Anda di halaman 1dari 68

KURIKULUM

MADRASAH ALIYAH PLUS QISTOS

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

MADRASAH ALIYAH PLUS QISTHOS


Kp. Wilukon RT 02 RW 02 Desa Sukaraja Kecamatan Pulosari Pandeglang- Banten
e-mail : aliyahplusqisthos@gmail.com
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami telah berhasil menyelesaikan penyusunan buku I dokumen Kurikulum Madrasah
Aliyah Plus Qisthos Tahun Pelajaran 2022/2023.
Tujuan penyusunan buku I dokumen Kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos Tahun
Pelajaran 2022/2023 adalah untuk memenuhi amanat Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) sebagaimana telah
diperbarui dengan Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan diperbarui kembali oleh PP nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
pendidikan Madrasah wajib menyusun dokumen kurikulum untuk dijadikan sebagai pedoman
pelaksanaan Kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos Tahun Pelajaran 2022/2023.
Kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos disusun berdasarkan Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 diberlakukan bagi kelas X, XI dan XII. Dengan tersusunnya buku I dokumen
Kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos Tahun Pelajaran 2022/2023 ini, tim penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak terkait.
Kami sadar bahwa Kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos Tahun Pelajaran
2022/2023 bukan rancangan yang sempurna. Saran dan kritik membangun dari semua pihak
sangat kami harapkan untuk perbaikan Kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos tahun-tahun
mendatang. Semoga Dokumen Kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos Tahun Pelajararan
2022/2023 ini dapat memenuhi harapan semua pihak dan dapat dijadikan referensi dalam
penyusunan dokumen kurikulum yang akan datang.

Pandeglang, Juni 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

Ii
Kata Pengantar ..............................................................................
iii
Daftar isi ........................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang …..................................................................... 1
B. Landasan Hukum ................................................................... 4
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum MA Plus Qisthos…......... 8
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum MA Plus Qisthos…......... 8
BAB II. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN............................................. 10
A. Visi MA Plus Qisthos…............................................................ 10
B. Misi MA Plus Qisthos……........................................................ 10
C. Tujuan MA Plus Qisthos…….................................................... 11

BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ............................ 13


A. Struktur Kurikulum ................................................................ 13
1. Kompetensi Inti ................................................................ 13
2. Mata Pelajaran .................................................................. 14
3. Beban Belajar .................................................................... 15
4. Kompetensi Dasar ............................................................. 24
B. Muatan Kurikulumn................................................................ 24

ii
1. Mata Pelajaran Intra Sekolah ........................................... 24
2. Muatan Lokal .................................................................... 24
3. Pengembanga Diri ............................................................. 26
a. Bimbingan Konseling ................................................. 26
b. Ekstrakurikuler ............................................................ 28
4. Ketuntasan Belajar ................................................................. 32
a. Standar Kompetensi Kelulusan........................................ 32
b. Kriteria Ketuntasan Minimal ........................................... 35
c. Ketuntasan Program Peningkatan Kompetensi Keagamaan /
Bimbingan P raktik Ibadah ( PPKK/BPI ) .......................
36
5. Kriteria Kenaikan Kelas / Keulusan Mata Pelajaran /Kelulusan setiap
semester .................................................................................. 37
a. Sistem Paket ..................................................................... 37

6. Pedoman Penilaian ................................................................. 37


a. Aspek dan Lingkup Penilaian .......................................... 37
b. Instrumen Penilaian dan Mekanisme Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik............................................................................ 38
c. Mekanisme Penilaian Hasil belajar oleh Satuan Pendidikan ( MA
Plus Qisthos ) ................................................................... 39
d. Jenis Penilaian .................................................................. 43
e. Kriteria Kelulusan ............................................................ 43
f. Target Kelulusan .............................................................. 44
g. Program Peningkatan Kualitas Kelulusan ........................ 44
7. Peminatan ............................................................................... 45
a. Penerimaan Peserta Didik Baru ........................................ 46
b. Peraturan Peminatan bagi Peserta Didik Baru ................. 46
c. Kriteria Mutasi Peminatan Kelas X.................................. 48
d. Kriteria Mutasi ................................................................. 48
8. Pendidikan Kecakapan Hidup ................................................ 48
a. Penilaian Lingkungan Hidup ............................................ 49
b. Program Peningkatan Kompetensi Keagamaan ............... 50

iii
c. Moderasi Beragama .......................................................... 51
d. Gerakan Literasi MA Plus Qisthos .................................. 52
e. PLK Aspek Minat............................................................. 54
f. Peningkatan Ketrampilan dan Kecakapan Berbahasa inggris
..................................................................................... 55
BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN DAN TATA KELOLA KURIKULUM
…………………………………………………………………… 61
A. Minggu Efektif dan Waktu Libur ................................................... 61
BAB V. PENUTUP ............................................................................................ 63

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I,


pasal 3, menyatakan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
Penjelasan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa
Pendidikan Nasional mempunyai visi “Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua Warga Negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah.”
Penjelasan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, juga menyatakan bahwa
Pendidikan Nasional mempunyai misi sebagai berikut :
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia
dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
3. Membantu kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan dan mengoptimalkan
pembentukan kepribadian dan bermoral.
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global; dan
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk mewujudkan visi, misi, fungsi dan tujuan Sistem Pendidikan Nasional di tingkat
satuan pendidikan, diperlukan kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

1
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.Madrasah Aliyah Plus Qisthos, sebagai Satuan Pendidikan Menengah berciri khas
agama Islam di bawah binaan Kementerian Agama, mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
Rasional pengembangan kurikulum satuan pendidikan harus mempertimbangkan
faktor-faktor berupa tantangan internal dan tantangan eksternal. Salah satu tantangan
eksternal dalam penyusunan kurikulum adalah amanat peraturan yang melandasi
penyusunan kurikulum itu sendiri. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan pola pikir
sebagai berikut :
- Penguatan pola pembelajaran student centered berdasarkan gaya belajar siswa
- Penguatan pola pembelajaran interaktif dan aktif mencari
- Penguatan pola pembelajaran secara jejaring, pola belajar sendiri dan kelompok
(berbasis tim)
- Penguatan pembelajaran berbasis multimedia
- Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal
- Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal
- Penguatan pola pembelajaran kritis dan multidisiplin
Tantangan internal dan eksternal lainnya yang dipertimbangkan dalam penyusunan
Kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos dipaparkan pada bagian Analisis Konteks.
Beberapa pokok masalah yang harus diimplementasikan dalam kurikulum madrasah
antara lain :
1. Perpustakaan madrasah harus dikembangkan dan mendapat perhatian utama mengingat
perpustakaan sebagai jantung pendidikan. Madrasah wajib mengalokasikan 5% dari
APBM untuk pengembangan perpustakaan. Selain itu madrasah harus mengembangkan
strategi – strategi kreatif untuk mendapatkan dukungan dalam rangka pengembangan
perpustakaan.

2. Tes kemampuan membaca Al-Quran menjadi salah satu syarat wajib dalam penerimaan
peserta didik baru (PPDB) madrasah sebagai alat pemetaan capaian kompetensi.
3. Madrasah wajib menyelenggarakan program pembelajaran tahfidz dengan
memasukkan dalam program intrakurikuler
4. Madrasah wajib menyelenggarakan program–program penguatan pendidikan karakter

2
melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler dengan pola sbb :
a. Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan intrakurikuler merupakan penguatan nilai-
nilai karakter melalui kegiatan penguatan materi pembelajaran, metode
pembelajaran sesuai dengan muatan kurikulum berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan kokurikuler merupakan penguatan nilai-nilai
karakter yang dilaksanakan untuk pendalaman dan/atau pengayaan kegiatan
intrakurikuler sesuai muatan kurikulum.
c. Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan ekstrakurikuler merupakan penguatan nilai-
nilai karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerja sama dan kemandirian peserta didik secara optimal. Kegiatan ini
meliputi kegiatan krida, karya ilmiah, latihan olah bakat/olah minat dan kegiatan
keagamaan.
5. Madrasah wajib melaksanakan kegiatan literasi madrasah dengan mengkondisikan dan
membiasakan peserta didik untuk membaca melalui kegiatan :
a. Membentuk Tim Gerakan Literasi Madrasah (GLM) yang bertugas merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan literasi madrasah berbasis manual/digital
b. Meningkatkan fungsi dan manfaat perpustakaan.
c. Menyediakan sudut-sudut baca dan area baca yang nyaman dan aman.
d. Meningkatkan budaya membaca dan menulis melalui media majalah dinding dan
jurnal madrasah.
e. Memasang slogan, leaflet, banner di beberapa tempat yang dapat memotivasi
peserta didik untuk gemar membaca.
6. Madrasah wajib melaksanakan program madrasah bersih setiap hari yang terjadwal
setiap kelas secara bergantian untuk membersihkan madrasah sebagai bagian dari
pelaksanaan PPK.
7. Secara bertahap agar madrasah menjalin kerjasama dengan lembaga lain baik dengan
madrasah lain, sekolah, Dunia Usaha/Dunia Industri, Perguruan Tinggi, Media Massa,

Dinas Pendidikan dan berbagai pihak lain yang dapat memberikan dukungan bagi
pengembangan madrasah.

Proses pengembangan kurikulum dilakukan setiap tahun untuk mengakomodasi


perubahan-perubahan dalam potensi daerah dan lingkungan ; tuntutan pembangunan daerah

3
dan nasional ; tuntutan dunia kerja ; perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
serta dinamika perkembangan global. Struktur dan Muatan Kurikulum disusun dengan
memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah mengenai 8 standar nasional pendidikan
serta dengan mempertimbangkan upaya-upaya peningkatan iman dan takwa; peningkatan
akhlak mulia; pengamalan agama Islam serta penanaman nilai-nilai kebangsaan dan
persatuan nasional.

B. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2. Pasal 5 ayat 4 UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional :
“Warga negara yang mempunyai potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak
memperoleh pendidikan khusus”.
3. Undang-Undang nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional ;
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diperbarui dengan
Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 dan telah diubah lagi PP No. 13 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5157);
6. Peraturan Presiden nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
7. Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang Standard Kepala Sekolah/Madrasah
8. Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standard Pendidik dan Tenaga
Kependidikan ;

9. Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang Standard Pengelolaan Pendidikan ;


10. Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang Standard Sarana Prasarana ;
11. Permendikbud nomor 69 tahun 2009 tentang Standard Pembiayaan ;
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013
Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata

4
13. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014 Tentang
Pendidikan Keagamaan Islam;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Tingkat
Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Ekstra
Kurikuler;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 Tentang
Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib Pada Pendidikan
Dasar dan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 Tentang
Peminatan Pada Pendidikan Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 Tentang
Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
20. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak nomor 08
tahun 2014 tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak ;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 45 tahun 2015 sebagai
perubahan permendikbud nomor 68 tahun 2014 tentang Guru TIK dan KKPI dalam
Implementasi Kurikulum 2013;
22. Peraturan Menteri Agama RI nomor 60 tahun 2015 sebagai perubahan Permenag RI
nomor 90 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti dan Minat Baca ;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian hasil belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Menengah;

25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 64 tahun 2015 tentang Kawasan
Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah ;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan;
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 tahun 2016 tentang Buku

5
yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan.
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 18 tahun 2016 tentang
Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru ;
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan;
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar
isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses pendidikan dasar dan menengah;
32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian;
33. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013;
34. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 75 tahun 2016 tentang Komite;
35. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 10 tahun 2017 tentang
Perlindungan Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan ;
36. Keputusan Menteri Agama (KMA) nomor 117 tahun 2017 tentang Implementasi
Kurikulum 2013 pada Madrasah
37. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2018 tentang Penilaian
Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah ;
38. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 36 tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014
Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
39. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah

40. Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Mata
Pelajaran PAI dan bahasa Arab Pada Madrasah;
41. Keputusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Madrasah;
42. Keputusan Dirjen Pendis nomor 481 tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Penerimaan
Peserta Didik Baru untuk RA, MI, MTs, MA dan MAK ;
43. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3751 Tahun 2018 tentang

6
Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Aliyah
44. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan RPP;
45. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Madrasah nomor NOMOR: B-1368.1/Dj.I/05/2019
Tentang Pendidikan Anti Korupsi Di Madrasah

46. Surat Edaran Bidang Pendidikan Madrasah nomor B.1888/Kw.12.2/1/PP.00.1/07/ 2016


tentang Program Tahfidh
47. Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah
48. Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum Madrasah
49. Keputusan Direktur Jenderal pendidikan Islam Nomor 6 9 8 2 Tahun 2019
tentang Petunjuk Teknis Tentang Penyusunan dan Pengembangan Tingkat
Satuan Pendidikan Madrasah Aliyah
50. Keputusan Direktur Jenderal pendidikan Islam Nomor 5466 Tahun 2019
tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Pembelajaran Madrasah Aliyah Plus
Keterampilan
51. Permendikbud No 43 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ujian Yang
diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional.
52. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2852 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester Madrasah Aljyah
53. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6982 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Madrasah Aliyah

54. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6985 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Madrasah Aliyah Plus Ketrampilan

55. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6989 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Pembelajaran Riset di Madrasah
56. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Penguatan
Pendidikan Karakter
57. SK. Dirjen Pendis No.2791 Tahun 2020 Tentang Pedoman Kurikulum Darurat Pada
Madrasah

7
C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH ALIYAH PLUS QISTHOS

Tujuan pengembangan Dokumen I Kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos TP.


2022/2023 adalah:
1. Menjadi acuan operasional bagi kepala madrasah, guru dan stakeholder lainnya dalam
menyusun program madrasah, kegiatan pembelajaran, evaluasi dan penilaian, dan lain-
lain
2. Menjadi acuan operasional bagi dinas pendidikan dan atau kantor kementerian agama
provinsi dan kabupaten/kota dalam melakukan koordinasi dan supervisi pelaksanaan
kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos
3. Mewujudkan keunggulan visi dan misi Madrasah Aliyah Plus Qisthos dalam tataran
praktis operasional

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH ALIYAH PLUS


QISTHOS

Kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos dikembangkan berdasarkan prinsip-


prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan
tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan ekstar kurikule
8
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang
bermakna dan tepat antar subtansi.

3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti
dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri.
Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial,
keterampilan akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan


Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6. Belajar Sepanjang Hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang, serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah Kurikulum dikembangkan


dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun
kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
daerah h saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar kebangsaan
yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

9
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. VISI MADRASAH ALIYAH PLUS QISTHOS


Mengacu kepada visi penyelenggaraan pendidikan madrasah yakni terwujudnya
Madrasah Aliyah (MA) yang islami, bermutu, populis, dan mandiri; serta mampu
menjadikan peserta didiknya menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap
Allah SWT, berakhlak mulia, berkepribadian, menguasai iptek, dan mampu
mengaktualisasikan diri secara positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta menyerap aspirasi dan harapan-harapan stakeholders, maka visi
Madrasah Aliyah Plus Qisthos dinyatakan sebagai berikut:

” Menjadi Lembaga Pendidikan Islam yang mengintegrasikan khazanah turas dan modern
dalam mencerdaskan kehidupan umat guna membentuk masyarakat madani yang
berkeadaban dan berkemajuan”

B. MISI MADRASAH ALIYAH PLUS QISTHOS


Kementerian Agama dalam menyelenggarakan pendidikan Madrasah Aliyah (MA)
memiliki misi antara lain : memperkuat identitas pendidikan MA, meningkatkan
pemerataan dan perluasan akses pendidikan bagi anak usia sekolah MA, meningkatkan
mutu dan relevansi pendidikan pada MA dan meningkatkan kualitas tata kelola dan
akuntabilitas lembaga pendidikan MA.
Mendasarkan pada misi kelembagaan madrasah secara umum tersebut dan
memperhatikan aspirasi dan harapan-harapan stakeholders maka secara khusus misi
penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Aliyah Plus Qisthos dirumuskan sebagai
berikut :

1. Mencetak ahli ilmu yang beradab


2. Mencetak generasi qurani yang berwawasan global
3. Mengintegrasikan sistem pembelajaran klasik dan kontemporer
4. Melahirkan generasi mutadayyin yang memiliki integritas dan kecakapan hidup
5. Melahirkan kader-kader pemimpin terbaik untuk agama dan negara

10
C. TUJUAN MADRASAH ALIYAH PLUS QISTHOS

Dalam konteks nasional penyelenggaraan pendidikan di Indonesia berfungsi untuk


mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan fungsi tersebut
maka penyelenggaraan pendidikan nasional diarahkan dalam rangka untuk mencapai
tujuan yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia Indonesia yang
utuh. Yakni manusia yang memiliki ciri-ciri antara lain: beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan umum tersebut secara bertahap akan dicapai disesuaikan dengan tingkat
perkembangan dan kematangan peserta didik. Sehingga pada jenjang pendidikan
menengah tujuan yang harus dicapai adalah meningkatkan kecerdasan dan
pengetahuan, meningkatkan kepribadian dan akhlak mulia, meningkatkan keterampilan
untuk hidup mandiri dan siap mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Berangkat dari tujuan umum tersebut maka secara khusus tujuan penyelenggaraan
pendidikan di Madrasah Aliyah Plus Qisthos adalah :

1. Terwujudnya Insan Madrasah yang mengamalkan nilai dan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari
2. Terwujudnya peserta didik yang cerdas, terampil, mandiri untuk100% melanjutkan
pendidikan.
3. Terwujudnya peserta didik yang berprestasi di bidang seni, olahraga, IPTEK dan
Keagamaan di tingkat nasional.
4. Terwujudnya budaya kerja tinggi dalam memberikan pelayanan pendidikan yang
prima
5. Terwujudnya madrasah yang memberi keluasan akses, akuntabiltas, dan
bermartabat
6. Terwujudnya Insan Madrasah yang menguasai teknologi informasi dan bahasa
asing
7. Terciptanya lingkungan dan suasana madrasah yang bersih, sehat, tertib, nyaman,
aman, dan islami
8. Terintegrasinya wawasan lingkungan dalam proses pembelajaran

11
Melalui filosofi dari visi dan misi sebagai arah/ landasan serta tujuan yang jelas
dan terukur sebagaimana yang tersebut di atas itulah Madrasah Aliyah Plus Qisthos
akan terus berupaya untuk meraihnya dengan melakukan perencanaan program kerja
yang teintegrasi dan dikelola melalui pendekatan manajemen berbasis madrasah
(MBM). Sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat diukur pencapaiannya
dan terevaluasi guna menentukan program rencana tindaklanjutnya.

12
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM

1. Kompetensi Inti

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual (KI-1) yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
(KI-2) yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”.
Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dicapai melalui
pembelajaran langsung dalam mata pelajaran PPKn dan kelompok
mapel PAI. Sedangkan dalam mata pelajaran lain, kedua kompetensi ini
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
perpanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
Rumusan Kompetensi Inti Pengetahuan (KI-3) adalah sebagai
berikut : “Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.”
Rumusan Kompetensi Inti Keterampilan (KI-4) adalah sebagai
berikut : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
13
2. Mata Pelajaran
Struktur Pelajaran kelas X, XI, dan XII disusun berdasarkan KMA nomor
183 dan nomor 184 tahun 2019 dan Permendikbud nomor 59 tahun 2014
sebagaimana telah diubah dengan Permendikbud nomor 36 tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah.
a. Sistem Paket
Tabel 1. Struktur Kurikulum MA Peminatan MIPA
Alokasi Waktu
No Mata Pelajaran
X XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pendidikan Agama Islam
a. Qur'an Hadits 2 2 2
b. Aqidah Ahlaq 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. SKI 2 2 2
2 PPKn 2 2 2
3 Bhs. Indonesia 4 4 4
4 Bhs. Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1 Seni Budaya 2 2 2
2 PJOK 2 2 2
3 Prakarya & Kewirausahaan 2 2 2
KELOMPOK C (PEMINATAN):
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Alokasi
No Mata Pelajaran Waktu
X XI XII

14
Mapel Pilihan Lintas Minat dan atau
Pendalaman Minat dan atau Informatika
1 Informatika 2 2 2

2 Ekonomi 2 2
3 Geografi 2 2

JUMLAH 51 51 51

3. Beban Belajar
Kegiatan belajar mengajar di Madrasah Aliyah Plus Qisthos
dilaksanakan menggunakan satu system, yaitu sistem paket

1. Sistem Paket

Beban belajar dengan sistem paket mengatur alokasi waktu untuk


tiap mapel pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi
dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

a. Alokasi Waktu Jam Pelajaran


Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. Pada tahun
pelajaran 2022-2023 ini. Dengan demikian, penempatan alokasi
waktu jam pelajaran harian selama 1 minggu adalah sebagai berikut
:

Tabel 2. Alokasi Waktu Hari Senin 6 hari kerja


JAM ALOKASI WAKTU KEGIATAN
1 7:00 - 7:45 PPK/GLS/BK/PLH**
2 7:45 - 8:30 KBM
3 8:30 - 9:15 KBM
9:15 - 9:30 ISTIRAHAT PAGI
4 9:30 - 10:15 KBM
5 10:15 - 11:00 KBM

JAM ALOKASI WAKTU KEGIATAN


6 11:00 - 11:45 KBM

15
11:45 - 12:15 ISTIRAHAT SIANG
7 12:15 - 13:00 KBM
8 13:00 - 13:45 KBM
9 13:45 - 14:30 KBM & DOA PENUTUP

Tabel 3. Alokasi Waktu Hari Selasa 6 hari kerja


JAM ALOKASI WAKTU KEGIATAN
1 7:00 - 7:45 KBM
2 7:45 - 8:30 KBM
8:30 - 9:15 ISTIRAHAT PAGI
3 9:15 - 9:30 KBM
4 9:30 - 10:15 KBM
5 10:15 - 11:00 KBM
6 11:00 - 11:45 KBM
11:45 - 12:15 ISTIRAHAT SIANG
7 12:15 - 13:00 KBM
8 13:00 - 13:45 KBM
9 13:45 - 14:30 KBM
10 14.30 - 15.15 KBM & DOA PENUTUP
Jam. 1 Diawali dengan berdoa, Tadarus Al-
Qur’an/Asmaul Husna/ Menyanyikan Lagu Mars
Madrasah

Tabel 4. Alokasi Waktu Hari Rabu, Kamis dan Sabtu 6 hari kerja
JAM ALOKASI WAKTU KEGIATAN
1 7:00 - 7:45 KBM
2 7:45 - 8:30 KBM
8:30 - 9:15 ISTIRAHAT PAGI
3 9:15 - 9:30 KBM
4 9:30 - 10:15 KBM
5 10:15 - 11:00 KBM
JAM ALOKASI WAKTU KEGIATAN

16
6 11:00 - 11:45 KBM
11:45 - 12:15 ISTIRAHAT SIANG
7 12:15 - 13:00 KBM
8 13:00 - 13:45 KBM
9 13:45 - 14:30 KBM & DOA PENUTUP
Jam. 1 Diawali dengan berdoa, Tadarus Al-
Qur’an/Asmaul Husna/ Menyanyikan Lagu Mars
Madrasah

Tabel 5. Alokasi Waktu Hari Jumat 6 hari kerja


JAM ALOKASI WAKTU KEGIATAN
1 07:00 - 07:45 KBM
2 07:45 - 08:30 KBM
08:30 - 09:15 ISTIRAHAT PAGI
3 09:15 - 09:30 KBM
4 09:30 - 10:15 KBM
5 10:15 - 11:00 KBM
6 11:00 - 11:45 KBM & Doa Penutup
Jam. 1 Diawali dengan berdoa, Tadarus Al-
Qur’an/Asmaul Husna/ Menyanyikan Lagu Mars
Madrasah

b. Beban belajar per minggu


1) Sistem Paket
Berdasarkan surat edaran Dirjen Pendis tentang Pedoman
Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2022-2023,
jumlah minggu efektif dalam satu tahun pelajaran minimal 36
minggu dengan jumlah jam pembelajaran minimal 1836 jam
pelajaran untuk kelas X dan XI. Sedangkan untuk kelas XII
jumlah minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah
minimal 32 minggu dengan jumlah jam pembelajaran minimal
1632 jam pelajaran. Berdasarkan analisis terhadap Kalender
Pendidikan Madrasah Aliyah Plus Qisthos diperoleh data bahwa
jumlah minggu efektif KBM adalah 39 minggu dengan jumlah
17
jam pembelajaran 1989. Dengan demikian jumlah minggu
efektif dan jumlah jam pembelajaran Madrasah Aliyah Plus
Qisthos Tahun Pelajaran 2022-2023 sudah memenuhi kriteria.

Pengaturan beban belajar setiap UKBM sebagai berikut:


a. Beban Belajar setiap UKBM diatur secara proporsional
dengan jumlah pasangan KD untuk setiap mata pelajaran.
b. Beban Belajar setiap UKBM disesuaikan dengan tugas
belajar (learning task) dan pengalaman belajar (learning
experiences) yang dituntut untuk masing-masing pasangan KD.
c. RPP mata pelajaran tertentu memuat 1 (satu) pasangan KD,
alokasi waktu misalnya 4 JP (2 pertemuan) dengan 1 UKBM.
Dari satuan waktu yang tersedia, yaitu 4x45 menit (180 menit)
minimal 72 menit untuk kegiatan tatap muka dan paling banyak
108 menit untuk kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri
setiap pekan dalam satu semester.
d. RPP mata pelajaran tertentu memuat 1 (satu) pasangan KD,
alokasi waktu misalnya ada 4 JP (2 pertemuan) dengan 2
UKBM. Dari
satuan waktu yang tersedia, yaitu 4x45 menit (180 menit)
minimal 72 menit untuk kegiatan tatap muka dan
paling banyak 108 menit untuk kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri setiap
minggu dalam satu semester.
e. RPP mata pelajaran tertentu memuat lebih dari 1 (satu) pasangan KD, alokasi
waktu misalnya 6 JP (3 pertemuan) dengan 1 UKBM. Dari satuan waktu yang
tersedia, yaitu 6x45 menit (270 menit) minimal 108 menit untuk kegiatan tatap
muka dan paling banyak 162 menit untuk kegiatan terstruktur dan kegiatan
mandiri setiap minggu dalam satu semester.
f. RPP mata pelajaran tertentu memuat lebih dari 1 (satu) pasangan KD,
alokasi waktu 6 JP (3 pertemuan) dengan 3 UKBM. Dari satuan waktu yang
tersedia, yaitu 6x45 menit (270 menit) minimal 108 menit untuk kegiatan
tatap muka dan paling banyak 162 menit untuk kegiatan terstruktur dan
kegiatan mandiri setiap minggu dalam satu semester.
18
c. Ketentuan beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri.
1). Sistem Paket
Proses pembelajaran dilaksanakan melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tak terstruktur. Alokasi waktu belajar untuk
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tak terstruktur adalah maksimal 60% dari
alokasi waktu tatap muka. Penugasan terstruktur dan kegiatan belajar mandiri
dilaksanakan di luar waktu KBM tatap muka dengan memperhitungkan potensi
(kemampuan fisik, psikis, dan dukungan sarana prasarana belajar di rumah peserta
didik). Setiap guru harus memperhitungkan alokasi waktu untuk penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri agar tidak lebih dari 60% waktu kegiatan tatap muka
mapel yang bersangkutan. Kegiatan praktik dapat dilaksanakan di madrasah maupun
di luar madrasah. Kegiatan praktik di madrasah terintegrasi dengan kegiatan KBM
tatap muka pada jam pembelajaran efektif maupun di luar jam pembelajaran efektif.
Alokasi waktu untuk kegiatan praktik adalah dua jam kegiatan praktik setara dengan
satu jam tatap muka. Pemilihan Kompetensi Dasar yang dilaksanakan dengan metode
praktik dilakukan oleh MGMP lokal Madrasah Aliyah Plus Qisthos. Kegiatan praktik
di luar madrasah dapat terdiri dari praktik masing- masing pelajaran dan atau Praktik
Kunjungan Lapangan yang diselenggarakan bersama-sama. Praktik Kunjungan
Lapangan (PKL) dilaksanakan oleh kelas X dan kelas XI . Alokasi waktu kegiatan
praktik di luar madrasah adalah empat jam praktik di luar madrasah setara dengan
satu jam tatap muka. PKL dikoordinasikan oleh urusan kurikulum dengan porsi dua
jam pelajaran (setara dengan 8 jam praktik kunjungan lapangan)
Paparan di atas, bila dirangkum dalam bentuk tabel beban belajar yang
ditetapkan oleh madrasah dan harus diikuti oleh peserta didik adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Beban Belajar per minggu
Kegiatan Beban Belajar perminggu
Tatap Muka 51 jpl @45 menit
Min 4 jpl (2 jpl Pramuka + 2 jpl
Pengembangan Diri
ekstrakurikuler pilihan)
Tugas Terstruktur/Mandiri (PT/PMTT) Maks 60% waktu tatap muka

19
d. Beban Belajar Tambahan
Beban belajar tambahan ditetapkan berdasarkan kebutuhan peserta didik
dengan mengacu kepada peraturan yang sesuai. Pengaturan beban belajar untuk kelas
X, XI, dan XII mengacu kepada Permendikbud nomor 59 tahun 2014 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum serta KMA nomor 183 tahun 2019 tentang
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Arab dan Agama Islam. Berdasarkan
keempat peraturan tersebut, beban belajar peserta didik MA adalah minimal 51
jp/minggu. Madrasah Aliyah Plus Qisthos menerapkan angka minimal untuk beban
belajar kegiatan tatap muka intrakurikuler, yaitu sebanyak 51 jp. Adapun kegiatan
Bimbingan Konseling/Bimbingan TIK/Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK)/Revitalisasi Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dan Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) mengambil waktu ko-kurikuler.
Ko-kurikuler adalah kegiatan diluar pembelajaran yang dapat diintegrasikan ke
dalam pembelajaran. Kegiatan kokurikuler tetap memerlukan perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi yang baik agar dapat memberi nilai tambahan bagi peserta
didik. Kegiatan ko-kurikuler bertujuan menunjang pelaksanaan intrakurikuler agar
peserta didik dapat lebih menghayati bahan atau materi yang telah dipelajarinya serta
melatih peserta didik untuk melaksanakan tugas secara bertanggung
jawab.Pelaksanan kokurikulermemperhatikan asas-asas sebagai berikut ; (1)
menunjang langsung pada kegiatan intrakurikuler dan kepentingan belajar siswa;
(2) tidak merupakan beban yang berlebihan bagi siswa; (3) tidak menimbulkan beban
pembiayaan tambahan yang berat bagi orang tua siswa; (4) memerlukan
pengadministrasian, pembimbingan atau pendampingan, pemantauan (monitoring),
dan penilaianuntuk meningkatkan efektifitas kegiatan dan hasil pelaksanaan ko-
kurikuler.
Kegiatan ko-kurikuler di Madrasah Aliyah Plus Qisthos, terdiri atas :
1. Ko – kurikuler yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran.
Ko – kurikuler yang dilaksanakan pagi hari sebelum pembelajaran disesuaikan dengan
amanat permendikbud nomor 23 tahun 2015. Kegiatan Ko – kurikuler dilaksanakan pada
jam pra-pembelajaran berupa tadarus Al Quran dan membaca Asmaulhusna atau
melaksanakan sholat dhuha serta menyanyikan lagu nasional/Mars Madrasah/Hymne
Madrasah/Mars Madrasah Aliyah Plus Qisthos /Indonesia Raya. Kegiatan pra
pembelajaran diakhiri doa bersama sebelum belajar. Seluruh rangkaian kegiatan pra-
20
pembelajaran dilaksanakan secara klasikal dengan dipandu/dipimpin oleh guru
bina/pamong kelas.
Kegiatan ko-kurikuler sesudah KBM harian terdiri dari menyanyi lagu nasional
pilihan dan doa sesudah belajar. Lagu yang dinyanyikan dipilih oleh siswa. Guru
jam terakhir memimpin pembacaan doa setelah belajar secara klasikal/bersama-
sama.
2. Ko – kurikuler yang dilaksanakan sore hari
Ko – kurikuler yang dilaksanakan sore hari adalah kegiatan Matrikulasi Baca
Tulis Al-Quran (BTAQ), Matrikulasi Penguatan English Vocabulary (MPEC),
Program Peningkatan Kompetensi Keagamaan/Bimbingan Praktik Ibadah
(PPKK/BIP), Kelas Informatika dan Program Pembinaan ILC (International
Language Class).
BTAQ bertujuan menyetarakan kemampuan baca tulis Alquran bagi peserta didik
baru kelas X yang belum lancar membaca Alquran. Output yang diharapkan dari
kegiatan ini adalah meningkatnya kesiapan peserta didik kelas X dalam mengikuti
pembelajaran mapel-mapel di madrasah yang sarat kegiatan membaca dan
menulis huruf Alquran seperti bahasa Arab, Quran Hadits, Fikih, dll. PPKK/BIP
diselenggarakan bagi kelas XI dan XII dengan tujuan meningkatkan jumlah
hafalan Alquran, membiasakan praktik ibadah individu dan ibadah sosial serta
menjaga perkembangan karakter islami pada diri peserta didik.Sedangkan
Program Pembinaan ILC diselenggarakan untuk kelas X dan XI IBB dengan tujuan
untuk membina kemampuan berbicara bahasa asing non-English, serta
penambahan program plus broadcasting bagi kelas IBB dan penyelenggaraan
pembinaan kelas multimedia diperuntukkan bagi kelas MIPA yang terpilih untuk
memberi bekal di bidang IT dalam menghadapi era disruptif.
3. Ko – kurikuler rutin mingguan.
Ko – kurikuler rutin mingguan di Madrasah Aliyah Plus Qisthos adalah
Upacara/Apel tiap senin, dan kegiatan peningkatan kemampuan literasi.

e. Beban Kerja Guru


Beban kerja guru mencakup kegiatan tugas utama dan kegiatan tugas
tambahan. Kegiatan tugas utama dilaksanakan dalam jam pelajaran dan atau di luar
jam pelajaran. Kegiatan tugas utama dilaksanakan dalam pembelajaran
intrakurikuler dan atau ekstrakurikuler.
21
Madrasah Aliyah Plus Qisthos memiliki 2 jenis guru, yaitu guru mata pelajaran,
guru Bimbingan Konseling (BK). Beban kerja guru mata pelajaran dihitung
berdasarkan jumlah jam tatap muka di kelas. Beban kerja guru mata pelajaran
paling sedikit 24 jam tatap muka (atau setara 24 jam tatap muka) dan paling banyak
40 jam tatap muka. Pemenuhan beban kerja guru dilaksanakan dengan ketentuan
paling sedikit 6 jam tatap muka per minggu di satminkal (satuan administrasi
pangkal), dalam hal ini guru Madrasah Aliyah Plus Qisthos minimal mengajar tatap
muka di Madrasah Aliyah Plus Qisthos sebanyak 6 jam tatap muka.
Beban kerja guru BK adalah mengampu bimbingan dan konseling untuk paling
sedikit 5 rombel per tahun pada satuan atau lebih satuan pendidikan.
Kegiatan tugas utama guru mata pelajaran meliputi : merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, menindaklanjuti hasil
penilaian pembelajaran, serta membimbing dan melatih peserta didik. Kegiatan
tugas utama konselor atau guru Bimbingan dan Konseling meliputi : merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut layanan bimbingan dan
konseling.
Selain kegiatan tugas utama, Madrasah Aliyah Plus Qisthos membutuhkan
tenaga guru untuk melaksanakan kegiatan tugas tambahan sebagai Kepala
Madrasah, Wakil Kepala Madrasah (empat bidang), Kepala Laboratorium, Kepala
Asrama, Kepala Perpustakaan dan Wali Kelas (2 rombel).Tugas-tugas tambahan
menjadi Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Kepala Laboratorium, Kepala
Asrama dan Kepala Perpustakaan dihargai setara 12 jam tatap muka. Pemberian
tugas tambahan menjadi wali kelas, Pembina OSIS, Pembina Ekstrakurikuler,
Koordinator PPKB/PKG dihargai paling banyak setara dengan 6 jam tatap muka.
Tugas tambahan sebagai penilai PKG, Pembimbing ko-kurikuler diargai paling
banyak setara 2 jam tatap muka, sedangkan tugas tambahan sebagai guru piket
dihargai paling banyak setara 1 jam tatap muka.
f. Supervisi dan Monitoring
Kegiatan supervisi dan monitoring terdiri atas supervisi akademik dan supervisi
manajerial. Supervisi akademik wajib diikuti seluruh guru dan terdiri atas supervisi
kegiatan perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi KBM. Sedangkan supervisi
manajerial meliputi supervisi atas perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tugas-
tugas wakil-wakil kepala, kepala perpustakaan dan kepala-kepala laboratorium.

22
Supervisi manajerial juga dilaksanakan untuk kegiatan pengelolaan kelas (oleh wali
kelas), ketatausahaan dan kegiatan-kegiatan utama madrasah seperti PPDB, Ujian,
Ekstrakurikuler, dan lain-lain.
Supervisi dan monitoring dilaksanakan oleh kepala madrasah. Untuk kegiatan
supervisi akademik, kepala madrasah dapat menugaskan guru senior terpilih untuk
menjadi asesor setelah terlebih dulu menyelenggarakan kegiatan pembinaan asesor.
Asesor supervisi dapat pula sekaligus bertindak sebagai penilai PKG. Kegiatan
supervisi akademik meliputi verifikasi dokumen perencanaan, visitasi KBM dan
verifikasi dokumen evaluasi KBM. Kegiatan visitasi KBM diselenggarakan pada
bulan September s.d. November setiap tahunnya.
Supervisi manajerial dilaksanakan oleh kepala madrasah. Untuk kegiatan supervisi
manajerial, kepala madrasah dapat meminta bantuan pengawas. pendidikan
Madrasah Aliyah Plus Qisthos. Kegiatan supervisi manajerial dilaksanakan setahun
sekali.

g. Sistem Penghargaan Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Sistem penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan terbagi atas dua
kategori :
(1). Sistem penghargaan bagi guru/pendidik
Sistem penghargaan bagi guru/pendidik terdiri atas penghargaan insidental dan
penghargaan tahunan yang didahului dengan proses pemilihan. Penghargaan
insidental terdiri dari :
(a). Penghargaan bagi guru yang berhasil mengantarkan siswa binaannya
memenangi (juara 1) kejuaraan/perlombaan tingkat kota, provinsi atau
nasional. Bentuk penghargaan yang diberikan adalah sertifikat penghargaan
, suvenir dan publikasi.
(b). Penghargaan bagi guru yang berhasil membuat karya inovatif, menyusun dan
atau menerbitkan karya tulis ilmiah, atau mengikuti kompetisi
akademik/kreativitas guru. Bentuk penghargaan yang diberikan adalah
sertifikat penghargaan , suvenir dan uang pembinaan.
(c). Sedangkan sistem penghargaan tahunan diberikan pada guru yang terpilih
sebagai guru berprestasi dalam kompetisi guru berprestasi tingkat madrasah.
Kriteria penilaian guru berprestasi tingkat madrasah meliputi : hasil tes

23
kemampuan dasar, hasil supervisi/visitasi KBM, nilai PKG/SKP, dan hasil
angket kepribadian teladan unggul. Bentuk penghargaan yang diberikan
adalah sertifikat penghargaan , suvenir dan uang pembinaan.

(2). Sistem penghargaan bagi tenaga kependidikan


Sistem pendidikan bagi tenaga kependidikan berupa penghargaan tahunan yang
didahului dengan proses seleksi/penilaian. Aspek-aspek penilaian yang
dimaksud meliputi : kuantifikasi capaian kinerja sesuai rencana target,
kuantifikasi kualitas hasil kerja dan hasil angket kepribadian teladan unggul.
4. Kompetensi Dasar
Jumlah mata pelajaran dalam struktur kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos
adalah sebanyak 20 mapel. Seluruhnya memiliki Kompetensi Dasar berdasarkan
permendikbud nomor 59 tahun 2014 dan perubahan-perubahannya atau berdasarkan
KMA nomor 184 tahun 2019. Daftar Kompetensi Dasar terlampir.

B. MUATAN KURIKULUM

• Mata Pelajaran Intra Kurikuler


Mata pelajaran intra kurikuler menurut KMA 184 tahun 2019, terdiri atas mapel
wajib kelompok A, mapel wajib kelompok B, mapel peminatan dan mapel lintas minat.
Mata Pelajaran Kelompok A adalah mapel dengan muatan yang disusun pemerintah dan
berlaku secara nasional. Untuk Madrasah,kelompok ini terbagi dua menjadi mapel
kelompok B kategori Umum dan mapel kelompok A kategori Pendidikan Agama Islam
(ciri khas madrasah).

Mata Pelajaran Kelompok A kategori PAI menurut Keputusan Menteri Agama


nomor 184 tahun 2019 terdiri atas mapel-mapel:
1) Qur’an Hadits
2) Fikih
3) Aqidah Akhlak
4) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Mapel Kelompok A kategori umum terdiri dari :


• Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
• Bahasa Indonesia
24
• Matematika
• Sejarah Indonesia
• Bahasa Inggris
• Bahasa Arab

Mata Pelajaran Umum Kelompok B adalah mapel dengan muatan yang disusun
pemerintah dan dapat memuat muatan lokal, kelompok ini terdiri atas mapel:
1) Seni Budaya
Muatan mapel Seni Budaya mencakup seni musik, seni rupa, seni tari dan seni teater.
Penyelenggaraan mapel Seni Budaya selain mengajarkan muatan mapel Seni, juga
meliputi pengajaran muatan lokal Bahasa Jawa. Berdasarkan peraturan,
sekolah/madrasah wajib menyelenggarakan minimal dua aspek dari empat aspek seni
yang digariskan dalam Kurikulum 2013, yang diselenggarakan secara bergantian tiap
semester..
2) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Madrasah Aliyah Plus Qisthos memiliki kewajiban moral untuk terus
menyelenggarakan Pendidikan Lingkungan Hidup. Penyelenggaraan PLH dilakukan
secara terintegrasi dalam muatan pembelajaran semua mata pelajaran, dan dialkukan
dalam gerakan cinta lingkungan hidup dalam bentuk kegiatan bersih lingkungan, pilah
sampah.
3) Prakarya dan Kewirausahaan
Kompetensi Dasar mapel Prakarya dan Kewirausahaan mencakup Kompetensi Dasar
untuk muatan Prakarya Rekayasa, Pengolahan, Budidaya dan Kerajinan. Aspek
Prakarya dan Kewirausahaan yang diselenggarakan di Madrasah Aliyah Plus Qisthos
adalah Prakarya Pengolahan, Budidaya dan Kerajinan.

Mata Pelajaran Kelompok C adalah mapel-mapel Peminatan Akademik, Lintas Minat dan
Pendalaman Minat. Mata Pelajaran Peminatan Akademik terbagi atas 4 kategori
peminatan sebagai berikut:
1) Peminatan Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) :
Matematika, Fisika, Kimia & Biologi
Madrasah Aliyah Plus Qisthos menyelenggarakan 1 kelompok peminatan.

25
kelompok peminatan MIPA menawarkan 4 mapel peminatan. Peserta didik dapat
memilih untuk hanya mengambil 3 mapel peminatan berdasarkan minat, kebutuhan
pendidikan lanjutan dan rekomendasi BK. Pendalaman Minat dapat diselenggarakan
untuk program khusus peserta didik kategori cerdas istimewa, dalam hal ini siswa kelas
khusus Olimpiade. Pembukaan mata pelajaran pendalaman minat dapat dikerjasamakan
dengan perguruan tinggi dengan konsep bahwa mata pelajaran pendalaman minat yang
diambil diusahakan dapat dihitung sebagai kredit semester mata kuliah dasar umum.
Berdasarkan ketersediaan SDM guru serta mempertimbangkan perkembangan
terbaru dunia pendidikan, pada tahun 2022-2023, Madrasah Aliyah Plus Qisthos hanya
menawarkan pemilihan mata pelajaran lintas minat/pendalaman minat untuk kelas X
MIPA, dilaksanakan dengan penetapan langsung. Mata Pelajaran Lintas Minat untuk
kelas XI ditetapkanberdasarkan pilihan mapel lintas minat 2 yang dipelajarinya di kelas
X. Mata Pelajaran Lintas Minat untuk kelas XII melanjutkan pembelajaran mapel lintas
minat yang sudah ditekuni pada tahun sebelumnya sesuai paparan pada halaman 48.

• Pengembangan Diri
a. Bimbingan Konseling
Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan
berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan
Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli untuk mencapai
kemandirian dalam kehidupannya. Fungsi layanan bimbingan dan konseling meliputi
: Pemahaman, Fasilitasi, Penyesuaian, Penyaluran, Adaptasi, Pencegahan, Perbaikan
dan Penyembuhan, Pemeliharaan, Pengembangan, dan Advokasi.
Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta
didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya
serta menjalankan tugas-tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi,
sosial, belajar, karir secara utuh dan optimal. Tujuan khusus layanan bimbingan dan
konseling adalah membantu konseli agar mampu memahami dan menerima diri dan
lingkungannya; merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir dan kehidupannya di masa yang akan datang; mengembangkan
potensinya seoptimal mungkin; menyesuaikan diri dengan lingkungannya; mengatasi
hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya dan mengaktualiasikan

26
dirinya secara bertanggung jawab.
Layanan bimbingan dan konseling di Madrasah Aliyah Plus Qisthos dikemas
dalam empat komponen layanan, yaitu komponen Layanan Dasar, Layanan Peminatan
dan Perencanaan Individual, Layanan Responsif, dan Dukungan Sistem.
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang
layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Pada hakikatnya perkembangan tersebut merupakan satu kesatuan
utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli.
Layanan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan di dalam kelas (bimbingan
klasikal) dan di luar kelas. Layanan dirancang dan dilaksanakan dengan
memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antar kelas dan antar
jenjang kelas, serta mensinkronkan dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan
kegiatan ekstra kurikuler. Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas
merupakan layanan yang dilaksanakan dalam seting kelas, diberikan kepada semua
peserta didik, dalam bentuk tatap muka secara klasikal adalah 2 jam per kelas
(rombongan belajar) dan dilaksanakan secara terjadwal (sebulan sekali/lebih jika
dibutuhkan). Materi layanan bimbingan klasikal diberikan secara proporsional sesuai
kebutuhan peserta didik/konseli meliputi aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar
dan karir dalam kerangka pencapaian perkembangan optimal peserta didik dan tujuan
pendidikan nasional.
Layanan bimbingan dan konseling di luar kelas meliputi konseling individual,
konseling kelompok, bimbingan kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas,
konsultasi, konferensi kasus, kunjungan rumah (home visit), advokasi, alih tangan
kasus, pengelolaan media informasi yang meliputi website dan/atau leaflet dan/atau
papan bimbingan dan konseling, pengelolaan kotak masalah, dan kegiatan lain yang
mendukung kualitas layanan bimbingan dan konseling perseorangan untuk membantu
peserta didik/konseli yang sedang mengalami masalah atau kepedulian tertentu yang
bersifat pribadi.

b. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler/pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran sebagai bagian integral kurikulum madrasah. Kegiatan
ekstrakurikuler/pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan
kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler

27
/pengembangan diri untuk pengembangan talenta peserta didik.
Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh Madrasah Aliyah Plus
Qisthos karta dilaksanakan di bawah koordinasi Kepala Madrasah. Sedangkan
pelaksanaan dilapangan yang bertanggung jawab adalah Wakil Kepala Madrasah
bidang Kesiswaan.
Tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Plus Qisthos adalah :
(1) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif, afektif dan
psikomotor.
(2) Menyalurkan dan mengembangkan potensi bakat dan minat peserta didik agar
dapat menjadi manusia yang berkreatifitas tinggi dan penuh dengan karya.
(3) Mengembangkan etika dan akhlak dalam upaya pembinaan pribadi manusia
seutuhnya.
(4) Memperdalam dan memperluas pengetahuan dan keterampilan mengenai
hubungan antara berbagai mata pelajaran.
Tujuan khusus kegiatan ekstrakurikuler di Madrasah Aliyah Plus Qisthos adalah
untuk menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan bakat, minat,
kreatifitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kecakapan sosial, kecerdasan
emosional, kompetensi ilmiah, wawasan dan pengembangan teknologi informasi (IT),
kemampuan pemecahan masalah, kemandirian, dan kepedulian lingkungan.

1). Bentuk
Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh Madrasah Aliyah Plus
Qisthos terdiri atas 2 kategori, yaitu ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Peserta didik
kelas X & XII wajib mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dan wajib
mengikuti 1 kegiatan ekstrakurikuler pilihan.
Ektrakurikuler Tahfidz diselenggarakan dengan cara mengikutsertakan siswa/i
tahfidz dalam pembimbingan tahfidz boarding Madrasah Aliyah Plus Qisthos,
jadwal, pembimbingan dan penilaian dari boarding dilaporkan kepada koordinator
ekstrakurikuler setiap semester.
Selain ekstrakurikuler wajib pramuka dan 1 ekstrakurikuler pilihan wajib,
peserta didik boleh mengambil satu kegiatan ekstrakurikuler pilihan lain. Berikut
ini adalah daftar ekstrakurikuler pilihan yang ditawarkan di Madrasah Aliyah Plus
Qisthos pada tahun pelajaran 2022-2023 :

28
a) Kelompok Krida
(1) Pramuka
(2) Palang Merah Remaja dan UKS (PMR)
(3) Kader Kepemimpinan (OSIS)
b) Kelompok Karya Ilmiah
(1) English Club
(2) Arab Club
c) Kelompok Olah Bakat/Minat-Prestasi
(1) Pencak Silat
(2) Hadroh
d) Kelompok Keagamaan
(1) Qiro’ah
(2) Tahfidz
Ke-9 bentuk kegiatan ekstrakurikuler ini dipilih berdasar analisis
kebutuhan, bakat, dan minat peserta didik serta analisis kesesuaian kondisi satuan
pendidikan.

2). Model Kegiatan


Berikut ini model kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dipilih berdasarkan
kesepakatan siswa dengan pembimbing dan penanggungjawab penyelenggaraan
ekstrakurikuler :
a) Model Individual yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta
didik perorangan secara sukarela. Dapat dilaksanakan di madrasah atau di luar
madrasah, misalnya di klub atau di sanggar.
b) Model Kelompok yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh
kelompok-kelompok peserta didik dalam satu kelas yang sama (klasikal),
berkelompok dalam kelas paralel atau berkelompok antar kelas. Kegiatan
dilaksanakan di madrasah.
c) Model Lapangan, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seorang
atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan
lapangan.
d) Model Penugasan, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh
sekelompok siswa yang ditugaskan oleh guru bidang studi tertentu.

29
Adapun untuk ekstrakurikuler Pramuka, dapat diselenggarakan melalui
salah satu atau beberapa model berikut ini :
a) Model Blok, wajib untuk semua peserta didik. Dilaksanakan melalui
perkemahan. Dapat dilakukan pada saat matsama atau pada libur semester
dengan alokasi waktu 36 jp per tahun.
b) Model Aktualisasi Mata Pelajaran, wajib untuk semua peserta didik. Kegiatan-
kegiatannya sebagai aktualisasi mata pelajaran yang dirancang oleh guru mata
pelajaran untuk dilaksanakan dalam kegiatan latihan pramuka. Rancangan
kegiatan aktualisasi mata pelajaran diserahkan oleh guru mapel kepada
pembina pramuka.
c) Model Reguler, berupa kegiatan sukarela berbasis minat yang dilaksanakan di
gugus depan satuan pendidikan.

3). Strategi Rekrutmen Peserta


Rekrutmen peserta ekstrakurikuler yang diselenggarakan di Madrasah
Aliyah Plus Qisthos dilakukan melalui tahapan :
a) Sosialisasi tentang bentuk dan macam, model kegiatan, keunggulan, dan
prestasi masing-masing ekstrakurikuler kepada peserta didik baru
b) Penjaringan minat ekstrakurikuler kepada peserta didik baru dilakukan di awal
tahun ajaran melalui angket. Data hasil penjaringan minat melalui angket
direkapitulasi untuk mendapatkan informasi jenis ekstrakurikuler mana yang
mendapat peminat sebanyak 15 orang siswa atau lebih. Ekstrakurikuler yang
diselenggarakan adalah yang peminatnya lebih dari 15 orang siswa, kecuali,
qiro’ah dan hadroh.
c) Penjaringan peserta ekstrakurikuler khusus (OSIS) melalui proses pendaftaran
dan seleksi.

4). Aturan Pokok Pelaksanaan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Plus Qisthos


Jenis kegiatan ekstrakurikuler ditentukan oleh madrasah dan disesuaikan
dengan kebutuhan atau hasil usulan dari guru atau peserta didik.
a) Dilaksanakan sesudah jam pelajaran (KBM) berlangsung.
b) Kegiatan ekstrakurikuler dihentikan pada saat waktu sholat tiba.
c) Setiap kegiatan ekstrakurikuler harus mendapat persetujuan pimpinan

30
madrasah.
d) Kegiatan ekstrakurikuler diliburkan satu minggu menjelang ulangan akhir
semester dan ujian kenaikan kelas
e) Kegiatan ekstrakurikuler wajib didampingi
oleh pembimbing/pembina/pelatih.
f) Peserta didik kelas X dan XI wajib mengikuti ujian
ekstrakurikuler/pengembangan diri.

5). Alokasi waktu


Alokasi waktu untuk setiap ekstrakurikuler adalah 1 kali tatap muka @ 90
menit/minggu. Kegiatan ekstrakurikuler diperuntukkan bagi kelas X dan kelas
XI. Dilaksanakan secara terjadwal/rutin di luar jam efektif KBM dengan alokasi
waktu setara 2 jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler untuk kelas XII
ditiadakan dan diganti dengan kegiatan Achievement Motivation Training
(AMT), Bimbingan Karir, Wawasan Perguruan Tinggi (Career Day),
pendalaman materi dan tes uji coba untuk persiapan ujian masuk Perguruan
Tinggi.

6). Penilaian dan prasyarat


Pelaksanaan dan prasyarat penilaian ekstrakurikuler di Madrasah Aliyah
Plus Qisthos sebagai berikut :
a) Penilaian ekstrakurikuler dilakukan di setiap akhir semester.
b) Siswa berhak mengikuti ujian pengembangan diri bila memiliki presensi
kehadiran minimal 75 %

7). Sistem Evaluasi Program


Evaluasi program ekstrakurikuler dilaksanakan di setiap akhir semester.

31
• Ketuntasan Belajar
a. Standar Kompetensi Kelulusan
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun
2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah
Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C, lulusan Madrasah Aliyah Plus
Qisthos harus memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut :

Tabel 7. Standar Kompetensi Lulusan SMA/MA


Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
a. Beriman dan bertakw kepada Tuhan YME.
b. Berkarakter, jujur , dan peduli
c. Bertanggung jawab
d. Pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
e. Sehat jasmani dan rohani.
Sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar , bangsa negara, kawasan
regional dan internasional.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan
2. teknologi
3. seni,
4.budaya, dan
5. humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan diatas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
serta kawasan regional dan internasional.

32
Keterampilan Memiliki kemampuan berpikir dan bertindak
1.kreatif
2.produktif
3.kritis
4.mandiri
5. kolaboratif, dan

6. komunikatif
Melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan diri yang dipelajari
di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri..

33
Tabel. 8. Standar Kompetensi Lulusan Madrasah Aliyah Plus Qisthos
Ranah Pengetahuan Ranah Sikap Ranah Keterampilan
 Menguasai kompetensi agama Islam  Berperilaku sesuai dengan ajaran  Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
 Menunjukkan kemampuan berpikir agama Islam  Mengembangkan diri secara optimal dengan
logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam  Menunjukkan sikap percaya diri memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki
pengambilan keputusan dan bertanggung jawab atas kekurangannya
 Membangun dan menerapkan informasi perilaku, perbuatan, dan  Memanfaatkan dan mengelola lingkungan secara
dan pengetahuan teknologi secara logis, pekerjaannya produktif dan bertanggung jawab
kritis, kreatif, dan inovatif  Menghargai keberagaman agama,  Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat,
 Menunjukkan kemampuan bangsa, suku, ras, dan golongan berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam
mengembangkan budaya belajar untuk sosial ekonomi dalam lingkungan wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
pemberdayaan diri global  Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
 Menunjukkan kemampuan menganalisis  Menunjukkan sikap kompetitif,  Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun
dan memecahkan masalah kompleks kolaboratif dan sportif untuk kelompok
 Menunjukkan kemampuan menganalisis mendapatkan hasil yang terbaik  Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran
gejala alam dan sosial  Mengapresiasi karya seni dan jasmani, serta kebersihan lingkungan
 Menguasai pengetahuan yang diperlukan budaya  Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan
untuk mengikuti pendidikan tinggi  Memahami hak dan kewajiban diri santun
dan orang lain dalam pergaulan di  Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis
masyarakat naskah secara sistematis dan estetis
 Menghargai adanya  Menunjukkan keterampilan berkomunikasi dalam
perbedaanpendapat dan berempati bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris
terhadap orang lain  Ikut serta secara aktif dalam kegiatan gotong royong di
 Menumbuhkan rasa cinta tanah air lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat
 Mampu mempraktekkan ibadah keagamaan dalam
masyarakat.
 Dapat menerapkan dalam kehidupan sehari – hari.

34
b. Kriteria Ketuntasan Minimum
Berdasarkan Permen 23 tahun 2016, Kriteria Ketuntasan Minimal yang
selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh
satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan
kondisi satuan pendidikan. KKM Madrasah Aliyah Plus Qisthos ditetapkan setelah
melalui proses analisis KKM oleh kelompok guru mata pelajaran (hasil analisis
terlampir). Kesimpulan dari hasil analisis KKM mata pelajaran untuk aspek
pengetahuan dan keterampilan setiap mata pelajaran di Madrasah Aliyah Plus
Qisthos dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Ketuntasan Belajar Madrasah Aliyah Plus Qisthos Peminatan MIPA
KKM Pengetahuan dan Keterampilan
Mata Pelajaran
X XI XII
A. Mata Pelajaran
1 Qur'an Hadits 72 73 75
2 Fiqih 72 73 75
3 Aqidah Ahlaq 72 73 75
4 SKI 72 73 75
5 Bhs. Arab 72 73 75
6 PPKn 72 73 75
7 Bhs. Indonesia 72 73 75
8 Matematika 72 73 75
9 Sejarah Indonesia 72 73 75
10 Bahasa Inggris 72 73 75
Seni Budaya 72 73 75
11 Penjasorkes (+ Mulok PLH) 72 73 75
12 Prakarya Pengolahan 72 73 75
MAPEL PEMINATAN
13 Matematika 72 73 75
14 Fisika 72 73 75
15 Kimia 72 73 75
16 Biologi 72 73 75
MAPEL LINTAS MINAT
17 Ekonomi 72 73 75
18 Geografi 72 73 75

KKM Pengetahuan dan Keterampilan


Mata Pelajaran
X XI XII
19 Informatika 72 72
20 Tahfidz 72 73 75

35
Berdasarkan KKM mata pelajaran hasil analisis sebagaimana tersaji dalam tabel di atas,
Madrasah Aliyah Plus Qisthos menetapkan KKM madrasah. KKM madrasah dihitung dari rata-rata KKM
mata pelajaran di setiap jenjang dan peminatan. KKM madrasah selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. KKM Madrasah Aliyah Plus Qisthos Peminatan MIPA, aspek Pengetahuan dan
Keterampilan :

Kelas X : 72
Kelas XI : 73
Kelas XII : 75
Hasil penetapan KKM tersebut disahkan oleh Kepala Madrasah untuk dijadikan patokan guru
dalam melakukan penilaian.Setiap guru berkewajiban menyosialisasikan KKM madrasah kepada
pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan instansi yang terkait.

c. Ketuntasan Program Peningkatan Kompetensi Keagamaan / Bimbingan


Praktik Ibadah (PPKK/BPI)

PPKKT adalah program pembinaan keterampilan ibadah, hafalan Alquran dan


pembinaan karakter islami. Tujuan akhir dari program ini adalah peserta didik
memiliki keterampilan ibadah wajib dan sunnah, terbina dalam karakter islami dan
hafal juz 30 atau juz lain. Penyelenggaraan PPKKT di kelas X-XI pada tahun
pelajaran 2022-2023 terdiri dari 2 kegiatan, yaitu : mata pelajaran intrakurikuler
Tafsir-Ilmu Tafsir dengan materi inti hafalan dan pemahaman Alquran juz 30 dan juz
2 serta Bimbingan Praktik Ibadah meliputi hafalan doa(Doa akan belajar, Doa setelah
belajar, Doa sholat dhuha, Doa penutup majelis, Doa naik kendaraan, Doa untuk
orangtua, Doa memohon rahmat dan bimbingan, Doa memohon jalan keluar yang
baik, Doa memohon kebaikan dunia akhirat, Doa syukur & memohon kekuatan
beramal shalih, Doa memohon keringanan beban hidup, Mendoakan orang yang
sedang sakit sakit, Doa memohon keteguhan iman) Praktek Thoharah (Wudlu,
Tayamum, Mandi Wajib), praktik salat fardhu dan salat sunah tertentu, bimbingan
akhlak islami(terintegrasi dalam kegiatan PETUAH : pesanteren sabtu-ahad
perpekan berjenjang) Kegiatan penilaian program PPKKT dilaksanakan setiap akhir
semester dengan bentuk tes lisan dan praktek. Untuk dapat naik kelas, salah satu
kriterianya adalah harus telah dinyatakan tuntas/lulus dalam Program Peningkatan
Kompetensi Keagamaan dan Tahfidz.

• Kriteria Kenaikan Kelas /Kelulusan Mata Pelajaran/Kelulusan Setiap Semester


36
a. Sistem Paket
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.Penetapan kenaikan
kelas dilaksanakan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan naik kelas
apabila :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.

2) Predikat sikap minimal BAIK.

3) Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal


BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

4) Tidak memiliki lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang masing masing capaian
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata
pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester
genap, maka nilai akhir mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai mata
pelajaran pada semester ganjil dan genap untuk aspek yang sama.

5) Mengikuti kegiatan tatap muka sekurang-kurangnya 90% dari seluruh kegiatan


yang diselenggarakan oleh guru mata pelajaran.

6) Tuntas dalam program peningkatan kompetensi keagamaan dan Tahfidz


/Bimbingan Praktek Ibadah (PKKT/BPI)

• Pedoman Penilaian
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

a. Aspek dan Lingkup Penilaian


Lingkup penilaian meliputi penilaian oleh pendidik/guru, penilaian oleh satuan
pendidikan (Madrasah Aliyah Plus Qisthos) dan penilaian hasil belajar oleh
pemerintah. Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap,
pengetahuan,dan ketrampilan. Pendidik melakukan penilaian dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan dan/atau bentuk lain. Hasil penilaian oleh pendidik ini
digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, memperbaiki
proses pembelajaran dan menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian/tengah
semester/akhir semester/akhir tahun dan/atau kenaikan kelas.
Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan mencakup aspek
pengetahuan dan aspek ketrampilan. Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan
37
dilaksanakan dalam bentuk ujian tulis dan/atau ujian praktik pada akhir semester,
akhir tahun pelajaran dan akhir masa pembelajaran.

b. Instrumen Penilaian dan Mekanisme Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik


1) Penilaian Aspek Sikap
Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian dan membina perilaku
serta budi pekerti peserta didik sesuai butir-butir sikap dalam Kompetensi Dasar
(KD) pada Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1) dan Kompetensi Inti Sikap
Sosial (KI-2).
Pembelajaran aspek sikap pada kelompok mapel Agama dan PPKn
dilakukan secara langsung sehingga guru kelompok mapel agama dan PPKn
merumuskan indikator-indikator penilaian aspek sikap sosial dan sikap spiritual.
Indikator penilaian sikap sosial dirumuskan berdasarkan nilai-nilai pendidikan
karakter, sedang indikator sikap spiritual dirumuskan berdasarkan kriteria
ketuntasan program Peningkatan Kompetensi Keagamaan dan Tahfidz (PKKT).
Pembelajaran aspek sikap pada mata pelajaran lain dilakukan secara tidak
langsung dan terintegrasi dalam pembelajaran aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan. Penilaian aspek sikap spiritual dan sikap sosial harus dilakukan
secara berkelanjutan oleh seluruh guru.
Observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh guru, BK, dan wali kelas
menjadi sumber informasi utama. Hasil Observasi dicatat dalam jurnal. Jurnal
berisi catatan hal-hal positif dan menonjol digunakan untuk menguatkan perilaku
positif, sedangkan perilaku negatif digunakan untuk pembinaan. Penilaian diri dan

penilaian antar teman merupakan sumber penunjang, dimana pelaksanaannya


sekurang-kurangnya 1 kali dalam satu semester.
Hasil penilaian sikap oleh pendidik disampaikan kepada wali kelas dalam
bentuk deskripsi/catatan anekdot. Pengambilan keputusan atas hasil penilaian
sikap oleh pendidik dan pelaporannya dalam LHPP disimpulkan oleh wali kelas
dan diputuskan oleh dewan guru dalam rapat pleno kenaikan.
2) Penilaian Aspek Pengetahuan.
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan
peserta didik berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif, serta kecakapan berfikir tingkat rendah sampai tinggi. Penilaian ini
38
berkaitan dengan ketercapaian Kompetensi Dasar pada KI-3 (aspek pengetahuan)
yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan, serta teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
Adapun instrumen penilaiannya antara lain sebagai berikut:
(a) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian jawaban singkat, benar salah,
menjodohkan, dan uraian
(b) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan
(c) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan / atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
(d) Teknik lain, misal portofolio dan observasi.
3) Penilaian Aspek Ketrampilan
Penilaian ketrampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4. Penilaian aspek ketrampilan
dilakukan melalui uji praktik, penugasan produk, proyek, portofolio, dan/atau
teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.

Penilaian oleh pendidik dilaksanakan dalam bentuk penilaian harian. Hasil


penilaian pencapaian pengetahuan dan ketrampilan oleh pendidik disampaikan dalam

bentuk angka dan/ atau deskripsi. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti pembelajaran remidi.

c. Mekanisme Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan


(Madrasah Aliyah Plus Qisthos)

Bidang Kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos, pada setiap awal tahun pelajaran wajib:
1) Menyusun perencanaan dan melaksanakan penyelenggaraan penilaian tingkat
satuan pendidikan, meliputi : penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun, dan
ujian madrasah.
2) Menetapkan KKM yang harus dicapai oleh peserta didik berdasarkan masukan
dari guru mata pelajaran, serta memperhatikan standar kompetensi lulusan,
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi/daya
dukung Madrasah Aliyah Plus Qisthos.
39
3) Menentukan kriteria kenaikan kelas dan kriteria kelulusan melalui rapat dewan
pendidik dengan mempertimbangkan peraturan pemerintah yang berlaku.
4) Menentukan nilai akhir sikap spiritual dan sosial sebagai bahan pertimbangan
kelulusan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil
penilaian oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK.
5) Melaporkan hasil penilaian semua mata pelajaran pada setiap akhir semester
kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan hasil penilaian
pendidikan (LHPP/rapor)
6) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada instansi
di atasnya, yaitu Kanwil Kemenag.
7) Menentukan kriteria kelulusan ujian satuan pendidikan dan kriteria kelulusan
dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik
8) Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan.

d. Jenis Penilaian.
1). Penilaian harian
a) Penilaian harian dilaksanakan oleh guru mata pelajaran pada hari tertentu
yang telah direncanakan.
b) Penilaian harian dilaksanakan dalam bentuk tes tertulis, tes lisan,
pengamatan, penugasan dan atau bentuk lain yang diperlukan untuk menilai
proses pembelajaran dan hasil pembelajaran.
c) Instrumen penilaian harian disusun oleh guru mata pelajaran dengan
mempertimbangkan indikator pembelajaran, kompetensi dasar dan cakupan
ranah kemampuan berpikir hingga mencapai ranah kemampuan berpikir
tingkat tinggi (High Order Thinking Skills / HOTS)
d) Hasil penilaian harian diinformasikan kepada peserta didik disertai dengan
komentar.
e) Hasil penilaian harian digunakan untuk menyusun program
remedial/pengayaan dan menyusun laporan hasil penilaian pendidikan
(LHPP/RAPORT)

2) Penilaian Akhir Semester (PAS).

40
a) Penilaian semester dilaksanakan oleh madrasah untuk seluruh mata pelajaran
di akhir semester 1 (sem. gasal) dalam bentuk ujian/tes dan atau bentuk
penilaian lain yang diperlukan.
b) Instrumen penilaian akhir semester disusun oleh guru mata pelajaran dan atau
guru mata pelajaran di dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran dengan
mempertimbangkan indikator pembelajaran, kompetensi dasar dan cakupan
ranah kemampuan berpikir hingga mencapai ranah kemampuan berpikir
tingkat tinggi (High Order Thinking Skills / HOTS)
c) Cakupan penilaian semester meliputi seluruh Indikator yang
merepresentasikan seluruh kompetensi dasar (KD) aspek sikap, pengetahuan
dan ketrampilan pada semester tersebut.
d) Hasil penilaian semester digunakan untuk menyusun Laporan hasil Penilaian
Pendidikan. (LHPP/RAPORT)

e) Syarat dapat mengikuti Penilaian Akhir Semester adalah kehadiran minimal


90 % (atau 10% tidak mengikuti pembelajaran karena alfa atau tanpa
keterangan), dan sudah mendapatkan pembinaan sampai 3 kali oleh guru
matapelajaran.
3) Penilaian Akhir Tahun.
a) Penilaian akhir tahun dilaksanakan oleh madrasah untuk seluruh mata
pelajaran diakhir semester dalam betuk ujian/tes dan atau bentuk penilaian
lain yang diperlukan.
b) Instrumen penilaian akhir tahun disusun oleh guru mata pelajaran dan atau
guru mata pelajaran di dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran dengan
mempertimbangkan indikator pembelajaran, kompetensi dasar dan cakupan
ranah kemampuan berpikir hingga mencapai ranah kemampuan berpikir
tingkat tinggi (High Order Thinking Skills / HOTS)
c) Cakupan penilaian akhir tahun meliputi seluruh Indikator yang
merepresentasikan seluruh kompetensi dasar (KD) aspek sikap, pengetahuan
dan ketrampilan pada semester dan semester 2 di jenjang kelas yang
bersangkutan.
d) Penilaian akhir tahun dalam bentuk ujian berupa tes tertulis dan/atau tes
lisan/perbuatan.
e) Hasil penilaian akhir tahun digunakan dalam penetapan kenaikan kelas dan
dilaporkan kepada orang tua wali siswa dalam bentuk Laporan hasil Penilaian
41
Pendidikan. (LHPP/RAPORT)
f) Syarat dapat mengikuti Penilaian Akhir Temester adalah kehadiran minimal
90 % (atau 10% tidak mengikuti pembelajaran karena alfa atau tanpa
keterangan) , dan sudah mendapatkan pembinaan sampai 3 kali oleh guru
matapelajaran.

4) Ujian Madrasah
a) Ujian Madrasah dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik pada seluruh mata pelajaran

b) Ujian Madrasah meliputi ujian tulis dan/atau ujian praktik, Portofolio,


penugasan lainnya
c) Ujian Praktik dilaksanakan untuk seluruh mata pelajaran , Qur an Hadis,
Fikih yang terintegrasi dalam ujain kompetensi keagamaan, bahasa, sains
dan teknologi, Seni serta PJOK.
d) Prosedur dan pelaksanaan ujian madrasah tulis maupun praktik mengikuti
ketentuan yang berlaku.
e) Hasil Ujian Madrasah digunakan dalam penetapan kelulusan dari Madrasah
Aliyah Plus Qisthos Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional

f) Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional(UAMBN) dilakukan untuk


mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada mata pelajaran rumpun
PAI.
g) Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) Ujian Akhir
Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN dilaksanakan bersama sama
secara nasional.
h) Prosedur dan pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
(UAMBN) mengikuti ketentuan yang berlaku.
i) Peserta didik yang telah mengikuti Ujian Akhir Madrasah Berstandar
Nasional (UAMBN) berhak mendapatkan Sertifikat Ujian Akhir Madrasah
Berstandar Nasional (UAMBN)

5) Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter (AKMSK)


Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter (AKMSK), yang terdiri

42
dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar
menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter,”
yang mengacu pada PISA, (Programme for International Student Assessment)
dan TIMSS (Trends in International Mathematic and Science Study) dan lainnya.
sebagai salah satu tolak ukur international dalam pendidikan. (Pedoman
pelaksanaan menunggu peraturan dari pemerintah)
6) Remidial dan Pengayaan.
a) Peserta didik yang belum mencapai KKM dalam penilaian harian dan
penilaian semester harus mengikuti kegiatan remidial.
b) Kegitan remidial dilakukan minimal satu kali untuk setiap kompetensi.
c) Kegiatan remidial dilakukan di dalam dan atau diluar jam KBM efektif
berupa pembelajaran /tutorial ulang dikuti tes.
d) Remidial bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dalam penilaian
semester dilaksanakan selambat lambatnya 1 (satu) minggu setelah
pelaksanaan penilaian KD.
e) Peserta didik yang telah mengikuti remidial, nilai KD nya adalah nilai
tertinggi yang dicapai.
f) Peserta didik yang tidak mengikuti remidial dengan alasan yang tidak dapat
dipertanggung jawabkan, maka nilai KD nya adalah nilai yang diperolehnya
sewaktu penilaian harian/semester.
g) Peserta didik yang memperoleh nilai tinggi/di atas KKM berhak
mendapatkan program pengayaan dan hasil pengayaan dapat
dipertimbangkan dalam penentuan nilai akhir.

e. Kriteria Kelulusan
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan
pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
1) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
2) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
3) Mengikuti Ujian yang diselenggarakan Satuan Pendidikan
4) Nilai Akhir Madrasah mencapai nilai batas minimal kelulusan.Nilai Akhir
Madrasah (NM) merupakan gabungan dari Nilai UM dan Nilai Rerata Rapor
semester 1-5, dengan pembobotan 60% untuk nilai rerata rapor dan 40% untuk nilai

43
ujian sekolah.Nilai Madrasah (NM)dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100.
Adapun Kriteria Kelulusan Ujian Madrasah (UM) Madrasah Aliyah Plus
Qisthos adalah sbb :
a) memiliki N-UM rata-rata untuk semua mata pelajaran paling rendah 75
b) memiliki N-M untuk setiap mata pelajaran paling rendah 70.
c) Nilai UM praktik dan penugasan merupakan nilai hasil
pemeriksaan/observasi guru penguji atas produk/proyek atau kinerja yang
ditunjukkan peserta ujianyang dinyatakan dalam rentang 0 - 100.
d) N-UM untuk mata pelajaran tertentu yang diuji secara tertulis dan praktik,
adalah gabungan dari nilai tes tertulis dan nilai praktik dengan proporsi 60%
: 40%, serta dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100.
5) Lulus Program Peningkatan Kompetensi Keagamaan/Bimbingan Praktik Ibadah
(PPKK/BPI)
Apabila dikemudian hari ada peraturan lain yang muncul (PP/Permen/PMA) maka
kriteria kelulusan akan disesuaikan dengan peraturan baru tersebut.

f. Target lulusan
Target lulusan merupakan tujuan kegiatan KBM Madrasah Aliyah Plus
Qisthos. Target lulusan siswa Madrasah Aliyah Plus Qisthos adalah
1) Mewujudkan Insan Madrasah yang berilmu, beramal, dan berkepribadian mulia
2) .Rata-rata nilai sekolah semua mata pelajaran diatas 75
3) Dapat melanjutkan studi ke pendidikan lebih tinggi 100%.
4) Memiliki kompetensi yang baik pada bahasa Inggris dan Arab
5) Memiliki tambahan hafalan Al Qur’an minimal 1 juz.
6) Terbiasa sholat berjama’ah di masjid, sholat dhuha dan berinfaq.
7) Memiliki kecakapan personal maupun sosial.
8) Memiliki sopan santun dan berbudi pekerti yang tinggi sebagai cermin karakter
akhlak mulia dan iman-taqwa.

g. Program Peningkatan Kualitas Lulusan


1) Menyediakan dan melengkapi buku - buku guru / siswa
2) Memfasilitasi kegiatan matrikulasi
3) Meminimalkan kegiatan yang mengganggu KBM
4) Melakukan kunjungan kesuatu obyek yang berkaitan dengan matapelajaran

44
5) Meningkatkan kualitas guru dengan mengikuti pelatihan terkait dengan
kemampuan akademik dan pedagogic
6) Menyelenggarakan matrikulasi membaca alquran, matrikulasi aljabar
matematika dan matrikulasi percakapan bahasa Inggris, dilakukan pada awal –
awal semester
7) Menyelenggarakan pendalaman materi AKM/Ujian lain
8) Menyelenggarakan latihan/pengenalan soal UTBK untuk kelas XII
9) Mengadakan klinik belajar persiapan ujian masuk PT untuk kelas XII
10) Menyelenggarakan tes TOEIC/TOEFL/IELTS
11) Memetakan kemampuan siswa dan memfasilitasi pembinaan dan
pembimbingan sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa
12) Menyelenggarakan PPKK/BPI (Program Peningkatan Kompetensi Keagamaan
/Bimbingan Praktik Ibadah)
13) Layanan bimbingan karir minimal 1 kali perminggu untuk 1 atau 2 kelas.

• Peminatan
a) Penerimaan Peserta Didik Baru
Penyelenggaraan pendidikan diawali dengan kegiatan Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB). PPDB merupakan agenda rutin Madrasah Aliyah Plus Qisthos
setiap tahunnya. Pelaksanaan PPDB bersifat objektif, transparan, akuntabel, dan
tidak diskriminatif.

PPDB bertujuan memberi kesempatan kepada warga negara agar memperoleh


pendidikan. Selain itu, untuk meningkatkan kompetisi Madrasah Aliyah Plus
Qisthos khususnya, di antara penyelenggara pendidikan baik di SMA/MA/SMK
yang lainnya.
Dalam rangka peningkatan kompetisi tersebut maka salah satu langkah yang
dilakukan oleh Madrasah Aliyah Plus Qisthos meningkatkan kualitas peserta
didiknya melalui PPDB. Pelaksanaan PPDB di Madrasah Aliyah Plus Qisthos
menggunakan empat jalur yaitu jalur boarding (khusus putri), jalur prestasi, jalur
Kelas Khusus Olahraga (KKO) dan jalur reguler.
Jalur boarding dibuka karena Madrasah Aliyah Plus Qisthos memiliki Asrama
yang di dialammya mengajarkan materi keagamaan lebih banyak dibanding peserta
didik yang diluar asrama. Jalur ini ditujukan untuk medukung pembelajaran di
peminatan keagamaan, sehingga siswa putri yang berada di asrama berarti mereka
45
yang mengambil peminatan keagamaan. Penentuan siswa putri yang bisa diterima
di asrama adalah siswa yang memiliki kemampuan hafalan minimal dua juz selain
juz ke tiga puluh, wawancara kemampuan keagamaan, dan atau prestasi non
akademis bidang keagamaan.
Jalur prestasi diharapkan mampu meningkatkan kualitas input peserta didik
yang belajar di Madrasah Aliyah Plus Qisthos serta memperoleh siswa untuk kelas
khusus Olimpiade (MIPA). Jalur Prestasi ditentukan dengan raihan prestasi
akademis maupun non akademis yang dilihat dari nilai rapor peserta didik
menduduki peringkat 10 besar di sekolah atau madrasahnya dan raihan prestasi
diajang kompetisi sains, seni, budaya, atau ajang olimpiade mata pelajaran tingkat
propinsi. Seleksi peserta didik baru jalur KKO (Kelas Khusus Olahraga)
dilaksanakan sebelum pendaftaran peserta didik baru jalur reguler, sehingga siswa
yang tiak diterima KKO masih ada kesempatan untuk daftar di jalur reguler.
Seleksi calon
peserta didik baru jalur KKO meliputi 4 aspek, yaitu :
1). Nilai Raport
2). Tes Bakat Olahraga
3). Tes Keagamaan

4). Nilai/prestasi non-akademik sesuai cabang olahraganya


Selain ketiga jalur di atas, Madrasah Aliyah Plus Qisthos juga membuka jalur
reguler. Melalui jalur reguler, hanya siswa yang meraih nilai tertinggi saja lah yang
akan diterima di Madrasah Aliyah Plus Qisthos sebanyak kuota yang telah
ditentukan. Nilai tinggi tersebut diperoleh dari nilai raport SMP/MTs ditambah skor
nilai tes wawancara keagamaan.

b. Peraturan Peminatan bagi Peserta didik Baru Kelas X


1) Peminatan yang diselenggarakan adalah:
a) Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
2) Jumlah rombongan belajar, sesuai kapasitas ruang kelas yang tersedia di
Madrasah Aliyah Plus Qisthos sebanyak 4 lokal, maka jumlah rombongan belajar
peserta didik baru kelas X tahun pelajaran 2022-2023 adalah 2 rombel.
Pengaturan jumlah rombel masing-masing peminatan sbb :
a) MIPA : 2 rombel
46
3) Daya tampung maksimal/rombel adalah 32 siswa
4) Langkah-langkah peminatan (langkah-langkah ini tidak berarti harus
dilaksanakan berurutan secara kaku, namun dapat pula dilaksanakan secara
bersamaan atau urutan terbalik) :
a) Sosialisasi gambaran kondisi PBM, keunggulan dan prospek karir setiap
peminatan pada orang tua/ wali dan calon peserta didik
b) Penjaringan minat siswa
c) Tes akademik/penempatan untuk jalur prestasi
d) Seleksi Nilai Ujian SD dan Raport SLTP untuk jalur prestasi, dan untuk
jalur regular
e) Wawancara konsultasi siswa dan atau orang tua/wali siswa
5) Penerimaan peminatan berdasarkan pada:
a) Minat
Saat PPDB, peserta didik langsung mendaftar pada peminatan yang
diinginkannya.
b) Kemampuan akademik
Penelusuran kemampuan akademik untuk jalur prestasi disimpulkan melalui
analisis riwayat nilai raport, rincian nilai Ujian SD, Raport SLTP, nilai hasil
tes akademik, tes keagamaan dan wawacara BK. Mata Pelajaran yang
diujikan dalam tes akademik adalah : IPA, IPS, Matematika, Bahasa Inggris,
dan Agama.
Sedangkan untuk jalur boarding dan jalur regular penelusuran kemampuan
akademik dilakukan dengan pembobotan nilai Raport SLTP saja. Pendaftar
jalur KKO langsung dijuruskan di peminatan IPS. Pendaftar kelas khusus
Olimpiade yang lolos seleksi langsung dijuruskan di peminatan MIPA.
c) Hasil wawancara
Apabila minat siswa tidak sesuai dengan hasil penempatan peminatan, maka
guru BK melakukan konsultasi dan wawancara kepada orangtua/wali siswa
dan siswa yang bersangkutan. Perpindahan peminatan kelas X dapat
dilakukan setelah disetujui oleh Wakil Kepala Madrasah Urusan Kurikulum
berdasarkan masukan dan pertimbangan guru BK.

6) Kriteria Mutasi Siswa Keluar


47
Mutasi siswa keluar adalah mutasi pindah dari Madrasah Aliyah Plus Qisthos.
Peserta didik pindah dari Madrasah Aliyah Plus Qisthos ke madrasah lain
disebabkan oleh dua faktor:
a) Permintaan sendiri
b) Dikembalikan kepada orang tua dikarenakan melakukan pelanggaran berat
atau akumulasi poin pelanggaran lebih dari 100 setelah melalui mekanisme
pembimbingan dan pencatatan administrasi.
Kriteria mutasi:
a) Siswa membuat surat pernyataan pengunduran diri
b) Siswa sudah mendapatkan tempat di madrasah tujuan
c) Siswa menyelesaikan kewajiban administrasi

• Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) merupakan salah satu model kurikulum
inovatif, dimana penyelenggaraannya tidak berdiri sendiri, tetapi terintegrasi dengan
kurikulum yang dikembangkan di satuan pendidikan. Ruang lingkup Pendidikan
Kecakapan Hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik
dan kecakapan vokasional.
Pendidikan Kecakapan Hidup yang diselenggarakan di Madrasah Aliyah Plus
Qisthos merupakan bagian integral dari semua mata pelajaran serta kegiatan ekstra dan
kokurikuler yang diselenggarakan di Madrasah Aliyah Plus Qisthos. Semua mata
pelajaran diharapkan dapat menajamkan kemampuan logika, berpikir kritis, dan
berkomunikasi serta menumbuhkan daya kreasi dan kemampuan untuk mengambil
keputusan.
Selain menjadi bagian integral dari semua mata pelajaran, pendidikan kecakapan
hidup untuk aspek kecakapan pribadi dan kecakapan sosial juga diselenggarakan dalam
Program Bimbingan Konseling, Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dan Program

Pendidikan Karakter khusus berbasis nilai-nilai ajaran agama Islam yang dikemas dalam
bentuk Program Peningkatan Kompetensi Keagamaan.
Pendidikan Kecakapan Hidup untuk aspek kecakapan akademik secara khusus
diselenggarakan pula dalam bentuk Gerakan Literasi, PLK (pembelajaran luar kelas)
aspek minat, matrikulasi kemampuan Operasi Aljabar dan pengayaan vocabulary bahasa
48
Inggris. Sedangkan pendidikan kecakapan hidup aspek kecakapan vokasional selain
terintegrasi dalam mata pelajaran prakarya kewirausahaan, diharapkan dapat pula
ditumbuhkan melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang lebih baik.

a. Pendidikan Lingkungan Hidup


Pendidikan Lingkungan Hidup diharapkan dapat menumbuhkan nilai-nilai
sebagai berikut :
Tabel 33. Nilai karakter dalam Pendidikan Lingkungan Hidup
No Nilai-nilai Deskripsi
.
1 Peduli Memiliki fokus perhatian terhadap suatu tempat dimana suatu makhluk
Lingkungan hidup itu tumbuh yang meliputi unsur-unsur penting seperti tanah, air dan
udara, yang mana memiliki arti penting dalam kehidupan setiap makhluk
hidup, dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup
serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya, yang mencakup
lingkungan hidup alami, lingkungan hidup binaan atau buatan dan
lingkungan hidup budaya atau sosial. Permasalahan lingkungan madrasah
khususnya yang meliputi masalah sampah, air, tanaman, kantin,
parkir dan energi ; serta permasalahan lingkungan di lingkup masyarakat
yang lebih luas.
2 Sadar Memiliki pengertian yang mendalam yang terwujud dalam pemikiran,
Lingkungan sikap, dan tingkah laku yang mendukung pengembangan lingkungan
dengan titik berat pada permasalahan lingkungan madrasah khususnya
yang meliputi masalah sampah, air, tanaman, kantin, parkir dan energi ;
serta permasalahan lingkungan di lingkup masyarakat yang lebih luas.
3 Cinta mencintai bumi sebagai tempat tinggalnya, dengan menjaga sumberdaya
Lingkungan alam dan kelestariannya dengan titik berat pada permasalahan lingkungan
madrasah khususnya yang meliputi masalah sampah, air, tanaman, kantin,
parkir dan energi ; serta permasalahan lingkungan di lingkup masyarakat
yang lebih luas.

Program Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Madrasah Aliyah Plus Qisthos


antara lain diselenggarakan melalui kegiatan-kegiatan dan strategi, sbb
:Penegakan Tata Tertib Madrasah melalui bimbingan gaya hidup green and
clean oleh guru dan pegawai serta sosialisasi penegakan disiplin dan perilaku
green and clean
1) Pemeliharaan Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan Madrasah, melalui kegiatan
: optimalisasi Piket Kelas, penertiban administrasi kelas, pelaksanaan piket
kebersihan kelas, hemat energi, gerakan peduli toilet bersih dan pelaksanaan Jum’at
Bersih
2) Pembentukan Kader Agen Perubahan Lingkungan (Kader APeL). Kader ApeL
melakukan kegiatan bina lingkungan lingkungan hidup pada komunitas sekitar atau
komunitas tertentu, mengikuti dan menyelenggarakan lomba-lomba terkait
49
lingkungan.
3) Penghijauan Lingkungan Madrasah melalui wakaf tanaman bagi madrasah, gerakan
pemeliharaan taman kelas dan sekitarnya serta pengelolaan green house.
4) Pengelolaan Sampah madrasah melalui kegiatan pemilahan sampah di kelas,
penimbangan sampah re-use, operasionalisasi Bank Sampah, pelatihan pembuatan
hasta karya dari sampah re-use, pameran hasil karya dan pembuatan galeri daur
ulang sampah.
5) Integrasi indikator-indikator PLH dalam seluruh mapel

b. Program Peningkatan Kompetensi Keagamaan


Program Peningkatan Kompetensi Keagamaan sebagai bagian dari
pendidikan kecakapan hidup aspek pribadi dan sosial berbasis nilai-nilai ajaran
agama Islam diharapkan dapat membentuk peserta didik yang memilikinilai-nilai
keislaman dan mampu melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Program peningkatan kompetensi keagamaan di Madrasah Aliyah Plus
Qisthos juga diselenggarakan melalui kegiatan-kegiatan, sebagai berikut :
1) Pembiasaan tadarus dan asmaul khusna,melafalkan meneladani Al-Qur’an,
sholat berjama’ah, sholat sunnah, berdo’a, dan dzikir.

2) Pengembangan tahfidzil Qur’an dengan target minimal bertambah hafalan 1 juz


Kultum ba’da Dhuhur, secara bergiliran untuk melatih
kemampuan berbicara/berdakwah di depan umum
3) Pembacaan hadits-hadits Adabun-Nabawiyah setiap hari ba’da Dhuhur secara
bergantian dengan Kultum
4) Mencetak kader da’i dan khatib (muballigh/muballighat)
5) Apresiasi insindental untuk jamaah sholat dhuhur dengan waktu yang incidental
6) Pemasangan slogan/kata-kata hikmah untuk mendorong perilaku berkata-kata
yang baik
7) Pesantren Sabtu Ahad. Pesantren Sabtu-Ahad (Petuah) yang dilaksanakan pada
setiap hari Sabtu-Minggu, Petuah diisi dengan kegiatan-kegiatan penguatan
nilai-nilai agama Islam, pemantapan praktik ibadah, pengembangan citra diri
positif dan peningkatan wawasan kemanusiaan.
8) Shalat Jum’at, dengan khatib dari siswa secara bergiliran.
9) Gerakan infak jum’at untuk melatih sifat kedermawanan siswaPelaksanaan salat
gerhana, salat istisqa, salat jenazah dan salat gaib.
50
10) Pembinaan mental Islami, oleh wali-wali kelas, guru bimbingan konseling dan
atau guru-guru agama pada hari Senin pagi secara bergantian dengan
pelaksanaan Upacara Bendera
11) Pelaksanaan Pesantren Ramadhan.
12) Pengajian kelas, dimotori oleh wali-wali kelas masing-masing.

c. Moderasi Beragama
Kata moderat dalam bahasa Arab dikenal dengan al-wasathiyah. Dalam Alquran merupakan
kata yang terekam dari al-Qur’an surat al- Baqarah ayat: 143. Kata al-Wasath dalam ayat
tersebut, bermakana terbaik dan paling sempurna.Dalam hadis yang sangat populer juga
disebutkan bahwa sebaik-baik persoalan adalah yang berada di tengah-tengah.Dalam artian
melihat dan menyelesaikan satu persoalan, Islam moderat mencoba melakukan pendekatan
kompromi dan berada di tengah-tengah, begitu pula dalam menyikapi sebuah perbedaan, baik
perbedaan agama ataupun mazhab. Islam moderat selalu mengedepankan sikap toleransi,
saling menghargai, dengan tetap meyakini kebenaran keyakinan masing-masing

agama dan mazhab.Sehingga semua dapat menerima keputusan dengan kepala dingin, tanpa
harus terlibat dalam aksi yang anarkis.
Madrasah Aliyah Plus Qisthos dalam menerapkan nilai-nilai moderasi beragama
dilakukan dalam bentuk :
1. Sosialisasi melalui materi moderasi beragama dalam matsama terhadap siswa
baru
2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan memasukan nilai
moderasi beragama
3. Melaksanakan pembelajaran dengan mengkondisikan suasana kelas dan
melakukan pembiasaan yang memungkinkan terbentuknya budaya berfikir
moderat dalam beragama, terbentuknya karakter, serta menyampaikan pesan-
pesan moral kepada peserta didik.
4. Melakukan kegiatan-kegiatan internalisasi karakter yang moderat melalui:
a) Pembiasaan ibadah
b) Pesantren Sabtu Ahad (Pertuah)
c) Pesantren Ramadhan
d) Mubaligh Hijrah
e) Bakti Sosial

51
d. Gerakan Literasi Madrasah Aliyah Plus Qisthos
Dalam era global ini, literasi informasi menjadi penting. Deklarasi Alexandria
pada tahun 2005 (sebagaimana dirilis dalam www.unesco.org) menjelaskan bahwa
literasi informasi adalah kemampuan untuk melakukan manajemen pengetahuan dan
kemampuan untuk belajar terus-menerus. Literasi informasi merupakan kemampuan
untuk menyadari kebutuhan informasi dan saat informasi diperlukan,
mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi yang diperlukan, mengevaluasi
informasi secara kritis, mengorganisasikan dan mengintegrasikan informasi ke dalam
pengetahuan yang sudah ada, memanfaatkan serta mengkomunikasikannya secara
efektif, legal, dan etis. Kegiatan Literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca
dan menulis. Deklarasi UNESCO tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi informasi
terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan,
mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan
mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan. Kemampuan-
kemampuan itu perlu dimiliki tiap individu sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam
masyarakat informasi, dan itu bagian dari hak dasar manusia menyangkut
pembelajaran sepanjang hayat.
Oleh karena itu penting sekali menggalakkan Gerakan literasi di lingkungan
madrasah. Gerakan literasi di Madrasah Aliyah Plus Qisthos merupakan gerakan
kolaboratif dan partisipatif. Sebagai kegiatan partisipatif gerakan literasi melibatkan
seluruh warga madrasah, bukan hanya peserta didik, namun juga Pendidik, Kepala
Madrasah, tenaga kependidikan, pengawas, komite dan orangtua wali. Semua pihak
tersebut saling bekerjasama membangun ekosistem literasi agar mampu menyiapkan
peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat. Gerakan Literasi Madrasah
Aliyah Plus Qisthos sekarang sudah meliputi literasi baca tulis, digital, visual,
numerasi, budaya dan kewarganegaraan.
Gerakan literasi sebagai gerakan kolaboratif melibatkan perpustakaan, guru
bahasa Indonesia dan guru pembimbing TIK. Kegiatan kolaboratif diperlukan untuk
membangun kemampuan literasi perpustakaan, literasi media, dan literasi tekonologi.
Literasi perpustakaan antara lain memberikan pemahaman cara membedakan bacaan
fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodical, memahami Dewey
Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam
menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan,
hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang
52
menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah. Literasi
media merupakan kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang
berbeda, seperti media cetak, media elektronik, media digital dan memahami tujuan
penggunaannya. Literasi teknologi merupakan kemampuan mengikuti teknologi serta
kemampuan menggunakannya serta etika memanfaatkannya.

Berikut ini Gerakan Literasi di Madrasah Aliyah Plus Qisthos meliputi bergagai
kegiatan antara lain:
1) Mengkondisikan lingkungan fisik (perpustakaan khususnya dan madrasah pada
umumnya) yang ramah literasi.
2) Mengembangkan manajemen pelaksanaan Gerakan Literasi melalui kegiatan
pelatihan. Kegiatan pelatihan ini bisa dilakukan secara mandiri atau
bekerjasama dengan lembaga lain.
3) Membangun kebiasaan membaca yang terintegrasi dalam kegiatan setiap hari
Senin
4) Melaksanakan tahapan pelaksanaan Gerakan Literasi di Madrasah Aliyah Plus
Qisthos, yang meliputi:
a) Menumbuhan minat baca melalui program kegiatan perpustakaan
b) Meningkatkan motivasi membaca dengan memberikan materi tentang
manfaat membaca, teknik membaca tuntas, andaikan buku sepotong pizza,
kisah sukses tokoh yang hobi membaca, serta bagaimana memilih buku
bermutu (living books)
c) Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku
pengayaan
d) Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: menggunakan
buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran
5) Penjabaran dari tahapan I Gerakan Literasi yaitu Program Kegiatan
Perpustakaan, yaitu:
a) Peningkatan pelayanan baca dan sirkulasi
b) Pembimbingan Pemustaka dalam program kegiatan hari Senin dan Jum’at
c) Pembimbingan Komunitas Pecinta Buku yang nantinya akan melahirkan
agen literasi madrasah
d) Peningkatan koleksi buku non pelajaran
e) Pembelajaran pemanfaatan katalog digital bagi pemustaka

53
f) Pembelajaran pemanfaatan koleksi referensi dan periodikal
g) Promosi koleksi melalui berbagai media (cetak dan online)
h) Penyusunan poster-poster yang menggugah semangat minat baca
i) Kegiatan bincang dan diskusi buku
j) Apresiasi pengunjung pada “special day”, hari buku internasional 23 April
dan Hari Buku Nasional 17 Mei
k) Apresiasi kepada pemustaka, guru dan siswa dengan pemilihan sahabat
perpustakaan. Sahabat perpustakaan bisa menjadi sarana untuk menemukan
bibit-bibit agen literasi.
l) Mengadakan Gerakan Wakaf buku bagi alumni dan peneliti di Madrasah
Aliyah Plus Qisthos
m) Mengadakan Gerakan Menyumbang Buku (GERBANGKU) bagi peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan di Madrasah Aliyah Plus Qisthos
n) Pengembangan Pojok Baca di seluruh kelas di Madrasah Aliyah Plus Qisthos
o) Pemajangan hasil karya tulis siswa dalam papan mading. Karya tulis
dimaksud meliputi : puisi, artikel, biografi, sejarah, danlain-lain serta
merotasi bahan pajangan secara berkala.
p) Pendistribusian koleksi yang variatif di pojok-pojok baca.
q) Penentuan buku bacaan wajib.
r) Penambahan 1 jam pelajaran dikelas X untuk kegiatan Literasi
6) Penjabaran Tahap II Gerakan Literasi di Madrasah Aliyah Plus Qisthos yaitu
Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku
pengayaan. Kegiatan ini berkolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia. Dalam
tahap II ini juga bekerjasama dengan guru pembimbing TIK untuk
mengembangkan literasi media dan lieterasi teknologi.
7) Pengembangan literasi visual, yaitu pemahaman tingkat lanjut antara literasi
media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan
belajar dengan memanfatkan materi visual dan audiovisual secara kritis dan
bermartabat serta mampu menyaring informasi berdasarkan etika dan kepatutan.

e. PLK Aspek Minat

Program Pembelajaran Luar Kelas (PLK) Aspek Minat diselenggarakan dalam


rangka menambah variasi kegiatan pembelajaran sehingga tidak monoton di dalam

54
kelas. Pertimbangan lain adalah minimnya wawasan siswa akan jenis-jenis pekerjaan
yang linier dengan peminatannya. Kurangnya wawasan siswa tentang
pekerjaan/profesi bidang minatnya ini menyebabkan sebagian besar siswa
menghadapi kesulitan menentukan pilihan studi lanjut selepas lulus madrasah.
Target pelaksanaan kegiatan PLK aspek minat ini adalah :
1) Meningkatnya pengetahuan siswa tentang jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan
minatnya
2) Meningkatnya wawasan tentang pilihan studi lanjut sesuai dengan jenis pekerjaan
sesuai minat yang diinginkan.
3) Meningkatnya motivasi, daya kreasi dan produktifitas diri siswa, sebagai
persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya.
4) Mengimplementasikan pembelajaran yang diperoleh di kelas dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman secara langsung.
Bentuk kegiatan PLK aspek minat dapat berupa kunjungan ke tempat dunia
usaha dan dunia industri, dapat juga berupa kunjungan ke pusat–pusat pelatihan .

f. Peningkatan Keterampilan dan Kecakapan Berbahasa Inggris


Keberhasilan pembelajaran bahasa asing (inggris) dipengaruhi oleh banyak
faktor. Salah satu faktor yang berperan penting adalah penguasaan kosa kata.
Penguasaan kosa kata yang baik akan mempermudah pembelajar bahasa Inggris
untuk menguasai empat keterampilan berbahasa (reading, writing, listening dan
speaking). Input siswa yang diperoleh di setiap tahun pelajaran baru, mayoritas masih
lemah dalam penguasaan kosa kata bahasa Inggris. Untuk itu diperlukan suatu
terobosan untuk menguatkan penguasaan kosa kata siswa baru melalui program
pengayaan kosa kata. Program pengayaan kosa kata tersebut diharapkan akan mampu
memberi jalan sekaligus bekal kepada para siswa untuk dapat meraih dan
mencapai kemampuan berbahasa Inggris secara lebih baik dan menjadi jalan meraih
prestasi belajar yang maksimal.

• Penguatan Pendidikan Karakter


Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan
pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter
peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan
55
pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai
bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). (Pasal 1 Perpres No 87 tahun
2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter) serta berpedoman pada Peraturan Menteri
Agama Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Penguatan Pendidikan Karakter
Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal
dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan: a. Intrakurikuler; b. Kokurikuler; dan c.
Ekstrakurikuler. Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Intrakurikuler merupakan
penguatan nilai-nilai karakter melalui kegiatan penguatan materi pembelajaran, metode
pembelajaran sesuai dengan muatan kurikulum berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Salah satu bentuk penyelenggaraan PPK dalam intrakurikuler
adalah pelaksanaan Pendidikan Anti Korupsi. Berdasarkan Surat Edaran Dirjen
Pendidikan Madrasah, disebutkan bahwa pendidikan antikorupsi di madrasah
dilaksanakan dengan pendekatan insersi. Pendekatan insersi yang dimaksud yaitu
menyisipkan nilai-nilai moral/karakter pendidikan antikorupsi pada saat pembelajaran
PPKn (karakter jujur, adil, bersyukur, peduli, dan karakter positif lainnya). Penyisipan
pendidikan antikorupsi pada Mata Pelajaran PPKn hendaknya tidak membebani
pekerjaan administrasi tambahan guru khususnya dalam penyusunan RPP. (RPP yang
disusun tetap seperti halnya RPP pembelajaran PPKn yang selama ini disusun).
Sedangkan kegiatan penilaian implementasi karakter antikorupsi menggunakan teknik
dan instrumen penilaian karakter yang sudah ada tanpa perlu penambahan format
khusus. Selain itu, insersi pendidikan antikorupsi ditekankan dalam bentuk
penyampaian pesan moral dan keteladanan guru dalam pembelajaran PPKn di madrasah.
Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Kokurikuler merupakan penguatan nilai-
nilai karakter yang dilaksanakan untuk pendalaman dan/ atau pengayaan kegiatan
Intrakurikuler sesuai muatan kurikulum. Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan
Ekstrakurikuler merupakan penguatan nilai-nilai karakter dalam rangka perluasan
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian Peserta
Didik secara optimal. Kegiatan Ekstrakurikuler kegiatan krida, karya ilmiah, latihan
olah bakat/olah minat, dan kegiatan keagamaan, serta kegiatan penghayat kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan. Kegiatan keagamaan dapat dilaksanakan paling sedikit melalui
pesantren kilat, ceramah keagamaan, katekisasi, retreat, dan/atau baca tulis Al Quran
dan kitab suci lainnya.
Indikator-indikator implementasi Penguatan Pendidikan Karakter di Madrasah
56
Aliyah Plus Qisthos adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Indikator-indikator implementasi Penguatan Pendidikan Karakter di Madrasah Aliyah Plus Qisthos
Nilai
Sub Nilai Indikator Madrasah Indikator kelas
Utama
Religius Beriman  Merayakan hari-hari besar  Melakuan kegiatan berdoa
bertaqwa keagamaan sebelum dan sesudah
 Memiliki fasilitas yang dapat kegiatan pembelajaran
digunakan untuk beribadah  Memberi kesempatan kepada
 Memberikan kesempatan semua peserta didik untuk
kepada semua peserta didik melaksanakan ibadah
untuk melaksanakan ibadah
Bersih  Menyediakan tempat sampah  Membuang sampah pada
 Menyediakan tempat cuci tangan tempatnya
 Menyediakan kamar mandi yang  Melaksanakan piket kelas
memadai
Toleransi  Menghargai dan memberikan  Memberikan pelayanan yang
perlakuan yang adil terhadap seluruh sama terhadap seluruh warga
warga madrasah tanpa membedakan kelas tanpa membeda-bedakan
suku, agama, ras, golongan, status  Memberikan pelayanan
sosial, status ekonomi, dan terhadap anak berkebutuhan
kemampuan khas. khusus.
 Memberikan perlakuan yang sama  Melakukan kerjasama dalam
terhadap stakeholder tanpa kelompok yang berbeda.
membedakan suku, agama, ras,
golongan, status sosial, dan status
ekonomi.
Cinta ling-  Melakukan pembiasaan memelihara  Memelihara lingkungan kelas.
kungan kebersihan dan kelestarian  Menyediakan tempat
lingkungan madrasah. pembuangan sampah di dalam
 Menyediakan tempat pembuangan kelas.
sampah dan tempat cuci tangan.  Melakukan Pembiasaan hemat
 Menyediakan kamar mandi dan air energi.
bersih.  Memasang stiker perintah
 Melakukan Pembiasaan hemat mematikan lampu dan
energi. menutup kran air pada setiap
 Membuat biopori di area madrasah. ruangan apabila selesai
 Membangun saluran pembuangan air digunakan.
limbah dengan baik.
 Melakukan pembiasaan memisahkan
jenis sampah organik dan anorganik.
 Penugasan pembuatan kompos dari
sampah organik.
 Menyediakan peralatan kebersihan.
 Membuat tandon penyimpanan air.

Nilai
Sub Nilai Indikator Madrasah Indikator kelas
Utama
 Memrogramkan cinta bersih
lingkungan.

57
Nasio- Cinta  Menggunakan produk buatan dalam  Memajangkan: foto presiden
nalis tanah air negeri. dan wakil presiden, bendera
 Menggunakan bahasa Indonesia yang negara, lambang negara, peta
baik dan benar. Indonesia, gambar kehidupan
 Menyediakan informasi (dari sumber masyarakat Indonesia.
cetak, elektronik) tentang kekayaan  Menggunakan produk buatan
alam dan budaya Indonesia. dalam negeri.
 Menfasilitasi koleksi/instrumen lagu-  Menyanyikan lagu-lagu
lagu nasional nasional diawal/diakhir KBM
Semangat  Melakukan upacara rutin madrasah.  Melakukan kerja sama dengan
Kebang-  Melakukan upacara hari-hari besar teman sekelas yang berbeda
saan nasional. suku, etnis, status sosial-
 Menyelenggarakan peringatan hari ekonomi.
kepahlawanan nasional.  Mendiskusikan hari-hari besar
 Memiliki program melakukan nasional.
kunjungan ke tempat bersejarah.  Mengikuti lomba peringatan
 Mengikuti lomba pada hari besar hari besar nasional
nasional.
Meng-  Membangun kebersamaan dalam  Bekerjasama dengan siswa yang
hargai berbagai kegiatan yang positif di berbeda asal maupun kelas dan
Kebe- madrasah jurusan
ragaman  Mengintegrasikan kesadaran akan
keberagaman dalam mata pelajaran
terkait
Mandiri Kerja  Menciptakan suasana kompetisi yang  Menciptakan suasana
keras sehat. kompetisi yang sehat.
 Menciptakan suasana madrasah yang  Menciptakan kondisi etos
menantang dan memacu untuk kerja, pantang menyerah, dan
bekerja keras. daya tahan belajar.
 Memiliki pajangan tentang slogan  Menciptakan suasana belajar
atau motto tentang kerja keras. yang memacu daya tahan
kerja.
 Memiliki pajangan tentang
slogan atau motto tentang giat
bekerja dan belajar.
Kreatif Menciptakan situasi yang  Menciptakan situasi belajar
menumbuhkan daya berpikir dan yang bisa menumbuhkan daya
bertindak kreatif. pikir dan bertindak kreatif.
 Memberikan tugas yang
menantang munculnya karya-
karya baru baik yang autentik
maupun modifikasi.
Disiplin  Memiliki catatan kehadiran.  Membiasakan hadir tepat
 Memberikan penghargaan kepada waktu.
warga madrasah yang disiplin.  Membiasakan mematuhi
 Memiliki tata tertib madrasah. aturan.
 Membiasakan warga madrasah untuk  Menggunakan pakaian
berdisiplin. seragam sesuai tata tertib
madrasah

Nilai
Sub Nilai Indikator Madrasah Indikator kelas
Utama
 Menegakkan aturan dengan  Melakukan Penyimpanan dan
memberikan sanksi secara adil bagi pengeluaran alat dan bahan
pelanggar tata tertib madrasah. (sesuai peminatan) .
 Menyediakan peralatan praktik sesuai
peminatan

58
Berani  Memberi kesempatan bagi siswa  Menfasilitasi kegiatan
untuk berorganisasi presentasi dalam proses
 Memberi kesempatan bagi siswa pembelajaran
untuk mengambangkan kemampuan  Memberi kesempatan bagi
public speaking siswa untuk mengungkapkan
pendapat secara kritis
Pembelaja  Menyediakan fasilitas yang memadai  Memiliki agenda kegiatan
r untuk membangun semangat  Aktif membangun kemampuan
pembelajar literasi
 Melaksanakan kegiatan dan program  Aktif dalam kegiatan literasi
literasi yang terpogram
Gotong Kerjasama  Memfasilitasi kegiatan atau program  Melakukan kegiatan secara
Royong yang mampu menumbuhkan semnagat berkelompok
kerjasama  Melaksanakan piket kelas
 Menggerakkan siswa dalam kepantian sesuai jadwal
kegiatan
Solidaritas  Menyusun aturan pelaksanaan terkait  Memberikan kesempatan bagi
kegiatan sosial siswa berperan dalam kegiatan
 Menyusun program kegiatan yang penggalangan dana
berkaitan dengan kegiatan sosial  Memberikan kesempatan bagi
siswa dalam kegiatan bakti
sosial
Saling  Memfasilitasi akses kegiatan sosial  Melaksanakan kerjasama
menolong dalam menyelesaikan tugas
Kekeluarg  Mengadakan pengajian As Sakinah  Mengadakan pengajian kelas
aan  Melakukan taziah dan santunan bagi  Menjenguk teman yang sakit
yang mengalami musibah
Inte- Kejujuran  Melakukan penyusunan Tranparansi  Menyediakan tempat pengumum
gritas laporan keuangan dan penilaian barang temuan atau hilang.
madrasah secara berkala.  Melakukan penyusunan
 Menyediakan kotak saran dan tranparansi laporan keuangan
pengaduan. dan penilaian kelas secara
 Menyampaikan larangan membawa berkala.
fasilitas komunikasi pada saat ujian.  Menyampaikan Larangan
menyontek saat kegiatan ujian
atau penilaian.

Ketela-  Guru dan pegawai menjadi teladan  membiasakan tertib dalam


danan dalam berbagai kegiatan berbagai peraturan
 Menggunakan seragam sesuai aturan
serta menjaga kerapian

Kesan-  Mendahului pembiacaraan dengan  Membiasakan mengucapkan


tunan sala salam
m

Nilai
Sub Nilai Indikator Madrasah Indikator kelas
Utama
 Mencantumkan aturan terkait  Meminta ijin apabila ada
kesopanan dalam adab peserta didik keperluan saat KBM
berlangsung
Cinta Pada  Melaksanakan kegiatan berdasarkan  Membiasakan diri melakukan
Kebe- dasar yang benar klarifikasi informasi
naran  Melakukan cek dan ricek informasi  Bersedia menjadi saksi yang
sebelum meyebarluaskan benar
 Adanya forum waka/ pimpinan/ walas  Tidak menyebarkan informasi
yang tidak (hoax, miss
informasi, disinformasi)
59
Program pendidikan karakter di Madrasah Aliyah Plus Qisthos selain
diselenggarakan melalui kegiatan – kegiatan dalam indikator madrasah dan kelas,
juga diselenggarakan melalui kegiatan-kegiatan, sebagai berikut :
• Pembiasaan dan pembudayaan 5S (salam, senyum, sapa, sopan dan santun),
dimotori oleh OSIS di bawah Pembina OSIS
• Implementasi nilai-nilai luhur budaya Banten.
• Memasang artefak (ornamen/hiasan/tulisan) tentang budaya Banten.
• Pemasangan slogan/kata-kata hikmah untuk mendorong perilaku berkata-kata
yang baik
• Memasang gambar dan kata – kata mutiara dari para sahabat.
• Pelaksanaan Upacara Bendera dan Peringatan Hari-Hari Besar Nasional serta
menyanyikan lagu nasional setiap sebelum memulai pembelajaran.
• Melaksanakan/mengikuti adat tradisi budaya Banten.
• Peringatan/perayaan hari-hari besar Islam (PHBI)
• Pengajian kelas, dimotori oleh wali-wali kelas masing-masing.
• Pemberian penghargaan bagi siswa yang berprestasi.

• Penghargaan untuk siswa yang berprestasi, inspiratif dan kontributif tiap


angkatan pada acara wisuda purna siswa
• Pembiasaan dan pelaksanaan kegiatan sosial
• Kajian salapanan dengan mengundang ustadz dari luar untuk mengisi pengajian.

60
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN DAN TATA KELOLA KURIKULUM

A. MINGGU EFEKTIF DAN WAKTU LIBUR


Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran
2022-2023 Madrasah Aliyah Plus Qisthos jatuh pada minggu ke-4 Juli 2022,
tepatnya pada tanggal 28 Juli 2022.
Minggu efektif KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) adalah jumlah minggu
kegiatan pembelajaran (termasuk evaluasi/ujian-ujian) untuk setiap tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran, ditambah jumlah
jam untuk kegiatan pengembangan diri. Selama waktu pembelajaran efektif tidak
diperbolehkan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan perayaan dan sejenisnya atau
kegiatan lain yang mengurangi jumlah jam belajar efektif minimal. Kegiatan
peringatan, perayaan dan sejenisnya yang dijadwalkan dalam Kalender Pendidikan
Madrasah Aliyah Plus Qisthos diselenggarakan di luar jam efektif KBM.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
Madrasah Aliyah Plus Qisthos berbentuk jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional,
dan hari libur khusus.
Waktu-waktu setelah pelaksanaan PAS dan atau PAT sampai dengan
penerimaan Laporan Hasil Penilaian Pendidikan (LHPP) digunakan untuk kegiatan
antara lain :
a. PAS/PAT Susulan
b. Class Meeting
c. Wisata Kampus
d. Lomba Mata Pelajaran
e. Kegiatan Sosial/Keagamaan
f. Pameran Karya Siswa/Guru
g. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
61
h. Persiapan Tahun Ajaran Baru

B. PERENCANAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Pelaksanaan Kurikulum 2013 memerlukan dukungan penguatan tata kelola
kurikulum meliputi penguatan tata kerja guru, manajemen madrasah dan sarana-
prasarana. Penguatan tata kerja guru lebih ditekankan pada tata kerja kolaboratif.
Salah satu bentuk kerja kolaboratif yang dapat dilakukan guru di awal tahun
pelajaran adalah menyusun dokumen perencanaan.Seluruh guru mata pelajaran
wajib menyusun dokumen perencanaan pembelajaran sebelum tahun pelajaran
2022-2023 dimulai. Dokumen perencanaan pembelajaran yang dimaksudkan
meliputi : Perhitungan Minggu dan Jam Efektif, Program Tahunan, Program
Semester, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Rencana Program
Penilaian/Evaluasi.Penyusunan dokumen-dokumen perencanaan ini dapat dilakukan
dalam kelompok MGMP lokal dan harus mengikuti format-format sebagaimana
terlampir.
Penguatan tata kelola kurikulum yang berikutnya adalah penguatan
manajemen madrasah dan penguatan sarana prasarana pembelajaran. Penguatan
manajemen madrasah ditekankan terutama pada fungsi kepala madrasah sebagai
educational leader. Fungsi ini antara lain dijalankan melalui kegiatan monitoring,
supervisi dan tindak lanjut hasil monitoring dan supervisi. Kegiatan supervisi tidak
terlepas pula dari kegiatan Penilaian Kinerja Guru (PKG), dengan demikian butir-
butir penilaian dalam kegiatan Supervisi Pembelajaran serta PKG harus disesuaikan
dengan garis besar arahan Kurikulum 2013.
Sedangkan penguatan sarana prasarana adalah dengan mengadakan,
mengganti, memperbaiki dan meningkatkan (upgrade) sarana prasarana
pembelajaran yang dibutuhkan untuk memenuhi SNP serta untuk mewujudkan
keunggulan.

62
BAB V
PENUTUP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Aliyah Plus Qisthos terdiri


atas Buku I (pedoman dasar), Buku II (silabus) dan Buku III (Rencana Pelaksanaan
Pelajaran). Ketiga dokumen kurikulum ini harus telah selesai sebelum tahun
pelajaran 2022/2023 dimulai. Buku I adalah pedoman dan acuan dalam perencanaan
maupun pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Madrasah Aliyah Plus Qisthos.
Dengan telah diselesaikannya Buku I ini pada akhir tahun pelajaran 2021/2022,
maka diharapkan penyusunan Buku II (silabus) dan Buku III (RPP) dapat terlaksana
dengan lebih baik lagi karena telah memiliki pedoman dan acuan yang jelas.
Hal-hal yang telah digariskan dalam dokumen kurikulum ini diharapkan
dapat dilaksanakan dengan sebaik–baiknya sehingga kegiatan belajar – mengajar di
Madrasah Aliyah Plus Qisthos menjadi lebih menyenangkan, mencerdaskan dan
sesuai dengan keadaan daerah serta kebutuhan peserta didik. Apabila perencanaan
dan pelaksanaan KBM telah memenuhi standar isi dan standar proses maka
diharapkan kompetensi lulusan Madrasah Aliyah Plus Qisthos dapat mencapai atau
melebihi standar pula.
Pada akhir tahun pelajaran, hendaknya dilaksanakan evaluasi terhadap isi
dokumen kurikulum serta pelaksanaannya. Evaluasi tersebut setidaknya dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
 Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP Madrasah Aliyah Plus
Qisthos dapat tercapai ?
 Apakah dokumen kurikulum Madrasah Aliyah Plus Qisthos mampu menjawab
tantangan yang ada?
Sangat besar harapan kami, semoga KTSP Madrasah Aliyah Plus Qisthos
dapat terlaksana dengan baik sehingga program pengembangan madrasah dapat
berjalan lancar. Kami juga berharap dukungan, kritik serta saran yang membangun
untuk kesempurnaan Madrasah Aliyah Plus Qisthos.

63

Anda mungkin juga menyukai