Anda di halaman 1dari 47

Konsep Energi dan

Momentum
Pokok Bahasan

a. Persamaan energi (persamaan Bernoulli).


b. Momentum
c. Kurva energi spesifik
d. Gaya spesifik
e. Hubungan kedalaman-debit
APAKAH ENERGI ITU?
 Seseorang yang sedang mengalami kelaparan tidak
dapat bekerja dengan baik
 Seorang tukang becak biasanya makannya banyak
agar memperoleh banyak energi
 Sebuah mobil memerlukan bahan bakar sebagai
sumber energi agar dia bisa bergerak
 Energi listrik diperlukan agar alat-alat listrik dapat
berkerja

Energi adalah suatu besaran yang


menunjukkan kemampuan untuk
melakukan kerja
 Energi merupakan konsep yang sangat penting
dalam dunia sains.
 Pengertian energi sangat luas sehingga ada yang
sulit untuk didefinisikan seperti energi
metabolisme, energi nuklir, energi kristal dsb
 Secara sederhana energi dapat didefinisikan yaitu
kemampuan untuk melakukan kerja
DUA BENTUK ENERGI MEKANIK
 ENERGI KINETIK: energi yang terkandung dalam
objek yang bergerak
◦ Palu digerakkan agar mempunyai energi kinetik sehingga
ketika palu mengenai paku, palu dapat melakukan kerja
terhadap paku sehingga paku dapat menancap pada
dinding

 ENERGI POTENSIAL: energi yang terkandung dalam


suatu sistem/benda karena konfigurasi sistem
tersebut atau karena posisi benda tersebut
◦ Untuk menancapkan tiang-tiang pancang pada pekerjaan
konstruksi bangunan, beban ditarik ke atas kemudian
dilepaskan sehingga menumbuk tiang pancang,
BENTUK ENERGI LAIN
 Energi listrik: energi potensial elektromagnetik
dan energi kinetik elektron yang mengalir pada
penghantar dan pada peralatan listrik
 Energi kimia: energi potensial elektromagnetik
dan energi kinetik pada atom dan molekul
 Energi dalam gas ideal: energi kinetik partikel-
partikel gas ideal
 Energi nuklir: energi potensial inti (kuat dan
lemah) dalam bentuk energi ikat inti atau massa
(dari kesetaraan massa dengan energi)
BAGAIMANA MEKANISME PERUBAHAN
BENTUK ENERGI?
 KERJA OLEH GAYA-GAYA DAPAT MERUBAH BENTUK
ENERGI
 INTERAKSI DAPAT MERUBAH BENTUK ENERGI
 Contoh: PLTA
◦ Air sungai di tempat yang tinggi mempunyai energi
potensial yang besar
◦ Jika air sungai mendapati terjunan, maka gaya gravitasi
merubah energi potensial air terjun menjadi energi kinetik
◦ Ketika air terjun ini menumbuk turbin, maka kerja oleh
gaya tumbukan ini merubah enrgi kinetik air terjun menjadi
energi kinetik turbin
◦ Kerja oleh turbin yang membawa kumparan untuk berputar
merubah energi kinetik turbin menjadi energi listrik
ENERGI KINETIK
 Pada kotak bermassa m
vo
bekerja gaya neto F F
m
 Hukum II Newton: a= F/m
vt
 Kerja oleh gaya F : W=F d d

2 2 Kerja oleh gaya neto


W  mv  mv
1
2 t
1
2 0 menghasilkan perubahan
energi kinetik
 Energi Kinetik:
◦ EK = ½ m v2
ENERGI POTENSIAL GRAVITASI BUMI
 Benda bermassa m dibawa ke atas
oleh gaya F melawan gaya gravitasi
sehingga benda tersebut selalu
dalam kesetimbangan.
 Kerja oleh gaya F :
◦ WF= F h = mgh
 Kerja oleh gaya gravitasi:
◦ Wg = - mgh F
 Energi Potensial Gravitasi bumi: h
◦ EP = mgh

Negatip dari kerja oleh gaya gravitasi bumi


menghasilkan perubahan energi potensial
gravitasi bumi
mg
Contoh:
 Sebuah batu bermassa 2 kg dijatuhkan dari
ketinggian 5 m. Dengan kecepatan 2 m/s.
Bila gesekan diabaikan, tentukan
◦ Perubahan energi potensial benda
◦ energi kinetik pada saat dia sampai di tanah
Latihan Soal 1
Sebuah mobil jip mempunyai energi kinetik
sebesar 560.000 Joule. Jika mobil tersebut
mempunyai massa sebesar 800 kg, maka
kecepatan mobil jip tersebut adalah …
Kekekalan Energi Mekanik
 Gaya Konservatif:
◦ Kerja oleh gaya konservatif tidak tergantung
lintasan, tapi hanya tergantung titik awal dan
akhirnya saja
◦ Contoh: gaya gravitasi, gaya pegas
 Jika gaya total merupakan gaya konservatif
maka:
◦ (EP + EK)akhir = (EP + EK)awal
Contoh
 Seorang mahasiswa mengendarai sepeda dari
tempat parkir di FMIPA ke asrama putra. Pada
saat mencapai pertigaan, awal jalan menurun
menuju asrama, kelajuan sepeda adalah 5 m/s
dan mahasiswa tersebut berhenti mengayuh
sepeda dan sepedanya dibiarkan melaju tanpa
direm. Ketika hampir sampai asrama ternyata
kelajuan sepedanya mencapai 15 m/s.
Berapakah kira-kira beda ketinggian antara
jalan di depan asrama dan di pertigaan
tersebut?
Latihan Soal 2
Sebuah buku bermassa1 kg jatuh dari gedung.
Ketika jatuh ke tanah, kecepatan buku tersebut
adalah 20 m/s. Berapakah tinggi gedung
tempat buku terjatuh jika nilai g = 10 m/s2?
DAYA
Daya adalah laju transfer energi dari satu sistem ke sistem lain.

Jika sebuah gaya F bekerja pada suatu partikel dengan kecepatan v,


maka daya yang dihasilkan adalah :

Satuan SI adalah watt (W) :


W
P  Fv
t
Contoh :
Sebuah mobil sedan dapat menghasilkan gaya sebesar 2x104 N.
Jika mobil tersebut melaju dengan kelajuan rata-rata 40 m/s
tentukan daya mobil tersebut.
Pertanyaan yang sama untuk sebuah truk yang dapat
menghasilkan gaya 105 N yang melaju dengan kelajuan rata-
rata 10 m/s
Konsep Impuls-Momentum
 Dalam proses yang sebenarnya seringkali
didapatkan keadaan
◦ Gaya bekerja dalam waktu yang sangat singkat,
seperti dalam proses tumbukan atau peluruhan
◦ Melibatkan banyak massa sekaligus
 Konsep Impuls-Momentum memudahkan kita
untuk menyelesaikan persoalan seperti ini.
 Tujuan Instruksional: Setelah pertemuan ini
mahasiswa dapat menentukan besaran-
besaran mekanika dengan menggunakan
konsep Impuls-Momentum
IMPULS = PERUBAHAN MOMENTUM
 Gaya Impulsif: gaya yang sangat besar tetapi
berlansung dalam waktu yang sangat singkat.
 Jika pada suatu benda bekerja gaya impulsif maka
gaya lain dapat diabaikan
 Impuls :
I  F t  ma t  mv  p
 Contoh: Zinedine Zidane menendang bola mati
sehingga sesaat setelah ditendang, bola
berkelajuan 20 m/s. Jika massa bola 0,8 kg, dan
waktu kontak antara kaki dan bola adalah 0,02
sekon, tentukan gaya rata-rata yang dilakukan
Zidane pada bola! Bandingkan besar gaya tersebut
dengan berat bola! (Ingat:impuls dan momentum
merupakan besaran-besaran vektor)
TUMBUKAN

v2'  v1'
e
v2  v1
m1v1  m2 v2  m1v1'  m2 v2'
 Gaya-gaya yang bekerja pada
proses tumbukan adalah pasangan
gaya aksi-reaksi.
 Berlaku hukum kekekalan
momentum total
 Elasitisitas e : perbandingan besar
kecepatan relatif antar kedua benda
sesudah dan sebelum tumbukan.
Harga e berkisar antara 0 (tak
lenting) dan 1 (lenting)
Contoh:
 Sebuah peluru bermassa 20 gram
ditembakkan pada bandul balistik bermassa
1980 gram sehingga akhirnya peluru
bersarang dalam bandul. Jika sesaat setelah
tumbukan kecepatan bandul dan peluru
adalah 2 m/s, tentukan kecepatan peluru
sebelum menumbuk bandul
PENUTUP
 Konsep Kerja-Energi dan Impuls-Momentum
adalah konsep alternatif untuk menyelesaikan
masalah mekanika
 Pada pertemuan yang akan datang akan
dibahas mekanika fluida.
 Persiapkan diri anda dengan mengenali
besaran-besaran yang terkait dengan
mekanika fluida seperti tekanan, kecepatan
aliran, rapat massa dll.
PERSAMAAN
BERNOULLI
Kuliah Mekanika Fluida
Anggapan-anggapan untuk Menurunkan
Persamaan Bernoulli

1. Zat cair adalah ideal, tidak punya


kekentalan
2. Zat cair adalah homogen & tidak
termampatkan
3. Aliran adalah kontinyu & sepanjang garis
arus
4. Kecepatan aliran adalah merata dalam
suatu penampang
5. Gaya yang bekerja hanya gaya berat &
tekanan
Bentuk Persamaan Bernoulli
2
p V
z  C
 2g

Dengan :
Z : elevasi (tinggi tempat)
p
 : tinggi tekanan

V2 : tinggi kecepatan
2g
 Konstanta C adalah tinggi energi total, yang
merupakan jumlah dari tinggi tempat, tinggi
tekanan dan tinggi kecepatan, yang berbeda
dari garis arus yang satu ke garis arus yang
lain. Oleh karena itu persamaan tersebut
hanya berlaku untuk titik-titik pada satu
garis arus.
 Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk
menentukan garis tekanan dan tenaga.
Garis tenaga dapat ditunjukkan oleh elevasi
muka air pada tabung pitot yang besarnya
sama dengan tinggi total dari konstanta
Bernoulli. Sedangkan garis tekanan dapat
ditunjukkan oleh elevasi muka air di dalam
tabung vertikal yang disambung pada pipa.
p V2
E  z 
 2g
p V2
E  z 
 2g
Aplikasi persamaan Bernoulli untuk kedua titik di
dalam medan aliran akan memberikan :

2 2
p1 V1 p 2 V2
z1    z2  
 2g  2g
Yang menunjukkan bahwa jumlah tinggi
elevasi, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan
di kedua titik adalah sama. Dengan demikian
garis tenaga pada aliran zat cair ideal adalah
konstan.
Contoh Hitungan
 Suatu pipa mempunyai luas tampang yang
mengecil dari diameter 0,3 m (tampang 1)
menjadi 0,1 m (tampang 2). Selisih elevasi
tampang 1 dan 2 (dengan tampang 1 di
bawah) adalah Z. Pipa mengalirkan air
dengan debit aliran 50 l/d. Tekanan di
tampang 1 adalah 2 kgf/cm2. Apabila
tekanan pada tampang 2 tidak boleh lebih
kecil dari 1 kgf/cm2, hitung nilai Z.
Kehilangan tenaga diabaikan dan
percepatan gravitasi g = 9,81 m/d2.
Penyelesaian
Q 0,05
V1    0,707 m/d
A1 0,25    0,32

Q 0,05
V2   2
 6,366 m/d
A2 0,25    0,1
p1 20.000
P1 = 2 kgf/cm = 2 x 10.000 = 20.000 kgf/m
2 2   20 m air
 1000
p2 10.000
P2 = 1 kgf/cm = 1 x 10.000 = 10.000 kgf/m
2 2   10 m air
 1000
2 2
p V p V  p1 V12   p2 V2 2 
z1  1  1  z 2  2  2 z 2  z1     
 

 2g  2g   2g    2 g 

 0,707 2   6,366 2 
Z   20    10  
 2  9,81   2  9,81 

Z  7,96 m
Persamaan Bernoulli untuk Zat Cair Riil
 Pers. Bernoulli untuk zat cair ideal : tidak ada
kehilangan tenaga karena dianggap zat cair
tidak punya kekentalan (invisid) sehingga
tidak ada gesekan antar partikel zat cair
maupun dengan dinding batas.
 Pers. Bernoulli untuk zat cair riil : kehilangan

tenaga diperhitungkan karena kekentalan zat


cair juga diperhitungkan
Kehilangan Tenaga
 Ada 2 macam :
1. Kehilangan tenaga primer (hf) : terjadi
karena adanya gesekan antara zat cair dan
dinding batas
2. Kehilangan tenaga sekunder (he) : terjadi
karena adanya perubahan tampang aliran.
2 2
p1 V1 p 2 V2
z1    z2    he  h f
 2g  2g
Garis tenaga
2
V1
2g

2
Σhe+ Σ hf
Garis tekanan V2
2g 2
V3
p1 2g
 p2
p3

1 2 3

Z1 Z2 Z3
Rumus Kehilangan Tenaga
2
V
hk
2g
 Untuk kehilangan tenaga primer
L
k f
D
 Untuk kehilangan tenaga sekunder
2
 A1 
k  1  
 A2 
Dengan :
K: konstanta
V: kecepatan aliran
f: koefisien gesekan
L: panjang pipa
D : diameter pipa
A1 : luas tampang pipa 1 (hulu)
A2 : luas tampang pipa 2 (hilir)
Contoh Soal
 Air mengalir dari kolam A menuju kolam B
melalui pipa 1 dan 2. Elevasi muka air kolam
A dan B adalah +30 m dan +20 m. Data pipa
1 dan 2 adalah L1 = 50 m, D1=15cm, f1=0,02
dan L2=40m, D2=20cm, f2=0,015. Koefisien
kehilangan tenaga sekunder di C, D, dan E
adalah 0,5; 0,5; dan 1. hitung debit aliran !
Garis tenaga
hec
hf1

heD H
Garis tekanan
hf2
A
Z1 heE

B
Z2
C 1
D 2 E
Penyelesaian
2 2
p1 V1 p 2 V2
z1    z2    he  h f
 2g  2g

 p1 p2   V1 V2 
2 2
he  h f  z1  z 2         
    2 g 2 g 

Tekanan di titik 1 & 2 = tekanan atmosfer → p1 = p2 = 0

Kecepatan di titik 1 & 2 = diam → V1 = V2 = 0

he  h f  z1  z 2 
he  h f  z1  z 2 

heC  heD  heE  h f 1  h f 2  z1  z 2 


2 2 2 2 2
V1 V1 V2 L1 V1 L2 V2
kC  kD  kE  f1  f2  z1  z 2 
2g 2g 2g D1 2 g D2 2 g

A1V1  A2V2
2 2
A1  / 4 D1  D1 
V2  V1  2
   V1
A2  / 4 D2  D2 
2 2 4 2 2 24
V1 V1  
D1 V1 L1 V1 
L2 D1 V1
kC  kD 
 kE  
  f1  f2    z1  z 2 
2g 2g  D2  2 g D1 2 g D2  D2  2 g

  0,15 
4
50 40  0,15 
4
 V1
2

0,5  0,5  1    0,02   0,015     10


  0,2  0,15 0,2  0,2   2  9,81

Didapat V1 = 4,687 m/d

Debit aliran:

1
Q  AV1   (0,15) 2  4,687  0,0828 m 3 /d  82,8 l/d
4
Koefisien Koreksi Energi
 Dalam analisis aliran satu dimensi, kecepatan
aliran pada suatu tampang dianggap konstan.
Pada kenyataannya, kecepatan pada
penampang adalah tidak merata. Kecepatan di
dinding batas adalah nol dan bertambah
dengan jarak dari dinding batas. Untuk itu
diperlukan koefisien koreksi (α).

2 2
p1  1V1 p 2  2V2
z1    z2  
 2g  2g
Pemakaian Persamaan Bernoulli
1. Tekanan hidrostatis
2. Tekanan stagnasi
3. Alat pengukur kecepatan
4. Alat pengukur debit
1. Tekanan Hidrostatis
1

p
2

p2 = h γ + p a = h γ
2. Tekanan Stagnasi

po 1 2
S p s  p o  Vo
Vo 2
3. Alat Pengukur Kecepatan
(Tabung Pitot)

V2
h
2g

p ps

V  2 gh

V
4. Alat Pengukur Debit
(Venturimeter)
Po Pc

Do Dc
Do

1/ 2
2 g Ac  p0  pc 
Q  
g1
1  A / A   1/ 2 
hm
c 0
2
  
1/ 2
p0  p c   2  1 
g2 dengan  h 
  1 
Contoh Soal
1. Tabung Pitot yang digunakan untuk menentukan
kecepatan air di dalam pipa menunjukkan
perbedaan antara elevasi muka air di tabung Pitot
dan piezometer adalah 48 mm. Hitung kecepatan
aliran air.
2. Venturimeter dipasang pada pipa dengan
diameter 15 cm dan mempunyai diameter leher
10 cm yang berada pada posisi mendatar. Alat
tersebut digunakan untuk mengukur aliran
minyak dengan rapat relatif 0,9. Manometer berisi
air raksa yang dipasang pada venturimeter
menunjukkan perbedaan pengukuran 20 cm.
Apabila koefisien alat ukur adalah 0,98 hitung
debit aliran dalam liter per menit.

Anda mungkin juga menyukai