Anda di halaman 1dari 20

DRAF

BUKU PANDUAN
PEMBIASAAN AKHLAK MULIA

BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MADRASAH

MI BANTARKALONG
PROVINSI JAWA BARAT 2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah menganugerahkan rahmat dan inayah-Nya atas
terbitnya Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah di Sekolah.
Dalam rangka mewujudkan siswa yang beriman, bertaqwa kepada Allah SWT. Berakhlak
mulia, dan taat beribadah, pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah
Ibtidaiyah dapat diberikan melalui kegiatan pembiasaan di sekolah.
Tujuan disusunnya Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia Peserta Didik di Madrasah Ibtidaiyah
(MI) adalah untuk memberi kemudahan dalam melaksanakan Pembiasaan Akhlak Mulia bagi
peserta didik pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) sehingga terciptanya peserta didik muslim
yang shalih dan shalihah, beriman dan bertaqwa, serta tangguh dalam menghadapi tantangan zaman.
Dalam penyusunan panduan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, dapat diberikan
masukan, kritik, dan saran sebagai perbaikan dari panduan ini.
Semoga panduan ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi sekolah atau lembaga
yang akan melaksanakan Pembiasaan Akhlak Mulia pada Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada semua pihak
yang telah memberikan kontribusi demi kesempurnaan panduan ini. Semoga bermanfaat dan
menjadi amal ibadah kita semua, Aamiin.

Wassalamu'alaykum Wr. Wb.

Pangandaran, 22 Juli 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................


KATA PENGANTAR ..........................................................................................................
KATA SAMBUTAN ............................................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................................
B. Dasar Hukum .........................................................................................
C. Pengertian Pembiasaan Akhlak Mulia…………………………………
D. Tujuan Pembiasaan Akhlak Mulia .........................................................
BAB II : PENERAPAN PEMBIASAAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH ......
BAB III : KEGIATAN PEMBIASAAN AKHLAK MULIA ......................................
A. Guru Menyambut Peserta Didik ..............................................................
B. Membiasakan mengaji setiap pagi sebelum jam pembelajaran ...............
C. Membiasakan Menjaga Kebersihan .........................................................
D. Membiasakan berbagi dan Membantu Orang Lain ..................................
E. Membiasakan menghormati diri sendiri dan Orang Tua .........................
F. Membiasakan berdo’a sebelum dan sesudah Pembelajaran ....................
G. Menghafal Surat-Surat Pendek dan Hadist Pilihan..................................
H. Mengafal Do’a-Do’a Harian ....................................................................
I. Membiasakan Ijin Ketika Keluar Kelas ...................................................
J. Membiasakan berjabat tangan..................................................................
K. Membiasakan menata sepatu ...................................................................
L. Membiasakan antri...................................................................................
M. Buku kontrol siswa di rumah ...................................................................
BAB IV : PELAPORAN DAN MONITORING..........................................................
A. Pelaporan ...............................................................................................
B. Monitoring .............................................................................................
BAB V : PENUTUP ...................................................................................................
A. Simpulan ................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................
LAMPIRAN ..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan karakter, para peserta didik harus dibekali
dengan pendidikan khusus yang membawa misi pokok dalam pembinaan akhlak mulia.
Keluarnya Undang-Undang Nomor. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
menegaskan kembali fungsi dan tujuan pendidikan nasional kita. Pada pasal 3 ditegaskan,
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan Agama mengemban misi yang amat mulia dalam pembangunan bangsa ini.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk perbaikan pendidikan adalah membangun kultur
akhlak mulia di kalangan siswa. Kegitan pembiasaan akhlak mulia dilakukan dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan agama Islam sehingga dapat terealisasi dalam kehidupan sehari-
hari sebagaimana tujuan yang diharapkan dari pendidikan Islam.
Surat Al Ahzab ayat 21 yang artinya : Sesungguhnya telah ada pada diri Rosul itu Suri
tauladan yang baik. Merujuk ayat ayat tersebut di atas maka pendidikan adalah mempunyai
peranan yang sangat penting dalam membentuk tingkah laku, karena akhlaq adalah insting (
garizah ) yang dibawa manusia sejak lahir.
Tujuan dari pembiasaan dalam pendidikan agama Islam di antaranya sebagaimana
diungkapkan oleh Al-Ghazali bahwa setiap perbuatan baik yang sudah menjadi kebiasaan,
maka akhlak itu baik akan terpatri dalam dirinya. Dari sini dapat dipahami rahasia yang ada di
balik perintah syariat untuk melakukan kebaikan, yaitu dalam rangka mengubah hati dari
bentuknya (karakter) yang jelek kepada yang baik, walaupun seseorang melakukannya dengan
susah dan terpaksa, namun tetap akan membekas pada dirinya dan menjadi bagian dari jati
dirinya.

B. Dasar Hukum
1. Al Qur’an dan Hadist
2. Undang-Undang Dasar RI 1945 dan perubahannya;
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kepesertadidikan;
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama
pada Sekolah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini
10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 148 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
11. Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah;
12. Surat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Nomor:
Kw.15.2/.../PP.00.11/.../2019 tanggal ..................... 2019 perihal Pelaksanaan Pembiasaan
Akhlak Mulia

C. Pengertian Pembiasaan Akhlak Mulia

Pembiasaan (habituation) merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif
menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang. Untuk
menanamkan pembiasaan terhadap anak usia Madrasah Ibtidaiyah (MI), yaitu usia 4-6 tahun
bersifat fleksibel, dan dapat dilaksanakan secara rutin, spontan, keteladanan dan terprogram.

D. Tujuan Pembiasaan Akhlak Mulia


Kegiatan Pembiasaan Akhlak Mulia ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia peserta didik.
2. Menerapkan dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari dalam
membentuk mental spiritual peserta didik yang memiliki kepribadian muslim yang kokoh
dan mampu menghadapi tantangan negatif yang datang dari dalam maupun luar dirinya.
3. Melatih kemandirian, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan toleransi.
4. Memberikan pengalaman tentang model kehidupan yang santun dan islami.
BAB II
PENERAPAN PEMBIASAAN PADA MI BANTARKALONG

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan bangsa Indonesia dan menjadi
pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat.
Menyadari bahwa peran tersebut, maka internalisasi nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan.
Pendidikan Agama Islam (PAI) dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia serta meningkatkan
potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral. Peningkatan potensi
spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta
pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun sosial. Peningkatan potensi
spritual tersebut, akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Allah SWT.
Pembiasaan (habituation) merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif
menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang. Sikap atau
perilaku yang menjadi kebiasaan mempunyai ciri; perilaku tersebut relatif menetap, umumnya
tidak memerlukan fungsi berpikir yang cukup tinggi, misalnya untuk dapat mengucapkan salam
cukup fungsi berpikir berupa mengingat atau meniru saja, bukan sebagai hasil dari proses
kematangan, tetapi sebagai akibat atau hasil pengalaman atau belajar, dan tampil secara berulang-
ulang sebagai respons terhadap stimulus yang sama.
Pembentukan perilaku melalui pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus-
menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari peserta didik sehingga menjadi pola pengembangan
diri yang baik. Bidang pengembangan diri meliputi aspek pengembangan moral dan nilai-nilai
agama, serta pengembangan sosial, emosional, dan kemandirian. Dari aspek pengembangan moral
dan nilai-nilai agama diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan peserta didik terhadap Allah SWT
dan membina sikap peserta didik dalam rangka meletakkan dasar agar peserta didik menjadi warga
negara yang baik. Aspek pengembangan sosial dan kemandirian dimaksudkan untuk membina peserta
didik agar dapat mengendalikan emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya
maupun dengan orang dewasa dengan baik serta dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka
kecakapan hidup. Bidang pengembangan diri dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Kegiatan pembiasaan keagamaan di Bantarkalong terdiri :
Sifat
Jenis Kegiatan Hasil yang Diharapkan
Kegiatan
Rutin Nilai Keagamaan
 Berdoa sebelum dan sesudah  Terbiasa berdoa setiapbelajar
belajar .  Terbiasa melaksanakansholat wajib
 Sholat Dzuhur berjamaah berjamaah
 Sholat Dhuha  Terbiasa melaksanakansholat sunah
 Tadarus  Terbiasa membaca AlQuran
 Ta’lim  Terbiasa Menghafal Zuz Amma
 Hafalan Zuz Amma
 Peringatan hari besar keagamaan
Nilai Kemandirian
 Piket kelas
 Jumat bersih  Terbiasa menjaga kebersihan
 Membaca buku  Terbiasa membaca buku

Spontan Pengembangan budaya sekolah :  Siswa terbiasa memberisalam


 Memberi dan menjawab salam  Ikut merasakan pende-ritaan orang
 Meminta maaf lain (berempati)
 Berterima kasih  Peduli terhadap lingkungan yang
 Mengunjungi orang yang sakit adadisekitarnya
 Membuang sampah di tempatnya
 Menolong orang yang sedang
dalam kesulitan/ kesusahan
 Melerai pertengkaran
Keteladanan  Penampilan guru Siswa dapat meneladaniperilaku guru.
 Mengambil sampah dan
membuang di tempatnya
 Berbicara santun
 Mengucapkan terimakasih
 Meminta maaf
 Mendengarkan pendapat org lain
Menghargai perbedaan pendapat
 Memberi kesempatan kepada
orang yang lebih tua dan orang
yang lebih membutuhkan.
 Menaati tata tertib (disiplin, tepat
waktu, taat pada peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada
orang yang berprestasi
 Berperilaku sopan
 Memuji pada orang yang baik
 Mengakuikebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Mengunjungi teman yang sakit
 Mengembalikan barang yang
bukan miliknya
 Membiasakanantri
 Jujur dalam pikiran, perkataan,
dan perbuatan

Metode pembiasaan di Madrasah Ibtidaiyah Bantarkalong melalui metode uswah hasanah. Dalam
menerapkan metode uswah hasanah guru harus mempunyai pengetahuan yang memadai:
1. Metode uswah hasanah adalah perbuatan yang patut ditiru baik dengan memberi contoh yang
baik yang berupa prilaku yang nyata khususnya ibadah dan akhlaq
2. Metode Latihan yaitu dengan memberi kegiatan secara continue dan terarah. Melalui latihan
rutin yang dilakukan dengan sungguh sungguh maka kegiatan pembelajaran yang diharapkan
akan tercapai, maka perlu dipupuk dan dimotivasi secara rutin. Menjadikan suatu perbuatan
yang baik sebagai rasa tanggung jawab sehingga kekal menjadi kebiasaan
3. Metode Bimbingan praktek ibadah. Kegiatan praktek langsung ibadah sehari hari dapat
diterapkan melalui pembiasaan, misalnya: membiasakan mengaji, melakukan kegiatan praktek
sholat, dan lain sebagainya.
BAB III
BENTUK PEMBIASAAN AKHLAK MULIA

DI MI BANTARKALONG

A. Guru Menyambut Peserta Didik


Guru menyambut peserta didik di pintu gerbang, supaya siswa dapat bersalaman dengan
gurudi pagi hari, dilakukan setiap hari oleh guru secara bergantian atau seluruh guru.
B. Membiasakan mengaji setiap pagi sebelum jam pembelajaran
Pembiasaan mengaji setiap pagi dengan menghafal surat-surat pendek dapat dilakukan
dengan pilihan cara sebagai berikut:
1. Menghafal dibimbing guru di kantor dengan pengeras suara
2. Menghafal dibimbing guru secara klasikal di dalam kelas masing-masing
C. Membiasakan menjaga kebersihan dengan cara:
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Merapikan peralatan belajar dan mainan yang telah digunakan
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
4. Membersikan bagian tubuh setelah melakukan buang air besar dan buang air kecil
D. Membiasakan berbagi dan membantu orang lain dengan cara:
1. Membagikan makanan dan minuman pada teman
2. Bersedekah untuk orang yang membutuhkan
3. Membantu teman yang membutuhkan bantuan
4. Bekerjasama dalam setiap kegiatan
5. Menyayangi sesama
E. Membiasakan menghormati diri sendiri dan orang yang lebih tua:
1. Rapi dalam berpakaian
2. Menghormati orang tua
3. Berbicara sopan pada orang yang lebih tua
4. Mau mendengarkan orang yang sedang berbicara
5. Mau menerima pendapat orang lain
F. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
Berdoa sebelum pembelajaran dapat dilakukan dengan dua pilihan
a. Berdoa bersama seluruh kelas
1. Seluruh peserta didik masuk kelas 5 menit sebelum jam masuk
2. Guru memandu doa melalui pengeras suara
3. Seluruh peserta didik mengikuti doa bersama
b. Berdoa pada masing masing kelas
1. Guru masuk kelas dan mempersilakan peserta didik untuk berdoa
2. Berdoa dipimpin oleh guru
3. Seluruh peserta didik berdoa bersama sama
c. Do’a pulang
1. Guru mengakhiri pelajaran dan mempersilakan peserta didik untuk berdoa
2. Berdoa dipimpin oleh guru
3. Seluruh peserta didik berdoa bersama sama

G. Membiasakan menghafal surat-surat pendek dan hadist-hadist pilihan


1. Peserta didik menghafal surat-surat pendek dengan cara sebagai berikut:
a. Hafalan dilaksanakan secara klasikal tiap kelas
b. Dilakukan setiap hari sebelum kegiatan pembelajaran
c. Dipandu oleh guru
d. Jika hafalan belum lancar diulang-ulang sampai hafal
2. Peserta didik menghafalkan hadist-hadist pilihan dengan cara sebagai berikut:
a. Hafalan dilaksanakan secara klasikal tiap kelas
b. Dilakukan setiap hari sebelum kegiatan pembelajaran
c. Dipandu oleh guru
d. Jika hafalan belum lancar diulang-ulang sampai hafal
H. Membiasakan hafalan do’a-do’a harian
Peserta didik menghafalkan do’a-do’a harian dengan cara sebagai berikut:
1. Hafalan dilaksanakan secara klasikal tiap kelas sesuai dengan tema
2. Dipandu oleh guru
3. Jika hafalan belum lancar diulang-ulang sampai hafal
4. Do’a harian yang dihafalkan sesuai dengan tema yang diajarkan di sekolah
diantaranya:
a. Do’a sebelum dan sesudah tidur
b. Do’a masuk dan keluar kamar mandi
c. Do’a Berpakaian
d. Do’a Bercermin
e. Do’a sebelum dan sesudah makan
f. Do’a keluar rumah
g. Do’a naik kendaraan
h. Do’a sebelum dan sesudah belajar
i. Do’a kedua orang tua
j. Do’a masuk dan keluar masjid
k. Do’a sesudah wudhu

*) Do’a yang sudah dihafal diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

I. Membiasakan ijin ketika keluar kelas


Berikut tata cara ijin keluar kelas:
1. Anak menganggkat tangan
2. Guru merespon “Iya silakan”
3. Anak mengatakan “Pak / Bu Saya Mohon Ijin Ke Kamar Kecil”
4. Guru menjawab “Iya silahkan”
5. Anak menjawab “Terima Kasih Pak / Bu” dan bangkit dari tempat duduknya
6. Anak lain yang hendak ijin harus menunggu siswa yang keluar tadi kembali ke kelas

J. Membiasakan berjabat tangan


Cara peserta didik berjabat tangan dengan guru berbeda-beda, ada yang meletakkan tangan
guru di keningnya, ada yang meletakkan tangan guru pada pipinya, ada juga yang hanya
berjabat tangan saja tanpa mencium tangan gurunya.
Perlu disampaikan kepada seluruh peserta didik dan guru bahwa cara berjabat tangan dengan
guru adalah dengan mencium tangan guru, mencium dengan hidungnya bukan pipi atau
kening. Juga berjabat tangan dengan teman.
K. Membiasakan menata sepatu
Terkadang peserta didik diharuskan mencopot sepatu ketika memasuki sebuah ruangan,
kebanyakan dari mereka meletakkan sepatu dengan sembarangan di depan pintu. Hal
tersebut kurang baik untuk dibiasakan sehingga perlu diatur untuk menjadi sebuah
kebiasaan, yaitu
1. Peserta didik melepas sepatunya didahului dari sebelah kiri
2. Peserta didik meletakkan sepatunya ditempat sepatu
3. Peserta didik meletakkan sepatu dengan rapi
4. Jika ada sepatu yang berserakan guru menyuruh pemilik sepatu untuk keluar lagi dan
meletakkan sepatunya dengan rapi
L. Membiasakan antri
Pada setiap kesempatan guru harus membiasakan siswa untuk mengantri misalnya ketika
siswa hendak bersalaman dengan guru, ketika guru hendak membagikan sesuatu kepada
siswa dan lain sebagainya, kebiasaan yang tidak baik adalah siswa berebut untuk
mendapatkan giliran paling depan. Hal ini tidak boleh dibiarkan, dan perlu dilakukan
pembiasaan untuk mengantri pada setiap kesempatan mengantri.

M. Membiasakan Shalat
Setiap pagi guru membiasakan siswa untuk melaksanakan solat duha.
Ketika waktu dzuhur guru membiasakan siswa untuk melaksanakan shalat Dzuhur berjama’ah.
BAB IV
PELAPORAN DAN MONITORING

Pelaporan
a. Pelaporan Manual
1. Kegiatan pembiasaan akhlak mulia di sekolah dilaporkan oleh guru pada akhir
semester
2. Laporan disertai dengan bukti fisik pendukung
3. Laporan ditujukan kepada pengawas Madrasah diketahui kepala sekolah

b. Laporan monitoring
1. Monitoring dilakukan secara berkelanjutan
2. Monitoring pada sekolah dilaksanakan oleh pengawas MIN 6 Pangandaran
BAB V
PENUTUP

Panduan ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pembiasaan akhlak mulia pada
jenjang Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Pangandaran. Pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilakukan
di masing-masing sekolah, dilaksanakan secara berkesinambungan dilakukan pengawasan,
pembinaan dan penilaian oleh pengawas Madrasah dan pihak terkait.
Diharapkan seluruh guru dapat berperan aktif dalam mendukung kegiatan pembiasaan akhlak
mulia di sekolah dan daerahnya masing-masing sehingga terbentuknya peserta didik yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berkepribadian muslim yang kokoh.
(Terlampir kegiatan pembiasaan guru menyambut siswa di pintu gerbang)

JADWAL PIKET GURU


MENYAMBUT SISWA DI PINTU GERBANG

No Hari Nama Guru


Sairul Faroh, S. Pd.
1 Senin
Nunung Siti Marpuah, S.Pd.I
Atik Rosida,S.Pd.I
2 Selasa
Anditya Agung Sutisna, S.Pd.
Ma’ripah, S.Pd.I.
3 Rabu
Suci Ustadah
Sairul Faroh, S. Pd.
4 Kamis
Nunung Siti Marpuah, S.Pd.I
Siti Syariah
5 Jum’at
Ulfi Lutfiyah
Ma’ripah, S.Pd.I.
6 Sabtu
Suci Ustadah

DAFTAR HADIR PIKET GURU


MENYAMBUT SISWA DI PINTU GERBANG

No Hari Tanggal Nama Guru Tanda Tangan


Sairul Faroh, S. Pd.
1 Senin
Nunung Siti Marpuah, S.Pd.I
Atik Rosida,S.Pd.I
2 Selasa
Anditya
Ma’ripah, S.Pd.I.
3 Rabu
Suci Ustadah
Sairul Faroh, S. Pd.
4 Kamis
Nunung Siti Marpuah, S.Pd.I
Siti Syariah
5 Jum’at
Ulfi Lutfiyah
Ma’ripah, S.Pd.I.
6 Sabtu
Suci Ustadah

Mengetahui, Pangandaran, Juli 2019


Kepala MI Bantarkalong Bidang keagamaan,

NURHIDAYAT, S. Pd.I. N. SITI MARPUAH,S.Pd.I


NIP. - NIP. -
(Lampiran kegiatan pembiasaan hafalan Surah Pendek dan Surah Yasin sebelum jam belajar sistem
klasikal)
KEGIATAN PEMBIASAAN
MEMBACA AL QUR’AN SEBELUM JAM BELAJAR

Nama Sekolah : MI Bantarkalong Bulan : Juli


Kelas : 1- 6 Tahun Pelajaran : 2019

No Hari Tanggal Surat Pendamping


1. Senin, An-Nas Nunung Siti Marpuah,S.Pd.I
15-07-2019
2. Selasa, Al-Falaq
16-07-2019
3. Rabu, Al-Ikhlas
17-07-2019
4. Kamis, Al-Lahab
18-07-2019
5. Jum’at, An-Nasr
19-07-2019
6. Sabtu, Al-Kafirun
20-07-2019
7. Senin, Al-Kautsar
22-07-2019
8. Senin, Al-Ma’un Siti Syariah
15-07-2019
9. Selasa, Al-Quraisy
16-07-2019
10. Rabu, Al-Fiil
17-07-2019
11. Kamis, Al-Humazah
18-07-2019
12. Jum’at, Al-Ashr
19-07-2019
13. Sabtu, At-Takasur
20-07-2019
14. Senin, Al Qori’ah
22-07-2019
15. Senin, Al-Adiyat Ulfi Lutfiyah
15-07-2019
16. Selasa, Al-Zalzalah
16-07-2019
17. Rabu, Al-Bayyinah
17-07-2019
18. Kamis, Al-Qadar
18-07-2019
19. Jum’at, Al-Alaq
19-07-2019
20. Sabtu, At-Tin
20-07-2019
21. Senin, Al-Insyiroh
22-07-2019
22. Senin, Ad-Duha
15-07-2019
23. Selasa, Al-Lail Ma’ripah, S.Pd.I
16-07-2019
24. Rabu, Asy-Syams
17-07-2019
25. Kamis, Al-Balad
18-07-2019
26. Jum’at, Al-Fajr
19-07-2019
27. Sabtu, Al-Ghasiyah
20-07-2019
28. Senin, Al-A’la
22-07-2019
29. Senin, T-Thariq
15-07-2019
30. Selasa, Al-Buruz
16-07-2019
31. Rabu, Al-Insyiqoq
17-07-2019
32. Kamis, Al-Mutafifin
18-07-2019
33. Jum’at, Al-Infitor Sairul Faroh, S.Pd.I
19-07-2019
34. Sabtu, At-Taqwir
20-07-2019
35. Senin, Ab-Basa
22-07-2019
36. Selasa, An-Nazi’at Atik Rosida, S.Pd.I
23-07-2019
37. Rabu, An-Naba
24-07-2019

JADWAL WAKTU SHOLAT DUHA


MI BANTARKALONG

NO HARI WAKTU KELAS

1 Senin
2 Selasa 07.30 s.d. 08.00 WIB I dan II
3 Rabu
4 08.00 s.d. 08.30 WIB III dan IV
Kamis
5 Jum’at
6 Sabtu 08.30 s.d. 09.00 WIB V dan VI
Keterangan : Pendampingan sholat duha dilakukan oleh guru kelas.

Mengetahui, Pangandaran, Juli 2019


Kepala MIN 6 angandaran Ketua Pelaksana,

NURHIDAYAT, S. Pd.I. ULFI LUTFIYAH


NIP. _ NIP. –
FOTO KEGIATAN PEMBIASAAN MEMBACA DAN MENGHAPAL AL-QURAN
SISWA MI BANTARKALONG
POTO KEGIATAN SHOLAT DUHA DI MUSHOLA SISWA MI BANTARKALONG
POTO KEGIATAN KEAGAMAAN DAN HARI BESAR
ISLAMDI BANTARKALONG TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai