Anda di halaman 1dari 9

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru SMK PGRI

Cisaat Kabupaten Sukabumi

Tim Pengembang dan Penjamin Mutu SMK PGRI Cisaat

ABSTRAK
Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk mengungkap jenis kebutuhan
pelatihan bagi guru sekolah dasar dalam meningkatkan kompetensinya sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif survey yang melibatkan 25 guru sebagai sampel penelitian yang
di SMK PGRI Cisaat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa guru memerlukan
pelatihan tentang; (a) pemanfaatan TIK untuk keperluan pembelajaran dan
pengembangan diri guru, (b) pengelolaan kelas khususnya dalam tahap
pembuatan bahan ajar yang kreatif, pelaksanaan dan penilaian kegiatan
pembelajaran.

Kata kunci: analisis kebutuhan pelatihan, kompetensi guru, pelatihan guru.

9
A. PENDAHULUAN penggunaan perangkat teknologi
Ditempatkan pada perspektif informasi dan komunikasi (TIK) untuk
kompetensi yang harus dimilikinya, kegiatan pembelajaran. Melihat data
guru di Indonesia menjadi sangat tersebut perlu adanya tindak lanjut
beragam. Keberagamannya mulai dari demi perbaikan kompetensi para guru
guru yang tersertifikasi profesional, tersebut. Perbaikan kompetensi guru
profesional namun belum tersertifikasi, dapat melalui pelatihan yang efektif
sampai pada guru yang masih belum yang pada akhirnya diharapkan akan
memenuhi secara keseluruhan meningkatkan kemampuan kompetensi
kompetensi yang seharusnya dimiliki. yang harus dimiliknya. Pelatihan yang
Guru berdasarkan Undang-undang efektif adalah pelatihan yang sesuai
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru sasaran yang diharapkan, sedangkan
dan Dosen pada Bab IV pasal 10 ayat pelatihan yang sesuai dengan yang
1, dan dijelaskan dalam Permendiknas diharapkan merupakan pelatihan yang
No. 16 tahun 2007 setidaknya harus tepat guna bagi pesertanya. Oleh sebab
memiliki empat kompetensi; itu perlu adanya identifikasi kebutuhan
kompetensi pedagogik, kompetensi pelatihan sesuai dengan permasalahan
kepribadian, kompetensi sosial, dan yang ingin diselesaikan dengan
kompetensi profesional. Keempat pelatihan bagi para guru tersebut.
bidang kompetensi tersebut tidak Identifikasi atau analisis kebutuhan
berdiri sendiri, melainkan saling pelatihan yang akan dilakukan pada
berhubungan dan saling mempengaruhi penelitian ini merupakan observasi dan
satu sama lain. Keempat kompetensi analisis mendalam untuk menemukan
tersebut perlu terus dibina sebagai selisih antara keterampilan yang sudah
bentuk dari dimiliki oleh para guru dengan standar
pengembangan kemampuan guru untuk keterampilan yang harus dimilikinya.
keterampilan yang lebih profesional. Keberlanjutan dari mengenali
Guru profesional dipandang akan kebutuhan pelatihan disini tidak hanya
meningkatkan kualitas pendidikan di berhenti pada sekedar mengetahui
Indoensia. Hal ini karena guru sebagai kebutuhan pelatihannya saja, tetapi
sentral dari segala upaya pendidikan memiliki konsekuensi untuk
dan agen dalam pembaruan pendidikan menindaklanjuti kebutuhan tersebut
tingkat tataran sekolah. Guru menjadi kedalam rancangan pelatihan.
tumpuan harapan untuk mewujudkan
agenda-agenda pendidikan, B. KAJIAN TEORETIS
peningkatan mutu dan relevansi, 1. Analisis Kebutuhan Pelatihan
pemerataan dan perluasan kesempatan, Identifikasi atau analisis kebutuhan
serta peningkatan efisiensi pendidikan pelatihan secara sederhana diartikan
karena itu segala kompetensinya sudah sebagai “mengenali” kebutuhan
diatur dan ditentukan oleh pemerintah. pelatihan baik individu, kelompok
Hasil tinjauan awal terhadap maupun masyarakat. Friedman (1985)
beberapa guru di SMK PGRI Cisaat menjelaskan bahwa “kebutuhan latihan
menujukan data bahwa masih adalah selisih antara sikap dan
rendahnya kompetensi pedagogik keterampilan yang diminta dengan
khususnya dalam menguasai sikap dan keterampilan yang telah

10
dimiliki atau selisih antara prestasi prestasi belajar peserta didik. Tujuan
yang diminta dengan prestasi yang pelatihan ini juga berkenaan dengan
telah dicapai”. Pada dasarnya analisis manfaat pelatihan yang diharapkan
kebutuhan dilakukan untuk melihat dapat memberikan manfaat
perbedaan antara “what is” dengan peningkatan dan perbaikan bagi diri
“what should be” dalam hal peserta pelatihan maupun manfaat bagi
pengetahuan, sikap maupun lingkungan pekerjaannya khususnya
keterampilan dari calon peserta bidang pendidikan di tataran sekolah.
pelatihan.
Wentling (1994) pada bukunya
yang berjudul Planning for Effective 3. Kompetensi Guru Sekolah
Training menjelaskan bahwa analisis Menengah Kejuruan PGRI Cisaat
kebutuhan harus dilakukan sedetail Kompetensi menujukan pada
mungkin melalui; (1) Analisis kecakapan atau kemampuan untuk
pekerjaan, bertujuan untuk mengetahui mengerjakan sesuatu pekerjaan yang
daftar tugas yang seharusnya dilakukan juga merupakan suatu sifat
oleh profesi calon peserta pelatihan. (2) (karakteristik) orang-orang (kompeten)
Analisis tugas, untuk mengetahui yang memiliki daya (kemampuan),
uraian lebih rinci dari setiap tugas otoritas (kewenangan), kemahiran
profesi calon peserta pelatihan. (3) (keterampilan) serta pengetahuan untuk
Analisis keterampilan dan analisis mengerjakan suatu pekerjaan yang
kesenjangan, bertujuan untuk menjadi profesinya. Kaitannya dengan
mengukur keterampilan yang sudah kompetensi guru, Musfah (2011:27)
dimiliki oleh calon peserta pelatihan menjelaskan bahwa “Kompetensi
dalam menjalankan tugas adalah kumpulan pengetahuan, perilaku
pekerjaannya. dan keterampilan yang harus dimiliki
guru untuk mencapai tujuan
2. Pelatihan Kompetensi Guru pembelajaran dan pendidikan”.
Secara umum pelatihan merupakan Kompetensi guru merupakan
bagian dari proses pendidikan yang perpaduan antara kemampuan personal,
menggambarkan suatu usaha dalam keilmuan, teknologi, sosial dan
mengembangkan suatu kompetensi spiritual yang secara kafah membentuk
pada individu maupun organisasi. kompetensi standar profesi guru, yang
Fauzi (2011:7) mengatakan bahwa mencakup penguasaan materi,
“Pelatihan memiliki makna sebagai pemahaman terhadap peserta didik,
kegiatan untuk mentransfer pembelajaran yang mendidik,
pengetahuan dan keterampilan kepada pengembangan pribadi dan
seseorang dalam upaya meningkatkan profesionalitas. Kompetensi guru
kapasitas dirinya di tempat kerja atau diperoleh melalui pendidikan, pelatihan
tempatnya beraktivitas.” dan belajar mandiri yang secara
Bagi guru, tujuan pelatihan sengaja diciptakan sebagai dasar yang
memberikan kesempatan untuk kuat dan valid bagi pengembangan
meningkatkan pengetahuan, sumber daya manusia.
keterampilan dan sikap baru untuk Berikut kompetensi guru kelas
mengubah perilakunya yang pada sekolah dasar menurut Permendiknas
akhirnya mampu meningkatkan No. 16 Tahun 2007 tentang Standar
Akademik dan Kompetensi Guru :

11
a. Kompetensi Pedagogik rasa bangga menjadi guru, dan
1) Menguasai karakteristik peserta rasa percaya diri.
didik dari aspek fisik, moral, 5) Menjunjung tinggi kode etik
sosial, kultural, emosional, dan profesi guru.
intelektual. c. Kompetensi Sosial
2) Menguasai teori belajar dan 1) Bersikap inklusif, bertindak
prinsip-prinsip pembelajaran objektif, serta tidak
yang mendidik. diskriminatif karena
3) Mengembangkan kurikulum pertimbangan jenis kelamin,
yang terkait dengan mata agama, ras, kondisi fisik, latar
pelajaran/bidang pengembangan belakang keluarga, dan status
yang diampu. sosial ekonomi.
4) Menyelenggarakan 2) Berkomunikasi secara efektif,
pembelajaran yang mendidik. empatik, dan santun dengan
5) Memanfaatkan teknologi sesama pendidik, tenaga
informasi dan komunikasi untuk kependidikan, orang tua, dan
kepentingan pembelajaran. masyarakat.
6) Memfasilitasi pengembangan 3) Beradaptasi di tempat bertugas
potensi peserta didik untuk di seluruh wilayah Republik
mengaktualisasikan berbagai Indonesia yang memiliki
potensi yang dimiliki. keragaman sosial budaya.
7) Berkomunikasi secara efektif, 4) Berkomunikasi dengan
empatik, dan santun dengan komunitas profesi sendiri dan
peserta didik. profesi lain secara lisan dan
8) Menyelenggarakan penilaian tulisan atau bentuk lain.
dan evaluasi proses dan hasil d. Kompetensi Profesional
belajar. 1) Menguasai materi, struktur,
9) Memanfaatkan hasil penilaian konsep, dan pola pikir keilmuan
dan evaluasi untuk kepentingan yang mendukung mata
pembelajaran. pelajaran yang diampu.
10) Melakukan tindakan reflektif 2) Menguasai standar kompetensi
untuk peningkatan kualitas dan kompetensi dasar mata
pembelajaran. pelajaran/bidang
b. Kompetensi Kepribadian pengembangan yang diampu.
1) Bertindak sesuai dengan norma 3) Mengembangkan materi
agama, hukum, sosial, dan pembelajaran yang diampu
kebudayaan nasional Indonesia. secara kreatif.
2) Menampilkan diri sebagai 4) Mengembangkan
pribadi yang jujur, berakhlak keprofesionalan secara
mulia, dan teladan bagi peserta berkelanjutan dengan
didik dan masyarakat. melakukan tindakan reflektif.
3) Menampilkan diri sebagai 5) Memanfaatkan teknologi
pribadi yang mantap, stabil, informasi dan komunikasi
dewasa, arif, dan berwibawa. untuk berkomunikasi dan
4) Menunjukkan etos kerja, mengembangkan diri.
tanggung jawab yang tinggi,

12
C. METODE PENELITIAN dengan baik oleh para guru sekolah
Berdasarkan tujuan yang ingin dasar negeri di Kecamatan
dicapai dalam penelitian ini yaitu Tanjungkerta Sumedang. Hasil
untuk mengungkap kebutuhan analisis dan temuan dari penelitian ini
pelatihan kompetensi guru sekolah selanjutnya dikategorisasi
dasar di Kecamatan Tanjungkerta berdasarkan kebutuhan, yaitu; (a)
Kabupaten Sumedang, maka metode memerlukan pelatihan, dan (b) tidak
yang digunakan adalah deskriptif memerlukan pelatihan. Berikut tabel
survey. Teknik survey akan hasil analisisnya :
mengungkap kebutuhan pelatihan dari
total populasi yang mewakili setiap Tabel Hasil Analisis Kebutuhan Pelatihan
Kompetensi Guru Sekolah Dasar
sekolah dasar negeri dengan jumlah di Kecamatan Tanjungkerta Kab. Sumedang
22 guru dari 22 sekolah. Instrumen
yang digunakan adalah lembar Kompetensi Guru M.P* T.M.P*
analisis berupa angket. Lembar Kompetensi Pedagogik
analisis yang digunakan terdiri dari a. Menguasai karakteristik √
peserta didik (fisik, moral,
tiga jenis, yaitu; lembar analisis
spiritual, sosial, kultur,
pekerjaan, lembar analisis tugas, dan emosional, intelektual)
lembar analisis kesenjangan. Data b. Menguasai teori belajar dan √
yang diperoleh kemudian dihitung prinsip-prinsip pembelajaran
untuk melihat jumlah kesenjangan yang mendidik
c. Mengembangkan kurikulum √
tertinggi yang menunjukan kebutuhan
yang terkait dengan mata
tersebut termasuk pada ketegori pelajaran yang diampu
mendesak / sangat penting untuk d. Menyelenggarakan √
dimiliki sehingga harus segera pembelajaran yang mendidik
dilakukan pelatihan bagi para guru. e. Memanfaatkan TIK untuk √
kepentingan pembelajaran
f. Memfasilitasi pengembangan √
D. HASIL DAN PEMBAHASAN potensi peserta didik untuk
Berdasarkan hasil studi analisis mengaktualisasikan berbagai
kebutuhan pelatihan, ditemukan potensi yang dimiliki
bahwa terdapat kompetensi yang g. Berkomunikasi secara √
efektif, empatik, dan santun
terlihat sangat penting untuk dimiliki
dengan peserta didik
oleh para guru sekolah dasar di h. Menyelenggarakan penilaian √
Kecamatan Tanjungkerta Sumedang dan evaluasi proses dan hasil
namun belum dikuasai dengan baik. belajar
Kompetensi tersebut terdapat pada i. Memanfaatkan hasil √
penilaian dan evaluasi untuk
kompetensi profesional dan
kepentingan pembelajaran
kompetensi pedagogik (kompetensi j. Melakukan tindakan reflektif √
berdasarkan Permendiknas No. 16 untuk peningkatan kualitas
tahun 2007 tentang Standar pembelajaran
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Profesional
a. Menguasai materi, struktur, √
Kompetensi Guru). Data hasil
konsep, dan pola pikir
penelitian memperlihatkan bahwa keilmuan yang mendukung
kompetensi profesional dan mata pelajaran yang diampu
kompetensi pedagogik para guru b. Menguasai standar √
masih belum seluruhnya dimiliki kompetensi dan kompetensi

13
Kompetensi Guru M.P* T.M.P*
dasar mata pelajaran yang Tabel hasil analisis tersebut
diampu menunjukan data bahwa perlu adanya
c. Mengembangkan materi √
pembelajaran yang diampu pelatihan yang mendalam mengenai
secara kreatif beberapa kompetensi yang belum
d. Mengambangkan √ dimiliki oleh para guru, diantaranya
keprofesionalan secara yaitu :
berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif
e. Memanfaatkan TIK untuk √
mengembangkan diri a. Menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik.
Kompetensi Kepribadian Penyelenggaran pembelajaran yang
a. Bertindak sesuai dengan √
efektif di sekolah dasar ditunjang
norma agama, hukum, sosial
dan kebudayaan nasional oleh banyak unsur, salah satunya
Indonesia adalah keterampilan guru dalam
b. Menampilkan diri sebagai √ mempersiapkan, mengelola dan
pribadi yang jujur, berakhlak menilai. Beberapa indikator dalam
mulia dan teladan bagi penyelenggaraan pembelajaran yang
peserta didik dan masyarakat
c. Menampilkan diri sebagai √ mendidik adalah sebagai berikut :
pribadi yang mantap, stabil, 1) Memahami prinsip-prinsip
dewasa, arif dan berwibawa perancangan pembelajaran yang
d. Menunjukan etos kerja, √ mendidik.
tanggung jawab yang tinggi, 2) Mengembangkan komponen-
rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri komponen rancangan
e. Menjungjung tinggi kode √ pembelajaran.
etik profesi guru 3) Menyusun rancangan
Kompetensi Sosial pembelajaran yang lengkap, baik
a. Bersikap inklusif, bertindak √ untuk kegiatan di dalam kelas,
objektif, serta tidak
diskriminatif karena laboratorium, maupun lapangan.
pertimbangan jenis kelamin, 4) Melaksanakan pembelajaran
agama, ras, kondiri, fisik, yang mendidik di kelas,
latar belakang keluarga, dan laboratorium, maupun di
status sosial ekonomi lapangan.
b. Berkomunikasi secara √
efektif, empatik, dan santun 5) Mengembangkan media
dengan sesama pendidik, pembelajaran sesuai dengan
tenaga kependidikan, orang karakteristik peserta didik.
tua dan masyarakat 6) Mengambil keputusan
c. Beradaptasi di tempat √ transaksional dalam lima mata
bertugas di seluruh wilayah
RI yang memiliki keragaman pelajaran sesuai dengan situasi
sosial budaya yang berkembang.
d. Berkomunikasi dengan √ b. Memanfaatkan TIK untuk
komunitas profesi sendiri kepentingan pembelajaran.
dan profesi lain secara lisan Kemampuan memanfaatkan TIK
dan tulisan atau bentuk lain.
Catatan :
dalam kegiatan pembelajaran
* M.P : Memerlukan Pelatihan merupakan salah satu kompetensi
* T.M.P = Tidak Memerlukan Pelatihan yang penting, terlebih saat ini

14
kemajuan TIK sangat pesat dan Hasil penilaian dan evaluasi dapat
memungkinkan untuk dimanfaatkan digunakan untuk beberapa
untuk kelancaran proses kepentingan, salah satunya adalah
pembelajaran. Sayangnya memang untuk perbaikan kegiatan
kompetensi ini masih belum dikuasai pembelajaran selanjutnya.
secara baik oleh guru di SMK Pemanfaatan hasil penilaian dan
PGRI Cisaat Kabupaten Sukabumi. evaluasi untuk kepentingan
c. Menyelenggarakan penilaian dan pembelajaran diantaranya melalui
evaluasi proses dan hasil belajar. indikator sebagai berikut ini :
Guru dituntut untuk mampu dengan 1) Menggunakan informasi hasil
baik melakukan penilaian dan penilaian dan evaluasi untuk
evaluasi proses maupun hasil belajar menentukan ketentuan belajar.
yang pada akhirnya akan 2) Menggunakan informasi hasil
meningkatkan efektivitas kegiatan penilaian dan evaluasi untuk
pembelajaran selanjutnya. Indikator merancang program remedial dan
dari kemampuan ini ditunjukan pengayaan.
dengan beberapa hal berikut ini : 3) Mengkomunikasikan hasil
1) Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi kepada
penilaian dan evaluasi proses dan pemangku kepentingan.
hasil belajar sesuai dengan 4) Memanfaatkan informasi hasil
karakteristik lima mata pelajaran. penilaian dan evaluasi
2) Menentukan aspek-aspek proses pembelajaran untuk
dan hasil belajar yang penting meningkatkan kualitas
untuk dinilai dan dievaluasi pembelajaran.
sesuai dengan karateristik lima e. Mengembangkan materi
mata pelajaran. pembelajaran yang diampu secara
3) Menentukan prosedur penilaian kreatif.
dan evaluasi hasil belajar. Pengembangan materi pembelajaran
4) Mengembangkan instrumen secara kreatif dan menyenangkan
penilaian dan evaluasi proses dan untuk dipelajari menjadi kompetensi
hasil belajar. yang seharusnya dimiliki dengan
5) Mengadministrasikan penilaian baik oleh guru sekolah dasar. Hal ini
proses dan evaluasi hasil belajar karena peserta didik di sekolah dasar
secara berkesinambungan dengan memiliki karakteristik dalam masa
menggunakan berbagai perkembangan yang berbeda setiap
instrumen. anaknya. Berikut beberapa indikator
6) Menganalisis hasil penilaian dalam kompetensi ini :
proses dan hasil belajar untuk 1) Memilih materi pada kelompok
berbagai tujuan. mata pelajaran pelajaran SMK
7) Melakukan evaluasi proses dan yang sesuai dengan tingkat
hasil belajar. perkembangan peserta didik.
d. Memanfaatkan hasil penilaian dan 2) Mengolah materi kelompok mata
evaluasi untuk kepentingan pelajaran pelajaran SMK secara
pembelajaran. integratif dan kreatif sesuai
dengan tingkat perkembangan
peserta didik.

15
f. Memanfaatkan TIK untuk E. SIMPULAN
mengembangkan diri. Analisis kebutuhan merupakan
Selain untuk keperluan suatu usaha mengidentifikasi yang
pembelajaran, guru sekolah dasar dirancang untuk membantu dalam
juga perlu memanfaatkan TIK dalam menentukan apa yang dibutuhkan
pengembangan dirinya. Indikator dalam pelatihan. Penelitian ini
dari pemanfaatan TIK untuk mengungkap kesenjangan kompetensi
pengembangan diri adalah sebagai “apa yang sudah dimiliki” dengan “apa
berikut : yang seharusnya dimiliki” oleh para
1) Memanfaatkan teknologi guru kelas sekolah dasar negeri di
informasi dan komunikasi dalam Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten
berkomunikasi. Sumedang. Hasil penelitian
2) Memanfaatkan teknologi menunjukan bahwa guru memerlukan
informasi dan komunikasi untuk pelatihan tentang; (a) pemanfaatan TIK
pengembangan diri. untuk keperluan pembelajaran dan
Hasil identifikasi ini pengembangan diri guru, serta (b)
memperlihatkan bahwa para guru pengelolaan kelas khususnya dalam
memang membutuhkan peningkatan tahap pembuatan bahan ajar yang
kompetensinya. Solusi yang bisa kreatif, pelaksanaan kegiatan
dilakukan dari permasalahan tersebut pembelajaran, dan penilaian
adalah dengan melakukan pelatihan pembelajaran. Lebih lanjut hasil
dengan tujuan supaya; penelitian ini dapat dijadikan sebagai
a. Memberikan bekal kepada para dasar dalam mempertimbangkan
guru mengenai kompetensi yang penyusunan kurikulum pelatihan bagi
belum dimilikinya dengan baik. para guru sekolah dasar di Kecamatan
b. Memberikan keseragaman Tanjungkerta Kabupaten Sumedang.
kompetensi para guru sesuai
dengan yang distandarkan pada F. DAFTAR REFERENSI
peraturan pemerintah yang Baksir, N. (2011). Pengembangan
mengaturnya. Kurikulum Pelatihan Untuk
c. Pelatihan dianggap sebagai cara Meningkatkan Pemahaman Guru
yang paling efektif bagi para guru Tentang Penelitian Tindakan
karena memberikan wadah dalam Kelas. Tesis pada SPS UPI
menerima informasi, membekali Bandung: tidak diterbitkan.
keterampilan dan sikap secara Daryanto. (2013). Standar Kompetensi
menyeluruh. dan Penilaian Kinerja Guru
Oleh karena itu perlu dirancang Profesional. Yogyakarta: Gava
sebuah pelatihan yang efektif. Media.
Pelatihan yang efektif adalah pelatihan Fauzi, I.K. (2011). Mengelola
yang matang dalam hal Pelatihan Partisipatif. Bandung:
perencanaannya. Dengan demikian Alfabeta.
perlu dikembangkan sebuah kurikulum Friedman, P.G. and Elaine, A.Y.
pelatihan kompetensi guru sekolah (1985). Training Strategies From
dasar yang cocok sesuai dengan Start to Finish. New Jersey:
kebutuhannya. Prantice-Hall International, Inc.

16
Hamalik, O. (2009). Pendidikan Guru :
Berdasarkan Pendekatan
Kompetensi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mudlofir, A. (2012). Pendidik
Profesional : Konsep Strategi,
dan Aplikasi dalam Peningkatan
Mutu Pendidikan di Indonesia.
Jakarta: Rajawali Press.
Mujiman, H. (2011). Manajemen
Pelatihan Berbasis Belajar
Mandiri. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Musfah, J. (2011). Peningkatan
Kompetensi Guru Melalui
Pelatihan dan Sumber Belajar
dan Praktik. Jakarta: Kencana.
Wentling, L. (1994). Planning for
Effective Training. Romee: W.D
Maalouf Officer in-Change
UU No. 14 tahun 2005
Tenang Guru Dan Dosen.
Peraturan Pemerintah No. 16
tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi
Guru.

17

Anda mungkin juga menyukai