Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa atas
waranugrahaNya penyusunan dokumen Petunjuk Teknis Pendirian dan
Penyelenggaraan Pendidikan Keagamaan Hindu Pasraman Formal. Penyusunan
dokumen ini dalam rangka menindaklanjuti program-program prioritas yang
tercantum dalam Rencana Pembangunan dan dalam Rencana Strategis Ditjen Bimas
Hindu Kementerian Agama.
Petunjuk Teknis ini di susun untuk memberikan informasi Pendirian dan
Penyelenggaraan Pendidikan Keagamaan Hindu Pasraman Formal. Secara umum
Petunjuk Teknis ini Menjelaskan tentang Latar Belakang, tujuan, sasaran, kegiatan
yang dilakukan.
Dengan Petunjuk Teknis ini diharapkan Pendirian dan Penyelenggaraan Pasraman
Formal berbasis Hindu dapat memahami misi, tujuan, dan target yang diharapkan,
serta mempunyai kesamaan persepsi dalam mengimplementasikan kegiatan dimaksud
sesuai dengan apa yang telah dijelaskan di dalam juknis.
Penghargaan dan ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Menteri Agama,
Tim Nara Sumber, Tim Pengarah, Tim Internal Ditjen Bimas Hindu, Tim Inti, Tim
Teknis, dan Tim Pengembang yang telah meluangkan waktu untuk menulis dan
memberikan kontribusi pemikiran yang komprehensif dalam mewujudkan Dokumen
Petunjuk Tenis Pendirian dan Penyelenggaraan Pendidikan Keagamaan Hindu
Pasraman Formal. Penghargaan yang sama juga kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan masukan baik secara tertulis, melalui media elektronik dan
cetak, maupun secara lisan guna penyusunan Juknis ini.
Petunjuk Teknis disusun oleh Ditjen Bimas Hindu sebagai acuan yang dapat
dipakai oleh Pengawas, Kepala Sekolah, dan Acarya pada jenjang pendidikan yang
ada dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pelaksanaan pembelajaran di
satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah Pasraman Formal.
Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas kesediaan
Bapak/Ibu memberikan sumbangsih dalam memperkaya panduan ini. Semoga Hyang
Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menganugerahkan kesehatan dan
kekuatan kepada kita semua sehingga kita mampu melaksanakan tugas ini dengan
baik.
Semoga Juknis ini bermanfaat bagi upaya kita dalam meningkatkan mutu
pendidikan khususnya pembelajaran dan penilaian di satuan pendidikan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Landasan Yuridis......................................................................................................... 2
C. Tujuan dan Sasaran...................................................................................................... 4
D. Analisis Potensi Calon Peserta Didik/Brahmacari....................................................... 4
BAB II PERSYARATAN DAN MEKANISME PENGAJUAN IJIN
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN FORMAL.............................................. 6
A. Persyaratan Administratif............................................................................................ 6
B. Persyaratan Teknis....................................................................................................... 6
C. Kelayakan Pendirian.................................................................................................... 7
D. Mekanisme Pendirian dan Penyelenggaraan Pendidikan Keagamaan......................... 7
BAB III STANDAR KURIKULUM DAN MODEL PEMBELAJARAN........................... 8
A. Standar Kurikulum....................................................................................................... 8
B. Model Pembelajaran.................................................................................................... 10
C. Standar Jam Tatap Muka Sesuai Jenjang Pendidikan.................................................. 10
BAB IV STANDAR TENAGA PENDIDIK/ACARYA DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN................................................................................................... 17
A. Standar Tenaga Pendidik/Acarya Dan Tenaga Kependidikan..................................... 17
B. Peserta Didik................................................................................................................ 18
C. Kualifikasi Pendidik dan Kopetensi............................................................................. 19
D. Mekanisme Pengangkatan Tenaga Pendidik/Acarya dan Tenaga
Kependidikan............................................................................................................... 19
BAB V SARANA DAN PRASARANA............................................................................... 20
A. Sarana Pembelajaran.................................................................................................... 20
B. Tata Ruang Satuan Pendidikan Keagamaan/Pasraman................................................ 21
BAB VI ORGANISASI DAN TATA KELOLA PASRAMAN........................................... 22
A. Perencanaan Program................................................................................................... 22
B. Pelaksanaan Rencana Kerja......................................................................................... 22
BAB VII EVALUASI DAN AKREDITASI......................................................................... 23
A. Sistem Evaluasi dan Penilaian..................................................................................... 23
B. Akreditasi................................................................................................................ 23
BAB VIII PENUTUP............................................................................................................ 25
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
terutama dalam pasal 12 ayat 4, pasal 30 ayat 5, dan pasal 37 ayat 3, maka Pemerintah
Republik Indonesia telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007
tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Kemudian kalau dicermati
kandungan isi Perturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 pada pasal 1 diktum 5
dijelaskan bahwa "Pasraman adalah Pasramankeagamaan Hindu pada jalur pendidikan
formal dan non formal''. Kemudian dalam pasal 8 ayat 1 dan 2 ditegaskan tentang
pendidikan keagamaan, bahwa "pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta
didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran
agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama yang berwawasan luas, kritis, kreatif,
inovatif, dan dinamis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman,
bertaqwa, dan berakhlak mulia".
Terkait dengan penyelenggaraan pendidikan keagamaan Hindu, dalam pasal 38
dinyatakan : 1) Pendidikan keagamaan Hindu merupakan pendidikan berbasis mayarakat
yang diselengggarakan dalam bentuk pasraman, pesantian, dan bentuk lain yang sejenis .
2) Pengelolaan Pasraman keagamaan Hindu dilakukan oleh pemerinah, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat. 3) Pendidikan pasraman diselenggarakan pada jalur formal
dan nonformal. 4) Pendidikan pasraman diselenggarakan pada jalur formal setingkat TK
disebut Pratama Widya Pasraman, yaitu tingkat Pratama Widya Pasraman A (Setingkat
TK A) dan tingkat Pratama Widya Pasraman B (Setingkat TK B). 5) Pendidikan
Pasraman pada jalur formal jenjang pendidikan dasar setingkat SD disebut Adi Widya
Pasraman terdiri atas 6 (enam) tingkat. 6) Pendidikan pasraman pada jalur formal
jenjang pendidikan dasar setingkat SMP disebut Madyama Widya Pasraman terdiri
atas 3 (tiga) tingkat. 7) Pendidikan pasraman pada jalur formal jenjang pendidikan
menengah setingkat SMA disebut Utama Widya Pasraman terdiri atas 3 (tiga) tingkat".
Kemudian dalam pasal 40 dinyatakan "1) Maha Widya Pasraman atau pendidikan
keagamaan tinggi Hindu, diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat. 2).
Penamaan satu jenjang Maha Widya Pasraman yang diselenggarakan oleh masyarakat
merupakan hak penyelenggara saruan pendidikan yang bersangkutan. 3) Maha Widya
1
Pasraman diselenggarakan sesuai dengan ketentuan tentang pendidikan tinggi dalam
Standar Nasional Pendidikan".
Sehubungan dengan dasar aturan yang berlaku untuk mengatur tentang Pasraman
sebagaimana telah dikutip di atas, maka dapat ditegaskan bahwa 1) Pasraman
diselenggarakan secara formal (oleh pemerintah) dan non formal (oleh masyarakat), 2)
Pasraman pada jalur formal antara lain: Pratama Widya Pasraman (Setingkat TK A dan
TK B), Adi Widya Pasraman (Setingkat SD), Madyatama Widya Pasraman (Setingkat
SMP), Utama Widya Pasraman (Setingkat SMA), dan Maha Widya pasraman (Perguruan
Tinggi Agama Hindu). Bilamana aturan tersebut benar-benar dapat dijadikan acuan
dalam penyelenggaraan pendidikan keagamaan Hindu, maka hal ini dapat sebagai suatu
dinamaika dalam pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan keagamaan Hindu di
Indonesia. Dalam kenyatannya bahwa secara formal masih belum maksimal dalam
perwujudannya, oleh karena jalur Pratama Widya Pasraman (Setingkat TK A dan TK
B), Adi Widya Pasraman (Setingkat SD), Madyama Widya Pasraman (Setingkat
SMP), Utama Widya Pasraman (Setingkat SMA) yang diselenggarakan di bawah
naungan atau binaan Kementrian Agama Republik Indonesia belum ada di selenggarakan.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka dipandang perlu untuk menetapkan petunjuk teknis
yang dapat dipedomani oleh lembaga swasta dan masyarakat dalam mendirikan lembaga
pendidikan keagamaan hindu pasraman formal.
B. LANDASAN YURIDIS
Dasar hukum yang menjadi landasan dalam penyusunan Petunjuk Teknis
Pendirian dan Penyelenggaraan Lembaga Pendidikan Keagamaan Pasraman Formal
adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 456);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan
Tinggi (Lkembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
2
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496), junto Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5150) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5157);
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi
Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon 1
Kementerian Negara;
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama sebagaimana telah diubah terakhir dengan Perubahan Ketiga
atas Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2014 tentang perubahan Ketiga atas
Peraturan menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama;
3
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);
12. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 56 tahun 2014 tentang
Pendidikan Keagamaan Hindu.
4
1. Satu Adi Widya Pasraman (Setingkat SD) dengan enam rombongan belajar
melayani maksimum 500 jiwa. Persyaratan calon peserta didik/Brahmacari baru
kelas 1 (satu) Adi Widya Pasraman (Setingkat SD) sebagai berikut:
a. 7 (tujuh) tahun;
b. Paling rendah 6 (enam) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan;
c. Pengecualian syarat usia paling rendah 6 (enam) tahun sebagaimana dimaksud,
yaitu paling rendah 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan pada tanggal 1 Juli tahun
berjalan, diperuntukkan bagi calon peserta didik yang memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa dan kesiapan psikis yang dibuktikan dengan
rekomendasi tertulis dari psikolog profesional.
2. Satu Madyama Widya Pasraman (Setingkat SMP) dengan tiga rombongan belajar
melayani maksimum 500 jiwa. Persyaratan calon peserta didik/Brahmacari baru
kelas 7 (tujuh) Madyama Widya Pasraman (Setingkat SMP) sebagai berikut:
a. Berusia paling tinggi 15 (lima belas) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan;
b. Memiliki ijazah atau surat tanda tamat belajar Adi Widya Pasraman (Setingkat
SD) atau bentuk lain yang sederajat.
3. Satu Utama Widya Pasraman (Setingkat SMA) dengan tiga rombongan belajar
melayani maksimum 500 jiwa. Persyaratan calon peserta didik/Brahmacari baru
kelas 10 (sepuluh) Utama Widya Pasraman (Setingkat SMA) sebagai berikut:
a. Berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 1 Juli tahun
berjalan.
b. Memiliki ijazah atau surat tanda tamat belajar Madyama Widya Pasraman
(Setingkat SMP) atau bentuk lain yang sederajat.
c. Memiliki SHUN (Sertifikat Hasil Ujian Nasional) Madyama Widya Pasraman
atau bentuk lain yang sederajat.
5
BAB II
PERSYARATAN DAN MEKANISME PENGAJUAN IJIN PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN FORMAL
A. PERSYARATAN ADMINISTRATIF
Persyaratan administrasi yang harus dipenuhi untuk mendirikan Pasraman Formal, adalah
sebagai berikut:
1. Mengajukan permohonan pendirian Pasraman.
2. Berada dibawah naungan yayasan/lembaga yang berbadan hukum yang
menyelenggarakan pendidikan keagamaan dan teradaftar pada Ditjen Bimas Hindu
Kementerian Agama.
3. Memiliki Akta Pendirian.
4. Memiliki Struktur Organisasi.
5. Memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga (AD/ART).
6. Melampirkan pernyataan dan bukti kesanggupan untuk membiayai lembaga
pendidikan tersebut untuk jangka waktu paling sedikit 3 (tiga ) tahun. Yayasan
seperti dimaksud pada nomor 2 bukan yayasan keluarga.
7. Memiliki nama Pasraman yang bernuansa Hindu. Nama Pasraman wajib digunakan
sebagai nama depan dan nama belakang wajib menggunakan istilah dalam agama
Hindu.
8. Nama Pasraman wajib mendapat persetujuan Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu.
B. PERSYARATAN TEKNIS
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi untuk mendirikan Pasraman Formal, adalah
sebagai berikut:
1. Kurikulum.
2. Pendidik, tenaga kependidikan (kualifikasi tenaga pendidik).
3. Peserta didik minimal 10 orang dalam satu rombel.
4. Sarana dan prasarana pendidikan.
5. Rencana pembiayaan pendidikan dan
6. Proses pembelajaran yang mengacu kreatif dan inovasi pembelajaran.
7. Sistem evaluasi pembelajan dan program pendidikan.
8. Organisasi dan menejemen pendidikan Pasraman.
6
9. Pembiyaan pendidikan.
10. Memiliki pedoman kerja.
11. Memiliki Visi dan Misi.
C. KELAYAKAN PENDIRIAN
Persyaratan kelayakan meliputi:
1. Memiliki tata ruang, geografis, dan ekologis.
2. Memiliki prosfek pendaftar.
3. Memiliki Sosial Budaya.
4. Adanya demografi anak usia sekolah.
7
BAB III
STANDAR KURIKULUM DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. STANDAR KURIKULUM
a. Menyesuaikan dengan ketentuan dalam Keputusan Diterktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu, Nomor : DJ.V/36/2015, Tentang Petunjuk Teknis Pendirian dan
Penyelenggaraaan Pendidikan Keagamaan Hindu Pasraman Formal, pada pasal 11.
b. Struktur Kurikulum Pendidikan Umum dan Kegamaan Hindu pada jenjang Adi
Widya Pasraman, adalah:
a. Kelompok A (Umum)
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- Ilmu Pengatahuan Alam (IPA)
- Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
b. Kelompok B (Keagamaan)
- Pendidikan Agama Hindu
- Pengetahuan Weda
- Tattwa
- Etika
- Acara Agama
- Sejarah Agama Hindu
- Yoga
c. Kelompok C (Ko Kurikuler)
- Penjaskes
- Bahasa Kawi
d. Kelompok D (Muatan Lokal)
- Seni Budaya Keagamaan Hindu
c. Struktur Kurikulum Pendidikan Umum dan Keagamaan Hindu pada jenjang
Madyama Widya Pasraman, adalah:
a. Kelompok A (Umum)
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Bahasa Indonesia
- Matematika
8
- Ilmu Pengatahuan Alam (IPA)
- Bahasa Inggris
- Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
b. Kelompok B (Keagamaan)
- Pendidikan Agama Hindu
- Pengetahuan Weda
- Tattwa
- Etika
- Acara Agama
- Sejarah Agama Hindu
- Yoga
c. Kelompok C (Ko Kurikuler)
- Penjaskes
- Bahasa Kawi
d. Kelompok D (Muatan Lokal)
- Seni Budaya Keagamaan Hindu
d. Struktur kurikulum Pendidikan Umum dan Keagamaan Hindu pada jenjang Utama
Widya Pasraman, adalah:
a. Kelompok A (Umum)
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- Ilmu Pengatahuan Alam (IPA)
- Seni dan Budaya
- Bahasa Inggris
b. Kelompok B (Keagamaan)
- Pengetahuan Weda
- Tattwa
- Etika
- Acara
- Pendidikan Agama Hindu
- Sejarah Agama Hindu
- Bahasa Sanskerta
- Bahasa Jawa Kuna
9
- Yoga
c. Kelompok C (Ko Kurikuler)
- PJOK
- SBDP
d. Kelompok D (Muatan Lokal)
- Bahasa Daerah
B. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran menyesuaikan dengan ketentuan dalam Keputusan Diterktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Nomor : DJ.V/36/2015, Tentang Petunjuk Teknis
Pendirian dan Penyelenggaraaan Pendidikan Keagamaan Hindu Pasraman Formal, pada
pasal 13.
(Tambahan) Model pembelajaran mengunakan model pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan abad 21 (Crithical Thinking, Creativity, Comunicative,
Colaborations), Penguatan Pendidikan Karakter, Literasi. Model pembelajaran tersebut
dipadupadankan dengan model pembelajaran aguron-guron, dharma tula, dharma gita,
dharma santi, dan sebagainya.
1. Bahasa
2. Kognitif
3. Fisik
4. Seni Budaya Hindu
10
1) Pratama Widya Pasraman
KI-1. Menerima ajaran agama 1.1. Mempercayai adanya Ida Sanghyang Widi
yang dianutnya Wasamelalui ciptaan-Nya
1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
sekitar sebagai rasa syukur kepada Ida Sang Hyang
Widi Wasa
1.3. Membiasakan diri mengucapkan salam agama
Hindu
1.4. Berbakti kepada Catur Guru
KI-2. Memiliki perilaku hidup 2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
sehat, rasa ingin tahu, kreatif,
estetis, percaya diri, disiplin, 2.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan Manacika,
mandiri, peduli, mampu Wacika, dan Kayika (Tri Kaya Parisudha)
menghargai dan toleran kepada
orang lain, mampu menyesuaikan 2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan Tri Hita
diri, tanggung jawab, jujur, rendah Karana
hati dan santun dalam berinteraksi 2.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
dengan keluarga, pendidik, dan Maitri, Karuna, Mudita dan Upeksa (Catur
teman Paramita)
KI-3. Mengenali diri, keluarga, 3.1. Mengenal kegiatan srada dan bakti sehari-hari
teman, pendidik, lingkungan kepada Catur Guru
sekitar, agama, teknologi, seni, 3.2. Mengenal ajaran Tri Kaya Parisudha, Tri Hita
dan budaya di rumah, tempat Karana dan Catur Paramita
bermain dan satuan PAUD dengan
cara: mengamati dengan indera 3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi dan gerakannya
(melihat, mendengar, menghidu, untuk pemgembangan motorik kasar dan motorik
merasa, meraba); menanya; halus
mengumpulkan informasi; 3.4. Mengetahui perilaku Subha Karma
menalar; dan mengomunikasikan 3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari
melalui kegiatan bermain dan berperilaku kreatif
3.6. Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna,
bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi,
dan ciri-ciri lainnya)
11
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KI-4. Menunjukkan yang 4.1. Melakukan kegiatan srada dan bakti sehari-hari
diketahui, dirasakan, dibutuhkan, kepada Catur Guru dengan tuntunan orang dewasa
dan dipikirkan melalui bahasa, 4.2. Menyebut dan menunjukkan perilaku sesuai ajaran
musik, gerakan, dan karya secara Tri Kaya Parisudha, Tri Hita Karana dan Catur
produktif dan kreatif, serta Paramita sebagai tuntunan hidup
mencerminkan perilaku anak
berakhlak mulia 4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan
motorik kasar dan motorik halus
4.4. Menunjukkan perilaku Subha Karma
4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
4.6. Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-
benda di sekitar yang dikenalnya (nama, warna,
bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi,
dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya
4.7. Menyajikan berbagai karya yang berhubungan
dengan lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat
tinggal, tempat umum, budaya, transportasi) dalam
bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak
tubuh
12
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KELOMPOK A (UMUM)
2 Bahasa Indonesia 6 6 6 5 5 5
3 Matematika 5 6 6 6 6 6
Sub Total 15 16 16 20 20 20
2 Pengetahuan Weda 2 2 2 2 2 2
3 Tattwa 2 2 2 2 2 2
13
4 Etika 3 3 3 4 4 4
5 Acara Agama 2 2 2 4 4 4
7 Yoga 2 2 2 2 2 2
Sub Total 15 15 15 18 18 18
1 Penjaskes 2 2 3 3 3 3
Sub Total 2 2 3 3 3 3
Sub Total 2 2 2 3 3 3
VII VIII IX
Kelompok A (UMUM)
2. Bahasa Indonesia 4 4 4
3. Matematika 4 4 4
5. Bahasa Inggris 4 4 4
Sub Total 18 18 18
14
1 Pendidikan Agama Hindu 3 3 3
2. Pengetahuan Weda 3 3 3
3. Tatwa 2 2 2
4. Etika 3 3 3
5. Acara 3 3 3
7. Yoga 2 2 2
Sub Total 18 18 18
1. PJOK 3 3 3
2. Bahasa Kawi 3 3 3
Sub Total 6 6 6
Sub Total 3 3 3
X XI XII
Kelompok A (UMUM)
2. Bahasa Indonesia 2 2 2
3. Matematika 4 4 4
15
5 Seni dan Budaya 2 2 2
6. Bahasa Inggris 4 4 4
Sub Total 16 16 16
1. Pengetahuan Weda 5 5 5
2. Tatwa 4 4 4
3. Etika 5 5 5
4. Acara 2 2 2
7 a. Bahasa Sanskerta 4 4 4
8. Yoga 4 4 4
Sub Total 30 30 30
1. PJOK 2 2 2
2. SBDP 2 2 2
Sub Total 4 4 4
1. Bahasa Daerah
BAB IV
16
STANDAR TENAGA PENDIDIK/ACARYA DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
a. Guru (Acarya) memiliki kualifikasi akademik minimum sarhana (S1) atau Diploma
Empat (D4) dari program studi yang sesuai dan terakreditasi.
b. Guru (Acarya) harus didorong untuk memiliki sertifikasi pendidik.
c. Guru harus memiliki kompetensi pedagogik, professional, kepribadian dan sosial.
d. Adi Widya Pasrama, pada satu kelas terdapat satu Acarya kelas dengan dibantu
beberapa Acarya di mata pelajaran lain seperti Acarya Pendidikan Agama,
Pendidikan Jasmani, Olahraga Kesehatan, Muatan Lokal, dan lain-lain. Sedangkan
pada jenjang Madyama Widya Pasraman, satu kelas memiliki satu wali kelas dengan
acarya yang berbeda untuk setiap mata pelajar.
17
sekolah/madrasah.
Tukang kebun.
Tenaga kebersihan.
Pesuruh.
Pengemudi
B. PESERTA DIDIK
1. Menyesuaikan dengan menyesuaikan dengan ketentuan dalam Keputusan Diterktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Nomor : DJ.V/36/2015, Tentang Petunjuk
Teknis Pendirian dan Penyelenggaraaan Pendidikan Keagamaan Hindu Pasraman
Formal, pada pasal 10.
2. Diktum a tetap.
3. Diktum b (direvisi) Jumlah peserta didik/Brahmacari pada jenjang Pratama Widya
Pasraman, Adi Widya Pasraman, Madyama Widya Pasraman, Utama Widya
Pasraman, dan Maha Widya Pasraman minimal 10 (sepuluh) orang.
4. Diktum c (direvisi) Persyaratan calon peserta didik/Brahmacari baru kelas 1 (satu)
Adi Widya Pasraman (Setingkat SD) sebagai berikut:
a. 7 (tujuh) tahun;
b. Paling rendah 6 (enam) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan;
c. Pengecualian syarat usia paling rendah 6 (enam) tahun sebagaimana dimaksud,
yaitu paling rendah 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan pada tanggal 1 Juli tahun
berjalan, diperuntukkan bagi calon peserta didik yang memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa dan kesiapan psikis yang dibuktikan dengan
rekomendasi tertulis dari psikolog profesional.
a. Berusia paling tinggi 15 (lima belas) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan;
b. Memiliki ijazah atau surat tanda tamat belajar Adi Widya Pasraman (Setingkat
SD) atau bentuk lain yang sederajat.
Persyaratan calon peserta didik/Brahmacari baru kelas 10 (sepuluh) Utama Widya
Pasraman (Setingkat SMA) sebagai berikut:
a. Merusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 1 Juli tahun
berjalan.
18
b. Memiliki ijazah atau surat tanda tamat belajar Madyama Widya Pasraman
(Setingkat SMP) atau bentuk lain yang sederajat.
c. Memiliki SHUN (Sertifikat Hasil Ujian Nasional) Madyama Widya Pasraman
atau bentuk lain yang sederajat.
BAB V
SARANA DAN PRASARANA
19
A. SARANA PEMBELAJARAN
Sarana dan prasarana pada setiap jenjang pasraman adalah sebagai berikut:
1. ADI WIDYA PASRAMAN (SETINGKAT SD)
Sebuah Adi Widya Pasraman (Setingkat SD) sekurang-kurangnya memiliki
prasarana sebagai berikut:
a. ruang kelas,
b. ruang perpustakaan,
c. laboratorium IPA,
d. ruang pimpinan,
e. ruang guru,
f. tempat beribadah,
g. ruang UKS,
h. jamban,
i. gudang,
j. ruang sirkulasi,
k. tempat bermain/berolahraga.
20
3. UTAMA WIDYA PASRAMAN (SETINGKAT SMA)
Sebuah Utama Widya Pasraman (Setingkat SMA) sekurang-kurangnya memiliki
prasarana sebagai berikut:
a. ruang kelas,
b. ruang perpustakaan,
c. ruang laboratorium biologi,
d. ruang laboratorium fisika,
e. ruang laboratorium kimia,
f. ruang laboratorium komputer,
g. ruang laboratorium bahasa,
h. ruang pimpinan,
i. ruang guru,
j. ruang tata usaha,
k. tempat beribadah,
l. ruang konseling,
m. ruang UKS,
n. ruang organisasi kesiswaan,
o. jamban,
p. gudang,
q. ruang sirkulasi,
r. tempat bermain/berolahraga.
BAB VI
21
ORGANISASI DAN TATA KELOLA PASRAMAN
BAB VII
22
EVALUASI DAN AKREDITASI
B. AKREDITASI
Persyaratan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
23
ADI WIDYA PASRAMAN,
NO PRATAMA WIDYA PASRAMAN MADYAMA WIDYA PASRAMAN DAN
UTAMA WIDYA PASRAMAN
4 Memiliki akte Pendirian dari Notaris Melaksanakan kurikulum yang berlaku;
atau SK Pimpinan
Instansi/Lembaga/Institusi yang
berwenang di atasnya
5 Beroperasi minimal 1 tahun dan/atau
telah meluluskan
6 Menggunakan prasarana yang Memiliki sarana dan prasarana pendidikan;
didukung dengan dokumen yang sah
(Sertifikat Kepemilikan Tanah dan
Bangunan, Surat Perjanjian Sewa,
Surat Perjanjian Pemanfaatan
Prasarana)
7 Jumlah peserta didik/Brahmacari Memiliki peserta didik/Brahmacari pada
minimal 10 anak pada tahun ajaran semua tingkatan kelas;
terakhir, komulatif seluruh jenis
program
8 Memiliki minimal 1 (satu) pendidik Memiliki pendidik/Acarya dan tenaga
/Acarya berijazah S1 PAUD/ kependidikan yang sesuai;
Kependidikan/ Psikologi untuk
layanan
BAB VIII
24
PENUTUP
25