Jika lensa mata dianggap sferis bola dengan jarak permukaan depan lensa
dengan retina 3 cm, hitunglah:
■ Kuat lensa mata normal ketika mata melihat benda yang jauh sekali (mata
tidak berakomodasi) dan ketika melihat benda pada jarak 25 cm (mata
berkomodasi maksimum).
■ Perubahan kekuatan lensa mata dari tidak berakomodasi sampai
berakomodasi maksimum.
Penyelesaian:
Diketahui:
s' = 3 cm
s=~
Ditanyakan: kuat lensa mata normal saat tidak berakomodasi dan saat
berakomodasi maksimum serta perubah kekuatan lensa.
Jawab:
■ Kuat lensa mata normal
Pada saat mata tidak berakomodasi (s = ~)
1/f = 1/s + 1/s’
⇒ 1/f = (1/~) + (1/3)
⇒ 1/f = 0 + 1/3
⇒ 1/f = 1/3
⇒ f = 3 cm = 0,03 m
Dengan demikian, daya lensa untuk mata tidak berakomodasi adalah sebagai
berikut.
P = 1/f
⇒ P = 1/0,03
⇒ P = 33,3 dioptri
Pada saat mata berakomodasi (s = 25 cm)
1/f = 1/s + 1/s’
⇒ 1/f = (1/25) + (1/3)
⇒ 1/f = (3 + 25)/75
⇒ 1/f = 28/75
⇒ f = 75/28
⇒ f = 2,7 cm = 0,027
Dengan demikian, daya lensa untuk mata berakomodasi adalah sebagai
berikut.
P = 1/f
⇒ P = 1/0,027
⇒ P = 37,03 dioptri
Jadi, kuat mata normal pada saat tidak berakomodasi adalah 33,3 dioptri dan
pada saat mata berakomodasi adalah 37,,03 dioptri.
2. Seseorang tidak dapat melihat benda jauh tak hingga dengan jelas.
Kemudian dia memeriksakan diri ke dokter mata. Untuk mengatasi kelemahan
itu dia diberi saran oleh dokternya untuk memakai kaca mata dengan kekuatan
-1/3 dioptri. Berapakah titik jauh mata orang tersebut.
Penyelesaian:
s = ~
P = -1/3 D
s’ = -PR
Titik jauh s’ = -PR dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (2) yaitu
sebagai berikut.
P = 100/s + 100/s’
-1/3 = (100/~) − 100/PR
-1/3 = 0 − 100/PR
-1/3 = -100/PR
PR = -100 × (-3)
PR = 300 cm
Jadi, titik jauh mata orang tersebut adalah 300 cm.
3. Seorang kakek penderita presbiopi memiliki titik dekat 75 cm dan titik jauh
300 cm. Agar ia dapat melihat benda yang dekat (seperti mata normal) dan
dapat melihat benda jauh, berapakah jarak fokus lensa bifokal dan kuat lensa
kacamata yang harus digunakan kakek tersebut?
Jawab:
Kacamata bifokal tersusun atas dua lensa bagian atas lensa negatif (cekung)
agar dapat melihat jauh dan bagian bawah lensa positif (cembung) agar dapat
membaca normal.
■ Untuk dapat melihat jauh, s = ~ dan s’ = -300 cm
1/f = 1/s + 1/s’
1/f = (1/~) – 1/300
1/f = -1/300
f = -300 cm = -3 m
P = 1/f
P = 1/(-3) = -0,33 dioptri
Jadi, untuk dapat melihat benda jauh digunakan kacamata dengan jarak fokus
3 m dan kekuata lensa -0,33 dioptri.
Ditanyakan: P
Jawab:
Karena Agong tidak dapat melihat dekat (mengalami rabun dekat) maka
kacamata yang harus digunakan adalah kacamata berlensa positif. Jadi tawaran
teman Agong tidak dapat menolong. Kekuatan kacamata yang harus dipakai
dapat dicari dengan persamaan:
100
P = 4 −
sn
100
P = 4 −
40
1,5
P =
D
Jadi, kacamata yang harus dipakai Agong adalah kacamata positif (plus) dengan
kekuatan 1,5 dioptri (+1,5).
s ’ = 0,08 m
1
1/s ’ =
2
100 – 4
/ 8
d = 0,0833 – 0,08
d = 0,0033 m
d = 3,3 mm
Oleh karena s ’ > s ’ maka d > 0, artinya lensa kamera harus digeser menjauhi
2 1
film.
2. Jarak fokus lensa sebuah kamera adalah 50 mm. Kamera tersebut diatur
untuk memfokuskan bayangan benda pada jauh tak terhingga. Berapa jauh
lensa kamera harus digeser agar dapat memfokuskan bayangan benda yang
terletak pada jarak 2,5 m?
Jawab:
Ketika digunakan untuk memfokuskan benda yang letaknya jauh di tak
terhingga, bayangan benda tersebut akan tepat berada di titik fokus lensa.
Dengan kata lain, s' = f = 50 mm. Ketika jarak benda ke lensa, s = 2,5 m = 2.500
mm, bayangannya adalah sebagai berikut.
1/s + 1/s’ = 1/f
1/2.500 + 1/s’ = 1/50
1/s’ = 1/50 – 1/2.500
1/s’ = / 50 – 1
2.500
1/s’ = 49/2.500
s' = 2.500/49
s’ = 51,02 mm
Dengan demikian, lensa harus digeser sejauh 51,02 mm – 50 mm = 1,02 mm.
f = 5 cm
h = 4 mm = 0,4 cm
Ditanyakan: h’ untuk mata tidak berakomodasi
Jawab:
Untuk menentukan panjang bayangan (h’), pertama kita hitung dahulu
perbesaran anguler lup untuk mata tidak berakomodasi yaitu sebagai berikut.
s n
M =
f
25
M = cm
5 cm
M = 5 kali