Anda di halaman 1dari 3

Menganalisis Jurnal 1 dengan judul “PROSES KOGNITIF DALAM

PEMAHAMAN BACAAN”
yang disusun oleh Sutarimah Ampuni

a. 5 Konsep dan Deskripsinya :


1. Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1976) membaca
diartikan sebagai melihat serta memahami isi apa yang tertulis, baik dengan
melisankan ataupun hanya dalam hati.
2. Menurut Resnick (dalam Sumaryono, 1991) membaca merupakan aktivitas yang
melibatkan proses-proses seperti melihat, memperhatikan, memanggil ingatan
tentang kata dan huruf, memahami arti, menyerap dan mengolah isi bacaan,
menyimpannya, dan bahkan memanggil kembali ingatannya itu untuk suatu
keperluan.
3. Beberapa ahli mengemukakan konsep-konsep yang lebih operasional tentang
pemahaman bacaan. Konsep pertama yang diajukan oleh Smith (Otto dkk., 1979)
membagi pemahaman bacaan ke dalam empat tingkat: pemahaman literal,
interpretasi, membaca kritis, dan membaca kreatif
4. Sebagai suatu hasil proses belajar, pemahaman bacaan akan dipengaruhi
beberapa faktor. Setidaknya ada tiga hal yang berpengaruh dalam pemahaman
bacaan, yaitu karakteristik pembaca, karakteristik bacaan, serta faktor
lingkungan.
5. Tathan (Heilman, 1981) menyebutkan bahwa taksonomi pemahaman bacaan
adalah sebatas klasifikasi system

b. Evaluasi :
1. Mengetahui konsep dari pemahaman bacaan
2. Mengetahui Konsep operasional pemahaman bacaan
3. Mengetahui Faktor yang mempengaruhi pemahaman bacaan
Refleksi :
1. Mengimplementasikan konsep pemahaman bacaan dalam perkembangan
peserta didik
c. Kelebihan :
1. Teori yang dijabarkan dari beberapa ahli banyak dan dilengkapi dengan referesi
yang jelas (catatan perut)
2. Adanya Tabel guna mempermudah pembaca dalam memahami isi jurnal
3. Sistematis penulisan rapi
Kekurangan :
1. Pengantar dan penutup terlalu sedikit
2. Keterangan Jurnal kurang jelas

d. Kaitan dengan Nilai Moderasi Beragama

Literasi membaca merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang perlu untuk
dikuasai. Literasi membaca merupakan fondasi bagi seseorang untuk dapat
memasuki dan memahami berbagai wahana keilmuan, begitu pula untuk
memahami moderasi beragama. Kemampuan literasi saat ini bukan hanya
berkiatan dengan kegiatan membaca saja, namun mengonstruksikan keterampilan
tersebut, seperti interpretasi literal, integrasi kalimat, mengekstraksi tema dan
inferensi, dan kemampuan berpikir kritis untuk memproses teks yang kompleks
untuk tujuan tertentu. Penggunaan media digital dan teks digital juga
dimanfaatkan dalam kegiatan membaca.

Sedangkan Pemahaman mengenai moderasi beragama merupakan salah satu


kemampuan yang diperlukan dalam kehidupan sosial masyarakat yang
multikultural dan multidimensi. Indikator moderasi beragama yang akan
digunakan adalah empat hal, yaitu: 1) komitmen kebangsaan; 2) toleransi; 3) anti-
kekerasan; dan 4) akomodatif terhadap kebudayaan local.

Kemampuan literasi membaca diharapkan dan bisa dikatakan jelas berpengaruh


terhadap pemahaman moderasi beragama dan praktek yang peserta didik lakukan
pada sikap positif terkait dengan moderasi beragama contohnya sikap Toleransi
beragama dengan teman. Dan diharapkan juga literasi bacaan dalam dunia
pendidikan terus dilakukan dan didukung juga dengan alat atau sarana yang
mendukung sehingga nilai-nilai positif akan perlahan dan selalu tertanam dalam
jiwa peserta didik, bukan hanya nilai moderasi beragama saja tetapi nilai-nilai
positif lainnya.

Anda mungkin juga menyukai