Anda di halaman 1dari 15

BEHAVIORISM

E
Kelompok 5
Tokoh, Sejarah, Percobaan
Setiap Tokoh dalam Aliran
Behaviorisme.
DAFTAR ISI
Perkenalan Percobaan setiap
Tokoh Aliran
01 Anggota 04 Behaviorisme

Sejarah
02 Behaviorisme 05 Penutupan

Tokoh – Tokoh
03 Aliran Behaviorisme
ANGGOTA
Nasywa Randa Husnaini
Winata Fitriana
Said Uday
Diandra Ajeng R. P. Alamri
Nazwa
M. Irsa Nurcholis Nurasyfha
Pebrianti Nur Azizah Sicha Meylisa
Loresnya Bella Olivia M. P.
SEJARAH
BEHAVIORISME
Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B.
Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur
subyek tunggal psikologi. Watson menyatakan bahwa perilaku merupakan
perhatian utama dalam psikologi, Watson juga menyatakan bahwa studi mengenai
kesadaran hanya menjadi bagian dari filsafat dan bukan psikologi. Studi mengenai
kesadaran menurutnya hanya mempersulit penelitian epistemologi untuk
mempelajari perilaku manusia.
Tokoh – Tokoh Aliran Behaviorisme
Edward Lee Ivan Petrovich
Thorndike Pavlov
( 1874 – 1949 ) ( 1849 – 1936 )

John Burrhus F.
B. Watson Skinner
( 1878 – 1958 ) ( 1904 – 1990 )
Edward Lee Thorndike ( 1874 – 1949 )
Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-
asosiasi anatara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar
ini disebut teori “connectionism”. Eksperimen yang dilakukan adalah
dengan kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup yang apabila
pintunya dapat dibuka secara otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh.
Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar
dengan Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon
terhadap berbagai situasi, adal eliminasai terhadap berbagai respon yang
salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan.
John B. Watson ( 1878 – 1958 )

Untuk membuktikan kebenaran teori behaviorisme terhadap manusia,


Watson mengadakan eksperimen terhadap Albert, seorang bayi berusia 11
bulan. Pada mulanya, Albert adalah bayi ceria yang tidak takut terhadap
tikus putih berbulu halus. Albert sangat senang bermain bersama tikus putih
yang cantik itu.

Dalam eksperimen ini, Watson memulai proses pembiasaan dengan cara


memukul sebatang besi dengan menggunakan sebilah palu setiap kali
Albert mendekati dan ingin memegang tikus putih itu. Akhirnya, Albert
menjadi takut dan merasa ngeri setiap kali melihat tikus putih. Berdasarkan
eksperimen tersebut, Watson menyatakan bahwa ia telah berhasil
membuktikan pelaziman dapat mengubah perilaku seseorang secara nyata.
Ivan Petrovich Pavlov ( 1849 – 1936 )
Pavlov mengadakan percobaan teori plazima klasik terhadap anjing. Dalam
percobaan ini anjing di beri stimulus bersarat sehingga terjadi reaksi
bersarat pada anjing. Contoh situasi percobaan tersebut pada manusia
adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu tanpa disadari menyebabkan
proses penandaan sesuatu terhadap bunyi-bunyian yang berbeda dari
pedagang makan, bel masuk, dan antri di bank. Dari contoh tersebut dapat
di ambil kesimpulan ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara
mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan
pengulangan respon yang diinginkan. Sementara individu tidak sadar
dikendalikan oleh stimulus dari luar.
Burrhus F. Skinner ( 1904 – 1990 )

Dalam laboratorium Skinner memasukkan tikus yang telah dilaparkan


dalam kotak yang disebut “skinner box”, yang sudah dilengkapi dengan
berbagai peralatan yaitu tombol, alat pemberi makanan, penampung
makanan, lampu yang dapat diatur nyalanya, dan lantai yang dapat dialir
listrik. Karena dorongan lapar tikus berusaha keluar untuk mencari
makanan. Selama tikus bergerak kesana kemari untuk keluar dari box, tidak
sengaja ia menekan tombol, makanan keluar. Secara terjadwal diberikan
makanan secara bertahap sesuai peningkatan perilaku yang ditunjukkan si
tikus, proses ini disebut shapping. Berdasarkan berbagai percobaannya pada
tikus dan burung merpati Skinner mengatakan bahwa unsur terpenting
dalam belajar adalah penguatan. Maksudnya adalah pengetahuan yang
terbentuk melalui ikatan stimulus respon akan semakin kuat bila diberi
penguatan.
KESIMPULAN
Aliran behaviorisme dalam psikologi sangat menekankan perilaku atau tingkah
laku yang apat di amati. Psikologi yang juga merupakan bagian dari ilmu alam
yang menekankan pada perilaku manusia, perbuatan, dan ucapannya baik yang
dipelajari maupun yang tidak sebagai pokok masalah.
Behaviorisme dicetuskan oleh beberapa tokoh diantaranya Albert Bandura,
Burrhus Frederic Skinner, Ivan Petrovich Pavlov, John Watson, dan Edward Lee
Thorndike yang memiliki pemeikiran pemikaran yang memicu munculnya faham
behaviorisme.
“Sekian Presentasi Kami.
Mohon maaf jika presentasi kami kurang baik,
karna yang baik hanya Rehan”

—Terima Kasih
SUMBER
Link Jurnal
● https://
docplayer.info/23805182-Psikologi-aliran-behaviorisme.
html

● https://www.academia.edu/14805597/BEHAVIORISME

Link Artikel
● https://www.sosiologi79.com/2018/08/john-watson-
eksperimen-little-albert.html
SESI “ KAMU NANYA?”
DIBUKA!
THE END
ANGGOTA
Nasywa Randa Husnaini
Winata Fitriana

Anda mungkin juga menyukai