PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yang
sudah ada melalui proses berpikir yang adapat dianalisis dan dipilah,sehingga
makna yang dihasilkan dari proses berfikir seperti ini ditentukan oleh
krakterisrtik struktur pengetahuan tersebut.Pembelajaran diharapkan akan
memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan .artinya
,apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus dipahami oleh
murid.
1. William James
4
2. Doc Dougall
4. JB. Watson
J.B watson pada awalnya belajar filsafat, tetapi kemudian pindah kedalam
lapangan psikologi, sejak tahun 1912 watson telah menjadi terkenal karena
penyelidikan-penyelidikan mengenai proses belajar pada hewan. Watson
mempromosikan sebuah perubahan psikologi melalui karyanya psychology as the
behaviorist views It (pandangan perilaku psikologi) yang ia dedikasikan kepada
universitas kolumbia tahun 1913, ia menjelaskan bahwa tingkah laku seseorang
5
dapat dijelaskan atas dasar reaksi fisiologik terhadap suatu rangsangan atau
stimulus . Aliran ini tidak menerima paham tentang alam sadar dan alam bawah
sadar pada kegiatan mental manusia.
W>S>O>R>W
Contoh : Ruangan kelas yang panas merupakan lingkungan (W) dan menjadi
stimulus (S) bagi mahasiswa tersebut (O), secara spontan mengipaskan-ngipaskan
buku merupakan respons (R) yang dilakukan mahasiswa. Merasakan ruangan
tidak terasa gerah (W) setelah mengipas-ngipaskan buku.
6
Lingkungan objektif (umgebung= segala sesuatu yang ada di sekitar individu
dan secara potensial dapat melahirkan S)
Lingkungan efektif (umwelt= segala sesuatu yang aktual merangsang
organisme karena sesuai dengan pribadinya sehingga menimbulkan kesadaran
tertentu pada diri organisme dan ia meresponsnya).
Perilaku yang berlangsung seperti dilukiskan dalam bagan di atas biasa disebut
dengan perilaku spontan.
Sebenarnya, masih ada dua unsur penting lainnya dalam diri setiap individu yang
memengaruhi efektivitas mekanisme proses perilaku yaitu receptors (panca indera
sebagai alat penerima stimulus) dan effectors (syaraf, otot dan sebagainya yang
merupakan pelaksana gerak R).
Dengan mengambil contoh perilaku sadar tadi, mahasiswa yang sadar (Ow)
mungkin merasakan penglihatannya (receptor) menjadi tidak jelas, sehingga
tulisan dosen di papan tulis tidak terbaca dengan baik. Menggerakkan kaki
menuju ke depan, mengucapkan minta izin kepada dosen, tangan menekan saklar
lampu merupakan effector.
7
bentuk cara mencapai tujuan (goals/incentives/pupose), yakni perilakunya itu
sendiri.Sedangkan why (mengapa) menunjukkan kepada motivasi yang
menggerakan terjadinya dan berlangsungnya perilaku (how), baik bersumber dari
diri individu itu sendiri (motivasi instrinsk) maupun yang bersumber dari luar
individu (motivasi ekstrinsik).
8
mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat
subjektif seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termaksud berpikir dan
emosi, sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif.
9
kompleks.Inteligasi dipengaruhi oleh faktor bawaan dan
lingkungan .
a. Sikap (Attitude) adalah evaluasi positif – negatif – ambivalen
individu terhadap objek, peristiwa, orang, atau ide tertentu. Sikap
merupakan perasaan, keyakinan, dan kecenderungan perilaku yang
relatif menetap. Unsur-unsur sikap meliputi kognisi, afeksi, dan
kecenderungan bertindak. Faktor-faktor yang mempengaruhi
terbentuknya sikap adalah pengalaman khusus, komunikasi dengan
orang lain, adanya model, iklan dan opini, lembaga-lembaga sosial
dan lembaga keagamaan.
10
1.Model Pembelajaran Behavioristik
11
Model pengajaran ketepatan ini muncul ketika para pelajar menguasai fakta
atau keahlian, kemudian dilanjutkan mempraktikkan keahlian ini sampai mereka
meraih tingkat ketepatan atau kelancaran yang tinggi, atau dalam kata lain, model
pembelajaran ini disebut sebagai “latihan menciptakan kesempurnaan”. Para guru
yang menggunakan model PT ini memberikan satu menit latihan harian dan
mencatat jumlah soal yang dijawab benar. Siswa diberikan catatan mengenai
kemajuannya. Prinsip dasar model ini adalah proses pengolahan informasi.
Model pembelajaran ini banyak digunakan dalam ranah klinis (rumah sakit,
penjara, sekolah) untuk memodifikasi perilaku klien menuju pola yang lebih
normal atau dapat diterima. Model ABA ini selalu menggunakan prinsip
pengondisian operan-nya Skinner, dan sampai saat ini masih aktif dalam
komunitasnya yang ada di Amerika Serikat (lihat di www.abainternational.org).
a) Pendidikan adalah proses perubahan tingkah laku untuk mencapai tujuan sesuai
standar tertentu dengan menggunakan teknik-teknik pembiasaan berbasis
stimulus-respon-asosiasi;
12
e) Tujuan pembelajaran adalah agar terjadi perubahan tingkah laku berupa
bertambahnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam diri siswa;
i) Dalam hal evaluasi pembelajaran, acuan yang tepat adalah kriteria atau
patokan,dengan penekanan pada hasil belajar.Lebih jelas lagi, tabel berikut
penulis sarikan dari Pidato Pengukuhan Guru Besar IKIP Malang yang
disampaikan oleh Prof. Dr. I Nyoman Sudana Degeng (1998) tentang “Mencari
Paradigma Baru Pemecahan Masalah Belajar Dari Keteraturan Menuju ke
Kesemrawutan”, artinya dari Behavioristik menuju ke Konstruktifistik.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang
individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek
– aspek mental
2) Tokoh-tokoh aliran psikologi behavioristik di antaranya adalah
Willian James, Doc Dougall, Ivan Pavlov, Skinner, JB Watson, dan
Thorndike.
3) Para ahli psikologi behavioristik memandang manusia tidak pada
dasarnya baik atau jahat. Para ahli yang melakukan pendekatan
behavioristik, memandang manusia sebagai pemberi respons, sebagai
hasil dari kondisioning yang telah terjadi.
4) Dinamika perilaku manusia dipengaruhi oleh beberapa factor. Di
antaranya adalah : Sensation, perception, intelegent, reasoning, dan
attitude.
14
DAFTAR PUSTAKA
15