Anda di halaman 1dari 26

i

KATA PENGANTAR

Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang memberi Sekolah Tinggi Alkitab
Tiranus kehormatan untuk memperlengkapi mahasiswa yang diutus-Nya, menjadi
pengemban Amanat Agung, dengan nilai-nilai setia, cendekia dan berhati mulia. Mahasiswa
membangun dirinya bukan hanya melalui kegiatan belajar secara akademis di kelas atau
perpustakaan, tetapi juga melalui kegiatan di luarnya. Beragam kegiatan mahasiswa di
asrama, juga melalui koordinasi Senat Mahasiswa, serta praktik pelayanan akhir pekan,
semuanya bertujuan membentuk dan mengembangkan keterampilan, sifat, pengetahuan dan
spiritualitas.
Dalam kaitan itu, diperlukan Pedoman Kemahasiswaan, yang berisi kebijakan dan
petunjuk untuk mengembangkan kompetensi sosial mahasiswa. Pedoman Kemahasiswaan ini
dirumuskan dan dikembangkan oleh para dosen dan tenaga kependidikan terkait, dalam
koordinasi Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan. Kita bersyukur kepada Tuhan, bahwa
perlunya pengembangan dokumen yang sudah ada sebelumnya dikuatkan oleh keputusan
rapat kerja yang berlangsung 09-11 Desember 2019. Kiranya Pedoman Kemahasiswaan ini
dapat dipergunakan oleh dosen, tenaga kependidikan dan mahasiwa di lingkungan Tiranus,
untuk bertumbuh bersama menjadi pengemban Amanat Agung Yesus Kristus, dengan nilai
setia, cendekia dan berhati mulia.
Terima kasih banyak kepada Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswan yang sudah
bekerja keras mewujudkan Pedoman Kemahasiswaan, sehingga dapat diperbaiki dan
ditingkatkan mutunya di kemudian hari.

Bandung, 12 Desember 2019


Ketua STA Tiranus

Dr. B.S Sidjabat


NIDN 2312035701

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I : GAMBARAN UMUM


A. Pendahuluan .............................................................................. 1
B. Landasan …...................................................................................... 3
C. Kebijakan Kemahasiswaan ….............................................................. 5
D. Tujuan …...................................................................................... 6

BAB II : STRATEGI DAN SASARAN BIDANG PEMBINAAN


KEMAHASISWAAN
A. Strategi …...................................................................................... 6
B. Sasaran Pembinaan ….......................................................................... 7
C. Program Pembinaan Kemahasiswaan ................................................. 7
1) Penalaran dalam Pemahaman Teologis .......................................... 8
2) Pengembangan Karakter .................................................................. 8
3) Bakat Minat dan Kemampuan ...................................................... 8

BAB III : ORGANISASI KEMAHASISWAAN


A. Kewenangan Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan …........................ 8
B. Kewenangan Senat Mahasiswa ...................................................... 9
C. Struktrur Organisasi Senat Mahasiswa STA Tiranus ........................... 10
D. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Senat Mahasiswa .................. 10
E. Kop Surat Mahasiswa STA Tiranus .................................................... 13
F. Stempel Senat Mahasiswa STA Tiranus .......................................... 13
G. Prosedur dan Mekanisme Penyelenggaraan Kegiatan ......................... 13
H. Prosedur dan Mekanisme Penyelenggaraan Kegiatan …...................... 13
1) Tahap Persiapan …....................................................................... 13
2) Tahap Pelaksanaan .................................................................. 16
3) Tahap Pelaporan …....................................................................... 16
4) Evaluasi Kegiatan …................................................................... 17

BAB IV : STA TIRANUS DAN ALUMNI .......................................... 18

BAB V : KOMISI DISIPLIN MAHASISWA


A. Secara Umum Komisi Disiplin Mahasiswa .......................................... 18
B. Komisi Disiplin Mahasiswa Bertugas Secara Khusus ......................... 19
C. Komisi Disiplin Mahasiswa Terdiri Atas .......................................... 19

BAB VI : DUKUNGAN SISTEM BELAJAR


A. Layanan Bimbingan .............................................................................. 20
B. Asrama Mahasiswa .............................................................................. 20
C. Beasiswa .......................................................................................... 21
D. Prosedur Pelayanan Administrasi Beasiswa ….................................... 21

BAB VII : PENUTUP .............................................................................. 22

ii
BAB I
GAMBARAN UMUM

A. Pendahuluan
Perkembangan dunia pendidikan yang sedang melaju dengan cepat dan era
globalisasi yang semakin menuntut mendorong lembaga pendidikan untuk melakukan
pembenahan secara optimal. Tuntutan mutu yang selalu dikedepankan di era ini pun
mendorong setiap lembaga pendidikan perlu menghasilkan lulusan yang berkualitas
dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tentu ini merupakan sebuah keharusan
mengingat era globalisasi saat ini. Apa yang perlu dilakukan dan bagaimana cara
melakukan memerlukan penyesuaian sesuai dengan keunikan lembaga pendidikan
tersebut. Namun, setiap lembaga pendidikan pasti memikirkan hal ini secara saksama
agar setiap lulusan dapat bersaing di kancah nasional, bahkan internasional.
Pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi
menyatakan bahwa di era industri 4.0 ini diharapkan perguruan tinggi dapat
menghasilkan lulusan yang berjiwa entrepreneurship1. Harapan ini merupakan
harapan yang baik sehingga jiwa dan mental para lulusan diarahkan untuk
memberikan kontribusi besar dengan menciptakan peluang usaha bagi masyarakat
atau lulusan lainnya. Jiwa entrepreneurship yang ditanamkan pada mahasiswa akan
mendorong mahasiwa berpikir kreatif dan inovatif untuk mengembangkan diri dan
mengimplementasikan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Walaupun demikian diperlukan juga penguatan karakter sesuai dengan nilai
kebudayaan bangsa. Karakter menjadi landasan penentu kemajuan sebuah bangsa.
Bangsa yang memiliki para lulusan dengan karakter dan mental yang positif akan
memberikan energi positif pada masyarakat dan lingkungan. Karakter seperti disiplin,
bertanggung jawab, jujur, cendekia, berhati mulia dan sebagainya merupakan
karakter-karakter yang perlu dipupuk selama mahasiswa menempuh pendidikan di
perguruan tinggi. Pertanyaan yang muncul adalah apakah para lulusan saat ini telah
memiliki mental yang berkarakter disiplin, bertanggung jawab, jujur, cendekia,
berhati mulia dan sebagainya? Hal ini memerlukan sebuah kajian lebih mendalam
sehingga harapan tersebut dapat diimplementasikan dan terwujud mengingat sistem
pendidikan yang menunjang ke arah tersebut.

1
https://belmawa.ristekdikti.go.id/2018/02/13/menristekdikti-perguruan-tinggi-era-industri-4-0-
harus-mencetak-lulusan-berorientasi-enterpreneur/, diakses 12 Agustus 2019

1
Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus yang bermetamorfosis dari Institut Alkitab
Tiranus merupakan lembaga pendidikan yang berdiri sejak tahun 1966 mencoba
mencapai kualitas karakter tersebut. Visi Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus adalah
Menjadi Perguruan Tinggi Teologi Injili yang unggul dalam menghasilkan hamba
Tuhan yang setia, cendekia, dan berhati mulia untuk mengemban Amanat Agung
Tuhan Yesus di Indonesia pada tahun 2039. Visi ini yang mendorong Sekolah Tinggi
Alkitab Tiranus agar setiap lulusan dapat menjadi pemberita Amanat Agung sesuai
dengan konteks pelayanan yang akan dilayani. Sebab pemberitaan Amanat Agung
dapat dilakukan dengan ragam cara, yaitu melalui lisan dan tulisan.
Pemberitaan Amanat Agung secara lisan dapat disampaikan melalui kotbah,
ceramah, membagikan kesaksian pengalaman, dan sebagainya. Sedangkan
pemberitaan Amanat Agung secara tulisan dapat dilakukan dengan menulis artikel
dan penelitian berkenaan dengan memberitakan kabar baik. Tentu hal ini memerlukan
daya inovasi dan kreasi dari para lulusan dengan ragam media yang ada.
Surat 1 Korinstus 9:27 menyatakan, “Tetapi aku melatih tubuhku dan
menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain,
jangan aku sendiri ditolak.” Paulus mencoba menekankan pada aspek karakter sebagai
sebuah kualitas yang mesti dimiliki oleh setiap orang. Mengacu pada ayat tersebut,
maka Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus pun berusaha memberikan pendidikan karakter
yang memadai bagi para mahasiswa. Kata ‘melatih’ dan ‘menguasai’ menjadi kunci
bagi Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus agar mahasiswa dilatih dalam banyak hal,
terutama pembinaan karakter di kampus dan asrama.
Hal ini membutuhkan kerja sama dari seluruh sivitas akademika di Sekolah
Tinggi Alkitab Tiranus. Perlu disadari bahwa hal ini tidak mudah, tetapi bisa
dilakukan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Itu sebabnya, salah satu pilar
yang harus dibangun dalam kelembagaan adalah pembinaan kemahasiswaan yang
bersifat komperehensif. Hal ini meliputi aspek spiritual, mental, intelektual, dan
sosial. Hal ini menjadi komitmen Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus untuk mencapai
misi dan tujuan sebagaimana tertera dalam Permenristek Dikti Nomor 15 Tahun 2018
Pasal 20 dan 22.
Sistem pembinaan yang dilakukan memerlukan perhatian komprehensif
sehingga dibutuhkan upaya pembinaan yang meliputi kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler dengan melaksanakan
proses pembelajaran seperti yang telah berjalan dengan maksimal. Artinya kegiatan

2
ini berusaha memupuk kemampuan mahasiswa di bidang kognitif. Kegiatan
kokurikuler dilaksanakan untuk menguatkan kegiatan intrakurikuler dengan
melakukan kunjungan ke rumah-rumah ibadah, survey atau penelitian ke gereja, dan
sebagainya. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan untuk menunjang
kreativitas mahasiswa berupa seni, olahraga, peningkatan kemampuan berbahasa
Inggris, dan sebagainya.

B. Landasan
Pengembangan kemahasiswaan di lingkungan STA Tiranus berasaskan kepada
keimanan kepada Tuhan Yesus Kristus, kebenaran firman Tuhan dalam Alkitab,
kebenaran ilmiah, kependidikan, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar
akademik, keadilan, demokrasi, hak azasi manusia, kemajemukan dan kemitraan serta
edukasi.
Pedoman Kemahasiswaan disusun untuk menjaga dan memelihara ketertiban
serta kehidupan mahasiswa di kampus dan mengacu kepada Visi dan Misi STA
Tiranus.

1. Visi STA Tiranus


Menjadi Perguruan Tinggi Teologi Injili yang unggul dalam menghasilkan
hamba Tuhan yang setia, cendekia, dan berhati mulia untuk mengemban Amanat
Agung Tuhan Yesus di Indonesia pada tahun 2039. Deskripsi visi adalah sebagai
berikut:
a. Perguruan tinggi adalah institusi pendidikan lanjutan setelah Sekolah Menengah
Tingkat Atas.
b. Teologi Injili adalah ilmu yang mempelajari tentang Tuhan berdasarkan
keyakinan:
- Alkitab adalah firman Tuhan dan dasar untuk setiap pengajaran maupun
sikap hidup kristiani orang percaya.
- Sesuai dengan kesaksian firman Tuhan bahwa keselamatan hanya tersedia
dalam satu-satunya pribadi yaitu Tuhan Yesus Kristus (Yoh. 14:6; Kis.
4:12).
- Amanat Agung sebagaimana yang dirumuskan oleh Tuhan Yesus antara
lain di dalam Mat. 28:19, 20 tetap berlaku untuk generasi kita bahkan
sampai Tuhan Yesus datang kembali untuk kedua kalinya.

3
c. Unggul berarti STA Tiranus menjadi yang terdepan atau rujukan utama baik
dalam studi, penelitian, kajian tentang Teologi Injili dan Amanat Agung Tuhan
Yesus serta implikasinya ke dalam totalitas hidup segenap civitas akademika.
d. Hamba Tuhan adalah seseorang yang meyakini dipanggil Tuhan untuk
mendedikasikan hidupnya bagi pelayanan Tuhan secara penuh waktu. Pedoman
hidupnya adalah Alkitab, firman Tuhan teladan hidupnya adalah Tuhan Yesus,
dan panggilan hidupnya adalah melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus.
e. Di Indonesia pada tahun 2039, berarti STA Tiranus akan menjadi pusat studi,
kajian dan penelitian mengenai teologi Injili dan pelaksanaan Amanat Agung
Tuhan Yesus di seluruh Indonesia, dalam berbagai bidang minat studi, yang
diawali dengan seluruh kepulauan di Indonesia. Karenanya harus menghadirkan
diri sebagai perguruan tingi yang unggul.

2. Misi STA Tiranus:


a. Menyelenggarakan perguruan tinggi teologi Injili yang unggul sebagai
pendidik, pembina, dan pelatih pengemban Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus, yang dilandasi oleh nilai-nilai setia, cendekia, dan berhati mulia.
b. Melaksanakan penelitian guna mengintegrasikan pengetahuan dan
kemampuan teologi, yang berlandaskan Alkitab dan teologi Injili dalam
rangka pelaksanaan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus.
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) guna menjawab
kebutuhan Gereja dan masyarakat.
d. Melaksanakan kerjasama dengan perguruan tinggi teologi lain baik dalam
negeri maupun di luar negeri.
e. Melaksanakan kerjasama dengan denominasi gereja dan lembaga-lembaga
gerejawi lainya juga dengan alumni.

Itu sebabnya, dipandang perlu untuk membuat sebuah pedoman


kemahasiswaan yang dijadikan sebagai landasan tata tertib dan disiplin kehidupan
mahasiswa di lingkungan kampus STA Tiranus.
Landasan Firman Tuhan yang digunakan ialah “Hendaklah kamu sehati
sepikir dalam hidupmu bersama & peliharalah kasih persaudaraan” (Rm. 12: 16;
Ibr. 13:1). Selain itu, STA Tiranus juga menggunakan Peraturan perundang-

4
undangan dan ketentuan-ketentuan operasional menjadi landasan hukum dalam
melaksanakan kegiatan kemahasiswaan di lingkungan STA Tiranus yakni:
a. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b. UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
c. PP No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
d. PP No.4 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Pendidikan Tinggi.
e. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.155/U/1998.

C. Kebijakan Kemahasiswaan
Kebijakan dalam bidang kemahasiswaan berorientasi kepada peningkatan
kualitas dan kuantitas kegiatan kemahasiswaan. Hal ini untuk mendukung pencapaian
visi dan misi STA Tiranus, yaitu memperoleh dan memperkaya kompetensi dalam
jiwa-jiwa abdi Allah yang dihasilkan, yaitu setia, cendekia dan berhati mulia, serta
memiliki kepribadian sosial yang mantap.
Kebijakan tersebut memiliki fokus pada penguatan kelembagaan,
pengembangan minat dan bakat, pengembangan kepribadian, peningkatan penalaran
dan keilmuan, etika dan estetika serta peningkatan kesejahteraan. Hal ini sejalan
dengan peningkatan ketahanan terhadap ancaman erosi nilai-nilai norma luhur dan
dukungan kuat dari para alumni untuk pengembangan STA Tiranus.
Kebijakan dan Program Peningkatan Mutu Pembinaan Kemahasiswaan adalah
sebagai berikut:
1. Pemberian dukungan doa dan material terhadap keterlibatan mahasiswa dalam
ladang pelayanan.
2. Pengembangan organisasi dan fasilitas kegiatan kemahasiswaan.
3. Pemberdayaan program-program kreativitas, penalaran, minat dan bakat sesuai
panggilan mahasiswa maupun dalam segala bidang pelayanan.
4. Pengembangan program layanan dan bimbingan pelayanan mahasiswa.
5. Peningkatan kesejahteraan mahasiswa dan peningkatan akses masuk STA Tiranus
bagi mahasiswa yang kurang beruntung secara ekonomi.

5
D. Tujuan
Tujuan kebijakan kemahasiswaan STA Tiranus adalah:
1. Terselenggaranya kehidupan kampus yang tertib, disiplin, dan nyaman.
2. Menghasilkan lulusan yang unggul sebagai pengemban Amanat Agung Tuhan
Yesus Kristus melalui bidang minat yang ditekuni, serta dilandasi oleh nilai setia,
cendekia dan berhati mulia.
3. Terwujudnya karakter yang berporos pada Yesus Kristus, sebagai Tuhan dan
Juruselamat.

BAB II
STRATEGI DAN SASARAN
BIDANG PEMBINAAN KEMAHASISWAAN

Strategi dan sasaran bidang kemahasiswaan disusun untuk mencapai visi dan
misi STA Tiranus. Strategi dan sasaran ini menjadi panduan bagi bidang
kemahasiswaan mencapai target yang diharapkan.

A. Strategi
Pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan STA Tiranus tahun 2019
mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) dan kebijakan kemahasiswaan STA
Tiranus tahun 2019-2023, serta program kemahasiswaan tahun 2019. Strategi dasar
pengembangan kemahasiswaan STA Tiranus berasaskan kepada Alkitab, edukasi, dan
partisipasi. Strategi ini memiliki arah untuk menciptakan kemandirian mahasiswa
dalam mengembangkan rasa mengabdi kepada gereja maupun masyarakat guna
mendorong keberhasilan studi dan pelaksanaan Amanat Agung.
Pendekatan strategi yang digunakan, yaitu:
1. Berdasarkan pada kebutuhan di lapangan atau masyarakat, mahasiswa senantiasa
diperlengkapi baik dari pemahaman maupun praktek hidup yang terus
dikembangkan. Praktek hidup ini diwujudkan dengan kehidupan di asrama dan
Latihan Kerja Mahasiswa (primo dan medio), yaitu untuk membentuk nilai setia,
cendekia, dan hati mulia.
2. Mendalami Alkitab melalui pembacaan 3,5 pasal setiap hari agar dapat
mengintegrasikan keilmuan yang telah diperoleh dan dapat diimplementasikan di
gereja.

6
3. Menumbuhkembangkan sikap percaya diri, bertanggung jawab, dan peduli pada
sesama. Ini diwujudkan dalam keterlibatan mahasiswa pada kegiatan sosial di
masyarakat, seperti kerja bakti, pengobatan gratis, donor darah, dan sebagainya.
4. Mengembangkan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler di STA Tiranus.
Pengembangan diri berupa: meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, seni
musik, vocal grup, bercocok tanam, dan sebagainya.
5. Mengikuti kegiatan praktek weekend di gereja-gereja serta terlibat aktif dalam
relasi dengan para alumni melalui kegiatan temu alumni. Kegiatan temu alumni
diselenggarakan di hari Kamis sesuai waktu yang disepakati.

B. Sasaran Pembinaan
Sasaran pengembangan kegiatan kemahasiswaan STA Tiranus yakni
terbentuknya kepribadian mahasiswa STA Tiranus sebagai abdi Allah yang memiliki
ciri-ciri: setia, cendekia dan berhati mulia. Kepribadian mahasiswa STA Tiranus akan
menuju kepada keunggulan komparatif dan kompetitif yang di dalamnya tampak pada
sikap berpikir Alkitabiah, bersikap positif terhadap profesi hamba Tuhan yang
diembannya, menguasai bidang keahlian baik kependidikan maupun non
kependidikan, mengutamakan visi dan misi kependidikan dan kerohanian, mempunyai
tanggung jawab moral yang besar terhadap masalah perkembangan kependidikan dan
kerohanian, peduli terhadap perkembangan ilmu, terbuka terhadap setiap inovasi dan
perkembangan dalam bidang pendidikan dan kerohanian, bersikap positif terhadap
kelompok sosial, ras, agama, dan budaya sehingga siap sedia melaksanakan Amanat
Agung Tuhan Yesus Kristus di seluruh dunia.
Sasaran pembinaan tersebut merupakan wahana untuk menyalurkan aspirasi,
bakat dan minat mahasiswa untuk tumbuhnya aspirasi secara dinamis, tingginya
semangat belajar secara terus menerus, terciptanya kehidupan organisasi
kemahasiswaan yang dinamis dan meningkatnya daya nalar, olahraga, kesenian
maupun minat khusus lainnya, yang pada akhirnya dapat memunculkan calon
pemimpin kalangan mahasiswa maupun di ladang pelayanan.

C. Program Pengembangan Kemahasiswaan


Program pengembangan kemahasiswaan meliputi penalaran dalam
pemahaman teologis, pengembangan karakter dalam kehidupan berasrama, dan
pengembangan keterampilan dalam hal bakat dan minat.

7
1) Penalaran dalam Pemahaman Teologis
Program dan kegiatan penalaran dalam pemahaman teologis bertujuan untuk
menanamkan sikap kecendekia, merangsang daya kreasi dan inovasi, meningkatkan
kemampuan meneliti dan menulis karya ilmiah, pemahaman profesi dan kerjasama
mahasiswa dalam tim, baik di kampus maupun antar kampus dan dalam ladang
pelayanan. Misal: kegiatan bedah buku, seminar yang difasilitasi oleh senat
mahasiswa, pekan spiritualitas (pekan kerohanian), menulis, dan sebagainya.

2) Pengembangan Karakter
Program pengembangan karakter mahasiswa bertujuan untuk membentuk
mahasiswa memiliki sikap rendah hati dan berhati mulia. Program ini dilaksanakan
melalui Latihan Kerja Mahasiswa yang dilaksanakan pada bulan Januari dan
pertengahan Juni hingga pertengahan Juli, kehidupan berasrama (kerja bakti setiap
hari di asrama mahasiswa, memasak di ruang makan Bale Raos), pengabdian 4 jam
dalam satu minggu di kantor, perpustakaan, keasramaan, dan pembentukan
pendidikan non formal.

3) Bakat Minat dan Kemampuan


Program pengembangan bakat dan minat bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris, multimedia, seni (paduan suara dan
vocal grup), bercocok tanam, dan sebagainya. Terbuka ruang juga bagi
pengembangan kompetensi yang bermanfaat bagi pelayanan maupun bermasyarakat.

BAB III
ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Organisasi kemahasiswaan adalah organisasi yang dijalankan oleh mahasiswa


STA Tiranus untuk mengembangkan kemampuan berorganisasi. Di dalam
pelaksanaannya, organisasi kemahasiswaan di bawah koordinasi dan tanggung jawab
Ketua STA Tiranus melalui Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.

8
A. Kewenangan Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan adalah pelaksana pembantu pimpinan
yang bertugas memantau dan mengevaluasi kegiatan organisasi kemahasiswaan (senat
mahasiswa), program kemahasiswaan, kerjasama organisasi kemahasiswaan, dan
hubungan dengan alumni. Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan mempunyai
kewenangan pokok, yaitu memantau kegiatan pembinaan organisasi kemahasiswaan
yang meliputi:
1. Menyusun rancangan peraturan dan ketentuan kegiatan organisasi
kemahasiswaan serta kebutuhan sarana dan prasarana untuk kegiatan
organisasi kemahasiswaan.
2. Melaksanakan pemberian izin/rekomendasi kegiatan organisasi
kemahasiswaan, termasuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
kemahasiswaan.
3. Melakukan pembinaan organisasi kemahasiswaan.

B. Kewenangan Senat Mahasiswa


Senat mahasiswa adalah perwakilan tertinggi dari lembaga yang berupa
organisasi di bawah naungan lembaga STA Tiranus yang terdiri dari mahasiswa-
mahasiswi yang terpilih. Anggota senat mahasiswa yang terpilih terlibat aktif dengan
masa jabatan selama dua tahun dan menjadi perpanjangan tangan lembaga kepada
masyarakat, lembaga kepada mahasiswa, serta menyampaikan aspirasi kepada
lembaga. Dengan kata lain, STA Tiranus menerima aspirasi mahasiswa dari senat
mahasiswa.
Senat mahasiswa merupakan organisasi kemahasiswaan yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam nalar, minat, dan bakat. Senat
mahasiswa memiliki kewenangan, yaitu:
1. Mengumpulkan, mengolah, mengelola, dan menganalisis program senat
mahasiswa.
2. Menyusun rancangan program senat kemahasiswaan serta menyusun
instrumen pemantauan pelaksanaan kegiatan.
3. Menyusun dan mengelola pengembangan kegiatan nalar, minat, dan bakat
mahasiswa
4. Mengelola kegiatan ibadah mahasiswa untuk pengembangan aspek
spiritualitas

9
5. Mengelola kegiatan pekan spiritualitas (kerohanian)
6. Mengelola dan melaksanakan proses pemilihan ketua senat mahasiswa
7. Mengundang alumni dalam kegiatan dan program senat kemahasiswaan
dengan mengirimkan surat dari senat mahasiswa

C. Struktur Organisasi Senat Mahasiswa STA Tiranus

Wakil Ketua III


(Bidang Kemahasiswaan)

Ketua Senat

Wakil Ketua Senat

Bendahara Sekretaris

Sie. Olahraga Sie. Humas/Multimedia Sie. Kerohanian Sie. Pemerhati Sie Kebersihan

D. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Senat Mahasiswa

Berikut tugas-tugas dari masing-masing bagian adalah:

1. Ketua Senat :
a. Memimpin organisasi dan memegang keputusan internal senat
mahasiswa kemudian mempertanggungjawabkan kepada Wakil Ketua
Bidang Kemahasiswaan.
b. Bertanggung jawab atas berjalannya setiap program yang diadakan
oleh senat mahasiswa.
c. Legislasi (membentuk peraturan-peraturan)
d. Aspirasi (mengajukan usulan dan aspirasi mahasiswa dan lembaga
kemahasiswaan).

2. Wakil Ketua Senat:


a. Mendampingi ketua senat dan berperan mengambil alih tugas ketua
senat ketika ketua senat tidak berada di tempat atau sedang tidak aktif
b. Menyampaikan informasi, memberikan masukan dan evaluasi kepada
ketua senat terkait dengan berbagai perkembangan, persoalan, dan
kebijakan senat mahasiswa.

10
c. Sebagai second leader yang membantu dan memback-up tugas ketua
senat.
d. Melakukan koordinasi dengan koordinator internal dan koordinator
eksternal untuk menyusun dan merumuskan kebijakan senat.

3. Sekretaris:
a. Mengikuti setiap rapat untuk membuat notulensi proses kegiatan
sehingga dapat menjadi usulan bagi pihak-pihak terkait di internal senat
mahasiswa.
b. Membuat laporan mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan untuk
dilaporkan kepada ketua senat.
c. Menginventarisasi setiap surat masuk dari luar dan mendistribusikannya
ke pihak yang berkompeten serta membuat surat keluar.
d. Membuat chart distribusi penugasan kepada masing-masing bidang dan
laporan akuntabilitas masing-masing bidang terhadap penugasan yang
diberikan.
e. Mengukur kinerja pengurus senat melalui laporan evaluasi kinerja yang
dibuat berdasarkan laporan kinerja pengurus senat.
f. Sekretaris senat mahasiswa bertanggung jawab langsung kepada ketua
senat mahasiswa

4. Bendahara:
a. Membuat rancangan keuangan pada periode kepengurusan yang
dicantumkan dalam Rencana Kerja Tahunan.
b. Membuat prosedur tata cara penggunaan keuangan senat yang akuntabel,
transparan dan sistem pelaporan keuangan berdasarkan laporan kegiatan
senat mahasiswa dan laporan kegiatan rutin pengurus senat.
c. Menegur bidang yang tidak memperhatikan prosedur penggunaan
keuangan yang akuntabel sebagai indikator underperformance bagi
bidang tersebut.
d. Bendahara senat bertanggung jawab langsung kepada ketua senat dan
bendahara STA Tiranus.

5. Sie. Olahraga:
a. Membuat rancangan kegiatan bidang olahraga.
b. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan olahraga yang berkaitan dengan
pihak-pihak luar.
c. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan olahraga mahasiswa.
d. Menjadi koordinator pelaksana dalam setiap kegiatan olahraga
mahasiswa dan seluruh kegiatan ekstra kurikuler terkait bidang olah
raga.
e. Bertanggung jawab kepada ketua senat mahasiswa

11
6. Sie. Humas/Multimedia:
a. Membuat rencana kegiatan dan menginventarisasi setiap kegiatan
terutama dengan pihak luar yang memerlukan hubungan dengan pihak
senat mahasiswa.
b. Menjadi juru bicara resmi senat mahasiswa dalam hal pemberian
informasi kepada pihak luar.
c. Melaksanakan dokumentasi kegiatan senat mahasiswa.
d. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan humas senat mahasiswa
e. Mengaktifkan kegiatan majalah dinding dan menginventarisasi semua
tulisan.
f. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan sosial kemasyarakatan dengan
pihak-pihak terkait seperti kegiatan donor darah, bantuan sosial, dan
sebagainya.
g. Bertanggung jawab kepada ketua senat mahasiswa

7. Sie. Kerohanian:
a. Mengatur dan membina kegiatan Kerohanian Mahasiswa STA Tiranus.
b. Membuat jadwal ibadah per semester bagi mahasiswa STA Tiranus dari
hari Senin s/d Jumat (pengkotbah, pemimpin pujian, dan pemain musik).
c. Menghubungi dan memastikan pembicara untuk ibadah.
d. Mengoordinasikan kegiatan Jumat Agung dan Paskah.
e. Membuat kegiatan seperti: home konser, diskusi topik yang sedang trend
dalam pelayanan, seminar singkat (jika memungkinkan) di setiap hari
Kamis secara bergantian.
f. Bertanggung jawab kepada Ketua Senat.

8. Sie. Pemerhati:
a. Mengumpulkan uang dan melakukan kunjungan kepada mahasiswa yang
sedang mengalami kedukaan.
b. Mengatur jadwal studi terpimpin persemester.
c. Mengayomi dan memerhatikan mahasiswa yang sedang mengalami
persoalan.
d. Membuat postcard kepada mahasiswa berulang tahun.
e. Bertanggung jawab kepada Ketua Senat.

9. Sie. Kebersihan:
a. Bertanggung jawab mengerahkan mahasiswa untuk terlibat menjaga dan
membersihkan lingkungan sekitar kampus STA Tiranus juga lingkungan
warga (terjadwal).
b. Bertanggung jawab kepada Ketua Senat.

12
E. Kop Surat Senat Mahasiswa STA Tiranus

Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus


Alamat: Jl.Cihanjuang KM 5.2, Desa Cihanjuang,Kec. Parompong, Kab. Bandung Barat 40559
Alamat Surat: PO Box 1030 Bandung 40010
Telepon: (022) 665 8354, Fax: (022) 665 8353, E-Mail: stat@tiranus.co.id

F. Stempel Senat Mahasiswa STA Tiranus

G. Prosedur dan Mekanisme Penyelenggaraan Kegiatan


Kegiatan yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa merupakan upaya perwujudan
profesionalisme. Maksudnya setiap kegiatan organisasi mahasiswa harus sesuai dengan
karakteristik organisasi mahasiswa. Kegiatan kemahasiswaan ada yang harus direncanakan
dalam bentuk proposal dan ada yang tidak. Kegiatan yang harus diawali dengan proposal
adalah kegiatan yang bersifat formal. Penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan beberapa
tahapan.
1) Tahap Persiapan
Tahap persiapan, yaitu langkah awal dalam kegiatan kemahasiswaan yang
berfokus pada penetapan langkah-langkah yang diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan. Dalam tahap persiapan sebaiknya disediakan waktu yang cukup, koordinasi
yang baik dan matang, sehingga pelaksanaan kegiatan dapat digelar dengan hasil
yang optimal. Langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan antara lain
penyusunan proposal, yaitu penyusunan rancangan yang berisi gambaran secara
menyeluruh yang akan digelar. Melalui proposal ini diharapkan selain dapat dipahami
bentuk dan cakupan kegiatan, juga dapat dievaluasi esensi kegiatan yang diajukan
untuk dilaksanakan.
Di dalam proposal tercakup di antaranya:
a. Latar belakang yang berisi latar belakang perlunya digelar kegiatan
kemahasiswaan yang diajukan.
b. Dasar pemikiran berisi dasar pemikiran yang merupakan rasionalisasi
diselenggarakannya kegiatan.

13
c. Landasan kegiatan yang berisikan tentang undang-undang, peraturan pemerintah,
keputusan, kebijakan, serta pedoman tertulis yang relevan melandasi kegiatan
yang akan diselenggarakannya.
d. Nama kegiatan yang menyebutkan nama atau judul kegiatan yang akan
diselenggarakan.
e. Tema kegiatan yang berisi rumusan dirumuskan tujuan esensial tematis kegiatan.
Misalnya rumusan, “Melalui Seminar Pelayanan Kepada Anak Berkebutuhan
Khusus Kita Tingkatkan Rasa Melayani Sesama Tanpa Memandang Kekurangan
Mereka”.
f. Tujuan kegiatan berisi rumusan tujuan yang langsung dan konkret. Misalnya,
rumusan “Mencari bibit-bibit berbakat dalam bidang olahraga”; “Meningkatkan
kesehatan rohani dan jasmani para mahasiswa”, dll. Bisa juga dirumuskan dua
jenis tujuan, yakni tujuan umum dan tujuan khusus kegiatan.
g. Sasaran kegiatan berisi rumusan-rumusan seperti terselenggaranya kegiatan
keilmuan yang berorientasi terhadap wawasan keilmuan atau terumuskannya
saran-saran konkret
h. Peserta kegiatan yang mencantumkan siapa peserta kegiatan itu. Karena
menyangkut izin kegiatan, jika ada pembicara, maka identitas komponen inipun
harus dicantumkan pula.
i. Waktu dan tempat yang menjelaskan lamanya waktu kegiatan dan tempat yang
akan dipergunakan.
j. Tempat pelaksanaan kegiatan merujuk pada fasilitas ruangan, lapangan yang akan
dipakai. Sebaiknya diusahakan agar dalam penetapan waktu dan penggunaan
tempat tidak terjadi bentrokan dengan kegiatan lain.
k. Materi kegiatan, menjelaskan bentuk dan lingkup kegiatan yang akan digelar,
dalam hal ini dicantumkan juga pengisi materi kegiatan. Bagi pengisi materi yang
menyangkut pribadi tertentu yang berada di luar lingkup Senat Mahasiswa dan
atau di luar anggota sivitas akademika STA Tiranus harus ada pernyataan
kesediaan yang bersangkutan dan surat izin (kalau dianggap perlu) dari
instansi/lembaga terkait.
l. Jadwal acara/kegiatan yang mencakup urutan kegiatan mulai dari persiapan,
pelaksanaan, dan pelaporan. Dalam hal ini diperinci pula secara spesifik
urutan/susunan acara dan para pelaksana yang terkait dalam kegiatan tersebut.

14
m. Pembiayaan yang menjelaskan rincian kebutuhan biaya kegiatan yang sesuai
dengan tujuan program yang akan dipakai, sehingga akan memperlihatkan
kebutuhan anggaran secara realitas.
n. Sumber dan besar dana harus dijelaskan secara rinci agar mudah diketahui sumber
dan besarnya pengalokasian biaya.
o. Personalia dan panitia kegiatan, mencantumkan susunan organisasi dan personalia
panitia kegiatan yang terkait dan bertanggungjawab akan kegiatan kemahasiswaan
yang akan dilaksanakan. Susunan kepanitian mencakup pelindung, pembina,
pembimbing, penanggung jawab, pelaksana yang terdiri atas unsur ketua, wakil
ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi sesuai kebutuhan. Penutup berisi
harapan, tindak lanjut, program berikutnya yang relevan, dan ucapan terima kasih.
Proposal yang diajukan harus ditandatangani instansi yang terkait.
Proposal ditandatangani oleh panitia (ketua dan sekretaris) dengan persetujuan
Ketua melalui Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan. Pengesahan proposal
diperlukan sebagai bahan untuk menerbitkan rekomendasi kegiatan. Proposal
diajukan kepada Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan. Selanjutnya Wakil Ketua
Bidang Kemahasiswaan mengeluarkan surat permohonan izin/rekomendasi
kegiatan kepada senat kemahasiswaan melalui BAUM atau staff kemahasiswaan
untuk diproses lebih lanjut.
Dalam hal menggelar kegiatan di luar kampus STA Tiranus (apabila
memang diperlukan) harus ada surat izin dari STA Tiranus. Hal ini terkait dengan
penggunaan fasilitas yang akan dipakai. Untuk kepastian penggunaan
tempat/fasilitas yang diperlukan dapat dilakukan dengan konsultasi kepada Ka.
Bagian Sarana dan Prasarana STA Tiranus.
Untuk memperoleh rekomendasi dan atau surat izin, proses perizinan
harus dilakukan jauh hari sebelum kegiatan dilaksanakan disertai jadwal kegiatan
yang mencakup persiapan, pelaksanaan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan.
Dalam mempersiapkan kegiatan perlu dilaksanakan rapat persiapan (dalam
tahap persiapan) diperlukan untuk memberikan informasi dan penjelasan tentang
rancangan kegiatan, untuk melakukan pembagian tugas dan tanggung jawab
kepada anggota panitia, serta untuk melakukan langkah-langkah persiapan yang
diperlukan. Rapat persiapan berupa rapat pleno dan rapat seksi/bagian. Rapat
persiapan ini diperlukan beberapa kali, sehingga dapat diantisipasi bahwa
kegiatan dapat dilakukan secara optimal. Rapat persiapan terakhir dilaksanakan

15
pada saat pelaksanaan kegiatan akan dilakukan. Hal ini merupakan pemeriksaan
terakhir sebelum pelaksanaan kegiatan dimulai.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalam mengajukan perizian
kegiatan adalah sebagai berikut:
a. Surat Permohonan Izin/Rekomendasi Kegiatan yang ditujukan Kepada Wakil
Ketua Bidang Kemahasiswaan.
b. Permohonan diajukan selambat-lambatnya 2 (satu) bulan sebelum kegiatan
dilaksanakan.

Pada tahap persiapan ini harus sejak awal dibuat media informasi dan
publikasi yang disebarluaskan serta dikirimkan kepada pihak-pihak yang terkait
agar acara yang akan dilaksanakan memperoleh perhatian dan partisipasi yang
maksimal dari berbagai pihak yang diperlukan. Bentuk informasi dan publikasi ini
dapat berupa: flyer, brosur, postingan di website dan media sosial lainnya.

2) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan titik kulminasi dari serial kegiatan yang
diprogramkan. Baik buruknya pelaksanaan kegiatan akan berdampak pada
keseluruhan tahap kegiatan. Perlu diyakini bahwa pelaksanaan kegiatan akan
dapat digelar dengan baik apabila langkah-langkah persiapannya dilakukan
dengan matang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggelar suatu acara
adalah susunan acara, pendukung acara, dan pengendalian acara.
Kegiatan ini adalah tanggung jawab setiap pelaksana kegiatan untuk
melakukan pemeriksaan dan membereskan kembali segala hal yang telah
dipergunakan. Jangan sampai ada kesan bahwa setelah selesai kegiatan, panitia
meninggalkan bekas-bekas kegiatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam hal ini termasuk membersihkan tempat kegiatan, mengembalikan
peralatan, memelihara keamanan tempat, dan sebagainya.

3) Tahap Pelaporan
Tahap akhir kegiatan pada intinya pembuatan laporan dan
pertanggungjawaban kepada lembaga yang relevan, atas kegiatan kemahasiswaan
yang telah dilaksanakan. Pembuatan laporan dan pertanggungjawaban kegiatan

16
dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan
penyelesaian kegiatan.
Laporan kegiatan pada intinya berisi pertanggungjawaban atas
keberhasilan dan atau ketidakberhasilan pelaksanaan kegiatan yang telah digelar.
Pembuatan laporan kegiatan ini merujuk kepada proposal kegiatan, khususnya
pada acara yang dirancang. Ada empat hal yang menjadi inti laporan, yaitu hal-hal
yang berhasil termasuk faktor pendukungnya, hal-hal yang belum berhasil
termasuk faktor penghambatnya, memodifikasi dalam pelaksanaan kegiatan
dibandingkan dengan rencana termasuk sebab-sebab perubahannya, saran dan
rekomendasi bagi kegiatan sejenis selanjutnya. Laporan kegiatan ini disampaikan
kepadaWakil Ketua Bidang Kemahasiswaan. Hal yang sangat penting dan
merupakan salah satu bagian dalam penyampaian laporan kegiatan adalah
pertanggungjawaban keuangan. Selain laporan perincian penerimaan dan
penggunaannya dalam menyampaikan laporan keuangan harus dilengkapi dengan
bukti-bukti penerimaan dan atau pengeluaran yang sah berdasarkan administrasi
keuangan.
Untuk menyatakan rasa terima kasih sebaiknya dibuat tanda ucapan terima
kasih, baik berupa surat khusus maupun piagam kepada pihak-pihak tertentu yang
telah berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam kegiatan yang telah
dilaksanakan. Teknis pelaksanaan penyampaian ucapan terima kasih dalam
bentuk surat khusus seyogianya segera setelah kegiatan berakhir. Piagam tersebut
disampaikan pada saat-saat terakhir pelaksanaan kegiatan. Hal ini sangat tepat
apabila peserta kegiatan tersebut di berbagai tempat.

4) Evaluasi Akhir Kegiatan


Setelah kegiatan diselenggarakan dan laporan pertanggungjawaban sudah
diselesaikan, diadakan acara evaluasi terhadap hasil kegiatan. Ada beberapa
manfaat dari kegiatan ini, yaitu evaluasi bersama terhadap kegiatan yang telah
dilakukan bersama bisa dijadikan masukan bagi kegiatan-kegiatan yang akan
datang. Penyampaian ucapan terima kasih dari penanggung jawab kegiatan
kepada seluruh anggota panitia/pelaksana. Menjaga keakraban di antara seluruh
pengurus dan anggota panitia, penanggung jawab kegiatan, pembimbing, dan
pembina serta pengurus panitia atau senat yang bersangkutan.

17
BAB IV
STA TIRANUS DAN ALUMNI

STA Tiranus memiliki alumni yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Alumni memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam pengembangan STA Tiranus. Itu
sebabnya, STA Tiranus menjalin kerjasama dengan Ikatan Alumni Nasional Sekolah Tinggi
Alkitab Tiranus. Dalam menjalin kerjasama ini, maka Ketua STA Tiranus melalui Wakil
Ketua Bidang Kemahasiswaan berkoordinasi dengan Ikatan Alumni Nasional dan Daerah.

Beberapa hal yang dilakukan dalam membangun kerjasama STA Tiranus dan Ikatan Alumni
Nasional dan Daerah Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus:
1. Menyusun rencana dan program kerjasama dengan Ikatan Alumni Nasional dan
Daerah.
2. Menyusun kebijakan dan pedoman kerjasama dan hubungan alumni.
3. Melaksanakan dan mengoordinasikan program kegiatan kerjasama dan hubungan
alumni.
4. Merintis dan mengembangkan kerjasama dalam negeri dengan lembaga pemerintah,
non pemerintah, dan alumni.Melaksanakan pemantauan dan evaluasi program kerja
sama dan hubungan alumni.

BAB V

KOMISI DISIPLIN MAHASISWA

Komisi Disiplin Mahasiswa adalah unit yang dibentuk oleh STA Tiranus yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan keadilan kepada mahasiswa dan sekaligus
melakukan penegakan disiplin mahasiswa selama melaksanakan proses pendidikan.

A. Secara umum Komisi Disiplin Mahasiswa bertugas:


1. Memberikan pertimbangan keadilan terhadap setiap kasus (kurikuler, kokurikuler,
dan ekstrakurikuler), baik yang diajukan maupun yang tidak diajukan oleh
mahasiswa secara perorangan maupun kelompok.

18
2. Memberikan rekomendasi kepada pejabat yang berwenang dalam memberikan
sanksi administrasi dan akademik bagi mahasiswa yang terbukti bersalah.
3. Membela mahasiswa yang diadukan tetapi tidak bersalah; dan
4. Membela mahasiswa yang mengadukan dan terbukti telah dirugikan, baik secara
moral maupun material.

B. Komisi Disiplin Mahasiswa bertugas secara khusus:


1. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada orang tua wali dan mahasiswa
mengenai pedoman perilaku mahasiswa dan kegiatan kemahasiswaan lainnya
dalam hal terjadinya pelanggaran kedisiplinan.
2. Memantau pelaksanaan kegiatan mahasiswa dan kemahasiswaan agar tidak
menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan.
3. Memberikan pertimbangan keadilan terhadap setiap kasus (kurikuler, kokurikuler,
dan ekstra kurikuler baik yang diajukan maupun yang tidak diajukan oleh
mahasiswa secara perorangan maupun kelompok).
4. Memberikan pendampingan berupa pembelaan kepada mahasiswa yang diadukan
atas dugaan suatu kasus pelanggaran kedisiplinan tetapi tidak bersalah dan;
5. Memberikan rekomendasi kepada pejabat yang berwenang dalam memberikan
sanksi administrasi dan akademik bagi mahasiswa yang terbukti bersalah;.
6. Memberikan pendampingan berupa pembelaan kepada mahasiswa yang
mengadukan atas kerugian, baik secara moral maupun material.

C. Komisi Disiplin Mahasiswa terdiri atas:


1. Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan
2. Kepala Program Sarjana untuk mahasiswa program sarjana
3. Kepala Program Pascasarjana untuk mahasiswa program pascasarjana.
4. Kepala Bagian Keasramaan
5. Anggota tidak tetap, yaitu: wali mahasiswa yang bersangkutan

19
BAB VI
DUKUNGAN SISTEM BELAJAR

Keberhasilan belajar mahasiswa pada dasarnya ditentukan oleh kemampuan


mahasiswa itu sendiri dalam memanfaatkan waktu. Mahasiswa harus bisa mengatur
waktu secara efektif dan efisien. Kapan menggunakan waktu untuk kuliah, kapan
berkunjung ke perpustakaan, kapan belajar di rumah, kapan mengikuti kegiatan
kokurikuler, dan kapan beristirahat. Dalam belajar bisa menempuh langkah-langkah
sebagai berikut: Membuat rencana belajar, mengikuti perkuliahan, mempelajari
Alkitab dan buku sumber, berdiskusi, memantapkan hasil belajar, belajar berpikir
kritis, praktek lapangan, membuat karya ilmiah.
Faktor komitmen, keadaan keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan peran
dosen pembimbing, juga mempunyai peran yang besar dalam menentukan
keberhasilan belajar mahasiswa. Demikian juga faktor pendukung dan penghambat
yang lainnya seperti faktor-faktor yang bersumber dari diri sendiri, meliputi: tujuan
belajar yang jelas, minat terhadap bahan belajar, kesehatan yang sering terganggu,
kecakapan, penguasaan bahasa. Faktor dari lingkungan kampus, meliputi: bahan
bacaan, metode pembelajaran, peralatan belajar, penyelenggaraan perkuliahan,
ekonomi keluarga, kontrol orang tua.
Untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa ini, dilakukan melalui layanan
bimbingan, asrama, beasiswa, bantuan biaya pengobatan dan santunan kematian.

A. Layanan Bimbingan
Layanan bimbingan mahasiswa merupakan upaya lembaga untuk membantu
mahasiswa dalam memecahkan masalah kesulitan belajar mahasiswa, terutama yang
timbul dari diri mahasiswa itu sendiri. Dalam hal-hal tertentu pelaksanaan bimbingan
bekerja sama dengan UPT Bimbingan Konseling. UPT Bimbingan Konseling
memberi juga layanan Bimbingan Sosial pribadi dan pelayanan.

B. Asrama Mahasiswa
Salah satu fasilitas untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa, antara lain
tersedianya asrama mahasiswa. Saat ini STA Tiranus memiliki asrama yang ditempati
oleh mahasiswa putra/i yang singel dan juga asrama mahasiswa yang sudah

20
berkeluarga. Begitu juga tersedia untuk para tamu dari keluarga mahasiswa atau staff
dan dosen.

c. Beasiswa
Beasiswa merupakan upaya pemberian bantuan biaya pendidikan kepada
mahasiswa dari STA Tiranus sebagai salah satu dorongan kepada mahasiswa untuk
meningkatkan prestasi dan dapat menyelesaikan pendidikannya tepat waktu.
Tujuannya adalah meningkatkan pemerataan dan kesempatan belajar bagi mahasiswa
yang mengalami kesulitan membayar biaya pendidikan, mendorong dan
mempertahankan semangat belajar para mahasiswa agar mereka dapat menyelesaikan
pendidikannya tepat waktu, mendorong meningkatkan prestasi akademik, sehingga
memacu peningkatan kualitas pendidikan tinggi.

d. Prosedur Pelayanan Administrasi Beasiswa.


1. Mahasiswa mengajukan permohonan beasiswa kepada Wakil Ketua III Bidang
Kemahasiswaan.
2. Mahasiswa melengkapi persyaratan yang diperlukan.
3. Lembaga menyeleksi dan mengajukan calon penerima beasiswa kepada Wakil
Ketua Kemahasiswaan yang dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut:
- Permohonan dari yang bersangkutan.
- Surat keterangan tidak mampu dari Desa/Kelurahan setempat.
- Photo Copy IPK dan IP terakhir.
- Photo copy Kartu Keluarga.
- Surat keterangan tidak sedang menerima beasiswa lain dan tidak
melanggar tata tertib lembaga
- Photo copy KTM yang masih berlaku.
- Pas photo terakhir ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar.
4. Tembusan pengajuan tersebut disampaikan kepada Wakil Ketua Bidang
Administrasi dan Bendahara.
5. Wakil Ketua Kemahasiswaan melalui staff kemahasiswaan, menerbitkan Surat
Keputusan.
6. Surat Keputusan Penerima beasiswa diberikan kepada Bendahara

21
BAB VII
PENUTUP

Pedoman kemahasiswaan ini merupakan panduan bagi mahasiswa STA


Tiranus. Pedoman ini dapat ditinjau kembali dan dikembangkan sesuai kebutuhan dan
perkembangan pelayanan di STA Tiranus.

22

Anda mungkin juga menyukai