Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Profesionalisme Guru matematika


Profesionalisme berasal dari akar kata profesi (profession) yang dapat diartikan
sebagai jenis pekerjaan yang khas atau pekerjaan yang mememerlukan pengetahuan.
Profesi juga dapat diartikan sebagai beberapa keahlian atau ilmu pengetahuan yang
digunakan dalam aplikasi untuk berhubungan dengan orang lain, instansi atau sebuah
lembaga. Dalam kamus besar bahasa Indonesia profesi adalah bidang pekerjaan yang
dilandasi keahlian tertentu. Sedangkan arti profesionalisme adalah seorang yang
memiliki seperangkat pengetahuan atau keahlihan yang khas dari profesinya.1
Profesionalisme merupakan kepemilikan seperangkat keahlihan atau kepakaran
di bidang tertentu yang dilegalkan dengan sertifikat oleh sebuah lembaga. Oleh sebab
itu seorang professional berhak memperoleh reward yang layak dan wajar yang
menjadi pendukung utama merintis kariernya ke depan.2
Dalam buku yang ditulis oleh Kunandar yang berjudul Guru Profesional
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disebutkan pula bahwa
profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang penkerjaan yang
ingin atau akan ditekuni oleh seorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau
pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampiolan khusus yang
diperoleh dari pendidikan akademis yang ingtensif. Jadi profesi adalah suatu pekerjaan
atau jabatan yang menuntut keahlihan tertentu.3
H.A.R Tilaar menjelaskan pula bahwa seorang professional menjalankan
pekerjaanya sesuai dengan tuntutan profesi atau dengan kata lain memiliki kemapuan
dan sikap sesuai dengan tuntunan profesinya. Seorang professional akan terus menerus
meningkatkan mutu karyanya secara sadar, melalui pendidikan dan pelatihan. 4 Dengan
kata lain, dapat disimpulkan bahwa pengertian guru professional adalah orang yang
1
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Misak Galiza,2003), hlm.
79
2
Ibid, hlm. 79
3
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), Cet. Ke-
1, hlm.45
4
H.A.R. Tilaar, Membenahi Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), Cet. Ke-1,
hlm 86
memiliki kemampuan dan keahlihan khusus dalam bidang keguruan sehingga ia
mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan dengan kemampuan
maksimal. Guru yang profesonal adalah seorang yang terdidik dan terlatih dengan
baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya.
Profesionalisme guru menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau
kemampuan manajemen beserta strategi penerapannyan. Profesionalisme guru bukan
sekedar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih seorang teknisi bukan
hanya memeiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suau tingkah laku yang
dipersyaratkan.
Untuk menjadi professional, seorang guru dituntut memiliki lima hal, yaitu:
1. Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya,
2. Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang
diajarkannya serta cara mengajarnya kepada siswa
3. Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai
cara evaluasi
4. Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar
dari pengalamannya
5. Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam
lingkungan profesinya.5

Dalam proses belajar mengajar guru merupakan salah satu sumber belajar
siswa yang memiliki pernan yang sangat penting dalam menentukan jalannya proses
belajar mengajar. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut pada guru untuk
mengembangkan profesionalitas diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Mendidik, mengajar dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai
profesi. Tugas guru sebagai pengajar berate meneruskan dan mengembangkan
keterampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.6
5
http://www.edyutomo.com/pendidikan/profesionalisme-guru
6
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak didik Interaktif Edukatif (Jakarta: Rineka Cipta,
2000), hlm. 37
Dalam mengajar seorang guru harus memiliki seperangkat kemampuan, baik
dalam aspek kemampuan sikap maupun mendidik dan mengajarnya. Agar proses
belajar mengajar berjalan efefktif, maka guru harus lebih professional dalam
menjalankan tugasnya. Apabila guru tidak mempunyai profesioanalisme dalam
mengajar maka proses belajar mengajar tidak akan efektif, sehingga tujuan pendidikan
secara umum tidak akan terwujud.
Kemampuan yang harus dimili oleh seorang guna menuunjang tugas-tugasnya
dapat berupa kompetensi keilmuwan, disik, sosial dan juga etika moral. Di antara
sekian banyak tugas dan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, di antaranya
adalah;
1. Mengajar sesuai dengan kemampuan (bidang keilmuaan), dalam arti
pendidik harus memahami dan menguasai ilmu yang diajarkan serta peta
konsep dan fungsinya agar tidak menyesatkan dan harus selalu belajar
untuk mendalami ilmu.
2. Berprilaku rabbani, takwa dan taat kepada Allah.
3. Memiliki integritas moral
4. Mencintai dan bangga terhadap tugas-tugas keguruan dan
melaksanakannya dengan penuh gembira, kasih saying dan sabar
5. Memiliki perhatian yang cukup dan adil terhadap individualitas dan
kolektifitas peserta didik
6. Sehat rohani, dewasa, menjaga kemulian diri, humanis,berwibawa dan
penuh keteladanan
7. Menjalin komunikasi yang harmonis dan rasional dengan peserta didik dan
masyarakat, dan kemampuan-kemampuan lain yang menunjukkan pada
profesionalisme seorang guru.7

Jadi guru yang professional adalah guru yang mempunyai kemampuan dan
keahlihan khusus dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga mencapai
7
Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: LkiS, 2009), hlm. 51-52
sasaran berupa pencapaian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang
disampaikan dan mempunyai kemampuan yang maksimal.
Dengan demikian professional guru matematika merupakan kemampuan yang
berkenaan dengan pengusaan materi mata pelajaran matematika secara luas dan
mendalam yang mencakup penguasaan subtansi isi materi kurikulum, memahami
struktur, konsep, metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar, memahami
hubungan antara konsep. Berdasarkan PP Mendiknas No. 16 Tahun 2007, kompetensi
khusus guru matematika adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan bilangan, hubungan diantara bilangan, berbagai sistem
bilangan dan teori bilagan.
2. Menggunakan pengukuran dan penaksiran
3. Menggunakan logika matematika
4. Menggunakan konsep-konsep geometri
5. Menggunakan konsep-konsep statisrika dan peluang
6. Menggunakan pola dan fungsi
7. Menggunakan konsep-konsep aljabar
8. Menggunakan konsep-konsep kalkulus dan geometri analitik
9. Menggunakan konsep dan proses matematika diskrit
10. Menggunakan trigonometri
11. Menggunakan vector dan matriks
12. Menjelaskan sejarah dan filsafat matematika
13. Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung, piranti lunak
komputer.

Anda mungkin juga menyukai