Anda di halaman 1dari 12

Nama : Rizka Nazilah

Nim : 2210128220015
Kelas : A-2

Peningkatan Profesional Guru Melalui Pendidikan Profesi Guru


Rizka Nazilah
e-mail: 2210128220015@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak
Guru adalah pendidik dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Guru mempengaruhi terciptanya hasil pendidikan yang berkualitas. Maka dari
itu untuk meningkatkan mutu pendidikan guru harus memiliki sikap professional, untuk meningkatkan
profesional guru maka guru tersebut perlu mengikuti pendidikan profesi guru untuk memiliki
pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan serta sikap yang mantap dan memadai. guru professional
mempunyai sikkap mengedepankan mutu dan kualitas layanan dan produknya. guru harus memenuhi
standarisasi kebutuhan masyarakat, bangsa dan pengguna. Guru juga harus memiliki visi-misi keguruan
yang luas perspektifnya. Karena profesionalnya guru merupakan peran yang strategis dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui seberapa pentingnya
pendidikan profesi guru untuk meningkatkan profesional guru dan meningkatkan mutu pendidikan.
Metode yang digunakan yaitu studi literatur atau kajian pustaka dengan menggunakan artikel jurnal
ilmiah yang relevan dengan pembahasan yang telah dipilih. Dengan tahapan pemilihan artikel,
pengumpulan data awal, pengumpulan data pendukung kemudian menghasilkan kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa peningkatan profesional guru melalui pendidikan profesi guru juga
berpengaruh terhadap mutu pendidikan.

Kata Kunci: Guru profesional, pendidikan guru, mutu pendidikan

Abstract
Teachers are educators with the main task of educating, teaching, guiding, directing, training to assess
and evaluate students in early childhood education, basic education and secondary education. Teachers
influence the creation of quality educational outcomes. Therefore, to improve the quality of teacher
education, teachers must have a professional attitude. Professional teachers have an attitude of
prioritizing the quality and quality of their services and products. Teachers must meet the standard
needs of society, nation and users. The teacher must also have a teacher's vision and mission with a
broad perspective. Because the teacher's professionalism is a strategic role in improving the quality of
education. The purpose of this article is to find out how important teacher professional education is to
improve teacher professionalism and improve the quality of education. The method used is literature
study or literature review using scientific journal articles that are relevant to the selected discussion.
With the stages of selecting articles, collecting initial data, collecting supporting data then producing
conclusions. The results of the study show that improving teacher professionalism through teacher
professional education also influences the quality of education

Keywords: Professional teachers, teacher education, quality of education

1
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol. 1 No. 1 (2022) : Profesi Kependidikan-AKWF2204

Pendahuluan
Guru salah satu faktor untuk keberhasilan pendidikan, tanpa keterlibatan aktif guru,
maka pendidikan tidak berarti apa apa kosong dari materi, asensi, dan substansi karena peran
guru tidak bisa digantikan sekalipun dengan mesin canggih. Tugas guru menyangkut aspek
manusiawi. Guru adalah pendidik dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memiliki standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi. Pekerjaan yang bersifat profesional merupakan pekerjaan
yang dapat dilakukan oleh mereka yang sudah secara khusus disiapkan untuk itu, bukan
pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat atau tidak memperoleh
pekerjaan.
Menjadi profesional guru harus mempunyai kepribadian yang stabil, dewasa, bijaksana,
berakhlak mulia dan berwibawa. Dikatakan profesional apabila guru tersebut mampu
menguasai materi pembelajaran yang luas dan mendalam termasuk penguasaan kemampuan
akademik yaitu menguasai ilmu, jenjang dan jenis pendidikan yang sesuai dengan bidangnya.
Pembentukan sikap profesional guru tidak mungkin muncul begitu saja, tetapi dibina sejak
calon guru memulai pendidikannya di lembaga pendidikan guru. Pembentukan sikap
profesional itu tidak berhenti ketika calon guru selesai pendidikannya tetapi pembentukan sikap
profesional juga harus ditingkatkan ketika guru dalam masa pengabdiannya sebagai guru.
Selain itu banyak cara untuk meningkatkan profesional seperti mengikuti Penataran, lokakarya,
seminar atau kegiatan ilmiah lainnya.
Mutu pendidikan dan Profesional guru saling berkaitan keduanya tidak bisa terlepas
khususnya dalam proses pencapaian tujuan pendidikan. guru profesional sebagai faktor
penentu mutu pendidikan. Guru merupakan profesi pendidik yang tergolong dalam tenaga
profesional maka dari itu profesi guru sangat penting dalam konteks kehidupan bangsa
terutama pada peningkatan mutu pendidikan yang ada di Indonesia. Keberhasilan mutu
pendidikan dapat dilihat dari kualitas proses pengajaran guru maupun hasil peserta didik di
mana hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab seorang guru professional. Mutu pendidikan
dapat dilihat dari segi relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dapat tidaknya lulusan

2
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Rizka Nazilah, 2210128220015, A-2

melanjutkan ke jenjang selanjutnya atau mendapat suatu pekerjaan yang baik, serta
kemampuan seseorang dalam mengatasi permasalah hidup.

Metode
Metode yang digunakan dalam penelitiian ini adalah metode kualitatif dengan jenis
penelitian berupa deskriptif, menurut Bongdan dan Taylor prosedur yaitu penelitian yang
menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati (Fatmawati, 2015). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik studi
kepustakaan yang relevan dan ditunjang dengan jurnal, penelusuran artikel-artikrl melalui
internet.

Hasil dan Pembahasan

Guru profesional

Guru adalah tenaga pendidik yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing,
melatih serta memberi penilaian. ia dituntut untuk berupaya semaksimal mungkin menjalankan
profesinya sebaik mungkin. Merupakan seorang pendidik yang di gugu dan ditiru dalam hal ini
guru menjadi teladan bagi peserta didiknya. Guru merupakan tokoh yang paling banyak bergaul
dengan komponen yang ada disekolah sehingga guru memiliki peran penting dalam pendidikan
guru yang berkualitas dapat menghasilkan siswa yang berkualitas sebaliknya jika guru tidak
berkualitas maka akan menghasilkan siswa yang tidak berkualitas juga.

Peran guru dalam proses pembelajaran

a. Guru sebagai pendidik, Guru merupakan pendidik, tokoh, panutan bagi para murid yang
dididik nya serta lingkungannya.

b. Guru sebagai pengajar, yaitu bertugas merencanakan program pengajaran,


melaksanakan program yang telah disusun dan melaksanakan penilaian setelah
program itu dilaksanakan. Membina perkembangan pengetahuan, sikap dan
keterampilan siswa.

3
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol. 1 No. 1 (2022) : Profesi Kependidikan-AKWF2204

c. Guru sebagai sumber belajar maka gurulah yang menjadi tempat peserta didik menggali
atau mengambil pelajaran. Dan hendak nya guru memiliki bahan referensi yang lebih
banyak dibandingkan dengan siswa.

d. Guru sebagai fasilitator, berperan dalam memberikan pelayanan kemudahan untuk


siswa dalam pembelajaran, karena guru wajib memberikan fasilitas dan kemudahan
dalam proses belajar mengajar

e. Guru sebagai pembimbing, yaitu dengan membimbing siswa agar dapat menentukan
dan mencapai berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal mereka

f. Guru sebagai demonstrator, yaitu untuk menunjukkan kepada siswa tentang segala
sesuatu yang dapat membuat siswa mengerti dan paham terhadap pesan atau pemberian
materi yang disampaikan.

g. Guru sebagai pengelola, guru memiliki peran untuk mengelola kelas seperti
merencanakan tujuan pembelajaran, mengorganisir berbagai sumber belajar,
mengawasi dan memimpin pembelajaran. Tujuan diatur dan diawasi agar kegiatan
belajar mengajar terarah kepada tujuan pendidikan.

h. Guru sebagai penasehat, meskipun guru tidak memiliki pelatihan khusus untuk menjadi
penasehat, tetapi murid-murid akan senantiasa berhadapan dengan kebutuhan dalam
membuat sebuah keputusan yang membutuhkan nasehat guru.

i. Guru sebagai inovator, yaitu mampu menyebarluaskan ide-ide baru berupa ilmu
pengetahuan dan teknologi kepada peserta didik.

j. Guru sebagai motivator, proses kegiatan belajar mengajar akan berhasil jika murid di
dalamnya memiliki motivasi yang tinggi dan guru memiliki peran yang sangat penting
untuk menumbuhkan motivasi dan semangat di dalam diri siswa dalam belajar.

Guru profesional adalah guru yang mengedepankan mutu dan kualitas layanan dan
produknya layanan guru harus memenuhi standarisasi kebutuhan masyarakat, bangsa dan

4
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Rizka Nazilah, 2210128220015, A-2

pengguna serta memaksimalkan kemampuan peserta didik berdasar potensi dan kecakapan
yang dimiliki masing-masing individu. Guru profesional adalah bagaimana guru tersebut
berupaya mengembangkan profesinya sesuai dengan bidang studi atau kewenangannya. Guru
profesional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan tugas-tugas yang ditandai dengan
keahlian baik materi maupun metode. Profesional guru bisa ditunjukkan melalui tanggung
jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya profesional hendaknya mampu
memikul dan melaksanakan tanggung jawab kepada peserta didik, orang tua, masyarakat,
bangsa dan negara. (Hamid, A. (2017). Upaya mewujudkan guru profesional

a. Konsistensi kepada standarisasi profesi guru sebagaimana yang diamanatkan dalam


peraturan perundang-undangan dengan segala konsekuensinya

b. Mewujudkan pembinaan profesi guru sebagai siklus yang berkesinambungan dan


saling mendukung ( mulai dari pra-jabatan proses rekrutmen dan pembinaan guru dalam
jabatan )

c. Melakukan penyempurnaan manajemen pengelolaan guru sesuai dengan


karakteristiknya

d. Mewujudkan sinergi, peran dan tanggung jawab antara guru, pemerintah, LPTK dan
organisasi profesi.

Guru profesional harus memiliki klasifikasi, kualifikasi akademik kompetensi dan


sertifikasi, Hakikat keprofesionalan guru tidak terwujud hanya dengan mengeluarkan
pernyataan bahwa guru adalah jabatan atau pekerjaan profesional. Status profesional dapat
dicapai melalui perjuangan yang berat dan cukup panjang selain itu untuk menjadi guru
profesional seorang guru harus memiliki kompetensi-kompetensi tertentu yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Menuurut
Usman ( 2006, hlm. 19 ) professional guru secara spesifik dapat dilihat dari indikator-indikator
berikut : Menguasai landasan pendidikan, Menguasai bahan pengajaran, Menyusun program
pengajaran, Menilai hasil dan proses pembelajaran yang telah dilalksanakan.

Pendidikan Guru

5
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol. 1 No. 1 (2022) : Profesi Kependidikan-AKWF2204

Masih ditemui adanya guru yang kurang mampu menciptakam kondisi dan situasi
pembelajaran dengan baik dan tidak dapat mengkondisikan cara belajar siswa secara berdaya
guna, akibat latar belakang pngetahuan dan keterampilan yang dimiliki masih terbatas. Maka
guru dituuntut untuk melakukan pendidikan profesi guru melalui berbagai cara karena didalam
proses pembelajaran guru diharapkan mampu menciptakan kondisi dan situasi secra kondusif
untuk meningkatkan hasili pembelajaran, namun dalam kenyataannya masih dijumpai
ketidakmampuan guru dalalm mengelola kelas. Guru merupakan profesi atau jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) mensyaratkan
bahwa kualifikasi akademik guru harus berpendidikan minimal strata satu ( S-1).
Kualitas guru yang belum memadai yang ditandai dengan rendahnya pencapaian Uji
Kompetensi Guru ( UKG ), rendahnya kemampuan guru dalam mengajar yang berdampak pada
rendahnya pencapaian prestasi hasil belajar siswa baik pada tingkat llokal maupun global,
variabilitas kemampuan guru dilapangan sangat tinggi minimnya pengalaman mengajar,
lemahnya penguasaan teknologi informasi dan rendahnya motivasi untuk terus
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mengajar memberikan kontribusi yang besar
terhadap kualitas pengajaran. Untuk pembangunan pendidikan nasional, sangat diperlukan
pendidik dengan standar mutu kompetensi dan profesionalisme yang terjamin ( Disas, 2017 :
158 )
Pendidikan profesional guru dapat dilalui melalui dua tahapan yakni pendidikan S1 dan
pendidikan profesi guru.

a. Pendidikan Profesi Guru


Pendidikan profesi guru adalah mengembangkan dan membekali lulusan
dengan standar kompetensi guru mata pelajaran sehingga lulusan menjadi guru
profesional. PPG merupakan salah saatu sarana memperoleh sertikat pendidik.
Sertifikat pendidik adalah hasil dari pengujian dan pelatihan yang dilakukan oleh
lembaga resmi yang bersangkutan dalam rangka membentuk profesionalitas guru
sehingga sertifikat pendidik dapat dijadikan tolak ukur profesionalitas guru. Selain dari
sertifikat pendidik sikap guru seperti tanggung jawab, etos kerja dan budi pekerti
termasuk dalam profesionalisme kerja.
Guru memerlukan keahlian khusus dan memenuhi kriteria yang ditetapkan baik
secara fisik dan mental, Pendidikan profesi guru merupakan syarat mutlak bagi guru
untuk mendapatkan pengalaman (Re-Desain Pendidikan Profsional Guru, 2010 :37).

6
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Rizka Nazilah, 2210128220015, A-2

Pendidikan profesi guru membekali dan mengembangkan kompetensi professional


melalui praktik mengajar dan pemgaplikasian kompetensi yang telah dicapai.
Keterampilan mengajar yang dimiliki oleh seorang guru berasal dari proses pendidikan
keguruan yang benar, Pendidikan profesi guru (PPG) merupakan upaya untuk
menghasilkan guru professional, PPG baik jalur prajabatan maupun dalam jabatan
dilakukan dengan menggunakan kurikulum pedagogi meliputi:

 Peer teaching
Metode pembelajaran tutor sebaya (peer teaching) adalah suatu strategi
pembelajaran yang kooperatif dimana rasa saling menghargai dan mengerti dibina
antara peserta didik. Metode ini membantu memperkuat apa yang telah dipelajari
dan diperolehnya atas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, ketika metode
Persebaya itu diterapkan mereka dapat mengembangkan kemampuan yang lebih
baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi dan memahami apa yang dipelajari
dengan cara yang bermakna. Manfaat dari metode tutor sebaya antara memberikan
pengaruh positif baik dalam pendidikan dan sosial pada guru.

 Lokakarya
Lokakarya atau workshop adalah pertemuan ilmiah yang dilakukan oleh para ahli
di bidang yang sama untuk membahas sesuatu, memecahkan masalah tertentu dan
mencari solusinya dari mengikuti lokakarya atau workshop tersebut guru
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari para pemateri, meningkatkan
kemampuan dan skill, menambah jejaring sosial, dapat menjadikan nilai tambah
dalam curriculum vitae, mempelajari hal-hal baru dan ajang untuk mendalami
bidang, kemampuan atau keterampilan guru.

 Pendalaman materi
Pendalaman materi aadalah langkah yang tepat dan sangat diperlukan bagi semua
guru untuk mempertajam kemampuan setiap materi. Bertujuan untuk menguasai
materi pembelajaran secara mendalam dengan proses berkesinambungan, guru
menjadi lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran, proses kegiatan
pembelajaran dapat berlangsung sistematis, kegiatan pembelajaran menjadi lebih

7
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol. 1 No. 1 (2022) : Profesi Kependidikan-AKWF2204

efektif, guru bisa mengetahui pola dalam mengatur tugas pembelajaran, dapat
menghemat waktu.

 Uji kompetensi
Uji kompetensi brtujuan untuk memperkuat peran guru dalam melaksankan
pendidikan. Melakukan pemetaan terhadap tingkat kompetensi guru, seperti
kompetensi pedagogik dan professional. Pentingnnya uji kompetensi sebagai alat
untuk mengembanagkan standar kompetensi guru sehingga dapat diketahui
kemampuan rata-rata para guru, aspek mana yang perlu ditingkatkan dan siapa guru
yang perlu mendapat binaan.

Jika tidak mengikuti program PPG tetap bisa menjadi guru karena sudah
memiliki kemampuan mengajar yang didapat saat kuliah S1, tetapi jika tidak mengikuti
PPG guru tersebut hanya bisa ditempatkan di sekolah swasta dan tidak bisa menjadi
PNS (Pegawai Negeri Sipil). Jika tidak mengikuti program PPG tidak bisa menjadi guru
karena tidak memiliki sertifikat pendidik atau tidak diakui sebagai tenaga pendidik.
Adapun tujuan sertifikasi guru adalah
 Menentukan kelayakan guru dalam melaksankan tugas sebagai agen pembelajaran
dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional
 Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan
 Meningkatkan martabat guru
 Meningkatkan profesionalitas guru
Sedangkat manfaat sertifikasi guru yaitu
 Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten yang dapat
merusak citra profesi guru
 Melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak bermutu dan tidak
professional
 Meningkatkan kesejahteraan guru

Sebelum mengikuti program PPG. Terlebih dahulu diwajibkan harus


melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk program SM-3T, program ini
digunakan untuk membentuk mental guru karena harus mengajar di daerah yang

8
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Rizka Nazilah, 2210128220015, A-2

terbatas fasilitas. Program ini menjadi tempat untuk mempraktikkan kemampuan


mengajar dan membentuk mental guru yang siap untuk melakukan tugas pengajaran
sehingga saat melakukan program PPG dan harus PPL kembali menjadi lebih siap,
Guru memiliki peran yang strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hal itu yang
difokuskan oleh program PPG. Guru harus ditingkatkan kualitasnya agar peran yang
dilakukan dapat maksimal.
Program PPG dilaksanakan untuk membangun kualitas guru tersebut, sistem
pendidikan guru yang kompetitif, dan efektif sangat diperlukan untuk kekmajuan suatu
bangsa, sebab guru merupakam merupakan ujung tombak pendidikan dimana
pendidikan merupakan pemegang peranan penting terhadap kemajuan suatu bangsa.

Mutu Pendidikan

Mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan,
dengan didasarkan pada akal sehat. Mutu merupakan ciri-ciri dan karakteristik dari sebuah
produk. pendidikan adalah mutu lulusan berkaitan dengan nilai yang baik ( kognitif, apektif
dan psikomotorik) diterima melanjutkan jenjang yang lebih tinggi yang berkualitas dan
memiliki kepribadian yang baik , seperti yang sudah dipaparkan diatas bahwa guru memiliki
peran yang strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan. Selain guru mutu pendidikan juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor anta lain : siswa, biaya, fasilitas, situasi atau lingkungan
belajar, proses belajar- mengajar dan sebagainya. Peningkatan mutu pendidikan merupakan
usaha yang harus diupayakan agar harapan untuk pendidikan yang berkualitas dan relevan
dapat tercapai.
Lulusan yang berkualitas atau bermutu merupakan tujuan utama dalam pendidikan,
lulusan yang bermutu tidak hanya siswa atau lulusan memiliki kemampuan atau kompetensi
hanya pada aspek kognitif saja tetapi meliputi semua aspek yaitu kognitif, psikomotorik dan
efektif sesuai dengan PP 32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan pasal 25 ayat 4
dinyatakan standar kompetensi lulusan sebagaimana mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan
 Sikap, memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman berakhlak mulia
berilmu percaya diri dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa.

9
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol. 1 No. 1 (2022) : Profesi Kependidikan-AKWF2204

 Pengetahuan, memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan


metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan kebangsaan kenegaraan dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dari kejadian.
 Keterampilan, memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan diri yang dipelajari di sekolah
secara mandiri.

Mutu pendidikan merupakan dua istilah yang memiliki arti menunjuk pada kualits
produk yang dihasilkan Lembaga pendidik atau sekolah, mutu pendidikan merupapkan hal
yang harus diperjuangkan, diraih dan dipertahankan oleh lembaga pendidikan dan
tenagapendidik. Untuk mencapai pendidikan bermutu tidak dilakukan melalui pemenuhan
aspek input dan output, namun juga bisa melalui aspek proses mulai dari proses pengambilan
keputusan, pengelolaan program, proses pengelolaan kelembagaan, proses belajar mengajar
dan proses monitoring dan evaluasi dengan catatan bahwa proses belajar mengajar memiliki
tingkat kepentingan tertiinggi dibandingkan dengan proses-proses yang lain.
Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, guru yang bermutu menjadi instrumen
pertamanya karena keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem
dan praktik pendidikan yang berkualitas, peningkatan mutu pendidikan harus dilaksankan
secara mnyeluruh karena pendidikan merupakam sebuah sistem dimana kompoonen yang
disebutkan diatas akan saling berpengaruh. Pendidikan bermutu sangat tergantung pada
keberadaan guru profesional, karena itu sangat tepat jika professional guru ditingkatkan
melalui program PPG. ( Efferi, A. 2015)

Kesimpulan
Guru adalah tenaga pendidik yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing,
melatih serta memberi penilaian. ia dituntut untuk berupaya semaksimal mungkin menjalankan
profesinya sebaik mungkin. Untuk menjalankan profesinya maka guru perlu meningngkatkan
profesionalnya. Profesional guru merupakan seorang guru yang memiliki kompetensi yang
diharuskan dimilikinya untuk melakukan kegiatan kependidikkan dan pengajaran yang sudah
terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki pengalaman sesuai bidangnya. Untuk
memenuhi sebagai guru profesinal maka haarus mengikuti program sertifikasi terlebih dahulu
seperti contonya program PPG merupakan upaya untuk menghasilkan guru professional,
bertujuan untuk mengembangkan dan membekali lulusan dengan standar kompetensi guru
mata pelajaran sehingga lulusan menjadi guru professional, juga agar guru tersebut memiliki

10
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Rizka Nazilah, 2210128220015, A-2

kepribadian, menguasai bahan pelajaran dan mampu menguasai cara mengajar sebagai dasar
kompetensi mereka.
Upaya peningkatan mutu pendidikan harus ditingkatkan mulai dari kesiapan sumber
manusia yang terlibat dalam proses pendidika yaitu tenaga pendidik yang professional dan
berkualitas karena apabila seseorang guru memiliki kompetensi yang kurang baik atau tidak
kompeten maka akan menghasilkan mutu pendidikan yang kurang baik dan tidak kompeten
pula, tetapi sebaliknya jika seorang guru memiliki kompetensi yang baik dan kompeten maka
akan menghasilkan mutu pendidikan yang baik dan kompeten juga.

Daftar Pustaka

Arifa, F. N., & Prayitno, U. S. (2019). Peningkatan Kualitas Pendidikan: Program Pendidikan
Profesi Guru Prajabatan dalam Pemenuhan Kebutuhan Guru Profesional di
Indonesia. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 10(1), 1-17.
Arifa, F. N., & Prayitno, U. S. (2019). Peningkatan Kualitas Pendidikan: Program Pendidikan
Profesi Guru Prajabatan dalam Pemenuhan Kebutuhan Guru Profesional di
Indonesia. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 10(1), 1-17.
Ariyani, R. (2017). Kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan profesionalisme
guru. Al-Afkar: Jurnal Keislaman & Peradaban, 5(1).
Buchari, A. (2018). Peran guru dalam pengelolaan pembelajaran. Jurnal Ilmiah Iqra', 12(2),
106-124.
Darmadi, H. (2015). Tugas, peran, kompetensi, dan tanggung jawab menjadi guru
profesional. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 13(2), 161-174.
Disas, E. P. (2017). Analisis kebijakan pendidikan mengenai pengembangan dan peningkatan
profesi guru. Jurnal Penelitian Pendidikan, 17(2).
Efferi, A. (2015). Model pendidikan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan. QUALITY,
3(2), 237-256.
Galih, A., & Iriani, C. (2018). Persepsi mahasiswa program pendidikan profesi guru (PPG)
pendidikan sejarah terhadap program PPG. Jurnal Pendidikan Sejarah, 7(1), 66-83.
Gunawan, R. (2013). Implementasi Pengembangan Profesionalisme Bagi Guru. Jurnal of
Socius., 5(2), 89-103. Retrieved from http://repository.uhmka.ac.id/12/1/2011 jurnal
socius makalah Rudy G.pdf
Hamid, A. (2017). Guru Profesional. Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan
Kemasyarakatan, 17(2), 274-285.
Hermawansyah, H. (2019). Etika Guru Sebagai Pendidikan Yang Mendasar Bagi Siswa.
Fitrah: Jurnal Studi Pendidikan, 10(2), 19-37.
Karso, K. (2019, February). Keteladanan Guru dalam Proses Pendidikan di Sekolah.
In Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas PGRI
PALEMBANG (Vol. 12, No. 01).

11
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol. 1 No. 1 (2022) : Profesi Kependidikan-AKWF2204

Ratnasari, Y. T. (2019). Profesionalisme Guru Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.


Revitalisasi Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Era Revolusi Industri
4.0.
Sanjani, M. A. (2020). Tugas dan peranan guru dalam proses peningkatan belajar mengajar.
Serunai: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(1), 35-42.
Sunaryo, H., Zuriah, N., & Handayani, T. (2020). Kesiapan mahasiswa pendidikan profesi
guru (PPG) dalam-jabatan untuk menempuh program praktik pengalaman
lapangan. Jurnal Pendidikan Profesi Guru, 1(1), 29-38.
Usman, M. U. (2006). Menjadi guru profesional. Bandung, Indonesia : Remaja Ros-dakarya
Yestiani, D. K., & Zahwa, N. (2020). Peran Guru dalam Pembelajaran pada Siswa Sekolah
Dasar. Fondatia, 4(1), 41-47.
Yunus, M. (2016). Profesionalisme guru dalam peningkatan mutu pendidikan. Lentera
Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 19(1), 112-128.
Zulfitri, H., Setiawati, N. P., & Ismaini, I. (2019). Pendidikan profesi guru (PPG) sebagai
upaya meningkatkan profesionalisme guru. LINGUA: Jurnal Bahasa dan
Sastra, 19(2), 130-136.

12
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM

Anda mungkin juga menyukai