Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

GURU PROFESIONAL
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Mata Kuliah Pengelolaan
Pendidikan dengan Dosen Pengampu Bapak Dr. Agus Sumantri, M. Pd

Disusun oleh:

Najma Aqiila Asriadi 212122073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2022

0 0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Tuhan YME.
Karena dengan limpahan rahmat, hidayah dan juga ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “GURU PROFESIONAL“ ini tepat pada
waktunya . Sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada jungjunan
alam nabi besar Muhammad Saw. beserta para keluarganya, sahabatnya, serta umatnya
yang setia.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengelolaan Pendidikan dengan dosen pengampu Bapak Dr. Agus
Sumantri, M.Pd. Selain itu juga, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang menjadi guru profesional.

Penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini, khususnya kepada dosen
kami yang telah memberikan tugas dan bimbingan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Penulis juga menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 20 Oktober 2022

Najma Aqiila Asriadi

0 0
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, peranan
guru sangat penting sekali untuk membentuk sumber daya manusia
yang berkualitas dan berakhlak mulia. Kita sadari, bahwa peran guru
sampai saat ini masih eksis, sebab sampai kapanpun posisi atau peran
guru tersebut tidak akan bisa digantian sekalipun dengan mesin
sehebat apapun, mengapa? Karena, guru sebagai seorang pendidik juga
membina sikap mental yang menyangkut aspek-aspek manusiawi
dengan karakteristik yang beragam dalam arti berbeda antara satu
siswa dengan lainnya. Banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh
seorang guru semata-mata ingin melihat anak didiknya bisa berhasil
dan sukses kelak. Tetapi perjuangan guru tersebut tidak berhenti
sampai disitu, guru juga merasa masih perlu meningkatkan
kompetensinya agar benar-benar menjadi guru yang lebih baik dan
lebih professional terutama dalam proses belajar mengajar sehari-hari.
Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan
oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas
guru ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Hakikat
profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagau guru dan tidak dapat dilakukan
leh sembarang orang di luar bidang Pendidikan. Walaupun pada
kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang
kependidikan.
Namun, dibalik itu semua juga tersirat suatu dilemma profesi ini
dimana seringkali guru tidak menerima penghargaan ataupun
perlakuan yang sebanding denga napa yang telah dikorbankan. Sebagai
seorang yang berprofesi sebagai seorang guru apakah yang harus kita

0 0
lakukan? Bagaimanapula sebaiknya kita menyikapi hal ini dengan lebih
arif dan bijaksana?
2. Rumusan Masalah
1. Apa itu guru professional?
2. Apa saja kompetensi guru?
3. Bagaimana cara menjadi guru professional?
4. Bagaimana kiat sebagai guru professional?
3. Tujuan
1. Mengetahui apa itu guru professional.
2. Mengetahui kompetensi-kompetensi guru.
3. Mengetahui cara menjadi guru professional.
4. Mengetahui kiat seorang guru professional.

0 0
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Guru Profesional.


A. Pengertian profesi
Profesi berasal dari Bahasa latin “professio” yang mempunyai dua
pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam
pengertian yang lebih luas menjadi: kegiatan “apa saja” dan “siapa saja”
untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian
tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang
dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut
daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Profesi guru adalah orang yng memiliki latar belakang Pendidikan
keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-
tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh Pendidikan
keguruan tertentu {Makagiansar, M. 1996).
B. Profesional.
Professional yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan
yang dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu
mentransfer keilmuan ke dalam diri anak didik, tetapi juga mampu
mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik. Maka,
bentuk pembelajaran kongkret dan penilaian secara komprehensif
diperlukan untuk bisa melihat siswa dari berbagai perspektif.
Persiapan pembelajaran menjadi sesuatu yang wajib dikerjakan,
dan pelaksanaan aplikasi dalam kelas berpijak kepada persiapan
yang telah dibuat dengan menyesuaikan terhadap kondisi setempat
atau kelas yang berbeda. Kepedulian untung Mengembangkan
kemampuan afektif, emosional, sosial, dan spiritual siswa. Sesuatu
yang vital untuk bisa melihat kelebihan atau keunggulan yang
terdapat dalam diri anak. Peserta didik diberi kesempatan untuk

0 0
mengembangkan diri dan menemukan aktualisasi sehingga tumbuh
rasa percaya diri.

2. Kompetensi Guru
Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, pasal 10 ayat (1) dikatakan bahwa "Kompetensi guru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 meliputi: Kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional yang diperoleh
melalui Pendidikan Profesi".
1. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi:
a. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai
dengan norma sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
b. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja
sebagai guru.
c. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemamfaatan peserta didik, sekolah dan
masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
d. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadappeserta didik dan memiliki
perilaku yangh disegani.
e. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak
sesuai dengan norma religius (imtak, jujur, ikhlas, suka
menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.

0 0
2. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi
dalam kompetensi Pedagogik meliputi:
a. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi
memahami peserta didik dengan memamfaatkan prinsip-
prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian,
dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
b. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan
pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi
memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan
karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan
materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran
berdasarkan strategi yang dipilih:
1) Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar
(setting) pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran
yang kondusif.
2) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran
yang meliputi merancang dan melaksanakan evaluasi
(assessment) proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan denga berbagai metode,
menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar
untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery
level), dan memamfaatkan hasil penilaian pembelajaran
untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara
umum.
3) Mengembangkan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi
memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan

0 0
berbagai potensi akademik, dan memfasilitasipeserta
didik untuk mengembangkan berbagai potensi
nonakademik.

3. Kompetensi Sosial
Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar:
a. Bersikap inskulsif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin, agama, raskondisi fisik,
latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan
masyarakat.
c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman social budaya.
d. Mampu berkomunikasi lisan maupun tulisan.

4. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan
materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan
yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuannya:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
yang mendukung pelajaran yang dimampu.
b. Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu.
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara
kreatif.
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.

0 0
e. Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan
mengembangakan diri.
.
3. Menjadi Guru Profesional
Apakah jabatan guru dapat disebut sebagai suatu profesi? Pada
dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun
ada yang berpendapat bahwa guru adalah jabatan semi profesional,
namun sebenarnya lebih dari itu. Usaha profesionalisasi merupakan
hal yang tidak perlu ditawar-tawar lagi karena uniknya profesi guru.
Profesi guru harus memiliki berbagai kompetensi seperti kompetensi
profesional, personal, dan sosial. Seseorang dianggap profesional
apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu berpegang teguh
pada etika kerja, independen (bebas dari tekanan pihak luar),
cepat(produktif), tepat(efektif), efisien dan inovatif serta didasarkan
pada prinsip-prinsip pelayanan prima yang didasarkan pada unsur-
unsur ilmu atau teori yang sistematis, kewenangan profesional,
pengakuan masyarakat dan kode etik yang regulatif. Pengembangan
wawasan dapat dilakukan melalui forum pertemuan profesi pelatihan
ataupun Upaya pengembangan dan belajar secara mandiri.
Sejalan dengan hal di atas, seorang guru harus terus meningkatkan
profesionalismenya melalui berbagai kegiatan yang dapat
mengembangkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran
maupun kemampuan lain dalam upaya menjadikan peserta didik
memiliki keterampilan belajar, mencakup keterampilan dalam
memperoleh pengetahuan(learning to know), keterampilan dalam
pengembangan Jati Diri( learning to be), keterampilan dalam
pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan
untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara
harmonis(learning to live together). Berangkat dari makna dan syarat-
syarat profesi sebagaimana dijelaskan pada bagian terdahulu, maka

0 0
dalam rangka pengembangan profesionalisme guru secara
berkelanjutan dapat dilakukan dengan berbagai strategi antara lain:
1. berpartisipasi di dalam pelatihan atau inservice training.
2. membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya
3. berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah
4. melakukan penelitian seperti PTK
5. partisipasi di dalam organisasi atau komunitas profesional
6. kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah

4. Kiat Saya Seandainya Menjadi Guru Profesional.


Hal-hal yang akan saya lakukan jika saya adalah seorang guru agar
menjadi guru yang professional diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengerti tuntutan perubahan harapan masyarakat yang penuh
dengan kompleksitas permasalahan, memahami gaya hidup dan
perilaku siswa, mengembangkan wawasan dan kompetensi
keilmuan, serta mengeliminasi kendala dan hambatan yang ada
dalam diri saya maupun lingkungan sekitar.
2. Memiliki semangat untuk memberi inspirasi kepada rekan kerja
sesama pendidik dan kepada para siswa untuk menumbuh
kembangkan mutu daya saing, mengenali ‘resources’ dan
memanfaatkannya sebagai sumber dan media pembelajaran
yang dapat meningkatkan daya kreativitas siswa.
3. Menggunakan kebutuhan dan harapan masyarakat akan
manfaat Pendidikan sebagai pedoman menjalankan kehidupan
professional sebagai seorang guru.
4. Mengembangkan konsep pembelajaran yang relevan tentang
karakter dan kompetensi yang dibutuhkan siswa
untuk masa depannya.

0 0
5. Menerapkan 4 kompetensi guru sebagimana yang telah ditetapkan
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen.

0 0
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap
pendidikan murid-murid, baik secara Individual maupun klasikal, baik di
sekolah maupun di luar sekolah, ini berarti seorang guru minimal memiliki
dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam
menjalankan tugas. Untuk itu seorang guru perlu memiliki kepribadian,
menguasai bahan pelajaran dan menguasai cara-cara mengajar sebagai dasar
kompetensi. Bila guru tidak memiliki kepribadian, tidak menguasai bahan
pelajaran dan cara-cara mengajar, maka guru akan gagal menunaikan
tugasnya, sebelum berbuat lebih banyak dalam pendidikan dan pengajaran.
Oleh karena itu, kompetensi mutlak dimiliki guru sebagai kemampuan,
kecakapan atau keterampilan dalam mengelola kegiatan pendidikan. Dengan
demikian kompetensi guru berarti pemilikan pengetahuan keguruan, dan
pemilikan keterampilan serta kemampuan sebagai guru dalam
melaksanakan tugasnya.

0 0
DAFTAR PUSTAKA

SD Negeri 2 Warungboto Yogyakarta (2022). Guru Profesional.

Dede Rosyada (2016). Guru: Bagaimana Menjad Profesional.

Lavanter Simamora (2012). Guru Profesional.

Hasibuan, M. (2015). Profesi Guru/ Guru Profesional.

0 0

Anda mungkin juga menyukai