Anda di halaman 1dari 3

Menganalisis Jurnal 1 dengan judul “PROFESI GURU DALAM KONSEP DAN

TEORI” yang disusun oleh Sukarti Nasihin

a. 5 Konsep dan Deskripsinya :


1. Istilah profesi berasal dari bahasa Inggris profession yang berakar dari bahasa latin
profesus, artinya mengakui atau menyatakan mampu atau ahli dalam satu bentuk
pekerjaan.
2. Profesi ‘itu menunjukkan dan mengungkapkan suatu kepercayaan (to profess means
to trust), bahkan suatu keyakinan (to beffef in) atas sesuatu kebenaran (ajaran agama)
atau kredibilitas seseorang (Homby, 1962);
3. Profesi itu dapat pula menunjukkan dan mengungkapkan suatu pekerjaan atau
urusan tertentu (a particdar business, Homby, 1962);
4. Webster's New World Dictionaiy menunjukkan lebih lanjut bahwa profesi
merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi (kepada
pengembannya) dalam liberal arts atau scfence;
5. Goocfs Dictionary cf Education lebih menegaskan lagi bahwa profesi itu merupakan
suatu pekerjaan yang meminta persiapan spesialisasi yang relatif lama di perguruan
tinggi (kepada pengembannya) dan diatur oleh suatu kode etika khusus;

b. Evaluasi :
1. Mengetahui Konsep-konsep profesi
2. Mengetahui Istilah lain dari Profesi
3. Mengetahui karekteristik dari profesi
4. Mengetahui kriteria dari profesi guru
Refleksi :
1. Mengimplementasikan teori-teori tentang profesi guru dalam profesi guru yang
sebenarnya.

c. Kelebihan :
1. Isi sederhana namun Fokus
2. Menyertakan gambar/bagan dari pendidikan profesi sehingga memudahkan
pembaca untuk memahami isi dari penjabaran.
Kekurangan :
1. Referensi dalam bentuk catatan perut terlalu sedikit
2. Sistematis penulisan kurang rapi (point2 seharusnya dibuat sendiri, tdak
digabung dalam paragraph)
3. Kesimpulan terlalu sedikit

d. Kaitan bahan ajar dengan Nilai Moderasi Beragama


Di tengah keanekaragaman bangsa Indonesia, moderasi beragama
sepenuhnya dibutuhkan untuk diajarkan kepada peserta didik supaya menjadi
manusia yang mendamaikan, penuh kasih sayang serta toleran dikemudian hari.
Moderasi beragama sendiri adalah cara pandang kita dalam beragama secara
moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak
ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.. Peran guru dalam
membangun moderasi beragama di sekolah bukan hanya dibatasi dengan
pembelajaran di dalam kelas, namun guru juga harus berperan aktif di luar kelas,
bahkan di luar jam Proses Belajar Mengajar (PBM). Peran tersebut dapat berupa
motivator, fasilitator, konselor bahkan menjadi contoh atau figur yang kemudian
menimbulkan proses imitasi dari seorang guru kepada murid.  Sebagai guru,
terutama Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI), perlu pemahaman yang
komprehensif dalam mendidik agar terciptanya karakter serta memahami setiap
perbedaan yang terjadi. Penanaman karakter merupakan bagian dari cita cita
pendidikan nasional yang berakar pada nilai-nilai agama dan budaya.
Dari penjabaran singkat diatas jelas sekali bahwa profesi guru sangat
erat kaitannya dengan nenanaman nilai moderasi beragam terutama kepada peserta
didiknya. Karena guru yang sebenarnya memenuhi semua kriteria, syarat,
karekteristik maupun 4 kompetensi yang harus ada (terutama kompetensi
KEPRIBADIAN, yang jelas menitik beratkan pada penanama karakter untuk dirinya
sendiri dan ditransfer melalui teori dan praktek nyata untuk peserta didik). Apabila
guru sudah memenuhi semuanya maka semua yang diajarkan maupun yang
dipraktekkan sesuai dengan teorinya, karna dasarnya guru itu diguguh dan ditiru.

Anda mungkin juga menyukai