Anda di halaman 1dari 9

Pengembangan Kompetensi Profesional Guru

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok

Mata kuliah: Pengembangan Profesi Guru

Dosen Pengampu: Dr. Nurfuadi, M.Pd.I

Disusun Oleh :

1. Toe Bagus Edo P (1817402172)


2. Uswatun Hasanah (1817402173)

5 PAI D

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


PURWOKERTO
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu upaya penting dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan
meningkatkan mutu guru terlebih dahulu. Peranan guru sangatlah menentukan
keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, karena guru memiliki andil yang cukup
besar dalam proses belajar mengajar. Guru yang baik akan mencetak siswa yang baik
pula, begitu pula sebaliknya.
Namun pada saat ini, menjadi guru yang baik saja tidak cukup. Persaingan
yang ketat dan upaya peningkatan mutu pendidikan yang terus digalakan oleh
pemerintah menuntut guru semakin memperbaiki kinerjanya. Perbaikan ini juga
menuntut guru untuk memiliki beberapa kompetensi yang penting dalam proses
belajar mengajar ataupun untuk guru itu sendiri. Kompetensi-kompetensi ini terdiri
dari kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan
kompetensi sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kompetensi profesional itu?
2. Apa saja yang termasuk dalam kompetensi profesional guru?
3. Bagaimana pengembangan keprofesionalan guru?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kompetensi professional.
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam kompetensi profesional guru.
3. Untuk mengetahui pengembangan keprofesionalan guru.
D. Manfaat Penulisan
Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan
mengenai kompetensi guru, khususnya kompetensi profesional. Sehingga nantinya
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menjadikan motivasi untuk
meningkatkan kompetensi yang sudah dimiliki agar menjadi lebih baik lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompetensi Profesional
Pengertian guru seperti yang tertuang dalam UU No. 14 tahun 2005 Pasal
1 ayat (1) adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Sebagai seorang profesional guru harus memiliki
kompetensi keguruan yang cukup.1 Kedudukan guru sebagai pendidik profesional
ini juga tertuang dalam UU No. 14 tahun 2005 Bab II Pasal 2 ayat (1) yang
menyatakan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada
jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini
pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Makna profesionalitas adalah melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok
sebagai profesi dan bukan sebagai pengisi waktu luang atau sebagai hobby belaka.
Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan
prinsip memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan memiliki kualifikasi akademik
dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidangnya. Hal ini tertuang pada UU
No. 14 Tahun 2005 Pasal 7 ayat (1). Karna itulah seseorang yang berprofesi
sebagai guru harus memiliki penjaminan mutu yang dapat menguatkan atau
menunjang profesionalitasnya.
Sedangkan pengertian mengenai kompetensi, dalam UU No. 14 tahun
2005tentang guru dan dosen dijelaskan bahwa: “kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.”
Dari uraian ini nampak bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan
melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan. kompetensi guru
mengarah pada performance dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi

1
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesioal Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: AlfaBeta, 2009),
hlm. 39.
spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan.2 Maksud dari
rasional yaitu memiliki tujuan dan arah yang jelas, dan performance merupakan
perilaku yang nyata dari guru. Menurut Mc. Ashan, kompetensi juga dapat
diartikan dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh
seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga didapat melakukan
perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Sedangkan profesional adalah kemampuan yang memerlukan kepandaian
khusus untuk menjalankan suatu profesi atau bidang pekerjaan. Jadi, Kompetensi
Profesional merupakan seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil, dan efektif,
serta efisien.
B. Kompetensi Profesional Guru
Menurut PP No. 19 Tahun 2005 pasal 28, Seorang guru dituntut untuk
memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru
dalam PP ini adalah kompetensi profesional.
Menurut Slamet PH, kompetensi profesional yang harus dimiliki guru
berkaitan dengan bidang studi adalah:
1. Memahami mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar.
2. Memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang
tertera dalam Peraturan Menteri serta bahan ajar yang ada dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
3. Memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi
materi ajar.
4. Memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait.
5. Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.3
Sedangkan kompetensi guru profesional menurut Usman adalah:
1. Penguasaan terhadap landasan kependidikan
Mencakup memahami tujuan pendidikan, mengetahui fungsi sekolah
dimasyarakat, dan mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan.
2. Menguasai bahan pengajaran
2
E. Mulyasa, Satndar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007),
hlm. 264.
3
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan..., hlm. 39-40.
Guru harus memahami dengan baik materi pelajaran yang diajarkan,
baik materi pokok yang ada pada kurikulum maupun bahan pengayaan.
3. Kemampuan menyusun program pengajaran
Mencakup kemampuan menetapkan kompetensi belajar,
mengembangkan bahan pembelajaran, dan mengembangkan strategi
pembelajaran.
4. Kemampuan menyusun perangkat penilaian hasil belajar dan proses
pembelajaran.
Dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru juga dijelaskan beberapa poin terkait dengan
standar kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh guru. Standar tersebut
adalah:
1. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
bidang pengembangan yang diampu.
3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi untuk mengembangkan diri.
C. Pengembangan Keprofesionalan Bagj Guru
Pengembangan diri pada dasarnya merupakan upaya meningkatkan
kemampuan dan keterampilan guru melalui kegiatan pendidikan dan latihan
fungsional dan kegiatan kolektif guru yang dapat meningkatkan kompetensi
dan/atau keprofesian guru. Dengan demikian, guru akan mampu melaksanakan
tugas utama dan tugas tambahan yang dipercayakan kepadanya.4
Kompetensi profesionalisme guru terdapat dalam Depdiknas “kompetensi
profesional meliputi pengembangan profesi, pemahaman wawasan dan
penguasaan bahan kajian akademik”. Pengembangan profesi meliputi mengikuti
perkembangan informasi iptek yang mendukung profesi melalui berbagai kegiatan
ilmiah, mengalih bahasakan buku pelajaran/karya ilmiah, mengembangkan

4
Iwan Wijaya, Professional Teacher: Menjadi Guru Profesional, (Sukabumi: CV. Jejak, 2018), hlm.
49-50.
berbagai model pembelajaran, menulis makalah, menulis/menyusun diktat
pelajaran, menulis buku pelajaran, menulis modul, menulis karya ilmiah,
melakukan penelitian ilmiah (action research), menemukan teknologi tepat guna,
membuat alat peraga/media, menciptakan karya seni, mengikuti pelatihan
terakreditasi, mengikuti pendidikan kualifikasi dan mengikuti kegiatan
pengembangan kurikulum.5
Selain dituntut untuk memiliki kompetensi profesional, seorang guru juga
harus bisa mengembangkan keprofesionalnya. Hal yang harus dikembangkan
terkait pengembangan keprofesionalan antara lain:
1. Knowledge (Pengetahuan)
Menurut Muhammad Hatta pengetahuan asalah segala yang
didapat dari membaca dan pengalaman, sedangkan ilmu pengetahuan
adalah pengetahuan yang didapat dengan jalan keterangan (analisis).
Sedangkan menurut Ashley Montagu ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan yang disusun dalam satu sistem berasal dari pengalaman,
studi dan percobaan untuk menentukan hakikat dan prinsip tentang hal
yang di studi. Jadi, pengetahuan adalah sesuatu yang bisa dibaca,
dipelajari, dan dialami oleh setiap orang.
Dalam pengembangan profesionalisme guru, menambah
pengetahuan adalah hal yang mutlak.6Selain itu pengetahuan juga
harus diasah, karena jika pengetahuan tanpa diasah tidak akan ada
manfaatnya.
2. Ability (Kemampuan)
Kemampuan manusia terdiri dari dua unsur yaitu, yang bisa
dipelajari misalnya pengetahuan dan keterampilan, serta yang alamiah
misalnya bakat. Seseorang tidak hanya bisa mengandalkan bakatnya
saja, karena apabila hanya mengendalikan bakat tanpa mempelajari
dan membiasakan kemampuannya, maka ia tidak akan berkembang.
3. Skill (Keterampilan)
Keterampilan adalah salah satu kemampuan yang dapat
dipelajari. Keterampilan juga merupakan keahlian jangka panjang.

5
Asrori, Rusman, Pengembangan Kompetensi Guru, (Banyumas: PT. Pena Persada, 2000), hlm. 48.
6
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2004), hlm. 141.
Seorang guru profesional, dituntut untuk memiliki beberapa
keterampilan khusus yang menunjang karirnya sebagai guru,
diantaranya:
a. Guru sebagai pengajar
Guru harus memiliki keterampilan menyampaikan informasi
kepada anak didiknya dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang benar, baik lisan maupun tulisan.
b. Guru sbagai pemimpin kelas
Guru harus memiliki keterampilan dalam memimpin
kelompok-kelompok murid.
c. Guru sebagai pembimbing
Guru harus memiliki keterampilan dalam mengarahkan dan
mendorong kegiatan belajar siswa.
4. Attitude (Sikap Diri)
Sikap diri seseorang terbentuk oleh suasana lingkungan
sekitarnya. Sikap diri ini juga merupakan kepribadian seseorang. Sikap
diri yang sangat diperlukan dalam pengembangan profesionalisme
guru diantaraya adalah: disiplin tinggi, percaya diri yang positif, akrab
dan ramah, akomodatif, berani berkata jujur.
5. Habit (Kebiasaan Diri)
Kebiasaan adalah suatu kegiatan yang terus menerus dilakukan
yang tumbuh dari dalam pikiran.7 Kebiasaan yang harus dimiliki oleh
seorang guru adalah kebiasaan yang positif, karena kebiasaan guru
secara langsung maupun tidak langsung akan dicontoh oleh peserta
didik.

7
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional,..., hlm. 152.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kompetensi Profesional merupakan seperangkat kemampuan yang harus dimiliki


oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil, dan
efektif, serta efisien. Kompetensi guru profesional menurut Usman adalah penguasaan
terhadap landasan kependidikan, menguasai bahan pengajaran, kemampuan menyusun
program pengajaran, dan kemampuan menyusun perangkat penilaian hasil belajar dan
proses pembelajaran. Dalam pengembangan keprofesionalan guru, hal yang harus
dikembangkan adalah pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap diri dan kebiasaan
diri.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, E. 2007. Satndar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Nurdin, Muhammad. 2004. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Rusman, Asrori. 2000. Pengembangan Kompetensi Guru. Banyumas: PT. Pena Persada.

Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesioal Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: AlfaBeta.

Wijaya, Iwan. 2018. Professional Teacher: Menjadi Guru Profesional. Sukabumi: CV. Jejak.

Anda mungkin juga menyukai