Anda di halaman 1dari 3

Nama : Safitri

Nim : 11308505170145

Kelas/prodi : 6B/PGSD

Makul : Profesi Pendidikan

1. Yang salah dalam sistem pendidikan di negri kita ialah:


pendidikan nasional kita terlalu memprioritaskan kemapuan otak saja. Harus
diakui mayoritas mata pelajaran yang ada adalah berkaitan dengan otak, bahkan
jumlah jamnya pun sangat banyak, sehingga banyak anak yang kewalahan. Berbeda
dengan mata pelajaran agama yang hanya dua jam dalam seminggu. Harus ada
keseimbangan antara pendidikan otak dan rohani, kemajuan ilmu pengatuan dan
teknologi membuat nilai-nilai lama memudar sedangkan nilai-nilai baru terbentuk,
jikah salah dalam menyaring kemjuan teknologi akan berdampak buruk bagi
penguanya.
Pemerintah hanya berfokus pada anak yang pintar di bidang pelajaran saja
tanpa melihat kempuan yang lain nya karen banyak anak yang pintar belum tentu
beretika yang baik. Dan juga kurangnya pendidikan karakter di sekolah.

2. 1.Guru sebagai sumber belajar

Peran guru sebagai sumber belajar berkaitan dengan kemampuan guru dalam
menguasai materi pelajaran. Sehingga ketika siswa bertanya, dengan sigap dan cepat
tanggap, guru akan dapat lansung menjawabnya dengan bahasa yang mudah
dimengerti oleh siswanya.

2.Guru sebagai Fasilitator

Peran guru sebagai fasilitator dalam memberikan pelayanan kepada siswa untuk dapat
memudahkan siswa menerima materi pelajaran. Sehingga pembelajaran menjadi
efektif dan efisien.

3.Guru sebagai pengelola

Dalam proses pembelajaran, guru berperan untuk memegang kendali penuh dalam
suasana pembelajaran.

4.Guru sebagai demonstrator

guru itu sebagai sosok yang berperan untuk menunjukkan sikap-sikap yang akan
menginspirasi siswa untuk melakukan hal yang sama, bahkan lebih baik.

5.Guru sebagai pembimbing

Perannya sebagai seorang pembimbing, guru diminta untuk dapat


mengarahkan kepada siswa untuk menjadi seperti yang diinginkannya.
6.Guru sebagai motivator

Proses pembelajaran akan berhasil jika siswa memiliki motivasi disalam


dirinya. Olehkarena itu, guru juga berperan penting dalam menumbuhkan motivasi
dan semangat dalam diri siswa untuk belajar.

7. Guru sebagai elevator

Setelah melakukan proses pembelajaran, guru haruslah mengevaluasi semua


hasil yang telah dilakukan selama proses pembelajaran. Namun juga sebagai evaluasi
keberhasilan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah dirancang.

3. Karena Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki profesi,kode
etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut,
karena Menjadi guru itu harus memiliki keahlian dan pengetahuan khusus, menjalani
pelatihan dan proses pendidikan yang tidak sebentar. Saat ini menjadi guru tidaklah
mudah, selain mereka harus S1 juga harus menempuh kuliah profesi guru selama 1
tahun untuk mendapatkan sertifikat pendidik atau pengakuan sebagaia pendidik.

Profesi guru ialah pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian
khusus dalam menjadi guru. Pendidikan profesi gu
ru harus ditempuh selama 1-2 tahun setelah seorang calon lulus dari program sarjana
kependidikan maupun non sarjana kependidikan.
Guru yang profesional ialah:

Memiliki kualifikasi akademik minimal S1, Memiliki Kompetensi pendidik:


pedagogik, kepribadian, sosial, profesional ,Sehat jasmani dan rohani,Memiliki
sertifikat pendidik. Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya,
guru meguasai bahan atau materi yang akan di ajarkan kepada siswa,gurus bertangung
jawab mengevaluasi hasil belajar siswa dan guru belajar dari pengalamanya dan juga
guru mampu bekerja sama dengan masyarakat sekitar.

4. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Seorang guru harus
berusaha mengembangkan komunikasi dengan orang tua peserta didik sehingga terjalin
komunikasi dua arah yang berkelanjutan. Dengan adanya komunikasi dua arah, peserta didik
dapat dipantau secara lebih baik dan dapat mengembangkan karakternya secara lebih efektif
pula.
Guru harus Kompetensi sosial menyangkut kemampuan guru dalam berbagai
ketrampilan/berperilaku, seperti ketrampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan
alat bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, ketrampilan menumbuhkan
semangat belajar para siswa, ketrampilan menyusun persiapan/ perencanaan mengajar,
ketrampilan melaksanakan administrasi kelas

5.a. penilian sikap spiritual dan sosial tekniknya

1.Sikap spiritual adalah Sesuai dengan kd yang ingin di capai


2.Sikap Sosial adalah sesuai dengan kd yang ingin di capai

Tekniknya: Penilaian sikap di sekolah dasar dilakukan oleh guru kelas, guru muatan pelajaran
agama, PJOK, dan pembina ekstrakurikuler. Teknik penilaian yang digunakan meliputi:
observasi, wawancara.

b. 1. Penentuan Tujuan Penilaian  Sebuah proses penilaian harus dimulai dari tujuan dari
sebuah penilaian dilakukan.

2. Penyusunan Kisi-kisi  Rosiana (2013) menyatakan bahwa kisi-kisi penilaian merupakan


bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

3. Perumusan Indikator Pencapaian  

Indikator  pencapaian  dikembangkan  oleh  pendidik  berdasarkan  KD  

4. Penyusunan Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penilaian meliputi tes dan nontes.

5. Telaah Instrumen  

Instrumen penilaian yang telah disusun harus ditelaah terlebih dahulu sebelum diujikan.

Anda mungkin juga menyukai