Anda di halaman 1dari 3

Bahan Ajar : Penerapan Teori Belajar Behavioristik dalam Proses Pembelajaran

A. 5 Konsep dan Deskripsinya dalam Bahan Ajar

1. Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang mempelajari tingkah laku
manusia.Menurut Desmita (2009:44) teori belajar behavioristik merupakan teori belajar
memahami tingkah laku manusia yang menggunakan pendekatan objektif, mekanistik,
dan materialistik, sehingga perubahan tingkah laku pada diri seseorang dapat dilakukan
melalui upaya pengkondisian. Dengan kata lain, mempelajari tingkah laku seseorang
seharusnya dilakukan melalui pengujian dan pengamatan atas tingkah laku yang
terlihat, bukan dengan mengamati kegiatan bagian-bagian dalam tubuh. Teori ini
mengutamakan pengamatan, sebab pengamatan merupakan suatu hal penting untuk
melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

2. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons (Slavin, 2000).
Seseorang dianggap telah belajar apabila dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa
stimulus dan output yang berupa respons.

3. Stimulus adalah sesuatu yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respons berupa
reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.
Proses yang terjadi antara stimulus dan respons tidak penting untuk diperhatikan karena
tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan
respons, oleh karena itu ,apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima
oleh siswa (respons) harus dapat diamati dan diukur. Stimulus yaitu apa saja yg dapat
merangsang terjadinya kegiatan belajar, mis: pikiran, perasaan, arau hal-hal lain yg
dapat ditangkap oleh indera. Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan siswa
ketika belajar, yang dapat berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan.

4. Behaviorisme adalah suatu studi tentang kelakuan manusia. Timbulnya aliran ini
disebabkan oleh adanya rasa tidak puas terhadap teori psikologi daya dan teori mental
state. Hal ini karena aliran-aliran terdahulu hanya menekankan pada segi kesadaran
saja. Pandangan dalam psikologi dan naturalisme science, timbulah aliran baru ini. Jiwa
atau sensasi atau image tidak dapat diterangkan melalui jiwa itu sendiri karena
sesungguhnya jiwa itu adalah respons-respons psikologis.

5. Manusia adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor berasal
dari luar.Salah satu factor tersebut yaitu faktor lingkungan yang menjadi penentu dari
tingkah laku manusia. Berdasarkan pemahaman ini, kepribadian individu dapat
dikembalikan kepada hubungan antara individu dan lingkungannya. Hal-hal yang
mempengaruhi perkembangan kepribadian individu semata-mata bergantung pada
lingkungan.Menurut teori ini, orang terlibat di dalam tingkah laku karena telah
mempelajarinya melalui pengalaman- pengalaman terdahulu, menghubungkan tingkah
laku tersebut dengan hadiah-hadiah. Orang menghentikan tingkah laku, karena belum
diberi hadiah atau telah mendapatkan hukuman.Semua tingkah laku, baik bermanfaat
atau merusak merupakan tingkah laku yang dipelajari oleh manusia.

B. Evaluasi dan Refleksi Terhadap Materi

Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia
sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Teori belajar behavioristik
berpengaruh terhadap pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang dikenal dengan
aliran-aliran behavioristik. Teori belajar behavioristik dengan model hubungan stimulus-respons
mendudukkan siswa yang belajarsebagai individu yang pasif. Respons atauperilaku tertentu
dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan. Menurut aliran-aliran behavioristik,
belajar pada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap panca
indra dengan kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara stimulus dan respons.

Teori belajar behavioristic mempunyai ciri-ciri, yaitu. Pertama, aliran ini mempelajari perbuatan
manusia bukan dari kesadarannya, melainkan hanya mengamati perbuatan dan tingkah laku
yang berdasarkan kenyataan. Pengalaman-pengalaman batin di kesampingkan dan hanya
perubahan serta gerak-gerak pada badan yang dipelajari. Oleh sebab itu, behaviorisme adalah
ilmu jiwa tanpa jiwa. Behavioristik adalah sebuah aliran dalam pemahaman tingkah laku
manusia yang dikembangkan oleh beberapa para ahli seperti John B. Watson, Ivan P. Pavlov,
dan B.F. Skinner.

C. Kelebihan dan Kekurangan Terkait Materi Ajar

Penjelasan materi bagus, diperkuat dengan teori-teori sehingga memudahkan pembaca dalam
memahaminya, sangat informatif, dan kaya referensi, mampu memberikan gambaran tentang
apa yang harus dilakukan guru dalam menerapkan teori-teori belajar dalam pembelajaran.
Kekurangannya cara pengaplikasian dalam pembelajaran diperbanyak contoh-contohnya.

D. Kaitan Materi dengan Nilai Moderasi Beragama

Dalam teori Behavioritsik belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi pada tingkah laku
yang diteliti secara langsung, yang berhubungan dengan stimulus dan respon. Sementara
dalam Islam belajar sendiri dengan taallama atau thalabul ilmu dimana belajar sebagai kegiatan
mencari ilmu pengetahuan sehingga menjadi manusia yang paripurna yang menempatkan
manusia pada tempatnya.

Teori belajar Behavioritsik ini memiliki ciri yang bersifat rasional, empiris, kuantitatif, sedangkan
dalam pandangan Islam merupakan kumpulan suatu prinsip-prinsip yang berhubungan dengan
kegiatan belajar yang berdasarkan bersumber dari Al Qur'an dan Sunnah. Maka teori ini bukan
hanya bersifat empiris dan rasional akan tetapi juga bersifat normatif dan kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai