Momentum
Pokok Bahasan
v2' v1'
e
v2 v1
m1v1 m2 v2 m1v1' m2 v2'
Gaya-gaya yang bekerja pada
proses tumbukan adalah pasangan
gaya aksi-reaksi.
Berlaku hukum kekekalan
momentum total
Elasitisitas e : perbandingan besar
kecepatan relatif antar kedua benda
sesudah dan sebelum tumbukan.
Harga e berkisar antara 0 (tak
lenting) dan 1 (lenting)
Contoh:
Sebuah peluru bermassa 20 gram
ditembakkan pada bandul balistik bermassa
1980 gram sehingga akhirnya peluru
bersarang dalam bandul. Jika sesaat setelah
tumbukan kecepatan bandul dan peluru
adalah 2 m/s, tentukan kecepatan peluru
sebelum menumbuk bandul
PENUTUP
Konsep Kerja-Energi dan Impuls-Momentum
adalah konsep alternatif untuk menyelesaikan
masalah mekanika
Pada pertemuan yang akan datang akan
dibahas mekanika fluida.
Persiapkan diri anda dengan mengenali
besaran-besaran yang terkait dengan
mekanika fluida seperti tekanan, kecepatan
aliran, rapat massa dll.
PERSAMAAN
BERNOULLI
Kuliah Mekanika Fluida
Anggapan-anggapan untuk Menurunkan
Persamaan Bernoulli
Dengan :
Z : elevasi (tinggi tempat)
p
: tinggi tekanan
V2 : tinggi kecepatan
2g
Konstanta C adalah tinggi energi total, yang
merupakan jumlah dari tinggi tempat, tinggi
tekanan dan tinggi kecepatan, yang berbeda
dari garis arus yang satu ke garis arus yang
lain. Oleh karena itu persamaan tersebut
hanya berlaku untuk titik-titik pada satu
garis arus.
Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk
menentukan garis tekanan dan tenaga.
Garis tenaga dapat ditunjukkan oleh elevasi
muka air pada tabung pitot yang besarnya
sama dengan tinggi total dari konstanta
Bernoulli. Sedangkan garis tekanan dapat
ditunjukkan oleh elevasi muka air di dalam
tabung vertikal yang disambung pada pipa.
p V2
E z
2g
p V2
E z
2g
Aplikasi persamaan Bernoulli untuk kedua titik di
dalam medan aliran akan memberikan :
2 2
p1 V1 p 2 V2
z1 z2
2g 2g
Yang menunjukkan bahwa jumlah tinggi
elevasi, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan
di kedua titik adalah sama. Dengan demikian
garis tenaga pada aliran zat cair ideal adalah
konstan.
Contoh Hitungan
Suatu pipa mempunyai luas tampang yang
mengecil dari diameter 0,3 m (tampang 1)
menjadi 0,1 m (tampang 2). Selisih elevasi
tampang 1 dan 2 (dengan tampang 1 di
bawah) adalah Z. Pipa mengalirkan air
dengan debit aliran 50 l/d. Tekanan di
tampang 1 adalah 2 kgf/cm2. Apabila
tekanan pada tampang 2 tidak boleh lebih
kecil dari 1 kgf/cm2, hitung nilai Z.
Kehilangan tenaga diabaikan dan
percepatan gravitasi g = 9,81 m/d2.
Penyelesaian
Q 0,05
V1 0,707 m/d
A1 0,25 0,32
Q 0,05
V2 2
6,366 m/d
A2 0,25 0,1
p1 20.000
P1 = 2 kgf/cm = 2 x 10.000 = 20.000 kgf/m
2 2 20 m air
1000
p2 10.000
P2 = 1 kgf/cm = 1 x 10.000 = 10.000 kgf/m
2 2 10 m air
1000
2 2
p V p V p1 V12 p2 V2 2
z1 1 1 z 2 2 2 z 2 z1
2g 2g 2g 2 g
0,707 2 6,366 2
Z 20 10
2 9,81 2 9,81
Z 7,96 m
Persamaan Bernoulli untuk Zat Cair Riil
Pers. Bernoulli untuk zat cair ideal : tidak ada
kehilangan tenaga karena dianggap zat cair
tidak punya kekentalan (invisid) sehingga
tidak ada gesekan antar partikel zat cair
maupun dengan dinding batas.
Pers. Bernoulli untuk zat cair riil : kehilangan
2
Σhe+ Σ hf
Garis tekanan V2
2g 2
V3
p1 2g
p2
p3
1 2 3
Z1 Z2 Z3
Rumus Kehilangan Tenaga
2
V
hk
2g
Untuk kehilangan tenaga primer
L
k f
D
Untuk kehilangan tenaga sekunder
2
A1
k 1
A2
Dengan :
K: konstanta
V: kecepatan aliran
f: koefisien gesekan
L: panjang pipa
D : diameter pipa
A1 : luas tampang pipa 1 (hulu)
A2 : luas tampang pipa 2 (hilir)
Contoh Soal
Air mengalir dari kolam A menuju kolam B
melalui pipa 1 dan 2. Elevasi muka air kolam
A dan B adalah +30 m dan +20 m. Data pipa
1 dan 2 adalah L1 = 50 m, D1=15cm, f1=0,02
dan L2=40m, D2=20cm, f2=0,015. Koefisien
kehilangan tenaga sekunder di C, D, dan E
adalah 0,5; 0,5; dan 1. hitung debit aliran !
Garis tenaga
hec
hf1
heD H
Garis tekanan
hf2
A
Z1 heE
B
Z2
C 1
D 2 E
Penyelesaian
2 2
p1 V1 p 2 V2
z1 z2 he h f
2g 2g
p1 p2 V1 V2
2 2
he h f z1 z 2
2 g 2 g
he h f z1 z 2
he h f z1 z 2
A1V1 A2V2
2 2
A1 / 4 D1 D1
V2 V1 2
V1
A2 / 4 D2 D2
2 2 4 2 2 24
V1 V1
D1 V1 L1 V1
L2 D1 V1
kC kD
kE
f1 f2 z1 z 2
2g 2g D2 2 g D1 2 g D2 D2 2 g
0,15
4
50 40 0,15
4
V1
2
Debit aliran:
1
Q AV1 (0,15) 2 4,687 0,0828 m 3 /d 82,8 l/d
4
Koefisien Koreksi Energi
Dalam analisis aliran satu dimensi, kecepatan
aliran pada suatu tampang dianggap konstan.
Pada kenyataannya, kecepatan pada
penampang adalah tidak merata. Kecepatan di
dinding batas adalah nol dan bertambah
dengan jarak dari dinding batas. Untuk itu
diperlukan koefisien koreksi (α).
2 2
p1 1V1 p 2 2V2
z1 z2
2g 2g
Pemakaian Persamaan Bernoulli
1. Tekanan hidrostatis
2. Tekanan stagnasi
3. Alat pengukur kecepatan
4. Alat pengukur debit
1. Tekanan Hidrostatis
1
p
2
p2 = h γ + p a = h γ
2. Tekanan Stagnasi
po 1 2
S p s p o Vo
Vo 2
3. Alat Pengukur Kecepatan
(Tabung Pitot)
V2
h
2g
p ps
V 2 gh
V
4. Alat Pengukur Debit
(Venturimeter)
Po Pc
Do Dc
Do
1/ 2
2 g Ac p0 pc
Q
g1
1 A / A 1/ 2
hm
c 0
2
1/ 2
p0 p c 2 1
g2 dengan h
1
Contoh Soal
1. Tabung Pitot yang digunakan untuk menentukan
kecepatan air di dalam pipa menunjukkan
perbedaan antara elevasi muka air di tabung Pitot
dan piezometer adalah 48 mm. Hitung kecepatan
aliran air.
2. Venturimeter dipasang pada pipa dengan
diameter 15 cm dan mempunyai diameter leher
10 cm yang berada pada posisi mendatar. Alat
tersebut digunakan untuk mengukur aliran
minyak dengan rapat relatif 0,9. Manometer berisi
air raksa yang dipasang pada venturimeter
menunjukkan perbedaan pengukuran 20 cm.
Apabila koefisien alat ukur adalah 0,98 hitung
debit aliran dalam liter per menit.