DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
ISMUNANDAR 200404502028
UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR 2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teori belajar behavioristik merupakan teori belajar yang lebih mengutamakan pada perubahan
tingkah laku siswa sebagai akibat adanya stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar
merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya yang bertujuan
merubah tingkah laku dengan cara interaksi antara stimulus dan respon. Menurut Watson
tingkah laku siswa merupakan hasil dari pembawaan genetis dan pengaruh lingkungan,
sedangkan menurut Pavlov merujuk pada sejumlah prosedur pelatihan antara satu stimulus dan
rangsangan muncul untuk menggantikan stimulus lain dalam mengembangkan respon, terakhir
menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respons terjadi karena melalui interaksi dengan
lingkungan yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku. Dengan demikian, teori
belajar behavioristik lebih memfokuskan untuk mengembangkan tingkah laku siswa ke arah
yang lebih baik. Teori behavioristik ini juga merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku
Individu. Belajar merupakan hal yang sangat penting dan harus di jalani oleh setiap manusia.
Dengan Pendidikan seseorang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dengan
pendidikan seseorang bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, dan
dengan Pendidikan juga seseorang bisa merumuskan tujuan hidup. Belajar yang di lakukan oleh
masing-masing Individu bisa di lakukan dengan banyak gaya. Penggunaan gaya di maksudkan
agar tujuan belajar dapat tercapai dengan baik. Dalam hal ini teori juga bisa di kategorikan
dalam gaya belajar seseorang. Ada banyak teori yang berbicara tentang belajar yang salah
satunya adalah teori belajar Behavioristik. Teori behavioristik dengan model hubungan
stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau
perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya
perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai
hukuman. Teori belajar behavioristik adalah teori yang memiliki konsep kunci bahwa setiap
perilaku manusia bisa di manipulasi dan di kreasikan. Sangat banyak para ahli yang berbicara
mengenai teori ini, di antaranya Ivan Pavlov, Skinner, Bandura, Thorndike,dll. Sebagai calon
Pendidik sudah seharusnya kita menguasai secara mendalam teori belajar ini. Oleh sebab itu
kami menulis sebuah makalah yang berjudul Teori belajar behavioristik.
B. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Dari tahun 1931 smpai dengan tahun 1936 Skinner bekerja di Hravard. Penelitian yang
dilakukannya difokuskan pada penelitian mengenai system saraf hewan. Pada tahun 1936
sampai 194 Skinner meniti kariernya sebagai tenaga pengajar pada Universitas Minnesota.
Dalam kariernya Skinner menunjukkan produktivitas yang tinggi sehingga ia dikukuhkan
sebagai pemimpin Behaviorisme yang terkemuka di Amerika Serikat.
Gagasan –gagasan dan karya-karya jenius Skinner tertuang dalam sejumlah bukunya yang
meliputi judul-judul The Behavior Of Organisme (1938), walden two (1948), Science and
Human Behavior (1957), Cumulative Record (1961), The Technology of Teaching (1968),
About Behaviorisme (1974), dan Particulars of My Life (1976)
Bidang psikologi yang didalami Skinner adalah analisis experimental atas tingkah laku. Ia
melakukan penyelidikan terutama pada organisme infrahuman, biasanya tikus atau merpati.
Di samping itu Skinner juga menerapkan prinsip-prinsip pengkondisian operan (operant
conditioning) pada penyelidikan tentang psikotik pada orang-orang dewasa, anak autistic,
analisis bahasa, dan perancangan mesin-mesin pengajaran. Di antara peralatan yang paling
terkenal yang dirancangnya adalah kotak Skinner (Skinner Box). Skinner telah memberikan
sumbangan yang berarti kepada pemahaman tingkah laku, khususnya menyangkut belajar.
a) Respondent Behavior, yaitu respon yang diperoleh atau dibangkitkan oleh adanya
stimulus. Contoh : menyempitnya mata jika ada sinar ns tajam, keluarnya air ludah
kalau ada makanan, dan sebagainya.
b) Operant Behavior, yaitu perilaku yang dikeluarkan tanpa adanya stimulus yang jelas.
Sebagian besar perilaku manusia adalah operant behavior. Perilaku ini disebabkan
karena adanya stimulasi sebelumnya.
Urutan keefektifan dari yang paling efektif sampai yang paling kurang efektif
untuk mempertahankan perilaku adalah :
1. Jumlah berubah-ubah
2. Waktu berubah-ubah
3. Jumlah tetap
4. Waktu tetap
5. Terus menerus.
1. Pandangan Skinner terhadap manusia yang dipandang sebagai pribadi aktif, sehingga
menghargai manusia sebagai individu yang berinisiatif ha dan memiliki prakarsa diri dan
keinginan untuk maju.
2. Strategi pengubahan sikap dan perilaku secara jelas melalui ketegasan dalam
menghubungkan variable bebas dan tergantung. Strategi ini dapat berhasil apabila cara
pengubahan sikap dan perilaku dilakukan secara cermat, misalnya dengan cara :
b. Mengetahui sikap yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan sebelum diberi
perlakuan.
Secara praktis, teori behaviorisme yang dikemukakan oleh Skin- ner ini cukup
banyak. Di bidang pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai strategi dalam meningkatkan
motivasi belajar melalui pemberian penghargaan bagi siswa berprestasi. Di bidang
klinis, dapat dimanfaatkan untuk pengubahan perilaku yang maladjustment dengan cara
memperkuat perilaku yang diharapkan, meniadakan perilaku yang tidak diharapkan,
serta membantu menemukan cara-cara berperilaku secara tetap. Di bidano industri,
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan dan mengurangi pemborosan. Di keluarga,
teori behaviorisme yang dikemukakan oleh Skinner dapat digunakan untuk mengelola
perilaku anak-anak melalui pemberian reinforsemen positif dan reinforsemen negatif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asumsi dasar mengenai tingkah laku menurut teori behaviorisme adalah bahwa
tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan-aturan, bisa diramalkan, dan bisa
dikendalikan.
2. Gagasan utama aliran behaviorisme adalah bahwa untuk memahami tingkah laku
diperlukan pendekatan yang objektif, mekanistik, dan materialistik sehingga perubahan
tingkah laku pada diri seseorang dapat dilakukan melalui upaya pengkondisian.
3. Teori Skinner beranggapan bahwa manusia mampu melakukan tindakan-tindakan
atas inisiatif sendiri dalam lingkungannya, bukan sebagai objek dan relatif pasif. Namun
demikian, dalam hal ini lingkungan mempunyai posisi yang lebih kuat, karena
lingkungan menyediakan penguatan atau pengukuhan (reinforcement).
4. Dalam teori Skinner strategi pengubahan sikap dan perilaku dilakukan secara jelas
melalui ketegasan dalam menghubungkan variable bebas dan tergantung.
SUMBER BACAAN
Atkinson RL, Atkinson RC, Smith E.E dan Bem DJ. 1998. Pengantar Psikologi Jilid 2. Edisi
Sebelas. (terjemah). Batam : Interaksa
Hall dan Lindzey. 1993. Teori-Teori Sifat dan Behavioristik. Yogyakara: Kanisius.
Hartanti. 2000. Operant Conditioning (Burrhus Frederic Skinner). Yogyakarta: Pasca sarjana
UGM.
Kazdin, A.E. 1994. Behavior Modification in Applied Setting. 5th ed. Cali- fornia: Brooks/Cole
Publishing Company.
Sujanto A; Lubis H; dan Hadi Taufik. 1999. Psikologi Kepribadian.Jakarta: Bumi Aksara.
Weiten, W. 1992. Psychology: Themes and Variations. California: Brooks/ Cole Publishing
Company. molic