Anda di halaman 1dari 13

A.

Kompetensi
1. Kompetensi Kepribadian

Merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian


yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia.

2. Kompetensi pedagogic

Merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman


peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

3. Kompetensi professional

Kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi


pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam (Sudah ada
keahlian dalam bidangnya).

4. Kompetensi social

Selain menjadi guru di kelas juga menjadi guru dalam masyarakat


dengan mengimplementasikan sifat/watak seorang guru.

A. Peran Guru

Peran guru dalam proses pembelajaran, adalah;

1. Guru sebagai sumber belajar

Guru sebagai sumber belajar, karena guru berkaitan erat dengan


kemampuan penguasaan materi pembelajaran, ia dapat menguasai materi
pembelajaran dengan baik sehingga benar-benar ia berperan sebagai sumber
belajar bagi siswa.

2. Guru sebagai fasilitator

Guru berperan dalam memberikan palayanan untuk memudahkan siswa


dalam kegiatan proses pembelajaran.

1
3. Guru sebagai pengelola

Guru sebagai pengelola pembelajaran berperan dalam menciptakan iklim


belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar dangan menyenangkan.
Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap
kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa.

4. Guru sebagai demonstrator

Guru peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang


dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang
disampaikan.

5. Guru sebagai pembimbing

Guru berperan menjaga, mengarahkan, membimbing agar siswa tumbuh


dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya, sehingga dengan
ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang ideal
yang menjadi harapan setiap orang tua dan masyarakat.

6. Guru sebagai motivator

Guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa dengan cara;

a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.


b. Membangkitkan minat siswa.

7. Guru sebagai evaluator

Guru berperan untuk mengumpulkan data atas informasi tentang


keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.

B. Tugas Pokok Guru


1. Guru Sebagai Pendidik

Guru adalah pendidik yang memiliki tanggung jawab utuh terhadap


hasil yang dicapai peserta didik dalam semua aspek, menjadi tokoh,
panutan bagi para peserta didik dan lingkungannya.

2
2. Guru Sebagai Pengajar

Di dalam tugasnya, guru membantu peserta didik yang sedang


berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya,
membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang dipelajari.

3. Guru Sebagai Pembimbing

Guru sebagai pembimbing dapat diibaratkan sebagai pembimbing


perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya yang
bertanggung-jawab.

4. Guru Sebagai Pengarah

Mengarahkan peserta didik dalam memecahkan permasalahan-


permasalahan yang dihadapi, mengarahkan peserta didik dalam
mengambil suatu keputusan terkait studinya maupun kehidupan yang lebih
luas

5. Guru Sebagai Pelatih

Melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar sesuai


dengan potensi masing-masing peserta didik.

6. Guru Sebagai Penilai dan Pengevaluasi dari Peserta Didik

Menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan


tingkat pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik.

Interaksi Edukatif adalah interaksi yang berlansung dalam suatu ikatan


untuk tujuan pendidikan dan pengajaran, dalam artian lebih spesifik pada
bidang pengajaran dikenal dengan istilah interaksi belajar mengajar

C. Ciri – Ciri Interaksi Edukatif

Interaksi edukatif mempunyai tujuan. Interaksi edukatif ditandai dengan


penerapan materi khusus, ditandai dengan aktivitas anak didik, guru berperan

3
sebagai pembimbing, mempunyai batas waktu, menggunakan metode, diakhiri
dengan evaluasi.

D. Komponen – Komponen Interaksi Edukatif


1. Tujuan
2. Bahan Pelajaran
3. Kegiatan Belajar Mengajar
4. Metode
5. Alat
6. Sumber Pelajaran
7. Evaluasi
8. Kegiatan yang jelas

E. MACAM – MACAM POLA INTERAKSI EDUKATIF


1. Pola Komunikasi Satu Arah
2. Pola Komunikasi Dua Arah
3. Pola Komunikasi Tiga Arah
4. Pola Komunikasi Multi Arah
5. Pola Melingkar
F. PROSES INTERAKSI EDUKATIF
1. Tahap Sebelum Pengajaran
2. Tahap Pengajaran
3. Tahap Sesudah Pengajaran
G. Kinerja guru

Guru adalah kondisi yang diposisikan sebagai garda terdepan dan posisi
sentral di dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berkaitan dengan itu, maka
guru akan menjadi bahan pembicaraan banyak orang, dan tentunya tidak lain
berkaitan dengan totalitas dedikasi dan loyalitas pengabdiannya.

4
Selain itu, kinerja guru juga sangat ditentukan oleh output atau keluaran
dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sebagai institusi
penghasil tenaga guru, LPTK juga memiliki tanggungjawab dalam
menciptakan guru berkualitas, dan tentunya suatu ketika berdampak kepada
pembentukan SDM berkualitas pula. Oleh sebab itu LPTK juga memiliki andil
besar di dalam mempersiapkan guru seperti yang disebutkan diatas,
berkualitas, berwawasan serta mampu membentuk SDM mandiri, cerdas,
bertanggungjawab dan berkepribadian.

H. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja


1. Ability
2. Motivation
3. Performance

I. Pengembangan Kinerja

Pengembangan kinerja individu yang efektif memerlukan sistem


manajemen kinerja yang yang tepat, secara umum, yang meliputi :

1. Kinerja individu terarah pada tujuan serta sebagai dasar evaluasi kinerja;
2. Identifikasi yang jelas akan kompetensi utama yang diperlukan oleh
pekerjaan;
3. Manajemen kinerja hendaknya menggunakan metode kolaborasi dalam
mengembangkan kinerja individu
4. Melakukan feedback secara teratur atas kinerja, dan
5. Organisasi hendaknya menyediakan kesempatan pelatihan dan
pengembangan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
pegawai yang dapat mendukung pada tercapainya kinerja tingkat tinggi
6. Pengembangan Kinerja Guru
7. Kinerja inovatif guru merupakan kinerja yang menerapkan hal-hal baru
dalam meksanakan peran dan tugas yang diemban oleh guru tersebut, oleh

5
karena itu, maka pemahaman kinerja inovatif guru perlu dilihat dalam
konteks pelaksanaan tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan guru
sebagai pendidik di sekolah

J. Penilaian Kinerja Guru

Fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan
sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan Penilaian Kinerja Guru
(PK GURU) yang menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas
di semua jenjang pendidikan. Pelaksanaan PK GURU dimaksudkan untuk
mewujudkan guru yang profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi
ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu. Hasil PK GURU dapat
dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru sebagai input dalam
penyusunan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan
dasar penetapan perolehan angka kredit guru

K. Kode Etik Guru


1. Pengertian

Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku


bertujuan menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan
bermartabat yang dilindungi undang-undang.

2. Fungsi

Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan


norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional
guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa,
sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai
dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika, dan kemanusiaan.
Berikut adalah isi kode etik guru :

6
a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk
manusia Indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila.
b. Guru menghormati hak individu dan kepribadian anak didiknya
masing-masing.
c. Guru berusaha menyukseskan pendidikan yang serasi (jasmani dan
rohani) bagi anak didiknya.
d. Guru harus menghayati dan mengamalkan pancasila
e. Guru sungguh-sungguh mengintensifikasikan Pendidikan Moral
Pancasila bagi anak didiknya
f. Guru melatih dalam memecahkan masalah dan membina daya
kreasi anak didik agar kelak menunjang masyarakat yang sedang
membangun
g. Guru membantu sekolah dalam usaha menanamkan pengetahuan
65kepada anak didik.
h. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional dalam
menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik
masing-masing
i. Guru menghargai dan memperhatikan perbedaan dan kebutuhan
anak didiknya masing-masing.
j. Guru hendaknya luwes didalam menerapkan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didiknya masing-masing.
k. Guru memberikan pelajaran di dalam dan diluar sekolah
berdasarkan kurikulum, tanpa membeda-bedakan jenis dan posisi
orang tua muridnya.
l. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh
informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala
bentuk penyalahgunaan.
m. Komunikasi guru dan anak didik di dalam dan luar sekolah
dilandaskan ada rasa kasih sayang.
n. Untuk keberhasilan pendidikan, maka guru harus mengetahui
kepribadian anak dan latar belakang keluarganya masing-masing.

7
o. Komunikasi guru ini hanya diadakan semata-mata untuk
kepentingan pendidikan.
p. Guru menciptakan suasana sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar
q. Guru menciptakan suasana kehidupansekolah sehingga anak didik
betah berada dan belajar di sekolah .
r. Guru menciptakan hubungan baik dengan orang tua murid
sehingga dapat terjadi pertukaran informasi timbal balik untuk
kepentingan nak didik.
s. Guru senantiasa menerima dengan lapang dada setiap kritik
membangun yang disampaikan orang tua murid / masyarakat
terhadap kehidupan sekolahnya.
t. Pertemuan dengan orang tua murid harus dilakuakan dengan
teratur.
u. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitarnya
maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
v. Guru memperluas pengetahuan masyarakat mengenai profesi
keguruan.
w. Guru turut menyebarkan program-program pendidikan dan
kebudayaan kepada masyarakat sekitarnya, sehingga sekolah
tersebut turut berfungsi sebagai pusat pembinaan dan
pengembangan pendidikan dan kebudayaan di tempat itu.
x. Guru harus berperan aktif agar dirinya dan sekolahnya dapat
berfungsi sebagai unsur pembaharu bagi kehidupan dan kemajuan
daerahnya.
y. Turut bersama-sama masyarakat sekitarnya dalam berbagai
aktifitas.
z. Guru mengusaha terciptanya kerjasama yang sebaik-baiknya antara
sekolah , orang tua murid dan masyarakat bagi kesempurnaan
usaha pendidikan atas dasar kesadarab bahwa pendidikan

8
merupakan sesadaran bersamaan antra pemrintah, orang tua murid
dan masyarakat.
aa. Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya
bb. Guru melanjutkan study dengan :
1) membaca buku-buku.
2) mengikuti loka karya , seminar, gerakan oprasi, dan
pertemuan-pertemuan pendidikan dan keilmuan lainnya.
3) mengikuti penataran
4) mengadakan kegiatan-kegiatan penelitian
cc. Guru selalu bicara , bersikap dan bertindak sesuai dengan martabat
profesinya.
dd. Guru memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan
lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhannya.
ee. Guru senantiasa saling bertukar informasi, pendapat, saling
menasehati dan bantu-membantu satu sama lainnya, baik dalam
hubungan kepentingan pribadi maupun dalam menuaikan tugas
profesinya.
ff. Guru tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan nama
baik rekan-rekan profesinya dan menunjang martabat guru, baik
secara keseluruhan maupun pribadi
gg. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
organiosasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
hh. Guru menjadi anggota dan pembantu organisasi guru yang
bermaksud membina profesi dan pendidikan pada umumnya .
ii. Guru senantiasa berusaha bagi peningkatan persatuan diantara
sesama pengabdi pendidikan.
jj. Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap-
sikap, ucapan-ucapan, dan tindakan-tindakan yang merugikan
organisasi.

9
kk. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan
ll. Guru senantiasa tunduk terhadap kebijaksanaan dan ketentuan-
ketentuan
mm. Guru melakukan tugas profesinya dengan disiplin dan rasa
pengabdian.
nn. Guru berusaha membantu menyebarkan kebijakan dan program
pemerintah dalam bidang pendidikan kepada orang tua murid dan
masyarakat sekitar.
oo. Guru berusaha menunjang terciptanya kepemimpinan pendidikan
di lingkungan atau di daerahnya sebaik-baiknya.

L. Keterampilan Dasar Mengajar Guru Profesional

Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8 keterampilan yang


dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu; keterampilan
bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan
variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup
pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan
mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

1. Keterampilan Bertanya

Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting


sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang
tepat akan memberikan dampak positif.

2. Keterampilan Memberikan Penguatan

Respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan


kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.

3. Keterampilan Mengadakan Variasi

10
Suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar
yang di tujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga dalam situasi
belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, serta penuh
partisipasi. Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai
proses perubahan dalam pengajaran.

4. Keterampilan Menjelaskan

Penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara


sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang
lainnya.

5. Keterampilan Membuka dan Menutup pelajaran

Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang


dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan
prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa
yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek
yang positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran
(closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar.

Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi: menarik


perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan melalui berbagai
usaha, dan membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang
akan dipelajari. Komponen keterampilan menutup pelajaran meliputi:
meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti
pelajaran dan membuat ringkasan, dan mengevaluasi.

6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam


interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau
informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi

11
kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu
konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi
kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap
positif.

7. Keterampilan Mengelola Kelas

Menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan


mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.

8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu


berkisar antara 3 – 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk
perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa, maupun
siswa dengan siswa.

M. Sanksi Pelanggaran Kode Etik Profesi Guru

Dalam setiap penetapan aturan atau tata tertib, maka tidak lepas dengan
yang namanya sanksi bagi para pelanggar peraturan atau tata tertib tersebut.
Begitu juga dalam penetapan kode etik sebuah profesi, maka juga ada sanksi-
sanksi yang bagi anggota yang melanggar kode etik tersebut. Menurut
Mulyana (2007:46) menjelaskan bahwa sanksi pelanggaran kode etik tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Sanksi moral, berupa celaan dari rekan-rekannya dan Teguran, karena


pada umumnya kode etik merupakan landasan moral, pedoman sikap,
tingkah laku dan perbuatan. Ex : Guru tidak menunjukkan kejujuran
sehingga tidak pantas untuk ditiru, misalnya: suka ingkar janji,
pilih kasih, memanipulasi nilai, mencuri waktu mengajar, dan lain
sebagainya.

12
2. Sanksi yang dikeluarkan dari organisasi, merupakan sanksi yang
dianggap terberat. Negara sering kali mencampuri urusan profesi,
sehingga hal-hal yang semula hanya merupakan kode etik suatu
profesi tertentu dapat meningkat menjadi peraturan hukum atau
undang-undang. Dengan demikian, maka yang mulanya sebagai
landasan moral dan pedoman tingkah laku meningkat menjadi
aturan yang memberikan sanksi -sanksi yang sifatnya memaksa, baik
berupa aksi perdata maupun pidana. Berupa Pemberhentian dengan
hormatdan Pemberhentian tidak dengan hormat.Sebagai contoh dalam
hal ini Hubungan antar guru yang tidak harmonis. misal: saling
menjatuhkan. Jika seseorang anggota profesi bersaing secara tidak
jujur atau curang dengan sesama anggota profesinya, dan jika
dianggap kecurangan itu serius, maka dituntutdi muka pengadilan.

13

Anda mungkin juga menyukai