Anda di halaman 1dari 3

Bahan Ajar : Materi Dosen

A. 5 Konsep dan Deskripsinya dalam Bahan Ajar

1. Penilaian autentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang


perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui
berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara
tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai.

2. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan
suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dalam bidang studi
PAI, materi yang dapat diukur kompetensi dengan tes praktek adalah wudhu, tayamum,
shalat, membaca Al-Quran, dan beberapa kegiatan ibadah lainnya.

3. Projek adalah tugas-tugas belajar (Learning tasks) yang meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan. Dalam bidang Pendidikan Agama Islam, teknik projek ini
dapat digunakan untuk kegiatan pengumpulan zakat, bakti sosial, bazar amal, dan lain
sebagainya.

4. Soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur


kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak hanya sekadar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite).

5. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan
seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk
mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam
kurun waktu tertentu. Penilaian portofolio dapat dilakukan bersama-sama oleh guru dan
peserta didik, melalui suatu diskusi untuk membahas hasil kerja peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu.

Bahan Ajar : Pendampingan Penyusunan Soal Berorientasi Hots Bagi Para Guru SMA

A. 5 Konsep dan Deskripsinya dalam Bahan Ajar

1. Higher Order Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi yang
berada pada tingkat kemampuan berpikir analisis, evaluatif, dan menciptakan (C4-C6
dalam taksonomi Bloom) (Ahmad, 2019). Penyusunan soal-soal dalam setiap mata
pelajaran tetap mempertimbangkan komposisi yang proporsional antara kemampuan
berpikir tingkat rendah (lower order thinking skill), yaitu mengingat dan memahami (C1
dan C2), dan kemampuan berpikir tingkat sedang (medium order thinking skill), yaitu
mengaplikasikan (C3).

2. Asesmen merupakan salah satu kompetensi pedagogik, berfokus pada pendidik mampu
menerapkan ilmu komponen penting dalam suatu proses pembelajaran. Jenis asesmen
yang diberikan harus sesuai dengan karateristik mata pelajaran dan capaian
pembelajaran dari setiap target keterampilan yang hendak dicapai. Pendidik dituntut
untuk mampu menerapkan jenis asesmen yang benar, tepat, dan berterima dalam
mendukung keberhasilan belajar para peserta didik. Pendidik memberikan asesmen
untuk merefleksikan kekurangan dalam pembelajarannya dan menilai pencapaian
belajar setiap peserta didik.

3. Berpikir kritis dan mengatasi masalah merupakan salah satu keterampilan yang harus
dikuasai oleh peserta didik pada pendidikan abad ke-21. Pendidik mengerahkan empat
kompetensi yang ada pada dirinya untuk mendesain kegiatan-kegiatan pembelajaran
yang menantang peserta didik untuk mampu berpikir kritis, sistematis, terutama dalam
konteks pemecahan masalah, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan teman sebaya
dan berbagai pihak, sehingga mereka mampu menghadapi persaingan global yang
makin kompleks.

4. Diskusi adalah suatu interaksi komunikasi yang terjadi antara dua orang atau secara
berkelompok dimana tujuannya untuk membahas suatu tema atau topik tertentu
sehingga menghasilkan suatu kesepakatan pendapat. Pendapat lain mengatakan
pengertian diskusi adalah proses pertukaran pikiran, gagasan, dan pendapat, yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih, untuk mendapatkan suatu kesimpulan atau
kesepakatan bersama.

5. Presentasi, yaitu metode yang berfokus pada peragaan dan penjelasan bagaimana
cara-cara melakukan suatu pekerjaan melalui contoh atau percobaan yang
didemontarsikan atau dipresentasikan.

B. Evaluasi dan Refleksi Terhadap Materi

Pendidikan menjadi salah satu bidang yang sangat merasakan dampaknya, dan akhirnya dunia
pendidikan dituntut untuk melakukan langkah-langkah penyesuaian, yang jika disederhanakan,
bagaimana caranya proses pembelajaran bisa berjalan, dan keselamatan tetap terjaga.  Di sini
peran guru profesional dalam pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar
peserta didik dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Guru professional adalah guru yang
kompeten dalam membangun dan mengembangkan proses pembelajaran yang baik dan efektif
sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang pintar dan pendidikan yang berkualitas,
bagaimanapun kondisinya.

C. Kelebihan dan Kekurangan Terkait Materi Ajar

Pemaparan cukup jelas dan informatif, artikel sangat bagus, dan jelas penyampaiannya,
Pembahasannya menarik dan cukup bagus, namun kurang begitu jelas dan detail mengenai
permasalahan, tentang apa saja yang mereka hadapi, apa tantangannya, dan bagaimana
solusi/pemecahan masalahnya.

D. Kaitan Materi dengan Nilai Moderasi Beragama


Digitalisasi yang saat ini sangat berkembang, menyebabkan manusia semakin dimanjakan oleh
teknologi, manusia semakin berfikir dengan serba instan, dan sebagian karakter manusia
semakin tergerus oleh zaman Untuk itu, kemampuan berpikir juga harus ditingkatkan guna
mengikuti perkembangan dan tantangan dunia. Melalui pembelajaran berbasis HOTS
diharapkan para pendidik dapat mempersiapkan anak didiknya agar memiliki skill berpikir
tingkat tinggi. Kemampuan analisis dan berpikir kritis dari peserta didik sangat
diperlukan. Peserta didik bisa diarahkan atau dibimbing untuk berdiskusi tentang hal-hal yang
mengemuka belakangan ini.  Misalnya tentang toleransi antar umat beragama, penanggulangan
radikalisme, dan sejenisnya. Peserta didik bisa diarahkan untuk bisa lebih kritis melihat
fenomena tersebut, dan kemudian merumuskan solusi yang mengarah pada penerapan nilai-
nilai moderasi beragama.

Anda mungkin juga menyukai