Anda di halaman 1dari 8

PENDEKATAN BEHAVIORAL

Pada buku Teori Kepribadian

It is the environment which must be changed.


- B.F. Skinner
Kehidupan Skinner (1904-1990)
Burrhus Frederic Skinner (B.F. Skinner) lahir di Susquenhanna, Pennsylvania.
Anak sulung dari dua bersaudara; adiknya meninggal pada usia 16 tahun. Orang tuanya
adalah pekerja keras yang menanamkan peraturan perilaku yang pantas pada anak-anak
mereka “aku dididik untuk takut akan Tuhan, polisi, dan apa yang dipikirkan orang lain”
(Skinner, 1967, hlm. 407). Metode mengontrol peraturan tersebut dengan berkata “tut tut”
- Nenek Skinner memastikan ia paham hukuman neraka dengan menunjukkan batu bara
yang panas membara di tungku.
- Ayah Skinner memberikan pelajaran moral dengan mengajarkan akibat berbuat
kriminal. Ia menunjukkan penjara daerah dan mengajak ke sebuah kuliah tentang
kehidupan di penjara bagian New York yang terkenal.
- Skinner memili minat pada perilaku binatang.
Otobiografi Skinner memuat banyak referensi pada dampak peringatan masa
kanak-kanak tersebut pada perilaku masa dewasanya. Ia menulis tentang kunjungan ke
sebuah katedral saat dewasa dan berusaha tidak menginjak batu nisan (saat kecil ia diberi
tahu bahwa perilaku tersebut tidak pantas). Kejadian tersebut menjelaskan Skinner bahwa
perilaku masa dewasanya ditentukan oleh reward dan punishment (Reinforcement) yang ia
terima saat kecil. Dengan demikian, sistem psikologi dan pandangannya pada manusia
sebagai “sistem kompleks yang berperilaku dengan cara yang mengikuti peraturan”
mencerminkan pengalaman masa awal kehidupannya sendiri (Skinner, 1971, hlm. 202).

Mencari Identitas
Skinner mengambil jurusan Bahasa Inggris di Hamilton College di luar kota New
York dan setelah lulus berharap menjadi novelis. Terdorong oleh komentar baik tentang
tulisannya dari penyair terkenal Robert Frost, membuat Skinner semakin bersemangat dan
membuat ruang kerja di loteng rumah orang tuanya. Ia mulai menulis dan hasilnya adalah
bencana. Ia ingin menemui psikiater, tetapi ayahnya menganggap hal itu membuang uang.
Skinner berusia 22 tahun dan gagal pada satu-satunya hal yang ia ingin lakukan.
Saat Skinner hampir kehilangan semua harapan, ia menemukan identitas baru yang
sesuai untuknya. Ia akan mempelajari perilaku manusia dengan metode ilmiah bukan metode
fiksi. Ia membaca buku karangan Ivan Pavlov dan John B, Watson, dan memilih menjadi
behavioris.
Sekilas Analisis Behavioralisme
Sebuah pendekatan behaviorisme muncul dari studi laboratorium yang mempelajari
hewan dan manusia. Dua pioneer behaviorisme adalah E.L. Thorndike dan John B. Watson.
Namun, pribadi yang paling melekat dengan behaviorisme adalah B.F. Skinner. Hal ini
dikarenakan analisis behavioralnya berbeda jauh dengan teori-teori psikodinamis yang sangat
spekulatif. B.F. Skinner meminimalkan spekulasi dan memfokuskan diri hampir sepenuhnya
pada perilaku yang bisa diamati. Skinner tidak melihat kalau perilaku yang diamati hanya
terbatas pada peristiwa-peristiwa eksternal. Penekanan Skinner pada perilaku yang bisa
diamati menjadikan pendekatannya dinamakan Behaviorisme Radikal yang merupakan
sebuah doktrin yang dirancang untuk menghindari semua konstrak hipotesis (ego, dorongan,
sifat, kebutuhan, dan impuls).
Skinner juga dikatakan psikolog determinis dan environment mentalis. Determinis
dan Environment???? Kenapaaa
Determinis: karena Skinner menolak konsep kebebasan atau kehendak bebas.
Environment: karena Skinner yakin bahwa psikologi bukan dimaksudkan untuk menjelaskan
perilaku berdasarkan komponen fisik atau konstitusional organismenya, melainkan
didasarkan pada stimulus lingkungan.

Reinforcement (Dasar dari Perilaku)


Pendekatan Skinner pada perilaku yang dimana perilaku dapat dikontrol dari akibat
yang mengikuti perilaku tersebut. Skinner percaya bahwa binatang atau manusia dapat dilatih
untuk menampilkan hampir semua tindakan dan jenis reinforcement yang mengikuti perilaku
tersebut adalah yang bertanggung jawab menentukannya. Reinforcement disini merupakan
tindakan untuk memperkuat sebuah respons dengan memberikan reward yang dapat
meningkatkan kemungkinan respons diulang.
A. Respondent Behavior
Skinner membedakan antara dua jenis perilaku yaitu Respondent Behavior dan
Operant Behavior.
Respondent Behavior merupakan respon yang dibuat untuk menghasilkan stimulus tertentu,
contohnya ketika stimulus diberikan (ketukan pada lutut) dan respons yang terjadi (kaki
bergerak). Perilaku ini terjadi secara otomatis dan tidak disengaja.
Operant Behavior merupakan respondent behavior bergantung pada reinforcement dan
terkait langsung dengan stimulus fisik. Operant behavior beroperasi di lingkungan dan
hasilnya dapat mengubah lingkungan. Sifat dan frekuensi operant behavior akan ditetapkan
atau dimodifikasi oleh reinforcement yang mengikuti perilaku.
Behaviorisme Ilmiah
Behaviorisme ilmiah beryakinan bahwa perilaku dapat dipelajari dengan baik tanpa
harus mengacu pada konsep kebutuhan, insting, dan motif. Skinner juga menekankan bahwa
perilaku manusia semestinya dipelajari secara ilmiah. Behaviorisme ilmiah mengizinkan
pengintepretasian perilaku, namun tidak mengizinkan penjelasan bagi penyebab-
penyebabnya.
Filsafat Ilmu
Ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dimulai dari suatu yang sederhana
kemudian akan mengembangkan suatu prinsip yang telah digeneralisasikan yang
memungkinkan suatu interpretasi yang lebih kompleks. Skinner menggunakan prinsip-prinsip
yang diambil di laboratorium untuk menginterpretasikan perilaku manusia, namun bersikeras
bahwa interpretasi tidak seharusnya dicampur dengan penjelasan mengapa seseorang
berperilaku seperti yang dilakukannya.

Karakteristik Ilmu Pengetahuan


Menurut Skinner, ilmu pengetahuan memiliki tiga karakteristik utama.
1. Ilmu bersifat kumulatif, ilmu pengetahuan filsafat, seni, dan sastra memiliki
kemajuan yang bersifat kumulatif. Pengetahuan kumulatif tidak disamakan dengan
kemajuan teknologi karena ilmu pengetahuan bersifat unik bukan karena kemajuan
teknologi, tetapi karena sikap atau tingkah lakunya.
2. Sikap yang menempatkan nilai observasi empiris diatas segalanya, artinya suatu
sikap untuk lebih melihat fakta melebihi dari apapun. Secara khusus ada tiga
komponen bagi sikap ilmiah.
- Menolak kewibawaan
- Menuntut kejujuran intelektual, artinya ilmu menerima fakta apapun meskipun
fakta-fakta tersebut bertentangan dengan harapan dan keinginan penelitiannya.
- Ilmu menunda penyimpulan sampai kecenderungan yang sangat jelas muncul,
3. Pencarian akan tatanan dan kaitan dengan kaidah-kaidahnya.

A. Pengondisian
Terdapat dua jenis pengondisian yaitu Pengondisian Klasik dan Pengondisian Operan.
Pengondisian Klasik, dalam pengondisian klasik stimulus yang dikondisikan dipasangkan
dengan stimulus yang tidak dikondisikan. Contohnya adalah tindakan yang refleks. Dalam
tindakan refleks respons yang muncul tidak pernah dipelajari dan sifatnya umum untuk
semua spesies. Namun, pengondisian klasik tidak hanya pada refleks-refleks sederhana saja,
ia juga bisa memunculkan pembelajaran manusia yang kompleks, Contohnya phobia, rasa
takut, dan cemas.
Kunci dalam eksperimen pengondisian klasik adalah pemasangan stimulus yang dikondisikan
dengan stimulus yang tidak dikondisikan sampai kehadiran stimulus yang dikondisikan sudah
cukup untuk menghilangkan stimulus yang tidak dikondisikan.
Pengondisian Operan, kunci dalam pengondisian operan adalah penguatan segera terhadap
respons. Pengondisian ini disebut pengondisian operan karena organisme beroperasi dalam
lingkungan untuk menimbulkan suatu efek khusus. Pengondisian operan mengubah frekuensi
sebuah respons atau kemungkinan bagi respons muncul.
Untuk menggambarkan operant conditioning Skinner membuat eksperimen yang
disebut Skinner Box. Skinner box yaitu ketika tikus yang kekurangan makan ditempatkan di
sebuah kotak yang awalnya berperilaku spontan dan acak, tikus mulai mengendus, menyetuh,
dan menjelajahi lingkungannya. Suatu waktu selama aktifitas ini tikus akan menekan tuas
atau palang yang terletak pada dinding skinner box yang menyebabkan makanan jatuh ke
dalam bak. Perilaku tikus dalam menekan tuas telah beroperasi di lingkungan dan telah
mengubahnya. Hal ini dapat dilihat karena lingkungan kini memiliki makanan. Makanan
adalah reinforcement untuk perilaku menekan tuas untuk tikus dan yang terjadi adalah tikus
memperoleh lebih banyak makan, lebih banyak reinforcement dan kemudian akan sering
menekan tuas. Jika kita memasukan tikus kembali ke kotak pada hari yang berbeda, kita
dapat memprediksi perilakunya dan untuk mengendalikan tindakan menekan tuasnya kita
dapat menahan reinforcement atau memberikan reinforcement dalam jangka waktu yang
berbeda. Menahan makanan dapat menghilangkan perilaku operan yang sama dengan
menghilangkan perilaku responden. Dengan demikian, orang yang mengendalikan
reinforcement dapat mengendalikan perilaku subjek.
Skinner percaya bahwa sebagian besar perilaku manusia dan binatang dipelajari
melalui operant conditioning.

Pembentukan
Pembentukan (shaping) adalah prosedur yang didalamnya peneliti atau lingkungan
menilai perilaku secara umum, kemudian melakukan penilaian lebih dekat lagi dan akhirnya
dapat menggarap perilaku yang diinginkan.
Contoh melatih anak laki-laki yang mengenakan pakaiannya sendiri, disini perilaku
final yang diinginkan adalah agar ia bisa mengenakan seluruh pakaiannya dengan lengkap
dengan mandiri. Untuk melatih anak kecil, orang tua harus membagi perilaku kompleks
berpakaian menjadi beberapa langkah sederhana. Pertama, orang tua memberi anak sebuah
hadiah jika si anak sanggup untuk menekuk siku kiri dengan benar ke arah baju lengan kiri.
Sekali perilaku ini sudah cukup mendapat penguatan beberapa kali, orang tua bisa menahan
secara bertahap untuk tidak memberikan hadiah sampai anak dengan benar tanpa
mengharapkan hadiah. Kemudian orang tua dapat memberi hadiah sesekali hanya jika anak
memasukkan seluruh lengan kiri ke lengan baju sebelah kiri dengan tepat. Dengan cara yang
sama, orang tua dapat menuntun anak memasukkan lengan kanan ke lengan baju sebelah
kanan, kemudian mengancing baju, mengenakan celana, kaos kaki, dan sepatu. Setelah anak
dapat belajar mengenakan baju dengan lengkap, penguatan tidak mesti diberikan setiap kali
dia berhasil melakukannya. Di titik ini, kemampuan mengenakan sendiri seluruh pakaian
sudah menjadi hadiah sendiri. Yang jelas, anak baru dapat mencapai perilaku final yang
ditargetkan setelah orangtua memecah-mecahkan perilaku kompleks menjadi bagian-bagian
kecil dan kemudian memperkuat pendekatan bertahap setiap responsnya.
Dari contoh tersebut menimbulkan tiga kondisi:
 Antenseden (A) ansenden, mengacu pada lingkungan atau tempat dimana perilaku
terjadi.
 Behavior (B) perilaku, kondisi perilaku. Respons harus berasal dari anak itu sendiri
dan tidak boleh diintervensi oleh perilaku orang lain seperti ejekan.
 Consequence (C) konsekuensi, penghargaan, dalam hal ini permen.
Perilaku operan selalu terjadi di dalam lingkungan yang memiliki peran yang selektif dalam
membentuk dan membangun perilaku. Masing-masing dari kita memiliki sejarah penguatan
dengan bereaksi pada beberapa elemen lingkungan kita, namun tidak terhadap elemen lain.
Sejarah perbedaan penguatan ini menghasilkan pembedaan operan (operant discrimination).
Skinner mengatakan bahwa diskriminasi bukanlah kemampuan yang kita miliki, tetapi
konsekuensi dari sejarah penguatan kita.
Sebuah respons terhadap lingkungan yang sejenis namun belum pernah mendapat penguatan
sebelumnnya disebut pembangkitan stimulus (stimulus generalization).

Penguatan (Reinforcement)
Menurut Skinner, penguatan memiliki dua efek yaitu memperkuat perilaku (strengthens the
behaviour) dan menghargai pribadi yang melakukannya (rewards the person). Penguatan dan
penghargaan (reward) tidak sinonim. Tidak setiap perilaku yang diperkuat mendapatkan
penghargaan atau menyenangkan. Contohnya, manusia diperkuat untuk bekerja namun,
banyak orang menemukan pekerjaan mereka membosankan, tidak menarik, dan tidak
berharga. Beberapa penguat itu berada di lingkungan sekitar orang itu, jadi bukan sesuatu
yang dirasakan seseorang yang bersangkutan. Makanan bersifat menguatkan bukan karena
rasanya enak, melainkan terasa enak karena bersifat menguatkan (Skinner, 1971).
Penguatan dapat dibagi menjadi yang menghasilkan kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan yang mereduksi atau menghindarkan kondisi yang tidak
menguntungkan. Yang pertama disebut penguatan positif dan yang kedua penguatan negatif.
1. Penguatan Positif (positive reinforcement), suatu stimulus ketika dihadirkan pada
suatu situasi yang dapat meningkatkan probabilitas munculnya perilaku yang
diinginkan.
Contoh: makanan, air, sex, uang, penerimaan sosial, dan kenyamanan fisik. Ketika diberikan
bersamaan dengan munculnya perilaku akan meningkatkan frekuensi responsnya.
2. Penguatan Negatif (negative reinforcement), penghilangan stimulus yang
berkebalikan dari suatu situasi dapat meningkatkan probabilitas perilaku yang
sebelumnya akan muncul.
Contoh: beberapa orang makan karena menyukai makanan tertentu (1), orang lain makan
untuk menghilangkan lapar (2). Pernyataan 1 makanan adalah positive reinforcement dan
yang kedua menghilangkan lapar adalah negative reinforcement.

Penghukuman
Menyajikan stimuli berkebalikan seperti sengatan listrik atau penghilangan stimulus positif
seperti memutuskan telepon bagi anak remaja. Penghukuman tidak memperkuat respons,
namun tidak juga melemahkannya. Penghukuman biasanya diberikan untuk mencegah
manusia melakukan tindakan-tindakan tertentu dan jika berhasil manusia akan berhenti
melakukan tindakan tersebut.
Efek-efek penghukuman:
- Menekan perilaku
Contohnya seorang anak laki-laki mencium adik perempuannya dan orangtua mungkin akan
menghentikannya dengan memukulnya. Tetapi, penghukuman ini tidak akan menghentikan
perasaan terhadap si adik. Penghukuman ini hanya sementara saja dapat menghentikan
keinginan mencium atau jika orangtua berada didekatnya.
- Pengkondisian perasaan-perasaan negatif
Pada contoh diatas jika rasa sakit karena dipukul cukup kuat, maka akan memunculkan
respons yang berlebihan (seperti menangis, menarik diri) sehingga dapat menghilangkan
keinginan untuk mencium adik perempuannya. Di masa depan ketika seorang anak
memikirkan kekeliruan perbuatan terhadap adiknya itu, maka akan menimbulkan respons
pengondisian klasik, seperti cemas, bersalah, takut, dan malu.
- Penyebaran efek-efek tersebut
Contohnya anak laki-laki tersebut mungkin akan mulai menjauhi adik dan orantuanya dan
mengembangkan perasaan negatif terhadap kekerabatan atau tempat kekerabatan muncul.
Yang dimana hal ini mengakibatkan timbulnya perilaku anak terhadap keluarganya yang
menjadi menyimpang.

Pemadaman ( extinction )
Pemadaman merupakan kecenderungan rswpons yang sudah diperoleh sebelumnya untuk
menjadi progressive dan melemahkan respons sesudahnya yang sudah tidak lagi mendapat
penguatan. Meskipun sudah dipelajari, respons masih dapat padam karena 4 alasan berikut,
1. Respons biasa dilupkan setelah beberapa waktu
2. Respons dapat hilang jika ada campur tangan dari proses pembelajaran lain dari
sebelum atau sesudahnya.
3. Respons dapat hulang akibat penghukuman.
Pemadaman Operant terjadi ketika peneliti secara sitematis melakukan penguatan
terhadap respons yang sudah dipelajari sebelumnya hingga probabilitas respons yang baru
merosot hingga titik nol. Secara umum, semakin tinggi tingkat respon disetiap penguatan,
semakin sedikit respon yang dibuat organisme maka semakinj cepat pemadaman terjadi.
Organisme Manusia
Menurut Skinner, pemahaman terhadap perilaku hewan-hewan dilaboratorium bisa
digeneralisasikan kepada perilaku manusia. Perilaku manusia (kepribadiannya) dibentuk
oleh tiga daya yaitu
1. Seleksi Alam
Kepribadian manusia adalah produk dari sejarah evolusi yang Panjang. Sebagai
individu perilaku ditentukan oleh genetic dan khususnya oleh sejarah pribadi
penguatan-penguatan kita. seleksi alam memainkan peran pada kepribadian manusia
karena kita dibentuk oleh dorongan untuk bertahan hidup.
2. Praktik-praktik budaya
Merupakan pembuatan alat dan perilaku berbahasa yang dimulai ketika indiovidu
diperkuat untuk menggunakan sebuah alat atau mengucapkan suara yang berbeda.
Baik pembuatan alat ataupun perilaku bahasa memiliki nilai kelangsungan hidup
sebuah kelompok. Namun, sekarang sedikit manusia yang sanggup membuat alat baru
dan bahas baru.
3. Sejarah penguatan individu
Terdapat kondisi – kondisi batin seperti rasa cinta, cemas, takut. Adapun peranan dari
kondisi-kondisi batin seperti
a. Kesadaran Diri
Skinner ( 1974) yakin bahwa manusia tidak hanya memiliki kesadaran tetapi sadar
akan keberadaan kesadaran tersebut. Mereka tidak hanya sadar akan
limgkungannya tetapi sadar bahwa dirinya bagian dari lingkungan tersebut.
b. Dorongan-dorongan
Skinner (1953), dorongan dapat memperlihatkan efek dari kondisi kekurangan dan
keberlimpahan kepada probabilitas bahwa organisme akan meresponnya. Sebagai
contoh, ketika kondisi lapar (kekurangan) seseorang dapat meningkatkan
kesukaan pada makanan terhadap kondisi kenyang (keberlimpahan) sehingga
dapat mengurangi kesukaan pada makanan.
c. Emosi
Skinner (1974) mengakui keberadaan emosi subjektif namun dia menekankan
bahwa perilaku tidak harus dilekatkan padanya. Ia menerima keberadaan emosi
berdasarkan kebutuhan terhadap mempertahankan hidup dan penguatan.
d. Tujuan dan Niat
Skinner (1974), mengakui konsep tujuan dan niat, namun ia tidak setuju jika kita
melekatkan perilaku kepadanya. Tujuan dan niat hadi dalam diri yang berfungsi
sebagai penguat. Contoh : Jika anda percaya melakukan jogging adalah tujuan
menjadi sehat, maka anda akan berjoging karena memiliki tujuan yang menjadi
stimulus penguat.

Namun begitu pada akhirnya semua hanya persoalan seleksi alam karena pengondisian
operant adalah proses yang terus berevolusi.

PSIKOTERAPI
Skinner (1987), mengklaim bahwa psikoterapi tradisional merupakan salah satu penghalang
utama psikologi menjadi ilmiah. Namun, gagasannya dalam membentuk perilaku bukan
hanya memiliki pengaruh signifikan bagi terapi perilaku, tetapi juga meluas sebagai deskripsi
bagaimana semestinya terapi bekerja. Pembentukan perilaku memerlukan waktu dan perilaku
terapi tanpa terkecuali. Ada 2 jenis terapi yaitu Terapis Nonbehavioral yang mempengaruhi
perilaku secara kebetulan atau tanpa diketahui. Sedangkan, terapis behaviorial secara khusus
memfokuskan diri kepada teknik terapis.
Para terapis behavioristik sudah mengembangkan teknik selama bertahun-tahun, kebanyakan
didasarkan kepada pengondisian operant meskipun bebrapa dibangun pada prinsip
pengondisian klasik (responden). Terapis behavioural berperan aktif dalam proses perawatan,
memfokuskan diri pada konsekuensi positif perilaku tertentu, dan efek-efek yang tidak
dikehendaki dari orang lain.

Penjadwalan Reinforcement
Skinner memutuskan unutk menyelidikan penjadwalan reinforcement yang berbeda-beda
untuk menentukan efektivitasnya dalam mengendalikan perilaku. Diantaranya:
a. Fixed Interval
Berarti inforcement diberikan mengikuti respon yang terjadi setelah interval waktu
tertentu. Interval itu mungkin 1 menit, 3 menit atau periode waktu lain yang tetap.
b. Fixed ratio
Penguat hanya diberikan setelah organisme menunjukan sejumlah respon tertentu
yang sudah ditentukan sebelumnya.
c. Variable Interval
Penguat dapat diberikan setelah 2 jam pada periode pertama, kemudian setelah 1 jam
30 menit pada waktu berikutnya, dan kemudian 2 jam 5 menit untuk waktu ketiga.
d. Variable Ratio
Berdasarkan rata-rata jumlah respon antara penguat, tetapi ada variabilitas besar di
sekitar rata-rata tersebut.

Anda mungkin juga menyukai