Anda di halaman 1dari 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL)

DENGAN GAMES FORTUNE COOKIES UNTUK MENGUATKAN KARAKTER

GOOD CITIZEN PADA MAPEL PKN KELAS IV SD/MI

PROPORSAL PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitan yang diampu oleh bu

Dr.Milya Sari,S.Pd.,M.Pd

Oleh :

Huurrum Nur Muharom

2114070061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBYIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

IMAM BONJOL PADANG

1445 H /2024 M
KERANGKA TULISAN

KERANGKA TULISAN.....................................................................................................................ii

BAB I....................................................................................................................................................0

PENDAHULUAN................................................................................................................................0

A. Latar Belakang........................................................................................................................0

B. Identifikasi Masalah..............................................................................................................12

C. Batasan Masalah....................................................................................................................13

D. Rumusan Masalah.................................................................................................................14

E. Tujuan Penelitian...................................................................................................................15

F. Manfaat Penelitian.................................................................................................................16

G. Penjelasan Istilah...............................................................................................................17

BAB II................................................................................................................................................20

LANDASAN TEORI.........................................................................................................................20

A. Karakter Good Citizen Dalam Pembelajaran PKN............................................................20

1. Hakikat Pembelajaran PKN.............................................................................................20

2. Tujuan Pembelajaran PKN Pada Kurikulum Merdeka.................................................20

3. Karakter Good Citizen......................................................................................................21

B. Kerangka Berpikir.................................................................................................................26

1. Pendidikan Karakter.........................................................................................................26

2. Kerangka Teori..................................................................................................................27

2
C. Penelitian Relevan.................................................................................................................28

D. Hipotesis Penelitian...............................................................................................................33

BAB III...............................................................................................................................................35

METODOLOGI PENELITIAN.......................................................................................................35

A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian.................................................................................35

B. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................................................35

C. Populasi dan Sampel..............................................................................................................35

D. Variabel Penelitian.................................................................................................................36

E. Teknik Pengumpulan Data....................................................................................................38

F. Instrumen Penelitian.............................................................................................................38

G. Teknik Analisis Data..........................................................................................................39

H. Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian...........................................................................39

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................42

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karakter good citizen adalah karakter yang diinginkan bagi seorang warga

negara. Karakter ini meliputi berbagai aspek, seperti memahami hak dan

kewajibannya sebagai warga negara, menghargai perbedaan dan keragaman,

berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan politik, menjadi pemimpin yang

berintegritas dan bertanggung jawab, dan berlaku sesuai dengan norma-norma sosial

yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Muchtarom, 2017)

Karakter good citizen sangat penting dalam pendidikan kewarganegaraan

karena menjadi landasan bagi siswa untuk menjadi warga negara yang cerdas,

bertanggung jawab, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara (Permatasari, 2015). Penguatan karakter ini menjadi upaya

untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang baik, yang memiliki nilai-nilai

seperti jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani,

adil, dan lain-lain (Iyan & Dewi , 2021: 35-46)

Pendidikan kewarganegaraan melalui penguatan karakter good citizen

bertujuan untuk menjadikan warga negara yang memiliki kecerdasan (smart citizens)

baik intelektual, emosional dan spritual yang baik, sosok warganegara yang baik

(good citizen) merupakan hasil dari berbagai aspirasi dalam kehidupan sosial politik

yang ada di Masyarakat. (Iyan & Dewi , 2021: 35-46).

Karakter good citizen sangat penting bagi siswa dalam pembelajaran PKN di

sekolah dan karakter kewarganegaraan di masyarakat. Dengan karakter good citizen,

siswa diharapkan mampu:

4
 Memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara(Supriadi, 2022;

 Menghargai perbedaan dan keragaman (Kusumawati, 2021;)

 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan politik (Mulyono, 2020; )

 Menjadi pemimpin yang berintegritas dan bertanggung jawab (Djafar,

2019; )

Pendidikan karakter good citizen juga dilakukan melalui pendidikan pancasila

dan kewarganegaraan, yang mempunyai tujuan untuk membentuk warga negara yang

memiliki komitment kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara.( Ikhtiarti, E.,

Adha, M. M., & Yanzi, : 2019) Pendidikan ini meliputi tiga aspek yaitu civics

knowledge, civics skills, dan civics disposition.(Prasetyo, 2023:8-1)

Pemerintah Indonesia juga mengakreditasikan pendidikan karakter good

citizen sebagai bagian dari fungsi pendidikan nasional Indonesia, yang diharapkan

dapat membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. (Winarno, 2012:7(1))

Penguatan karakter good citizen sejalan dengan ajaran Islam. Al-Quran surat Al-

Hujurat ayat 13 yang berbunyi :

‫ِل‬ ‫ِإ‬ ‫ِع ِه‬ ‫ِإ‬ ‫ِئ ِل‬ ‫ِإ‬


‫َٰٓيَأُّيَه ا ٱلَّناُس َّنا َخ َلْق َٰن ُك م ِّم ن َذَك ٍر َوُأنَثٰى َوَجَعْلَٰن ُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَبٓا َل َتَعاَرُف آو ۟ ۚ َّن َأْك َرَم ُك ْم نَد ٱلَّل َأْتَق ٰى ُك ْم ۚ َّن ٱلَّلَه َع يٌم‬

‫ِب‬
‫َخ ٌري‬

Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara

5
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Menegaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan berbagai suku

dan bangsa agar saling mengenal dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Hal ini

menunjukkan pentingnya karakter good citizen dalam menjalin hubungan yang

harmonis dalam masyarakat.

Masalah di Lapangan Terkait Karakter Good Citizen Siswa Sekolah Dasar di

Indonesia masih saja menjadi faktor kurangnya Pendidikan karakter di Indonesia.

Meskipun penanaman karakter good citizen gencar dilakukan di sekolah dasar,

kenyataannya masih banyak ditemukan permasalahan di lapangan.

Siswa masih sering membuang sampah sembarangan, kurang menunjukkan

rasa cinta tanah air dan bangsa, mudah terlibat dalam perundungan dan perselisihan,

kurang bertanggung jawab dan disiplin, serta kurang kreatif dan inovatif.

Permasalahan ini menunjukkan pentingnya untuk terus memperkuat karakter good

citizen di siswa sekolah dasar melalui kerjasama antara sekolah, keluarga, dan

masyarakat.

Hasil survei WALHI (2022) menunjukkan 65% siswa SD di Jakarta masih

membuang sampah sembarangan. Penelitian UPI (2023) menunjukkan 40% siswa SD

di Bandung tidak hafal lagu kebangsaan. Survei Kemendikbudristek (2022)

menunjukkan 30% siswa SD di Indonesia pernah mengalami perundungan. Observasi

UNJ (2023) menunjukkan 20% siswa SD di Jakarta terlambat datang ke sekolah

minimal 3 kali seminggu. Hasil tes PISA (2018) menunjukkan skor Indonesia untuk

kemampuan berpikir kreatif berada di bawah rata-rata OECD.

6
Upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan program pendidikan

karakter di sekolah, melibatkan orang tua dalam penanaman karakter good citizen di

rumah, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan karakter good

citizen di masyarakat.

Dengan solusi yang tepat, diharapkan karakter good citizen dapat tertanam

sejak dini pada siswa sekolah dasar dan menjadi bekal mereka untuk menjadi generasi

penerus bangsa yang berkualitas.

Munculnya masalah karakter good citizen pada siswa SD disebabkan oleh

berbagai faktor yang saling terkait, baik dari internal maupun eksternal. Berikut

beberapa faktor utama beserta argumennya berdasarkan literatur terbaru:

Faktor Internal:

1. Kurangnya Pemahaman dan Kesadaran:

 Siswa belum sepenuhnya memahami makna dan pentingnya karakter good citizen

(Putri, 2022).

 Kurangnya internalisasi nilai-nilai moral dan pancasila (Kemendikbudristek,

2021).

2. Perkembangan Moral yang Belum Optimal:

 Pada usia SD, perkembangan moral siswa masih dalam tahap transisi (Damon,

2020).

 Pengaruh teman sebaya dan media sosial dapat lebih kuat daripada pengaruh

orang tua dan guru (Subandi, 2023).

Faktor Eksternal:

7
1. Pengaruh Keluarga:

 Kurangnya keteladanan dan komunikasi orang tua dalam menanamkan nilai-nilai

good citizen (Musfiroh, 2022).

 Pola asuh yang otoriter atau permisif dapat menghambat pengembangan karakter

good citizen (Baumrind, 1991).

2. Pengaruh Sekolah:

 Kurangnya program pendidikan karakter yang sistematis dan efektif (Suyanto,

2021).

 Guru yang belum sepenuhnya menjadi teladan bagi siswa (Trianto, 2020).

3. Pengaruh Masyarakat:

 Kurangnya budaya gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan (Mulyana,

2023).

 Paparan konten negatif di media sosial dan media massa (Hapsari, 2022).

4. Faktor Lainnya:

 Kurangnya infrastruktur dan fasilitas yang mendukung pengembangan karakter

good citizen di sekolah (Supriadi, 2023).

 Pengaruh globalisasi dan budaya asing yang dapat menggeser nilai-nilai luhur

bangsa (Darmawan, 2022).

Akibat dan Implikasi Jangka Panjang Rendahnya Capaian Karakter Good

Citizen pada Siswa

Akibat:

8
 Melemahnya nilai-nilai moral dan pancasila: Generasi muda akan kehilangan

pedoman hidup dan mudah terjerumus ke dalam tindakan yang tidak terpuji

(Kemendikbudristek, 2021).

 Meningkatnya perilaku negatif: Perundungan, tawuran, vandalisme, dan kenakalan

remaja akan semakin marak (Subandi, 2023).

 Menurunnya rasa cinta tanah air dan nasionalisme: Generasi muda akan menjadi

apatis dan tidak peduli terhadap bangsa dan negaranya (Putri, 2022).

 Lemahnya persatuan dan kesatuan bangsa: Konflik dan perpecahan antarumat

beragama dan kelompok sosial akan semakin mudah terjadi (Musfiroh, 2022).

 Terhambatnya pembangunan bangsa: Indonesia akan kehilangan generasi penerus

yang berkualitas dan berkarakter (Suyanto, 2021).

Implikasi Jangka Panjang:

 Memperkuat budaya korupsi dan nepotisme: Generasi muda akan terbiasa dengan

perilaku curang dan tidak adil (Hapsari, 2022).

 Menurunnya daya saing bangsa: Indonesia akan tertinggal dari negara lain dalam

berbagai bidang (Darmawan, 2022).

 Memperbesar kesenjangan sosial: Kesenjangan antara kaya dan miskin akan

semakin lebar (Mulyana, 2023).

 Memicu munculnya radikalisme dan intoleransi: Generasi muda akan mudah

terpengaruh oleh ideologi yang tidak sesuai dengan Pancasila (Trianto, 2020).

9
 Memperbesar potensi terjadinya disintegrasi bangsa: Perpecahan dan konflik

antarumat beragama dan kelompok sosial dapat memicu disintegrasi bangsa (Supriadi,

2023).

Penelitian oleh Mulyana (2023) dalam Jurnal Pendidikan Dasar menunjukkan

bahwa pendidikan gotong royong di sekolah dasar mampu meningkatkan karakter good

citizen siswa, termasuk variabel Y. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter

memainkan peran penting dalam membentuk generasi muda yang bermoral dan

bertanggung jawab.

Sebagai solusi, program pendidikan karakter di sekolah perlu diperkuat dengan

memasukkan materi tentang nilai-nilai good citizen, seperti tanggung jawab, disiplin, dan

toleransi. Materi ini dapat diajarkan melalui berbagai metode, seperti pembelajaran

interaktif, simulasi, dan proyek-proyek sosial.

Dengan memperkuat pendidikan karakter, diharapkan siswa dapat

mengembangkan karakter good citizen yang akan bermanfaat bagi diri mereka sendiri,

masyarakat, dan bangsa di masa depan.

Penelitian oleh Musfiroh (2022) dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah

Dasar menunjukkan peran krusial keluarga dalam menanamkan karakter good citizen

pada anak, termasuk variabel Y. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga merupakan fondasi

utama dalam pembentukan karakter anak.

Untuk meningkatkan peran keluarga, orang tua perlu lebih aktif dalam

menanamkan nilai-nilai good citizen di rumah. Hal ini dapat dilakukan melalui:

 Komunikasi yang efektif: Orang tua perlu menjalin komunikasi yang terbuka dan

positif dengan anak untuk menumbuhkan rasa saling percaya dan menghormati.

10
 Keteladanan: Orang tua perlu menjadi contoh yang baik bagi anak dalam

menunjukkan perilaku dan nilai-nilai good citizen.

 Pemberian tanggung jawab: Orang tua perlu memberikan tanggung jawab kepada

anak sesuai dengan usianya untuk membantunya belajar mandiri dan disiplin.

Dengan meningkatkan peran keluarga, diharapkan anak-anak dapat tumbuh

menjadi generasi muda yang berkarakter good citizen dan siap berkontribusi bagi bangsa.

Penelitian oleh Supriadi (2023) dalam Jurnal Pendidikan Karakter menunjukkan

bahwa peran masyarakat sangatlah penting dalam mendukung pengembangan karakter

good citizen di sekolah, termasuk variabel Y. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan

karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga seluruh elemen

masyarakat.

Untuk melibatkan masyarakat, beberapa kegiatan dapat dilakukan, seperti:

 Program gotong royong: Kegiatan gotong royong dapat menumbuhkan rasa

kepedulian dan kerjasama antar warga masyarakat.

 Pembinaan mental dan spiritual: Pembinaan mental dan spiritual dapat membantu

anak-anak untuk mengembangkan nilai-nilai moral dan agama.

 Edukasi tentang nilai-nilai luhur bangsa: Edukasi tentang nilai-nilai luhur bangsa

dapat membantu anak-anak untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan karakter good citizen dapat tertanam

pada diri anak-anak sejak dini dan tercipta lingkungan yang kondusif bagi pengembangan

karakter mereka.

Penelitian-penelitian sebelumnya telah menunjukkan beberapa aspek penting

dalam pengembangan karakter good citizen siswa, termasuk variabel Y. Aspek-aspek

11
tersebut meliputi pentingnya pendidikan karakter, peran keluarga dan masyarakat, serta

solusi-solusi yang diusulkan untuk meningkatkan karakter good citizen.

Namun, masih terdapat beberapa kekurangan dalam penelitian sebelumnya.

Pertama, penelitian sebelumnya umumnya fokus pada satu atau dua aspek, sehingga

belum ada penelitian yang mengkaji secara komprehensif semua aspek yang terkait

dengan pengembangan karakter good citizen. Kedua, penelitian sebelumnya mostly

dilakukan di konteks tertentu, sehingga hasil penelitiannya belum tentu dapat

digeneralisasikan ke konteks lain. Ketiga, pengukuran variabel Y dalam penelitian

sebelumnya masih beragam dan belum ada standar baku.

Berdasarkan analisis tersebut, penelitian ini bertujuan untuk:

 Mengembangkan model pendidikan karakter yang komprehensif: Model ini akan

menggabungkan berbagai aspek yang terkait dengan pengembangan karakter good

citizen, seperti pendidikan karakter di sekolah, peran keluarga, dan peran masyarakat.

 Menguji efektivitas model pendidikan karakter: Model yang dikembangkan akan

diuji efektivitasnya dalam meningkatkan karakter good citizen siswa di berbagai

konteks.

 Mengembangkan standar baku pengukuran variabel Y: Hal ini akan membantu

peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih komprehensif dan valid tentang

variabel Y.

Kebaruan penelitian ini terletak pada:

 Pendekatan komprehensif: Penelitian ini akan mengkaji secara komprehensif semua

aspek yang terkait dengan pengembangan karakter good citizen.

12
 Kontekstual: Penelitian ini akan dilakukan di berbagai konteks untuk memastikan

hasil penelitiannya dapat digeneralisasikan.

 Standar baku pengukuran variabel Y: Penelitian ini akan mengembangkan standar

baku pengukuran variabel Y untuk membantu peneliti lain melakukan penelitian yang

lebih komprehensif dan valid.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam

pengembangan karakter good citizen siswa di Indonesia.

Berdasarkan aspek-aspek yg dikemukakan sebelumnya maka peneliti akan

melakukan penelitian dengan Menguji Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran

Inquiry Based Learning Dengan Games Fortune Cookies Dalam Memperkuat Karakter

Good Citizen Pada Siswa Kelas IV SD/MI Dalam Mata Pelajaran PKN. Penelitian ini

dilakukan karena beberapa alasan berikut:

Pertama, pentingnya pendidikan karakter. Pendidikan karakter sangat penting

untuk menumbuhkan nilai-nilai good citizen pada siswa, seperti tanggung jawab, disiplin,

dan toleransi. Nilai-nilai ini sangat penting untuk membangun generasi muda yang

bermoral dan bertanggung jawab.

Kedua, potensi model inquiry based learning. Model pembelajaran inquiry

based learning dapat mendorong siswa untuk aktif belajar dan berpikir kritis. Hal ini

dapat membantu mereka dalam memahami konsep PKN dan mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran ini juga dapat membantu siswa untuk

mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti komunikasi, kolaborasi, dan

pemecahan masalah.

Ketiga, keunikan games fortune cookies. Games fortune cookies dapat menjadi

media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Hal ini dapat

13
meningkatkan motivasi belajar mereka dan membuat pembelajaran PKN menjadi lebih

berkesan. Games ini juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan kreativitas dan

imajinasi mereka.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji

efektivitas penerapan model pembelajaran inquiry based learning dengan games fortune

cookies dalam memperkuat karakter good citizen pada siswa kelas IV SD/MI dalam

mata pelajaran PKN.

Pada Materi PKN kelas IV SD/MI banyak membahas tentang nilai-nilai moral

dan Pancasila, seperti tanggung jawab, disiplin, dan toleransi. Nilai-nilai ini sejalan

dengan tujuan penelitian untuk menguatkan karakter good citizen.

Materi PKN juga banyak membahas tentang sejarah dan budaya bangsa. Materi

ini dapat menjadi konteks yang menarik untuk menerapkan model pembelajaran inquiry

based learning dan games fortune cookies.

Siswa kelas IV SD/MI berada pada tahap perkembangan kognitif yang disebut

concrete operational stage. Pada tahap ini, siswa mulai belajar berpikir logis dan

sistematis. Hal ini sejalan dengan model pembelajaran inquiry based learning yang

mendorong siswa untuk aktif belajar, mencari informasi, dan membangun pengetahuan

mereka sendiri melalui proses investigasi dan eksperimen.

Selain itu, siswa kelas IV SD/MI juga senang bermain dan beraktivitas.

Karakteristik ini sangat cocok dengan penggunaan games fortune cookies sebagai media

pembelajaran. Games ini dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan

menyenangkan bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.

Oleh karena itu, model pembelajaran inquiry based learning dengan games fortune

cookies sangat cocok untuk diterapkan pada siswa kelas IV SD/MI. Model pembelajaran

14
ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan logis

mereka, serta meningkatkan motivasi belajar mereka.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa model pembelajaran inquiry based

learning dengan games fortune cookies cocok untuk siswa kelas IV SD/MI:

 Mendorong siswa untuk aktif belajar: Model pembelajaran ini mendorong siswa

untuk mencari informasi, merumuskan pertanyaan, dan membangun pengetahuan

mereka sendiri.

 Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan logis: Siswa akan belajar untuk

menganalisis informasi, memecahkan masalah, dan membuat kesimpulan.

 Meningkatkan motivasi belajar: Games fortune cookies membuat pembelajaran

menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.

 Membuat pembelajaran lebih kontekstual: Siswa dapat belajar dengan

menggunakan contoh-contoh yang relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari.

Penguatan karakter good citizen melalui model pembelajaran Inquiry Based

Learning (IBL) dengan games Fortune Cookies merupakan solusi yang tepat untuk

mewujudkan profil pelajar Pancasila yang cerdas, berkarakter, dan siap menjadi warga

negara yang baik. Model pembelajaran IBL dapat digunakan dalam pembelajaran PKN

untuk mendorong siswa untuk aktif mencari tahu dan membangun pengetahuan mereka

sendiri, yang sejalan dengan tujuan penguatan karakter good citizen. Penggunaan games

Fortune Cookies dapat menjadi salah satu strategi menarik dalam pembelajaran IBL untuk

meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa.

15
B. Identifikasi Masalah

Penelitian tentang penerapan model pembelajaran inquiry based learning dengan

games fortune cookies untuk menguatkan karakter good citizen pada Mapel PKN kelas

IV SD/MI memiliki beberapa potensi masalah yang perlu diidentifikasi:

1. Implementasi Model Pembelajaran Inquiry Based Learning:

 Kesulitan guru dalam memahami dan menerapkan model pembelajaran

inquiry based learning dengan benar.

 Kurangnya sumber daya dan media pembelajaran yang mendukung model

pembelajaran inquiry based learning.

 Kesulitan siswa dalam beradaptasi dengan model pembelajaran yang baru

dan aktif.

2. Efektivitas Games Fortune Cookies:

 Kemungkinan games fortune cookies tidak menarik bagi semua siswa.

 Kesulitan dalam menyelaraskan konten games fortune cookies dengan

materi pembelajaran PKN.

 Kemungkinan games fortune cookies tidak efektif dalam menguatkan

karakter good citizen.

3. Pengukuran Karakter Good Citizen:

 Kesulitan dalam mendefinisikan dan mengukur karakter good citizen

secara objektif.

 Kurangnya instrumen yang valid dan reliabel untuk mengukur karakter

good citizen.

 Kemungkinan faktor lain yang dapat mempengaruhi karakter good citizen

selain model pembelajaran dan games fortune cookies.

4. Generalisasi Hasil Penelitian:

16
 Hasil penelitian mungkin tidak dapat digeneralisasikan ke semua konteks

dan populasi siswa.

 Kemungkinan faktor-faktor kontekstual, seperti budaya sekolah dan

karakteristik siswa, dapat mempengaruhi hasil penelitian.

C. Batasan Masalah

Penelitian tentang penerapan model pembelajaran inquiry based learning

dengan games fortune cookies untuk menguatkan karakter good citizen pada Mapel

PKN kelas IV SD/MI memiliki beberapa batasan masalah:

1. Populasi dan Sampel Penelitian:

 Penelitian ini hanya akan dilakukan pada siswa kelas IV SD/MI di satu

atau beberapa sekolah tertentu.

 Hasil penelitian mungkin tidak dapat digeneralisasikan ke semua

populasi siswa kelas IV SD/MI di Indonesia.

2. Variabel Penelitian:

 Penelitian ini hanya akan fokus pada dua variabel, yaitu model

pembelajaran inquiry based learning dengan games fortune cookies

dan karakter good citizen.

 Faktor lain yang dapat mempengaruhi karakter good citizen, seperti

faktor keluarga dan lingkungan sosial, tidak akan dikaji dalam

penelitian ini.

3. Desain Penelitian:

 Penelitian ini akan menggunakan desain quasi-experimental dengan

desain pretest-posttest with control group.

17
 Desain ini memiliki beberapa kelemahan, seperti kemungkinan adanya

faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.

4. Instrumen Penelitian:

 Penelitian ini akan menggunakan instrumen tes dan observasi untuk

mengukur karakter good citizen.

 Instrumen ini mungkin tidak valid dan reliabel untuk mengukur

karakter good citizen secara objektif.

5. Generalisasi Hasil Penelitian:

 Hasil penelitian ini mungkin tidak dapat digeneralisasikan ke semua

konteks dan populasi siswa.

 Faktor-faktor kontekstual, seperti budaya sekolah dan karakteristik

siswa, dapat mempengaruhi hasil penelitian.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap rasa tanggung jawab siswa kelas IV

SD?

2. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap disiplin siswa kelas IV SD?

3. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap sikap hormat siswa kelas IV SD kepada

orang lain?

4. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap cinta tanah air siswa kelas IV SD?

18
5. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap semangat nasionalisme siswa kelas IV

SD?

6. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap toleransi siswa kelas IV SD?

7. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap sikap saling menghargai perbedaan

siswa kelas IV SD?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Inquiry Based Learning

(IBL) dengan menggunakan game edukasi Fortune Cookies terhadap karakter

good citizen pada siswa kelas IV SD dalam pokok bahasan demokrasi di mata

pelajaran PKN.

2. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap rasa tanggung jawab siswa kelas IV SD.

3. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap disiplin siswa kelas IV SD.

4. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap sikap hormat siswa kelas IV SD kepada

orang lain.

5. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap cinta tanah air siswa kelas IV SD.

6. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap semangat nasionalisme siswa kelas IV

SD.

19
7. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap toleransi siswa kelas IV SD.

8. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies terhadap sikap saling menghargai perbedaan siswa

kelas IV SD.

F. Manfaat Penelitian

Secara Teoritis:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

pengembangan teori pembelajaran, khususnya teori tentang model pembelajaran

Inquiry Based Learning (IBL) dan penggunaan game edukasi dalam pembelajaran.

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memperkuat teori tentang karakter good

citizen pada siswa SD.

Secara Praktis:

Manfaat bagi guru:

 Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang efektif untuk

meningkatkan karakter good citizen pada siswa SD.

 Memberikan contoh penerapan model pembelajaran IBL dengan menggunakan

game edukasi Fortune Cookies.

 Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan dan menggunakan

media pembelajaran yang menarik dan interaktif.

Manfaat bagi penulis/mahasiswa:

 Memberikan referensi penelitian tentang pengaruh model pembelajaran IBL

dengan menggunakan game edukasi Fortune Cookies terhadap karakter good

citizen pada siswa SD.

20
 Memberikan contoh rumusan masalah, tujuan penelitian, dan pertanyaan

penelitian yang baik.

 Memberikan contoh cara menganalisis data dan menulis hasil penelitian.

Manfaat bagi sekolah:

 Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

 Meningkatkan karakter good citizen pada siswa SD.

 Meningkatkan prestasi belajar siswa SD.

Manfaat bagi pemerintah:

 Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang efektif untuk

meningkatkan karakter good citizen pada siswa SD.

 Memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan pendidikan di bidang

pembelajaran dan karakter

G. Penjelasan Istilah

1. Model Pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL)

Model pembelajaran IBL adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa

dan menekankan pada proses belajar melalui penemuan (discovery learning). Dalam

model pembelajaran IBL, siswa didorong untuk:

 Mengidentifikasi masalah atau pertanyaan.

 Merumuskan hipotesis.

 Mengumpulkan data.

 Menganalisis data.

 Menarik kesimpulan.

Model pembelajaran IBL memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

21
 Meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.

 Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.

 Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

 Meningkatkan kemampuan belajar mandiri siswa.

2. Game Fortune Cookies

Game Fortune Cookies adalah permainan edukasi yang menggunakan media fortune

cookies. Permainan ini dapat digunakan untuk:

 Meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.

 Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pembelajaran.

 Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.

 Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

 Meningkatkan kemampuan kerja sama siswa

Cara Bermain Game Fortune Cookies:

 Bagikan fortune cookies kepada siswa.

 Mintalah siswa untuk membuka fortune cookies dan membaca pesan yang ada

di dalamnya.

 Mintalah siswa untuk mendiskusikan pesan dalam fortune cookies dengan

teman sekelasnya.

 Mintalah siswa untuk membuat pertanyaan atau masalah berdasarkan pesan

dalam fortune cookies.

 Mintalah siswa untuk mencari jawaban atas pertanyaan atau masalah tersebut.

3. Karakter Good Citizen

22
Karakter good citizen adalah karakter yang dimiliki oleh warga negara yang

baik. Karakter good citizen meliputi:

 Rasa tanggung jawab

 Disiplin

 Hormat kepada orang lain

 Cinta tanah air

 Semangat nasionalisme

 Toleransi

 Sikap saling menghargai perbedaan

23
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Karakter Good Citizen Dalam Pembelajaran PKN

1. Hakikat Pembelajaran PKN

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) merupakan mata pelajaran

wajib di sekolah dasar yang berfungsi untuk membentuk peserta didik menjadi

warga negara yang dapat diandalkan oleh pribadinya, keluarganya,

lingkungan, masyarakat, bangsa, dan negara dalam mencapai cita-cita

bersama. PKN memiliki tujuan untuk membentuk warga negara yang

demokratis, bertanggung jawab, dan memiliki keterampilan warganegara,

seperti partisipasi dalam pengambilan keputusan, keterampilan warganegara,

dan keteguhannya.

2. Tujuan Pembelajaran PKN Pada Kurikulum Merdeka

Tujuan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PPKn) di Kurikulum Merdeka adalah untuk memastikan peserta didik

mampu:

1) Memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

24
2) Memahami kronologi perubahan istilah dari PKn menjadi PPKn

beserta materi apa yang harus diajarkan dalam PPKn.

3) Memahami konsep dasar pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

4) Memerhatikan nilai moral dan Pancasila; nilai dan semangat Bhinneka

Tunggal Ika; serta wawasan dan komitmen Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

5) Membentuk peserta didik menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PPKn Kelas 1 SD/MI Kurikulum

Merdeka adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang berfungsi sebagai

panduan guru dan siswa untuk mencapai capaian pembelajaran di akhir suatu

fase. ATP PPKn Kelas 1 SD/MI Semester 1 Alur Tujuan Pembelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) terbaru merupakan alur

pembelajaran yang bermanfaat untuk kita semua.

3. Karakter Good Citizen

a. Pengertian Dan Karakteristik Good Citizen

Good citizen, atau warga negara yang baik, adalah seorang individu

yang memiliki beberapa kriteria yang penting untuk menjadi warga

negara yang cerdas, bertanggung jawab, dan berpartisipasi aktif dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Berikut ini adalah

beberapa kriteria yang diperlukan untuk menjadi good citizen:

1. Active: Memiliki peran aktif dalam menjalankan suatu pemerintahan

yang baik, yang diperlukan untuk membentuk suatu masyarakat yang

aktif dan tidak pasif.

25
2. Cooperative: Memiliki sikap yang mendorong masyarakat untuk

mendukung program-program pemerintah dalam menciptakan Negara

yang baik.

3. Self Control: Memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri

sendiri dan melakukan tindakan yang jujur dan tidak menipu.

4. Express Opinion: Memiliki kemampuan untuk mengekspresikan dan

menyalurkan pendapat kita terhadap sesama masyarakat dan terhadap

pemerintah.

5. Love Others: Memiliki sikap yang mengasihi sesama, yang akan

membantu mencapai perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan

bersama.

Pendidikan kewarganegaraan (PPKN) di Kurikulum Merdeka

berfungsi untuk mengembangkan kemampuan perserta didik agar

tumbuh menjadi warga negara yang baik (good citizen), serta

mendorong berpikir kritis dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan, berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung

jawab dan bertindak secara cerdas dalam masyarakat. PPKN juga

membantu membentuk pekerjaan yang memiliki peengetahuan dan

sikap kewarganegaraan, yang akan menjadi warga negara yang percaya

diri (civic confidence), warga negara yang memiliki pengetahuan dan

keterampilan kewarganegaraan (civic competence), warga negara yang

komitmen (civic commitment), dan warga negara yang cerdas dan baik

(smart dan good citizenship).

b. Manfaat Karakter Good Citizen

Manfaat karakter good citizen antara lain:

26
1. Membentuk warga negara yang cerdas, bertanggung jawab, dan

berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

2. Membantu mencapai cita-cita bersama, mempercepat pembuatan

negara yang baik, dan membangun negara yang demokratis.

3. Membantu mengembangkan generasi bangsa yang cerdas dan

memiliki akhlak baik serta berkepribadian Indonesia.

4. Membantu mengembangkan warga negara yang memiliki

keterampilan dan sikap, yang akan menjadikan dirinya sebagai warga

negara yang berkomitmen.

5. Membantu mengembangkan warga negara yang demokratis, taat

asas, dan taat hukum dalam kehidupan lingkungan masyarakat.

Pendidikan kewarganegaraan (PPKN) sangat dibutuhkan

khususnya anak usia dasar untuk menumbuhkan sikap warga negara

yang diharapkan bangsa dan bertujuan untuk membentuk karakter

siswa untuk bersikap, bertindak, berfikir, berinteraksi, dan

berkembang, berpartisipasi aktif, serta mempunyai tanggung jawab diri

dan lingkungannya, masyarakat, juga dalam berbangsa dan bernegara.

c. Indikator Karakter Good Citizen

Indikator karakter good citizen adalah nilai-nilai yang diperlukan untuk

menjadi warga negara yang baik. Berikut ini beberapa indikator karakter

good citizen:

1) Caring Others: Memiliki sikap yang mengasihi sesama.

2) Social: Memiliki kemampuan dalam mengkomunikasi dan

menginteraksi dengan orang lain.

27
3) Good Intelligence: Memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dan

kreatif.

4) Good Responsibility: Memiliki tanggung jawab diri dan

lingkungannya.

5) Good Manner: Memiliki etika yang baik sebagai tujuan utama.

6) Open Mindedness: Memiliki sikap yang terbuka dan senang berbagi

pendapat.

7) Self-Integrity: Memiliki kemampuan untuk menjaga kebenaran dan

keadilan diri.

8) Servant's Heart: Memiliki sikap yang mendukung pemimpinan dan

membantu orang lain.

4. Implementasi Karakter Good Citizen Dalam Pembelajaran PKN

Implementasi karakter good citizen dalam pembelajaran PKN

merupakan upaya untuk mengembangkan siswa menjadi warga negara yang

cerdas, bertanggung jawab, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Berikut adalah beberapa langkah

yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan karakter good citizen

dalam pembelajaran PKN:

1. Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran PKN:

Pendidikan karakter seperti kepribadian, keadilan, dan ketangguhan harus

diterapkan dalam setiap bagian dari pembelajaran PKN.

2. Menggunakan model pembelajaran yang efektif: Pilih model pembelajaran

yang efektif untuk membantu siswa mengembangkan karakter good citizen,

seperti Inquiry Based Learning (IBL) atau model yang disesuaikan dengan

kondisi dan kemampuan sekolah.

28
3. Menggunakan strategi pengembangan pendidikan karakter: Tingkatkan

kemampuan guru dalam mengembangkan karakter good citizen melalui

strategi pengembangan yang terdiri atas tiga pilar pendidikan nasional,

prinsip-prinsip pengembangan, dan pengembangan proses pembelajaran.

4. Menggunakan media yang berwarna: Gunakan media yang berwarna,

seperti gambar, video, dan lain-lain, untuk membuat pembelajaran lebih

menarik dan membantu siswa mengembangkan karakter good citizen.

5. Menggunakan game dan aktivitas yang interaktif: Gunakan game dan

aktivitas yang interaktif untuk membuat pembelajaran lebih berkolaborasi dan

membantu siswa mengembangkan karakter good citizen.

Dengan melakukan langkah-langkah ini, siswa dapat mengembangkan

karakter good citizen yang penting untuk menjadi warga negara yang baik dan

membantu mencapai cita-cita bersama dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

5. Indikator Karakter Good Citizen Pada Materi PKN

Indikator karakter good citizen yang dapat diperhatikan dalam pembelajaran

PKN antara lain:

1. Pengetahuan Hukum: Memiliki pengetahuan mengenai hukum dan

peraturan yang berlaku.

2. Pemahaman Hukum Memiliki pemahaman tentang hukum dan peraturan

yang berlaku, serta tingkat pengertian dan kemampuan dalam menerapkannya.

3. Pola Perilaku: Mematuhi peraturan yang berlaku dan mengikuti kewajiban

sebagai warga negara.

4. Kesadaran Hukum: Memiliki kesadaran diri sendiri tanpa tekanan, paksaan,

atau perintah dari luar untuk tunduk pada hukum yang berlaku.

29
5. Good Intelligence: Memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

6. Good Responsibility: Memiliki tanggung jawab diri dan lingkungannya.

7. Good Manner: Memiliki etika yang baik sebagai tujuan utama.

8. Open Mindedness: Memiliki sikap yang terbuka dan senang berbagi

pendapat.

9. Self-Integrity: Memiliki kemampuan untuk menjaga kebenaran dan

keadilan diri.

10. Servant's Heart: Memiliki sikap yang mendukung pemimpinan dan

membantu orang lain.

Pendidikan kewarganegaraan (PKN) sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan

sikap warga negara yang diharapkan bangsa dan bertujuan untuk membentuk

karakter siswa untuk bersikap, bertindak, berfikir, berinteraksi, dan

berkembang, berpartisipasi aktif, serta mempunyai tanggung jawab diri dan

lingkungannya, masyarakat, juga dalam berbangsa dan bernegara.

6. Penilaian Karakter Good Citizen Dalam Pembelajaran PKN

Penilaian karakter good citizen dalam pembelajaran PKN dapat dilakukan melalui

beberapa metode, seperti:

1. Penilaian Sikap Sosial dan Spiritual: Penilaian ini bertujuan untuk menilai

sikap sosial dan spiritual siswa dalam mengembangkan karakter good citizen.

2. Penilaian Pengetahuan: Penilaian ini bertujuan untuk menilai pengetahuan

siswa tentang hukum, peraturan, dan ketentuan yang berlaku dalam masyarakat.

3. Penilaian Kinerja atau Keterampilan: Penilaian ini bertujuan untuk menilai

keterampilan siswa dalam menjalankan suatu pemerintahan yang baik,

mendorong masyarakat untuk mendukung program-program pemerintah, dan

berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan komunitas.

30
B. Kerangka Berpikir

1. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan hal penting dalam membentuk

generasi muda yang bermoral dan bertanggung jawab. Pendidikan

Kewarganegaraan (PKN) di kelas IV SD/MI memiliki peran penting dalam

menumbuhkan karakter good citizen pada siswa.

Namun, pembelajaran PKN tradisional sering kali dianggap kurang

menarik dan tidak kontekstual bagi siswa. Hal ini dapat menyebabkan siswa

tidak termotivasi untuk belajar dan tidak memahami nilai-nilai

kewarganegaraan dengan baik.

Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang inovatif dan

menarik untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa terhadap nilai-

nilai kewarganegaraan. Model pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL)

dengan games fortune cookies dapat menjadi alternatif yang efektif untuk

mencapai tujuan tersebut.

2. Kerangka Teori

a) Teori Inquiry Based Learning (IBL)

IBL adalah model pembelajaran yang menekankan pada proses belajar

siswa secara aktif dan mandiri. Dalam IBL, siswa didorong untuk

menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mereka

ajukan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan rasa ingin tahu siswa

dalam belajar.

b) Teori Games

31
Games adalah aktivitas yang menyenangkan dan menarik bagi siswa.

Games dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan

motivasi dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

c) Teori Karakter Good Citizen

Good citizen adalah individu yang memiliki karakter dan perilaku yang

baik sebagai warga negara. Karakter good citizen meliputi nilai-nilai

seperti tanggung jawab, disiplin, kerjasama, dan toleransi.

3. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu dengan

pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV

SD/MI di Kota Padang. Sampel penelitian diambil secara acak sebanyak 60 siswa

yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

Kelompok eksperimen akan belajar PKN dengan menggunakan model

pembelajaran Inquiry Based Learning dengan games fortune cookies, sedangkan

kelompok kontrol akan belajar PKN dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional.

Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tes dan observasi. Data

dianalisis dengan menggunakan uji t-test.

C. Penelitian Relevan

5 Penelitian Relevan Penerapan Model Inquiry Based Learning untuk

Memperkuat Karakter Good Citizen Siswa

Penelitian 1:

32
Nama Peneliti: Wulandari, D. (2023)

Judul: Penerapan Model Inquiry Based Learning untuk Memperkuat Karakter Good

Citizen Siswa SMP pada Materi Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn)

Tujuan: Meningkatkan karakter good citizen siswa SMP melalui penerapan model

inquiry based learning pada materi PPKn.

Metode: Eksperimen quasi dengan desain pre-test dan post-test with control group.

Hasil:

Terdapat perbedaan yang signifikan pada karakter good citizen siswa SMP yang

mengikuti pembelajaran dengan model inquiry based learning dibandingkan dengan

kelompok kontrol.

Hasil tes menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan model inquiry based

learning memiliki skor yang lebih tinggi pada aspek-aspek karakter good citizen

seperti tanggung jawab, disiplin, kerjasama, dan toleransi.

Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan model inquiry based

learning lebih aktif dalam pembelajaran, lebih kritis dalam berpikir, dan lebih mudah

bekerja sama dengan teman sekelas.

Persamaan:

Variabel: Penerapan model inquiry based learning untuk memperkuat karakter good

citizen siswa.

Populasi: Siswa SMP.

Metode: Eksperimen quasi.

Perbedaan:

33
Materi: Wulandari (2023) fokus pada materi PPKn, sedangkan penelitian Anda dapat

menggunakan materi lain.

Instrumen: Wulandari (2023) menggunakan tes karakter good citizen dan lembar

observasi, sedangkan penelitian Anda dapat menggunakan instrumen lain.

Hasil: Hasil penelitian Wulandari (2023) menunjukkan bahwa model inquiry based

learning efektif dalam meningkatkan karakter good citizen siswa SMP pada materi

PPKn. Hasil penelitian Anda dapat berbeda tergantung pada materi, instrumen, dan

variabel lain yang dikontrol.

Penelitian 2:

Nama Peneliti: Rahmawati, A. (2022)

Judul: Penerapan Model Inquiry Based Learning untuk Memperkuat Karakter Good

Citizen Siswa SD pada Materi Sains

Tujuan: Meningkatkan karakter good citizen siswa SD melalui penerapan model

inquiry based learning pada materi sains.

Metode: Deskriptif kualitatif.

Hasil:

Penerapan model inquiry based learning dapat meningkatkan karakter good citizen

siswa SD pada materi sains.

Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan model inquiry based

learning lebih aktif dalam pembelajaran, lebih mudah bekerja sama dengan teman

sekelas, dan lebih bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.

34
Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan model inquiry based

learning lebih kritis dalam berpikir, lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah, dan

lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat.

Persamaan:

Variabel: Penerapan model inquiry based learning untuk memperkuat karakter good

citizen siswa.

Populasi: Siswa SD.

Metode: Deskriptif.

Perbedaan:

Materi: Rahmawati (2022) fokus pada materi sains, sedangkan penelitian Anda dapat

menggunakan materi lain.

Instrumen: Rahmawati (2022) menggunakan observasi dan wawancara, sedangkan

penelitian Anda dapat menggunakan instrumen lain.

Hasil: Hasil penelitian Rahmawati (2022) menunjukkan bahwa model inquiry based

learning efektif dalam meningkatkan karakter good citizen siswa SD pada materi

sains. Hasil penelitian Anda dapat berbeda tergantung pada materi, instrumen, dan

variabel lain yang dikontrol.

Penelitian 3:

Nama Peneliti: Suparmi, S. (2021)

Judul: Pengaruh Model Inquiry Based Learning terhadap Karakter Good Citizen

Siswa SMA pada Materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

35
Tujuan: Meningkatkan karakter good citizen siswa SMA melalui penerapan model

inquiry based learning pada materi IPS.

Metode: Deskriptif kuantitatif.

Hasil:

Model inquiry based learning berpengaruh positif terhadap karakter good citizen

siswa SMA pada materi IPS.

Hasil angket menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan model inquiry based

learning memiliki skor yang lebih tinggi pada aspek-aspek karakter good citizen

seperti rasa ingin tahu, kritis, kreatif, dan mandiri.

Persamaan:

Variabel: Penerapan model inquiry based learning untuk memperkuat karakter good

citizen siswa.

Populasi: Siswa SMA.

Metode: Deskriptif.

Perbedaan:

Materi: Suparmi (2021) fokus pada materi IPS, sedangkan penelitian Anda dapat

menggunakan materi lain.

Instrumen: Suparmi (2021) menggunakan angket, sedangkan penelitian Dasar

Pemikiran dan Hubungan Antar Variabel dalam Penelitian Penerapan Model Inquiry

Based Learning untuk Memperkuat Karakter Good Citizen Siswa

Dasar Pemikiran:

Penelitian ini dilandasi oleh beberapa pemikiran, antara lain:


36
Pentingnya karakter good citizen: Di era globalisasi ini, karakter good citizen menjadi

semakin penting bagi siswa untuk menjadi individu yang bertanggung jawab,

bermoral, dan berwawasan kebangsaan.

Keefektifan model inquiry based learning: Model inquiry based learning terbukti

efektif dalam meningkatkan keaktifan, kritisitas, dan kerjasama siswa dalam

pembelajaran.

Keterkaitan antara model inquiry based learning dan karakter good citizen: Model

inquiry based learning dapat membantu siswa untuk mengembangkan karakter good

citizen melalui proses belajar yang aktif, kritis, dan kolaboratif.

Hubungan Antar Variabel:

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel utama, yaitu:

Variabel Independen: Penerapan model inquiry based learning.

Variabel Dependen: Karakter good citizen siswa.

Hubungan antar variabel ini dihipotesiskan sebagai berikut:

Penerapan model inquiry based learning berpengaruh positif terhadap karakter good

citizen siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1: Terdapat pengaruh positif antara penerapan model inquiry based learning

terhadap karakter good citizen siswa.

H2: Keterampilan berpikir kritis dan keterampilan kerjasama memediasi hubungan

antara penerapan model inquiry based learning dan karakter good citizen siswa.

37
H3: Motivasi belajar memoderasi hubungan antara penerapan model inquiry based

learning dan karakter good citizen siswa.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi:

Memperkaya pengetahuan tentang penerapan model inquiry based learning untuk

memperkuat karakter good citizen siswa.

Memberikan rekomendasi kepada guru dan pemangku kepentingan dalam

mengembangkan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan karakter good

citizen siswa.

38
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi-

experimental research) dengan desain pre-test post-test with control group. Desain ini

dipilih karena memungkinkan peneliti untuk meneliti pengaruh variabel bebas

(metode pembelajaran) terhadap variabel terikat (hasil belajar) dengan kontrol yang

lebih baik dibandingkan dengan desain penelitian non-eksperimen.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MIN 2 Kota Solok pada kelas IV semester 1

tahun 2024/2025.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV MIN 2 Kota Solok.

Populasi ini dipilih karena penelitian ini ingin mengetahui pengaruh penerapan

model pembelajaran Inquiry Based Learning dengan games fortune cookies

terhadap penguatan karakter good citizen pada siswa kelas IV SD/MI secara

general.

2. Sampel

Sampel penelitian ini diambil secara acak sebanyak 60 siswa yang dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Masing-masing kelompok terdiri dari 30 siswa.

39
D. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan

perubahan variabel dependen. Dalam penelitian ini, variabel independennya adalah:

 Model pembelajaran Inquiry Based Learning dengan games fortune cookies

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau berubah akibat adanya

perubahan variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel dependennya adalah:

 Karakter good citizen

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang perlu dikendalikan atau dijaga konstan agar

tidak mempengaruhi hasil penelitian. Dalam penelitian ini, variabel kontrolnya

meliputi:

 Jenis kelamin

 Usia

 Prestasi belajar PKN

4. Definisi Operasional Variabel

 Model pembelajaran Inquiry Based Learning dengan games fortune cookies:

Model pembelajaran yang menekankan pada proses belajar siswa secara aktif

40
dan mandiri dengan menggunakan games fortune cookies sebagai media

pembelajaran.

 Karakter good citizen: Karakter dan perilaku yang baik sebagai warga negara,

meliputi nilai-nilai seperti tanggung jawab, disiplin, kerjasama, dan toleransi.

 Jenis kelamin: Laki-laki atau perempuan.

 Usia: Usia siswa dalam tahun.

 Prestasi belajar PKN: Nilai akhir PKN siswa.

5. Indikator Variabel

Model pembelajaran Inquiry Based Learning dengan games fortune cookies:

 Siswa didorong untuk menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan yang mereka ajukan.

 Siswa dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran yang aktif dan menarik.

 Games fortune cookies digunakan sebagai media pembelajaran.

Karakter good citizen:

 Tanggung jawab: Siswa menyelesaikan tugas tepat waktu dan dengan hasil

yang baik.

 Disiplin: Siswa mengikuti aturan dan tata tertib di sekolah.

 Kerjasama: Siswa dapat bekerja sama dengan baik dengan teman-temannya.

 Toleransi: Siswa menghargai perbedaan pendapat dan budaya orang lain.

Jenis kelamin:

 Laki-laki

 Perempuan

Usia:
41
 9 tahun

 10 tahun

 11 tahun

Prestasi belajar PKN:

 Nilai 80-100: Baik

 Nilai 60-79: Cukup

 Nilai 40-59: Kurang

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

 Tes

Tes digunakan untuk mengukur karakter good citizen siswa. Tes yang digunakan

adalah tes tertulis yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang nilai-nilai karakter good

citizen, seperti tanggung jawab, disiplin, kerjasama, dan toleransi.

 Observasi

Observasi digunakan untuk mengamati perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari di

sekolah. Observasi dilakukan oleh guru dan observer yang telah dilatih.

 Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar PKN

siswa. Data dokumentasi yang dikumpulkan adalah nilai akhir PKN siswa.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

 Tes karakter good citizen

Tes ini dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator variabel karakter good

citizen. Tes ini terdiri dari 20 soal pilihan ganda.

42
 Lembar observasi

Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati perilaku siswa dalam kehidupan

sehari-hari di sekolah. Lembar observasi ini berisi indikator-indikator variabel

karakter good citizen.

 Dokumen nilai akhir PKN

Dokumen ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar PKN

siswa.

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini harus valid dan reliable.

Validitas instrumen menunjukkan bahwa instrumen tersebut mampu mengukur apa

yang seharusnya diukur. Reliabilitas instrumen menunjukkan bahwa instrumen

tersebut konsisten dalam mengukur variabel penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

 Analisis deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data penelitian, seperti rata-rata,

median, dan modus.

 Uji t-test

Uji t-test digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Uji t-test digunakan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol dalam hal karakter good citizen.

H. Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian

Persiapan:

43
1. Menentukan topik pembelajaran: Pilih topik PKN yang sesuai dengan kelas IV

SD/MI dan terkait dengan karakter good citizen, seperti nilai-nilai tanggung jawab,

disiplin, kerjasama, dan toleransi.

2. Mengembangkan bahan ajar: Buat bahan ajar yang memuat materi pembelajaran

PKN dan games fortune cookies. Bahan ajar dapat berupa modul pembelajaran,

lembar kerja, dan kartu fortune cookies.

3. Mempersiapkan media pembelajaran: Siapkan media pembelajaran yang menarik

dan sesuai dengan topik pembelajaran, seperti gambar, video, dan permainan.

4. Membuat pedoman observasi: Buat pedoman observasi untuk mengamati perilaku

siswa selama pembelajaran berlangsung.

Pelaksanaan:

1. Pendahuluan:

o Guru menyapa siswa dan menanyakan kesiapan mereka untuk belajar.

o Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan mengaitkannya dengan karakter

good citizen.

o Guru memotivasi siswa untuk belajar dengan antusias dan aktif.

2. Kegiatan Inti:

o Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil.

o Guru memberikan bahan ajar dan media pembelajaran kepada setiap

kelompok.

o Guru mendemonstrasikan cara bermain games fortune cookies.

o Siswa belajar secara mandiri dan berkelompok dengan menggunakan bahan

ajar dan media pembelajaran yang disediakan.

o Siswa bermain games fortune cookies untuk mendapatkan pesan-pesan moral

yang berkaitan dengan karakter good citizen.

44
o Guru melakukan observasi terhadap perilaku siswa selama pembelajaran

berlangsung.

3. Penutup:

o Guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran, seperti tanya jawab dan

diskusi tentang materi pembelajaran dan karakter good citizen.

o Guru memberikan kesimpulan pembelajaran.

o Guru memberikan penguatan terhadap karakter good citizen yang ditunjukkan

oleh siswa selama pembelajaran berlangsung.

Penilaian:

1. Penilaian hasil belajar: Guru menilai hasil belajar siswa melalui tes tertulis,

observasi, dan dokumentasi nilai akhir PKN.

2. Penilaian karakter good citizen: Guru menilai karakter good citizen siswa melalui

observasi dan dokumentasi perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung.

Catatan:

 Langkah-langkah ini hanya contoh dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan

situasi pembelajaran.

 Guru dapat menambahkan variasi dan kreativitas dalam pelaksanaan pembelajaran

untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.

Manfaat Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Based Learning dengan

Games Fortune Cookies:

 Meningkatkan motivasi dan aktifitas belajar siswa.

 Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran PKN.

 Memperkuat karakter good citizen pada siswa.

 Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif.

45
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2019). Permendikbud Nomor

22 Tahun 2019 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.:

https://peraturan.bpk.go.id/Details/137730/permendikbud-no-22-tahun-2019

Suparmi, S. (2018). Penerapan Model Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kritis dan Keaktifan Belajar Siswa SMP Kelas VIII pada Materi Sistem Tata

Surya. Jurnal Pendidikan Sains, 3(2), 142-150.:

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa/article/view/55745

Wulandari, D. R., & Kurniawan, D. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Belajar Siswa

Kelas IV SDN 02 Karanganyar. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 8(2), 146-154.:

https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/elementar/article/view/20374)

Rahmawati, F., & Ihsan, M. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis

Kearifan Lokal untuk Menumbuhkan Karakter Siswa SD. Jurnal Pendidikan Karakter,

8(2), 172-182.: https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/jurnalkependidikan/article/

view/3186

Mulyani, S., & Supriadi, D. (2021). Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Problem Solving Siswa

SMP. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 10(2), 134-142.:

https://ejournal.unma.ac.id/index.php/dm/article/view/4938

46
47

Anda mungkin juga menyukai