Anda di halaman 1dari 13

1.

Oktana = C8H18
2 C8H18 + 25 O2 ---> 16 CO2 + 18 H2O
2. ALKOHOL
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya
diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol
mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkana-alkana yang
jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol
membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol R OH, dengan R
adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin
banyak cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air,
metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit
larut. Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air
dalam segala perbandingan.
Ada beberapa macam alkohol antara lain : Etil alkohol (C2H5OH)
adalah senyawa hasil fermentasi anaerob dari karbohidrat yang terdapat
dalam tumbuhan. Zat ini digunakan secara luas dalam rumah tangga
sebagai pelarut berbagai obat-obatan dan kosmetika. Isopropil alkohol
[(CH3)2CHOH] merupakan alkohol gosok yang umum digunakan sebagai
larutan 70% dalam air karena sifatnya anti bakteri. Metil alkohol (CH3OH),
yaitu alkohol yang berbobot molekul terendah, merupakan pelarut yang
digunakan secara luas didalam industri. Dalam tatanama IUPAC, alkohol
ditunjukkan dengan akhiran ol. Rantai bersinambung terpanjang yang
padanya dirangkaikan gugus hidroksil yang dirangkaikan pada gugus alkil.
Alkohol dapat dianggap sebagai turunan air, yang satu atom hidrogennya
diganti oleh atom karbon suatu molekul organik.
Sifat-sifat fisik alkohol yaitu titik didih alkohol jauh lebih tinggi daripada
titik didih alkana yang mempunyai atom C yang sama. Hal ini disebabkan
karena dalam keadaan cair molekul-molekul alkohol adalah terasosiasi.
Umumnya membentuk ikatan hidrogen, yaitu ikatan antara O dari salah
satu molekul alkohol dengan atom H dari alkohol yang lain. Energi
tambahan diperlukan untuk memutuskan ikatan-ikatan tersebut sebelum
terjadi penguapan, sehingga akibatnya alkohol akan mempunyai titik didih
yang lebih tinggi. Makin banyak atom C, maka makin tinggi titik didih.
Alkohol mempunyai B.J. yang lebih tinggi dari pada alkana tetapi masih
rendah daripada air. Alkohol-alkohol rendah dapat larut dalam air tidak
terbatas.
- Beberapa reaksi lain yang lazim digunakan untuk mensintesis alkohol,
yaitu :
- reaksi substitusi nukleofilik
- rekasi Grignard
- reaksi senyawa karbonil : alkohol dapat dibuat dari senyawa karbonil
dengan reaksi reduksi, dimana atom-atom hidrogen ditambahkan
kepada gugus karbonilnya.
hidrasi alkena: bila suatu alkena diolah dengan ait dari suatu asam
kuat, yang berperan sebagai katalis, unsur air (H+ ata OH) mengadisi
salam suatu reaksi hidrasi.
3. Dicky

4. Pengertian
5. Hidrokarbon adalah senyawa organik yang terbuat tidak lebih dari karbon dan
hidrogen. Hal ini dimungkinkan untuk berikatan dua atau tiga yang dibentuk antara
atom karbon, dan bahkan untuk struktur yang terbentuk seperti cincin.
6. Hidrokarbon jenuh memiliki banyak atom hidrogen yang mungkin melekat pada
setiap karbon. Untuk karbon di ujung rantai molekul, tiga dapat dipasang. Untuk
karbon di tengah rantai atau cincin, dua dapat menempel. Untuk sebuah atom karbon
dengan sendirinya, empat atom hidrogen dapat melekat. Hidrokarbon jenuh hanya
memiliki ikatan tunggal antara atom karbon yang berdekatan.
7. Hidrokarbon tak jenuh memiliki ikatan ganda dan / atau tiga antara beberapa atom
karbon.

8. Hidrokarbon alifatik
9. Hidrokarbon alifatik adalah senyawa hidrogen dan karbon yang tidak mengandung
cincin benzena. (Kita akan membahas senyawa dengan cincin benzena kemudian
dalam artikel lain.) Hidrokarbon alifatik cenderung mudah terbakar. Ada beberapa
jenis hidrokarbon alifatik: alkana, alkena, alkuna dan alkenynes.
10. Alkana dan Sikloalkana
11. Alkana bersifat linear atau senyawa bercabang yang terbuat dari berbagai jumlah
atom karbon yang semuanya jenuh dengan atom hidrogen. Rumus untuk alkana
adalah CNH (2n +2). Ini berarti bahwa jumlah atom hidrogen sama dengan dua kali
jumlah atom karbon, ditambah 2.

12.
13. alkana
14. Metana adalah hidrokarbon yang mungkin paling sederhana. Hal ini dilepaskan
sebagai gas dari tubuh yang membusuk dan dari saluran usus dari banyak hewan.
Rumus kimianya adalah CH4. Sebuah gugus metil, dengan rumus CH3, memiliki satu
ikatan bebas untuk bergabung dengan sesuatu yang lain.
15. Beberapa alkana lainnya merupakan etana (C2H6), propana (C3H8), butana (C4H10) dan
pentana (C5H12). Masing-masing menambahkan satu karbon pada rantai. Perhatikan
dalam diagram di bawah masing-masing karbon jenuh.

16. Sikloalkana adalah jenis alkana yang mengandung cincin karbon (tetapi bukan sebuah
cincin benzen). Molekul-molekul ini masih hanya memiliki ikatan tunggal, dan
dengan demikian jenuh.
17. Sikloalkana umumnya mirip dengan mereka para alkana, seperti siklopropana atau
siklobutana, tetapi mungkin memiliki titik didih dan lebur yang lebih tinggi.
18. Alkena
19. Alkena seperti alkana, tetapi mereka memiliki setidaknya satu ikatan rangkap antara
atom karbon. Rumus untuk alkena sedikit rumit, karena jumlah ikatan ganda dapat
bervariasi. Alkena dengan hanya satu ikatan rangkap memiliki rumus CnH (2n). Setiap
ikatan ganda berarti dua hidrogen berkurang dari alkana yang sesuai. Untuk setiap
ikatan rangkap tambahan, kekurangan lebih banyak dua hidrogen. Alkena sederhana
adalah etena, dengan rumus C2H4.

20.
21. Ketika penamaan alkena, kita harus berhati-hati yang perlu diperhatikan dimana atom
karbon memiliki ikatan ganda. Jika hanya ada satu ikatan rangkap, kemudian
menempatkan jumlah karbon di depan nama. Sebagai contoh, jika karbon kedua pada
pentene memiliki ikatan ganda, kemudian nama itu 2 pentena. Jika karbon ketiga
memiliki ikatan ganda, beri nama 3 pentena.
22. Namun, jika ada dua ikatan ganda, itu akan memiliki nama seperti 2,4 pentadiena.
Jika ada tiga ikatan ganda dalam oktena (8 atom karbon), itu akan memiliki nama
seperti 1,3,5 oktatriena. Empat ikatan ganda akan berakhiran -tetraena, seperti dalam
1,3,5,7 oktatetraena.
23. Alkuna
24. Alkuna memiliki setidaknya satu ikatan rangkap tiga antara atom karbon. Alkenynes
memiliki ikatan baik dua dan tiga.

25.
26. alkuna
27. Rumus untuk alkuna adalah variabel juga. Sebuah alkuna dengan hanya satu ikatan
rangkap tiga memiliki rumus CnH (2n-2). Setiap tiga ikatan berarti dua hidrogen
berkurang dari alkana yang sesuai. Untuk setiap ikatan rangkap ekstra, berkurang
empat hidrogen lebih banyak.
28. Alkuna mengikuti aturan penamaan mirip dengan alkena.

29.

Hidrokarbon aromatik (Arenes)

30. Hidrokarbon aromatik, atau Arenes, adalah mereka yang memiliki setidaknya satu
cincin benzena di dalamnya. Sebuah cincin benzena adalah cincin enam atom karbon
dengan tiga ikatan ganda.
31. Rumus untuk benzena, yang sederhana Arne dan struktur dasar untuk yang lainnya,
adalah C6H6. Setiap senyawa dengan cincin benzena disebut senyawa aromatik. Ada
banyak senyawa tersebut, yang cenderung bersifat karsinogen. Mereka juga
cenderung memiliki bau manis bagi mereka, dengan demikian berlabel aromatik.
32. Agustus Kekul menyimpulkan struktur cincin benzena pada tahun 1865. Dia
kemudian mengatakan bahwa ia terinspirasi oleh mimpi dia dari ular yang menggigit
ekornya sendiri. Molekul dengan struktur ini memiliki molekul cermin, sementara
memiliki jumlah dan jenis molekul yang sama, sering menunjukkan sifat yang
berbeda. Berbagai bentuk senyawa yang sama (rumus molekul yang sama) disebut
isomer.

33.

Kesimpulan

34. Hidrokarbon yang larut dalam minyak tetapi tidak dalam air, dan ditemukan dalam
minyak bumi dan tempat-tempat di alam lainnya. Mereka meminjamkan dirinya
dengan baik untuk membuat molekul lain. Sebagai contoh, alkohol yang dibuat
dengan menambahkan gugu -OH pada hidrokarbon. Banyak senyawa aromatik dapat
dibuat dengan menambahkan gugus molekuler untuk cincin benzena. Gugus alkil

seperti metil, etil dan sebagainya juga dapat ditambahkan untuk membuat senyawa
yang berbeda
Klasifikasi Hidrokarbon

Klasifikasi hidrokarbon yang dikelompokkan oleh tatanama organik adalah:


1. Hidrokarbon jenuh/tersaturasi (alkana) adalah hidrokarbon yang paling
sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan
terikat dengan hidrogen. Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi
adalah CnH2n+2.Hidrokarbon jenuh merupakan komposisi utama pada
bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus maupun
bercabang. Hidrokarbon dengan rumus molekul sama tapi rumus
strukturnya berbeda dinamakan isomer struktur.
2. Hidrokarbon tak jenuh/tak tersaturasi adalah hidrokarbon yang memiliki
satu atau lebih ikatan rangkap, baik rangkap dua maupun rangkap tiga.
Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua disebut dengan alkena,
dengan rumus umum CnH2n.Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap
tiga disebut alkuna, dengan rumus umum CnH2n-2.
3. Sikloalkana adalah hidrokarbon yang mengandung satu atau lebih cincin
karbon. Rumus umum untuk hidrokarbon jenuh dengan 1 cincin adalah
CnH2n.
4. Hidrokarbon aromatik, juga dikenal dengan arena, adalah hidrokarbon
yang paling tidak mempunyai satu cincin aromatik.

Alkana (Parafin) - CnH2n+2


adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja.
sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh, karena jumlah atom Hidrogen dalam tiap-tiap
molekulnya maksimal. Memahami tata nama Alkana sangat vital, karena menjadi dasar
penamaan senyawa-senyawa karbon lainnya.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sifat-sifat Umum Alkana


Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya maksimal)
Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
Sukar bereaksi
Bentuk Alkana dengan rantai C1 C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 C17 pada suhu
adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat
Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambahdan bila jumlah atom C sama maka
yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah
Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C

8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)

Deret homolog alkana


Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus
umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya
mempunyai beda CH2 atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau
dengan cabang yang nomor cabangnya sama.
Sifat-sifat deret homolog alkana :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya

Sifat Fisika Alkana


Alkana yang memiliki berat molekul rendah yaitu metana, etana, propana dan butana
pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berwujud gas, alkana yang memiliki 5-17 atom
karbon berwujud cair dan selebihnya berwujud padat.
Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air tetapi cenderung
larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar seperti eter. Jika alkana ditambahkan pada air alkana
akan berada pada lapisan atas, hal ini disebabkan adanya perbedaan massa jenis antara air dan
alkana. Sebagian besar alkana memiliki massa jenis lebih kecil dari massa jenis air. Karena
alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga alkana yang berwujud cair pada suhu kamar
merupakan pelarut yang baik untuk senyawa-senyawa kovalen.
Untuk alkana-alkana yang berantai lurus titik leleh dan titik didih makin tinggi seiring
bertambahnya massa molekul molekul. Pada molekul-molekul alkana terjadi gaya van der
Wals. Oleh karena itu alkana memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah dibanding
senyawa semipolar atau senyawa polar dengan berat molekul yang hampir sama.
Sifat kimia Alkana

Alkana merupakan senyawa nonpolar yang tidak bereaksi dengan sebagian besar
pereaksi. Hal ini disebabkan alkana memiliki ikatan sigma yang kuat antar atom karbon. Pada
kondisi tertentu alkana dapat bereaksi dengan oksigen dan unsur-unsur halogen.
Apabila jumlah oksigen tersedia cukup memadai alkana akan teroksidasi sempurna menjadi
karbon dioksida dan uap air serta pelepasan sejumlah energi panas. Apabila jumlah oksigen
yang tersedia tidak mencukupi, hasil reaksi yang diperoleh berupa karbon monooksida dan
uap
air.
Alkana dapat bereaksi dengan halogen dikatalisis oleh panas atau sinar ultraviolet. Dari
reaksi tersebut terjadi pergantian 1 atom H dari alkana terkait. Namun apabila halogen yang
tersedia cukup memadai atau berlebih, maka terjadi pergantian lebih dari satu atom bahkan
semua atom H digantikan oleh halogen. Berdasarkan penelitian laju pergantian atom H
sebagai berikut H3 > H2 > H1. Reaksi pergantian atom dalam suatu senyawa
disebut reaksi substitusi.
Kegunaan alkana, sebagai :
Bahan bakar
Pelarut
Sumber hidrogen
Pelumas
Bahan baku untuk senyawa organik lain
Bahan baku industri

Alkena (Olefin) CnH2n


merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-)

Sifat-Sifat Alkena
Sifat-sifat Umum Alkena
Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur > 2-metil-2-butena)
Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada
konsentrasi 3 34 %)
Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses cracking
Sifat Fisika

Alkena merupakan senyawa nonpolar


sehingga tidak larut dalam air dan memiliki massa jenis lebih kecil dari air. Alkena dapat larut
dalam alkena lain, pelarut-pelarut nonpolar dan etanol. Pada temperatur kamar alkena yang
memiliki dua, tiga dan empat atom karbon berwujud gas. Sedangkan Alkena dengan dengan
berat molekul lebih tinggi dapat berupa cair dan padatan pada suhu kamar.
Sifat kimia
Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang disebut gugus
fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan rangkap dapat pula terjadi diluar
ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang ditandai
dengan putusnya ikatan rangkap (ikatan ) membentuk ikatan tunggal (ikatan ) dengan atom
atau
gugus
tertentu.
Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi polimerisasi dan alkena juga dapat bereaksi
dengan oksigen membentuk korbondioksida dan uap air apabila jumlah oksigen melimpah,
apabila jumlah oksigen tidak mencukupi maka terbentuk karbonmonooksida dan uap air.
Kegunaan Alkena sebagai :
Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
Untuk memasakkan buah-buahan
Bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.

Alkuna
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (
CC). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
Rumus umumnya CnH2n-2
Tata namanya juga sama dengan Alkena, namun akhiran -ena diganti una

Sifat Fisika Alkuna


merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (CC).
Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas, sedangkan yang mengandung
lima atau lebih atom karbon berwujud gas.
Memiliki massa jenis lebih kecil dari air.
Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang non polar seperti eter,
benzena, dan karbon tetraklorida.
Titik didih alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah atom karbon, tetapi makin
rendah apabila terdapat rantai samping atau makin banyak percabangan. Titik didih alkuna
sedikit lebih tinggi dari alkana dan alkuna yang berat molekulnya hampir
sama.
Sifat kimia
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi,
polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
Kegunaan Alkuna sebagai :
etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.
untuk penerangan
Sintesis senyawa lain.

Senyawa-senyawa yang berasal dari makhluk hidup diketahui mengandung


karbon. Misalnya, gula, urea, asam cuka, alcohol, dan berbagai macam vitamin.
Pada awalnya, senyawa seperti itu tidak dapat dibuat di laboratorium, sehingga
disebut senyawa organik. Bahkan pernah timbul anggapan, yaitu vitalisme, yang
mengatakan bahwa pembentukan senyawa organik memerlukan daya hidup.
Senyawa lainnya tidak harus berasal dari makhluk hidup disebut senyawa
anorganik.
Pada tahun 1828, Freiderich Wohler berhasil membuat urea dari amonium sianat
melalui pemanasan.
NH4CNO CO(NH2)2
Amonium Sianat Pemanasan Urea
Sejak penemuan Wohler tersebut, jutaan senyawa organic berhasil disintesis.
Bahkan kini banyak senyawa karbon sintetik yang tidak terdapat dalam makhluk
hidup tetapi karena kemiripan sifatnya digolongkan ke dalam senyawa organic.
Walaupun telah berhasil dibuat di laboratorium, penggolongan senyawa kimia
atas senyawa organic dan senyawa anorganik tetap digunakan. Akan tetapi,
penggolongan itu kini didasarkan pada sifat-sifat senyawa tersebut. Kini tidak
kurang dari 9 juta senyawa karbon organik telah dikenal, sementara hanya
sekitar 500 ribu jumlah senyawa anorganik. Sebagian kecil senyawa karbon,
seperti CO, CO2, karbonat, dan sianida, tergolong senyawa anorganik. Senyawa
karbon organik dibahas secara khusus dalam suatu cabang ilmu kimia yang
disebut kimia organik.
1. Dengan reaksi pembakaran : timbal warna hitam (carbn).
2. Dapat mengeruhkan air kapur, karena CO2 dapat mengeruhkan air kapur.
Untuk menunjukkan adanya atom H yaitu dengan cara mengubah warna kertas
kobalt (II) klorida dari biru menjadi merah. Karena air (H2O) mengubah warna
kertas kobalt biru menjadi merah.
Penggolongan Senyawa Karbon, yaitu :
1. Alifatik (rantai C terbuka), terdiri dari :
a. Jenuh (ikatan C tunggal).
b. Tak jenuh (ikatan C ganda), terdiri dari ganda 2 dan ganda 3.
2. Siklik (rantai C tertutup), terdiri dari :
a. Alisiklik (sifatnya mirip alifatik, tapi siklik).
b. Aromatik (cincin dengan 6 karbon (C) yaitu benzen dan turunannya.
c. Heterosiklik (ada atom lain selain atom C dan H).
Catatan : Semua penggolongan di atas dapat berupa rantai lurus/ bercabang.

Anda mungkin juga menyukai