Anda di halaman 1dari 2

The little Albert oleh John Watson

1.
Watson adalah seorang profesor psikologi di Universitas Johns Hopkins, dan
penelitiannya banyak terkait pada perilaku hewan. Sebelumnya, ia dikenal karena penelitian
seminalisnya tentang behaviorisme, atau gagasan bahwa perilaku terjadi terutama dalam
konteks pengkondisian. Watson ingin membuktikan teori mengenai classical
conditioning yang memasangkan stimulus yang terkondisi dan stimulus tidak terkondisi
untuk menghasilkan hasil yang serupa.
Little Albert, bayi berusia 9 bulan yang diuji reaksi rangsangan netral nya oleh John
Watson. Ia diberikan tikus kecil berwarna putih, kelinci, monyet dan berbagai macam
topeng. Albert menunjukan reaksi yang kaku dan tidak emosional, Ia tidak memperlihatkan
reaksi takut terhadap hewan dan benda tersebut. Namun, apa yang membuat ia terkejut
dan takut adalah palu yang dipukul ke papan besi dibelakang kepalanya. Suara yang sangat
keras itu bisa membuat Little Albert menangis.
Setelah Little Albert berusia 11 bulan, dalam penelitian yang dilakukan selama 2 sesi
per minggu, John Watson menaruh 7 pasang tikus bersamaan dengan suara papan besi yang
dipukul dengan palu, reaksi little Albert menangis. Selanjutnya, tikus itu ditaruh di
hadapannya tanpa ada suara dari papan besi yang dipukul dengan palu, little Albert langsung
bereaksi sangat ketakutan dan ia merangkak menjauh dari tikus tersebut.
5 hari kemudian, Watson dan Rayner menemukan bawah Albert fobia terhadap
benda yang menunjukan karakteristik tikus, termasuk anjing, mantel berbulu, kapas, dan
topeng natal. Proses ini dikenal sebagai generalisasi. Eksperimen Little Albert menunjukan
bahwa pengkondisian klasik dapat menciptakan fobia. Fobia adalah ketakutan irasional yang
tidak sebanding dengan bahayanya. Dalam eksperimen ini, bayi yang sebelumnya tidak takut
dikondisikan menjadi takut pada tikus.
2. Eksperimen ini dilakukan tanpa adanya pengetahuan atau izin dari orang tua Albert.

Eksperimen ini juga membuat respon ketakutan yang di mana termasuk dalam contoh
psychological harm.

Dalam eksperimen ini, Watson and Raynor tidak membuat fobia Albert terhadap tikus
membaik atau hilang.

3. Penelitian harus dilakukan dengan jujur seperti, bicara dengan orangtua Albert tentang baik
buruknya dan tujuan dari eksperimen tersebut.
John Watson juga harus bertanggung jawab atas apa yang telah ia perbuat dengan
melakukan observasi lanjutan terhadap Albert yang menjadi fobia terhadap tikus dan juga
menjamin keselamatan Albert kedepannya apakah ada efek samping jangka Panjang yang
disebabkan oleh eksperimen tersebut.

Reference :

https://health.grid.id/read/352101695/misteri-the-little-albert-sebuah-eksperimen-kejam-
pada-bayi?page=all

McLeod, S. A. (2018, October 08). Pavlov's dogs. Simply Psychology.


https://www.simplypsychology.org/pavlov.html

4. Fraud adalah kecurangan suatu tindakan yang disengaja oleh individu atau pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola dan pihak ketiga yang melibatkan tipu
muslihat untuk memperoleh keuntungan secara tidak adil atau melanggar hukum
(IAPI, 2013).
https://www.kajianpustaka.com/2019/03/pengertian-jenis-dan-pencegahan-
fraud.html

Plagiarisme adalah suaty kegiatan menjiplak yang atau pengambilan karangan,


pendapat dan sebaginya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan
pendapat sendiri.
https://penerbitdeepublish.com/plagiarisme-adalah/

Autoplagiarisme adalah perbuatan dengan menggunakan kembali sebagian atau


seluruh karya ilmiah sendiri tanpa menyebutkan bahwa karya tersebut sudah pernah
dipublikasikan dan dianggap illegal apabila hak cipta dari karya sebelumnya sudah
dialihkan ke pihak lain.
https://lldikti12.ristekdikti.go.id/2011/09/23/seputar-plagiat-dan-autoplagiat.html

Anda mungkin juga menyukai