Dosen Pengampu:
PROGRAM STUDI
PONOROGO
SEPTEMBER 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi guru merupakan tugas yang mulia. Tugas ini bisa dikatakan mulia tentu
saja bila dikerjakan dengan ikhlas karena Allah SWT semata. Aktivitas ini juga mulia bila
yang bersangkutan mendidik anak didiknya dengan pendidikan yang berdasarkan pada
ajaran dan syariah Islam yang baik dan benar.
1
Kompetensi dalam profesi guru, pada awalnya dipersiapkan atau diperoleh
melalui lembaga pendidikan formal keguruan, sebelum seseorang memangku jabatan
(tugas dan tanggung jawab) sebagai guru. Tetapi untuk menuju ke arah pelaksanaan
tugas dan tanggungjawab secara profesional, tidaklah cukup dengan berbekal dengan
kemampuan yang diperoleh melalui jalur pendidikan formal tersebut. preventif Islam
untuk menangkal penyakit ini adalah dengan meletakkan hukuman-hukuman atas
pelakunya di dunia dan di akhirat. Dengan demikian, untuk dapat disebut sebagai
profesional, setiap guru harus melakukan pengembangan kompetensinya secara
berkesinambungan.
1
Suherman ,Aris,.Etika Profesi Keguruan, Reflika Aditama, Bandung .2010.hal.58
1
disebabkan Karena substansi kajian dan konteks pembelajaran selalu berkambang dan
berubah. Di samping itu, keharusan bagi setiap guru untuk mengembangkan
kompetensinya secara terus-menerus dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab secara profesional, didorong juga oleh perkembangan dalam kehidupan
bermasyarakat, perkembangan pemerintahan dan perubahan kurikulum pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan Makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah antara lain
adalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Sukanto,Muhammad.Pengembangan Kompetensi Guru.PT. Ikapi. Bandung. 2011.Hal.69
3
Sagala,Syaiful. Kemampuan Profesional Guru Dan Tenaga Pendidika.PT.Pustaka Jaya.Jakarta. 2009.hal.24
4
Ibid.hal.27
5
Mustofa,Ahmad. Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru di Indonesia. CV. Alfabeta
Bandung.2009.hal.41
3
B. RUANG LINGKUP KOMPETENSI GURU
Berdasarkan dari uraian di atas bahwa ruang lingkup kompetensi guru merupakan
suatu kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru dalam kaitanya dengan
pelaksanaan tugas yang paling utama adalah mengajar. Kompetensi guru yaitu seorang
guru yang berkompeten { mempunyai kemampuan } karena itu, kompetensi guru dapat
4
diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjelaskan profesi
keguruanya dengan kemampuan tinggi. Dengan kata lain, kompetensi adalah pemikiran
penguasaan keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh seseorang jabatan.
C. PROFESIONALISME GURU
Istilah profesionalisme guru terdiri dari dua suku kata yang masing-masing
mempunyai pengertian tersendiri, yaitu kata profesionalisme dan guru. ditinjau
dari segi bahasanya {etimologi}, istilah profesionalisme berasal dari bahasa
Inggris yaitu profesional yang berarti jabatan, pekerjaan, Pencaharian yang
mempunyai keahlian, sebagai nama disebutkan oleh eh eh seorang ahli yaitu itu
wajah Wasito. Selain itu, Dalam Kamus Besar kontemporer mengartikan kata
profesi sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian tertentu.
dengan demikian kata profesi secara harfiah dapat diartikan dengan suatu
pekerjaan yang memerlukan keahlian dan keterampilan tertentu, di mana
keahlian dan keterampilan tersebut didapat dari suatu pendidikan atau pelatihan
yang khusus.
Adapun pengertian profesi secara terminologi atau secara istilah sesuai apa yang
diungkapkan oleh para ahli adalah sebagai berikut :
5
menurut Saifudin dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI
adalah setelah istilahnya profesional merupakan bersangkutan
dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankan
dari semua pendapat para ahli di atas menunjukkan bahwa profesional secara
istilah dapat diartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang pada
khususnya dipersiapkan atau dididik untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dan mereka
mendapat imbalan atau hasil berupa upah atau uang karena melaksanakan pekerjaan
tersebut.dan mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. kemudian kata
profesi tersebut mendapat akhiran isme yang dalam bahasa Indonesianya itu menjadi
berarti sifat. sehingga istilah profesionalisme berarti sifat yang harus dimiliki oleh setiap
profesional dalam menjalankan suatu pekerjaan Nya sehingga pekerjaan tersebut dapat
terlaksana atau dijalankan dengan sebaik-baiknya penuh tanggung jawab terhadap apa
yang telah dikerjakannya dengan dilandasi pendidikan dan keterampilan yang
dimilikinya.
d) memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan Oma tingkah laku, sikap dan
cara kerjanya
6
e) membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi
h) memandang profesi sebagai suatu karir hidup dan menjadi seorang anggota
yang permanen.
Dari beberapa pengertian guru sebagaimana yang telah dikemukakan di atas maka
secara umum dapat diartikan bahwa seorang guru merupakan orang yang mempunyai
tanggung jawab besar terhadap suatu perkembangan yang seluruhnya oleh potensi anak
didiknya baik potensi afektif potensi kognitif maupun potensi psikomotorik.
dari pengertian ataupun Penjelasan maksud dari profesionalisme dan guru di atas
dapat kita tarik suatu pengertian bahwa profesional seorang guru itu mempunyai
penjelasan suatu sifat yang harus ada pada seorang guru dalam menjalankan suatu
pekerjaannya sehingga guru tersebut dapat menjalankan pekerjaannya dengan penuh
tanggung jawab serta mampu untuk mengembangkan keahliannya tanpa mengganggu
tugas pokok guru tersebut.
3) berlaku adil
7
pengetahuan, dan untuk mengerjakan apa yang diperlukan.
Seperti yang diharapkan pada standar dan kriteria guru profesional di atas, baik dari
pihak pemerintah, sekolah maupun diri pribadi guru dapat dilakukan dengan :
1) Menempuh pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi sesuai kualifikasi akademik
Hal ini yang berdasarkan undang-undang guru dose bahwa guru untuk mendapatkan
kompetensi profesional guru juga dituntut untuk memiliki kualifikasi akademik minimal
5-1 atau D4. Apalagi pada saat sekarang ini, perkembangan dunia pendidikan semakin
meningkat. Dengan melanjutkan tingkat pendidikan diharapkan guru dapat menambah
pengetahuan wawasan serta memperoleh informasi-informasi baru dalam pendidikan
sehingga guru tersebut mengetahui perkembangan di dalam ilmu pendidikan.
Dengan cara melalui wadah inilah para seorang guru untuk diarahkan mencari
berbagai pengalaman yang mengenai metodologi pembelajaran dan bahan ajar yang
dapat diterapkan ke dalam kelasnya.
Kesejahteraan seorang guru tidak dapat diabaikan, karena merupakan salah satu
faktor penentu dalam peningkatan kinerja, yang secara langsung terhadap mutu
pendidikan Atau meningkatkan kompetensi.
8
tersedia di perpustakaan, sekolah ataupun toko buku, atau bisa juga dengan mengakses
internet tentang hal-hal yang berhubungan dengan spesialisasinya ataupun pengetahuan
umum yang dapat menambah wawasanya.
Seorang guru itu memiliki kesadaran untuk lebih banyak menulis, terutama
mengenai masalah-masalah pendidikan dan pengajaran. Hal ini termasuk salah satu
metode untuk dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menuangkan konsep-konsep
dan gagasan dalam bentuk tulisan. Seorang guur harus sadar serta mau melatih diri jika
ia benar-benar ingin menumbuhkan kreativitas dirinya melalui karya tulis.
E. Kompetensi-kompetensi Guru
1. Kompetensi Pedagogik
6
Mulyasa.Menjadi Kepala Sekolah Profesional. PT Remaja Rosdakarya.Bandung.2005.hal.68
9
g) Kemampuan menilai prestasi peserta didik untuk kependidikan
pengajaran
2. Kompetensi Kepribadian
e) Memiliki akhlak mulia dan memiliki prilaku yang dapat diteladani oleh
peserta didik, bertindak sesuai norma religius, jujur, ikhlas dan suka
menolong. Nilai kompetensi kepribadian dapat digunakan sebagai
sumber kekuatan, inspirasi, motivasi dan inovasi bagi peserta didiknya.
7
Ibid.hal.72
10
3. Kompetensi Sosial
4. Kompetensi Profesional
10
Suherman ,Aris,.Etika Profesi Keguruan, Reflika Aditama, Bandung .2010.hal.60
12
semakin dituntut untuk menjabarkan keinginan dan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat terhadap pendidikan melalui kompetensi yang dimilikinya.
f) Simposium guru
k) Magang
a. Program Sertifikasi
13
Ibid.hal.28
14
Sertifikasi guru diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi atau
ditunjuk pemerintah. Setelah disertifikasi guru akan memperoleh sertifikat
pendidik, yaitu bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada
guru sebagai tenaga profesional. Dengan memiliki sertifikat pendidik, guru
akan memperoleh penghasilan di atas kebutuhan minimum, meliputi: gaji
pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa
tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat
tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan
dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. Guru yang diangkat oleh
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau
Pemerintah Daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, sementara guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan perjanjian kerja
atau kesepakatan kerja bersama.
3) Pemanfaatan Jurnal
14
Sagala,Syaiful. Kemampuan Profesional Guru Dan Tenaga Pendidika.PT.Pustaka Jaya.Jakarta. 2009.hal.42
16
didik. Selain itu, jurnal-jurnal itu dapat dijadikan media untuk
mengomunikasikan tulisan hasil pemikiran dan penelitian guru yangdapat
digunakan untuk mendapatkan angka kredit yang dibutuhkan pada saat
sertifikasi dan kenaikan pangkat.
4) Seminar
b. In Service Education
c. In Service Training
d. On Service Training
Ibid.hal.40
17
c. Mengikuti Kursus
1) Penyegaran
19
Piet Sahertian, Profil Pendidikan Profesional.Yogyakarta : Andi Offset, 1994.hal.48
19
d. Menambah pengetahuan melalui Media Masa atau Elektronik
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Kompetensi Paedagogik
b. Kompetensi Kepribadian
c. Kompetensi Sosial
d. Kompetensi Profesional
21
Kompetensi Profesional kompetensipenguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup
penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya
1) Program Sertifikasi
5) Mengikuti Kursus
22
DAFTAR PUSTAKA
Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru Dan Tenaga Pendidikan. PT. Pustaka
Jaya. Jakarta. 2009.
23