1. Secara bahasa psikologi berasal dari bahasa Yunani (Psyche) yang berarti jiwa
dan (logia) yang artinya ilmu. Sehingga secara etimologis Psikologi dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
2. Psikologi : Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup
pada manusia baik laku individu maupun kelompok , dalam hubungannya dengan
lingkungan ( Syah 2006 )
3. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang
meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya, sedangkan
tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan,
4. Perkembangan: Merujuk pada bagaimana orang tumbuh, menyesuaikan diri, dan
berubah sepanjang perjalanan hidupnya melalui perkembangan fisik,
perkembangan kepribadian, perkembangan sosio emosi, perkembangan kognisi
dan perkembangan bahasa ( Slavin 2011 )
5. Psikologi perkembangan : Cabang dari psikologi yang membahas tentang gejala-
gejala jiwa seseorang, baik yang menyangkut perkembangan ataupun kemunduran
perilaku seseorang sejak masa konsep sehingga dewasa ( Ahmadi & Shaleh 2005 )
6. Tujuan utama dari psikologi perkembangan adalah untuk mengumpulkan
informasi penting terkait perkembangan manusia
7. Hurlock (2005 ) menjelaskan tiga tujuan penting psikologi perkembangan yaitu :
a. Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan
masyarakatdari mereka pada usia tertentu
b. Sebagai petunjuk untuk setiap individu tentang apa yang akan mereka
hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada
tingkatan perkembangan berikutnya
c. Sebagai bekal dalam penyesuaian diri pada situasi baru
8. Psikologi perkembangan memiliki dua objek kajian yaitu objek material dan
objek formal. Objek material berhubungan dengan apa yang dibahas, dipelajari,
diselidiki atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran sedangkan objek formal
adalah cara pandang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang
digunakannya. Objek formal membedakan ilmu satu dengan lainnya sehingga satu
cabang ilmu hanya memiliki satu objek formal (Sobur 2003 )
1. Moral berasal dari bahasa latin “Mores”, yang berarti budi bahasa, adat istiadat,
dan cara kebiasaan rakyat. Kohlberg menegaskan bahwa moral merupakan bagian
dari penalaran. Maka ia pun menamakannya dengan penalaran moral (Hurlock,
2005).
2. Kohlberg mendefinisikan penalaran moral sebagai penilaian nilai, penilaian
social, dan juga penilaian terhadap kewajiban yang mengikat individu dalam
melakukan suatu tindakan ( Slavin 2011)
3. Tahapan Perkembangan Moral Kohlberg
4. Moralitas Prakonvensional adalah tingkatan terendah dari penalaran moral, pada
tahap ini baik dan buruk diinterpretasikan melalui reward (imbalan) dan
punishment ( hukuman )
5. Moralitas Konvensional pada tahap ini individu memberlakukan standar tertentu,
tetapi standar ini ditetapkan oleh orang lain, misalnya orang tua atau pemerintah
6. Moralitas Pascakonvensional dibagi menjadi dua tahapan :
a. Kontrak social dan hak-hak individual, pada tahap ini seseorang
memahami bahwa dalam masyarakat yang majemuk terdapat kelompok-
kelompok social yang berbedadalam pandangan dan nilai
b. Prinsip-prinsip universal, tahap ini adalah tahap tertinggi dan tahapan
perkembangan moral yang diteliti oleh Kohlberg. Prinsip keadilan harus
bersifat universal, dapat diterapkan pada semua pihak tanpa ada kelompok
yang diistimewakan
a. Teori Belajar
Tujuan Evaluasi :
1. Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang
telah ditetapkan.
2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses
belajar, sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan
remedial teaching,
3. Mengetahui efisiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan
guru, baik yang menyangkut metode, media maupun sumber-sumber
belajar.
Tekhnik dan Bentuk Evaluasi
1. Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan
evaluasi, yang didalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas
yang harus dikerjakan atau dijawab oleh anak didik, kemudian pekerjaan
dan jawaban itu menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik tersebut.
Adapun jenis jenis tes diantaranya: tes tertulis, tes urain, tes objektif
( bentuk pilihan ganda, menjodohkan, bentuk jawaban singkat), tes lisan,
tes perbuatan
2. Non Tes, Para ahli berpendapat bahwa dalam mengadakan evaluasi
terhadap hasil belajar, kita harus menggunakan teknik tes dan nontes, sebab
hasil-hasil pelajaran bersifat anekaragam. Hasil pelajaran dapat berupa
pengetahuan teoritis, keterampilan dan sikap. Pengetahuan teoritis dapat
diukur dengan menggunakan teknik tes. Keterampilan dapat diukur dengan
menggunakan tes perbuatan. Perubahan sikap dan petumbuhan peserta
didik dalam psikologi hanya dapat diukur dengan teknik nontes, misalnya
observasi, wawancara, skala sikap, angket, check list, dan rating scale
Blended Learning
1. Blended Learning adalah sebuah model pembelajaran yang menggabungkan antara
pembelajaran tatap muka dengan e-learning.
2. Model blended learning
Face to face driver yaitu melibatkan siswa tidak hanya sekedar tatap muka
tetapi juga kegiatan di luar kelas dengan mengintegrasikan teknologi web
secara online.
Rotation yaitu mengintegrasikan pembelajaran online sambil bertatap muka di
dalam kelas dengan pengawasan guru.
Flex yaitu memanfaatkan media internet dalam penyampai pembelajaran
kepada siswa dimana siswa dapat membentuk kelompok diskusi.
Online lap yaitu pembelajaran yang berlangsung di dalam ruang laboratorium
komputer dengan semua materi pembelajaran disediakan secara softcopy,
dimana guru dan siswa berinteraksi secara online.
Self blend yaitu siswa mengikuti kursus online sebagai pelengkap kelas
tradisional yang tidak harus di lakukan di dalam ruang tetapi juga di luar
kelas.
Online driver yaitu pembelajaran online dimana seorang guru mengunggah
materi pembelajaran di internet sehingga peserta dapat mengunduh dari jarak
jauh agar peserta bisa belajar mandiri di luar kelas dan dilanjutkan dengan
tatap muka berdasarkan waktu yang telah disepakati.