS). Revisi terhadap WAIS telah dilakukan dan diterbitkan
pada tahun 1981 dengan nama WAIS-R.
Aspek WISC
WISC isinya terdiri dari dua sub bagian verbal (V) dan sub bagian Performance (P). Wechsler
membagi bagian verbal dan performance supaya penguji atau pemberi tes dapat membandinkan
kemampuan peserta tes dalam menggunakan symbol dan kata-kata (subtes verbal) dengan
kemampuan untuk memahami pola-pola visual (performance). Perbedaanperbedaan antara
kemampuan performance dan kemampuan verbal dianggap sebagai signifikansi diagnostik.
Wechsler meyakini bahwa psikosis, penyakit otak organis, serta gangguan emosional dapat
memunculkan pola V > P, sedangkan psikopat remaja serta individu yang memiliki retardasi
mental ringan akan memunculkan pola P > V.
• Kelompok Verbal Test
- Information
Mengungkap pengetahuan umum, yaitu memberikan keterangan berdsrkan hal-hal
yang diketahuinya.
- Comprehension
Mengungkap pengertian umum atas pengalamannya.
- Similaritie
Mengungkap daya abstraksi yaitu mencari persamaan.
- Arithmetic
Mengungkap pengertian, kecermatan berpikir, dan ketepatan berpikir.
- Vocabulary
Mengungkap seberapa luas pengetahuan anak dalam masy. dan mendefinisikan suatu
perkataan.
- Digit Span
Mengungkap daya ingat anak.
• Informasi: Berisi pengetahuan faktual mengenai tempat, tokoh, dan fenomena umum untuk
diujikan pada subtes ini. Contohnya: “Berapakah mata yang kamu miliki?”
• Rentang Ankga (Digit Span): Subtes ini terdiri dari dua bagian yang terpisah yaitu Digits
Backward dan Digits Forward. Pada Digits Backward, penguji membaca serangkaian
angka dan meminta subjek untuk mengulangi dari belakang. Begitu pula dengan
sebaliknya. Contohnya: Saat penguji menyebutkan “6-1-3-4-2-8-5”, subjek harus
mengulang angka dari belakang “5-8-2-4-5-1-6”
• Perbendaharaan Kata (Vocabulary): Peserta tes atau subjek diminta untuk menjelaskan
puluhan kata yang tingkat kesulitan akan semakin bertambah, lalu penguji akan menulis
setiap respon.
• Aritmatika: Terdiri dari beberapa soal matematika yang diberikan secara lisan, kecuali
untuk soal paling mudah yang dikhususkan untuk orang-orang dengan keterlambatan
mental.
• Contohnya: Penguji akan bertanya pertanyaan seperti “Jika Anda memiliki 15 permen dan
memberikan 7 permen, berapa sisa permen yang Anda punya?”
• Pemahaman (Comprehension): Terdiri dari kumpulan soal eklektik yang membutuhkan
penjelasan detail. Contohnya: Soal seperti “Mengapa manusia membutuhkan makanan?”
• Persamaan (Similarities): Subtes yang mengevaluasi kemampuan subjek untuk
membedakan persamaan kata. Contohnya: Soal seperti “Apa persamaan kemeja dan
celana?”
• Pengurutan Huruf-Angka: Penguji akan memberikan serangkaian angka dan huruf yang
tidak urut secara lisan, lalu peserta diminta untuk mengurutkan kembali dan mengulangi
daftar angka dan huruf mulai dari angka terkecil sampai angka terbesar serta huruf sesuai
urutan abjad. Contohnya: Penguji akan mengatakan “R-3-B-5-Z-1-C” maka peserta harus
menjawab “1-3-5-B-C-R-Z”
• Penyelesaian Gambar: Penguji meminta peserta untuk mengidentifikasi bagian penting
yang hilang dari gambar yang disajikan.
• Konsep Gambar: Peserta tes akan diperlihatkan sebuah kartu dengan lebih dari dua baris
gambar dan diminta untuk memilih satu gambar dari tiap baris dan membentuk suatu
kelompok dengan satu karakteristik umum.
• Rancangan Balok: Peserta tes diminta untuk mereproduksi rancangan geometris dua
dimensi dengan penempatan dan rotasi yang tepat dari balok tiga dimensi berwarna.
• Penalaran Matriks: Terdiri dari beberapa soal penalaran figural yang disusun dengan
kesulitan yang semakin tinggi
• Koding: Peserta tes harus menggambarkan simbol yang sesuai dengan urutan bentuk yang
telah disusun secara acak. Subtes ini menggunakan lima bentuk yaitu bintang, segitiga,
lingkaran, persegi, dan tanda tambah dan masing-masing bentuk mempunyai sebuah
simbol unik. Setelah berlatih secara singkat, peserta tes diminta untuk menggambar simbol
yang benar di antara sebelah kanan (kelompok pencarian), lalu memberi tanda pada kotak
“YES” atau “NO” untuk menunjukkan apakah simbol pada kelompok target terdapat pada
kelompok pencarian.
• Pembatalan (Cancellation): Peserta tes diminta untuk mencoret gambar binatang yang
diselipkan secara acak di antara kumpulan benda mati.bentuk yang telah disusun secara
acak.
• Pencarian Simbol: Subtes yang memerlukan kecepatan tinggi dimana peserta tes akan
melihat simbol-simbol di sebelah kiri (kelompok target) dan memeriksa apakah simbol-
simbol tersebut terdapat pada simbol-simbol
Penguasaan materi:
• dapat mengenalkan alat
• dapat memberiinstruksi
• dapat menjelaskancara mengerjakantugas
• terampil menggunakan stopwatch
• dapat menguasai klien
• dapat memotivasi klien
• bersikap professiona
• efisiensi waktu
• bertanggung jawab
Pertimbangan Administrasi :
Peratuan untuk memulai dan menghentikan subtes Dimulai
• pada item-item yang telah ditentukan sesuai dengan usia anak, sedangkan subtes lainnya
dimulai pada Item 1 tanpa memandang usia. Pada sub- tes dengan poin awal berbasis usia,
peserta ujian harus menetapkan skor dasar atau skor sempurna pada dua item pertama yang
diberikan untuk menerima kredit penuh untuk semua item sebelumnya (disebut "item
terbalik"). Ketika peserta ujian tidak mencapai nilai dasar pada sub tes dengan titik awal
berdasarkan usia, penguji harus memberikan item terbalik dalam urutan terbalik sampai
skor sempurna dicapai pada dua item berturut-turut.
Mencatat Respon
• Mencatat tanggapan selama administrasi sangatlah penting. Penguji harus berhati-hati
dalam menuliskan tanggapan kata demi kata untuk semua item yang diberikan atau dicoba.
Rekaman ini sangat penting untuk subtes Perbendaharaan Kata, Persamaan, Pemahaman,
dan Informasi (yaitu, sub tes yang cenderung menghasilkan banyak kata). Namun, ketika
hanya tanggapan verbal singkat yang diberikan, seperti selama subtes Aritmatika dan
subtes Rentang Angka, mereka harus direkam, karena mungkin berguna dalam proses
interpretasi.
Timming
• Ketepatan diperlukan untuk administrasi subtes yang membutuhkan waktu. Penguji harus
siap menggunakan stopwatch-nya untuk 6 kali keluar dari 15 subtes WISC.
• Penggunaan stopwatch tidak boleh mengganggu agar anak tidak terdistraksi. Jika
memungkinkan, gunakan stopwatch yang tidak mengeluarkan bunyi “bip”. Jika anak-anak
bertanya apakah mereka diatur waktunya, Anda mungkin mau untuk menjawab, "Ya, tapi
Anda tidak perlu khawatir tentang itu. "
Bertanya (Querying)
• Jika tanggapan seorang anak tampak terlalu abstrak atau ambigu untuk menilai, penguji
harus memutuskan apakah akan menanyakan atau meminta anak untuk klarifikasi.
Panduan administrasi dari daftar WISC tanggapan terhadap subtes Perbendaharaan Kata,
Persamaan, Pemahaman, dan Informasi item yang harus dipertanyakan. Namun, tanggapan
dalam manual hanya ilustrasi, membiarkan penguji untuk memutuskan apakah akan
menanyakan tanggapan lain yang tidak disajikan dalam sistem penilaian manual. Kunci
untuk memutuskan apakah akan bertanya mengenai tanggapannya adalah ambiguitas atau
ketidaklengkapan tanggapan peserta.
Mengulang Item
• Jika seorang anak yang dites mungkin tidak sepenuhnya mendengar instruksi atau
memahami instruksi atau pertanyaan yang dibacakan. Dalam beberapa kasus, anak
mungkin meminta Anda untuk mengulangi pertanyaannya. Secara umum, tidak masalah
untuk mengulang satu atau beberapa pertanyaan instruksi; namun, untuk subtes Rentang
Angka dan Pengurutan Huruf-Angka, tidak boleh diulang. Ketika seorang anak meminta
instruksi atau sebuah item diulang, Anda harus mengulangi seluruh rangkaian instruksi
atau keseluruhan item, bukan hanya sebagian.
1. Raw Score
Masing-masing subtes akan menghasilkan raw score. Raw score adalah nilai mentah yang
merupakan total poin jawaban benar yang didapatkan dari setiap item dalam subtes WISC.
Saat menghitung raw score, umumnya terdapat beberapa kesalahan.
• Pertama adalah mengabaikan poin per item
• Kedua adalah kurang teliti saat menghitung poin subtes (contohnya subtes vocabulary
terdapat
17 item di halaman pertama dan 19 item di halaman selanjutnya
• Penguji lupa untuk menjumlahkan poin di halaman pertama).
• Kesalahan selanjutnya adalah penguji lupa untuk menghitung item mana saja yang
mendapatkan skor 0,1, atau 2.
2. Scaled Score
Saat menghitung hasil tes WISC, raw score merupakan total poin dari jawaban benar
yang merupakan nilai mentah, sehingga perlu dikonversikan ke scaled score. Scaled score
merupakan poin yang telah dikonversikan dari raw score yang dihitung berdasarkan norma
di setiap tingkat usia anak saat mengerjakan tes. Kesalahan yang sering dilakukan saat
mengkonversikan scaled score adalah mengkonversikan nilai dengan usia yang salah.
Sehingga perlu dilakukan dengan lebih teliti. Saat menghitung nilai scaled score, akan
dibagi dua perhitungan yaitu, total raw score ke scale score dan subtes scaled score profile.
Setelah mendapatkan jumlah poin dari scaled score, didapati total scaled score dari masing-
masing subtes. setelah ditotalkan akan mendapatkan 4 indeks skor. Setelah itu, akan
dihasilkan full scale IQ (FSIQ) yang mana didapatkan dari menjumlahkan scaled score dari 4
indeks skor kompositnya.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menghitung FSIQ, yaitu :
Aritmatika
• Anak akan mendapatkan 1 poin jika berhasil menjawab dengan benar dalam
30 detik, dan apabila tidak menjawab atau melebihi waktu mendapatkan 0
poin
• Apabila anak mengganti jawaban yang semula salah dan menjawab benar
akan mendapatkan 1 poin jika masih dalam kurun waktu 30 detik
• Maksimal raw score adalah 34
Penalaran Kata
• Menuliskan Y apabila benar dan N apabila jawaban salah
• Anak akan mendapatkan 1 poin ketika menjawab benar dan 0 poin ketika
menjawab salah atau tidak ada tanggapan
• Maksimal raw score adalah 24
Persamaan
• Skor umum untuk subtes similarities adalah 0, 1 atau 2 poin
• Item 1 dan 2 dapat menghasilkan 0 atau 1 poin, namun untuk item 3 sampai
item ke 23 dapat memperoleh 0,1, atau 2 poin.
• Maksimal poin raw score adalah 44
Rentang Angka
• Anak akan mendapatkan poin 1 jika benar, dan mendapatkan 0 poin apabila
salah atau tidak ada tanggapan.
• Raw score untuk subtes digit span setara dengan jumlah skor item digit
forward dan backward
• Maksimal raw score adalah 32
PERFORMANCE
Penyelesaian Gambar
• Jika anak menjawab pertanyaan dengan jawaban yang mirip atau sinonim
maka diberi 1 poin
• Jika anak benar menunjuk gambar yang hilang, tetapi anak mengucapkan
jawaban yang salah maka mendapatkan 0 poin
• Anak akan mendapatkan skor 1 poin apabila menjawab dalam 20 detik
• Anak mendapatkan 0 poin apabila gagal menjawab dalam 20 detik atau
jawaban anak salah.
• Maksimal raw score adalah 42
Konsep Gambar
• Anak akan mendapatkan 1 poin ketika menjawab benar dan 0 poin ketika
menjawab salah atau tidak ada tanggapan
• Ketika anak menunjukan jawaban lebih dari satu gambar, jawaban yang
diberikan adalah “pilih saja yang menurutmu terbaik”
• Maksimal raw score adalah 28 poin.
Rancangan Balok
• Untuk item 1 sampai 14, ketika anak berhasil menjawab pada uji coba
pertama maka akan mendapatkan 2 poin, namun ketika berhasil pada
percobaan kedua maka akan mendapatkan 1 poin
• Poin untuk item 4 sampai 8, dinilai berdasarkan time-limit, sehingga apabila
berhasil menyelesaikan dalam waktu yang sudah ditetapkan maka akan
mendapatkan 4 poin
• Untuk item 9 sampai 14, akan diberikan poin bonus ( poin bonus yaitu
sebesar 4,5,6, atau 7 poin) ketika anak berhasil menyelesaikan sesuai
dengan waktu yang sudah ditentukan.
• Ketika anak memutar 30 derajat atau lebih desainnya maka akan
mendapatkan 0 poin.
• Desain yang salah sebagian akan mendapatkan 0 poin.
• Ketika anak berhasil menyelesaikan desain namun melewati batas waktu
maka akan mendapatkan 0 poin
• Maksimal skor yang dapat diperoleh untuk administrasi standar adalah 68
(termasuk poin bonus)
• Maksimal skor untuk raw score adalah 50 poin.
Pencarian Simbol
• Maksimal raw score untuk symbol search A adalah 45 dan symbol search B
adalah 60
Koding
• Anak akan mendapatkan skor 1 poin apabila menjawab benar dalam 120
detik
• Tidak boleh memasukan skor sample ke dalam skor akhir
• Untuk coding A anak akan mendapatkan poin bonus apabila menyelesaikan
sebelum waktu berakhir. Namun, pada coding B anak tidak akan
mendapatkan poin bonus apabila menyelesaikan sebelum waktu berakhir.
• Maksimal raw score pada coding A adalah 65 dan coding B adalah 119 poin
Mazes
• Berisi 8 maze
• Dua yang pertama diberikan untuk usia dibawah 8 atau yang lebih tua dengan mengalami
gangguan mental
• Subtes ini berdasar pada konsep bahwa kemampuan untuk merencanakan kedepan dan
bergerak secara akurat dapat diprediksi lewat maze