PROFESI KEGURUAN
OLEH:
INDRI ASTUTI
06720200032
Keguruan”
Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess",
yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna. "Janji untuk
memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen" Seseorang
yang berkompeten di suatu profesi tertentu, disebut profesional.
Menurut DE George Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan
pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
Profesi Keguruan adalah sebuah profesi, sebagai mana profesi lainnya merujuk pada
pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian,tanggungjawab, dankesetiaan.
Menurut Kartadinata, profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang
pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas
kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu, dan
kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak
pernah mengikuti pendidikan keguruan.
Beberapa sikap dan sifat yang sangat penting bagi gurua dalah sebagai berikut:
1. Adil
2. Percaya dan suka terhadap murid-muridnya
3. Sabar dan rela berkorban
4. Memiliki kewibawaan terhada panak-anak
5. Penggembira
6. Bersikap baik terhadap guru-guru lain
Nama : Sri Reski Wahyuni
Stambuk : 06720200022
Nama : Nurinayah M.
Stambuk : 06720200031
“Kemampuan Pengembangan Kurikulum”
Didalam dunia pendidikan guru tidak hanya bermodal pengalaman,
pengetahuan akademis,akan tetapi juga keterampilan (skiil). Kurikulum mengundang
muatan akademis,namun penerapannya berdasarkan teknis dan membutuhkan banyak
pengalaman. David Berlo (dalamAbitar, 1989: 9) guru sebagai sumber dalam
menyampaikan pesan kepada audiens harus memiliki keterampilan komunikasi, sikap,
pengetahuan, dan memperhatikan kontek sosial budaya.
Disamping itu guru juga memiliki kesepakatan terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi dalam dunia pendidikan,seperti perubahan kurikululum satu kali dalam 10
tahun. Dan guru juga diminta untu cepat beradaptasi dengan perubahan itu dengan
cara penataran,workshop, dan belajar dengan teman seprofesi.guru menerapkan
kurikulum yang telah dirancang oleh pemerintah dan instansi, dan mereka harus
mampu mengajar kannya walaupun kurikulum baru berbeda dengan kurikulum
sebelumnya, hal ini terjadi karena pengaruh penilaian kemajuan zaman dan untuk
kecerdasan peserta didik sendiri dalam pengembangan pembelajaran.
Dilihat dari perkembangan kurikulum yang ada di Indonesia, menurut
Kenandan(2007: 107) dalam perjalanan detik pendidikan di Indonesia telah
menerapkan enam kurikulum, yaitu kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum
1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004 atau kurikulum berbasis kompetisi (meski
belum sempat disahkan oleh pemerintah, tetapi sempat berlaku dibeberapa sekolah
piloting project), dan terakhir sampai sekarang kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Permendiknas nomor 22 tentang
standar isi, permen nomor 23 tentang standar kelulusan dan permen nomor 24 tentang
pelaksanaan kedua permen tersebut.