Anda di halaman 1dari 22

GETARAN SELARAS PADA PEGAS DAN AYUNAN

SEDERHANA

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Oleh :

Nama/Nim Ayunda Nabilatul I / 211910201015

Fakultas/Jurusan Teknik/Teknik Elektro


Kelompok 1
Asisten Dziky Nanda Pratama
Tanggal Praktikum/Jam Senin, 24 Oktober 2022 / 18.00-20.40

LABORATORIUM FISIKA DASAR

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2022

i
DAFTAR ISI

Daftar Isi .............................................................................................................. ii


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................1
1.3 Tujuan .............................................................................................................2
1.4 Manfaat ...........................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah ........................................................................................................... 3
2.2 Definisi ...........................................................................................................3
2.3 Rumus……………………………………………………………………….6
2.4 Literature…………………………………………………………………….7
BAB 3 METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan ..............................................................................................8
3.2 Metode Kerja ….............................................................................................8
3.3Analisis Data..................................................................................................10
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .............................................................................................................11
4.2 Pembahasan .................................................................................................12
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................13
5.2 Saran ............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................14
LAMPIRAN

ii
i
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Getaran adalah gerakan bolak-balik dan jika getaran itu menjalar
sari satu titik ke titik lain secara terus menerus. Dalam getaran terdapat
yang namanya getaran harmonis. Getaran harmonis sederhana (GHS)
merupakan gerakan bolak-balik melalui titik kesetimbangan dengan
amplitudo (simpangan maksimum) dan frekuensi yang tetap. Getaran
harmonis sederhana bersifat periodik. Artinya, setiap gerakan yang terjadi
akan berulang secara teratur dalam selang waktu yang sama.
Pada kesempatan ini akan membahas tentang getaran selaras pada
pegas dan ayunan sederhana dikarenakan pada pengaplikasian dalam
kehidupan sehari hari sangat banyak, seperti getaran benda pada pegas dan
getaran benda pada ayunan sederhana.
Percobaan kali ini dilakukan pada gerak harmonik sederhana yang
memiliki amplitudo (simpangan maksimum) dan frekuensi yang tetap.
Gerak ini bersifat periodik sehingga setiap gerakannya akan terjadi secara
berulang. Dan percobaan ini untuk menentukan waktu yang diperlukan
banyaknya getaran dalam simpangan tertentu dengan berat beban yang
telah ditentukan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam praktikum ini adalah :

1. Untuk setiap variasi simpangan, buatlah grafik hubungan antara variasi


massa beban terhadap periode getaran sistem pegas-massa. Sebelumnya, Anda
harus menghitung besarnya periode T untuk setiap variasi data yang dilakukan.
Periode getaran dihitung dengan persamaan berikut;
t
T= (4.6)
n
Dimana t : waktu getaran

1
n : banyaknya getaran

Gunakan fasilitas untuk membuat grafik yang dimiliki pada software Ms.Excel.
Sertakan nilai error bar dari setiap pengulangan yang Anda lakukan.
2. Berdasarkan grafik yang diperoleh pada no 1 di atas, bagaimana
pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya periode getaran sistem?
Bagaimana pula pengaruh variasi simpangan maksimum dari getaran sistem
terhadap periode getaran untuk setiap massa beban ?
3. Hitunglah besarnya periode gerak dari ayunan sederhana untuk setiap
data yang diperoleh (gunakan persamaan 4.6). Hitunglah error data yang
diperoleh dari setiap 5 kali pengambilan data untuk seluruh variasi panjang tali.
Bahaslah bagaimana tingkat presisi hasil pengukuran yang telah dilakukan
berdasarkan nilai standar deviasi ∆T yang diperoleh ? Bahas pula bagaimana
pengaruh pertambahan panjang tali terhadap periode getaran dari ayunan
pendulum?

1.3 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai pada praktikum ini adalah :

1. Mengetahui hubungan antara variasi massa beban terhadap periode


getaran sistem pegas-massa.
2. Mengetahui pengaruh variasi simpangan maksimum dan getaran sistem
terhadap periode getaran untuk setiap massa beban
3. Mengetahui pengaruh pertambahan Panjang tali terhadap periode getaran
dari ayunan pendulum

1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum kalorimeter ini yaitu dapat mengetahui masalah
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan getaran selaras dan ayunan
sederhana. Sehingga nantinya mampu menjelaskan pengaruh variasi massa beban
terhadap besarnya periode getaran sistem, pengaruh variasi simpangan maksimum
dari getaran sistem terhadap periode getaran untuk setiap massa beban dan

2
pengaruh pertambahan panjang tali terhadap periode getaran dari ayunan
pendulum.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah
Besarnya gaya yang diberikan secara signifikan akan berpengaruh
terhadap perubahan panjang pagas. Secara proporsional besarnya gaya yang
bekerja akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi
normalnya. Hubungan ini pertama kali diamati oleh Robert Hooke (1635 – 1703)
pada tahun 1678, karenanya dikenal sebagai hukum Hooke (Irawan, 2015).
Notasi negatif pada rumus hubungan gaya dan perubahan panjang
merupakan penerapan Hukum III Newton atau disebut juga hukum Aksi-reaksi.
Hukum III Newton (hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton
dalam karyanya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica bersamaan dengan
hukum I dan II, pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687) menjelaskan bahwa
besar gaya yang timbul (reaksi) sama besar dengan gaya yang diberikan (aksi),
namun berlawanan arah. Jika gaya yang bekerja pada pegas merupakan gaya berat
dari beban yang dipengaruhi oleh percepatan gravitasi dengan arah vertikal
menuju pusat bumi (ke bawah), maka pegas akan melakukan gaya pemulih
berlawanan arah dengan gaya yang diberikan yaitu ke atas (Irawan, 2015).

2.2 Definisi
2.2.1 Gerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui
titik keseimbangannya dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu
sama atau konstan. Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu
yang sama disebut gerak periodik namun karena gerak ini terjadi secara teratur
maka disebut juga sebagai gerak harmonik. Apabila suatu partikel melakukan
gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak

3
osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak periodik adalah benda yang
berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis
sederhana. Apabila dibuatkan grafik, gerak harmonis akan membentuk grafik
sinus atau sinusoidal seperti berikut:

Gambar 2.1 grafik sinus (sumber : )

Pada gerak harmonik terdapat beberapa besaran fisika yang dimiliki benda
yaitu: -Simpangan (y): jarak benda dari titik keseimbangan
-Amplitudo (A): simpangan maksimum atau jarak terjauh
- F rekuensi (f): banyaknya getaran setiap waktu
- Perioda (T):banyaknya waktu dalam satu getaran

2.2.2 Gerak harmonik pada pegas


Pada pegas perioda dipengaruhi oleh massa beban dan nilai konstanta
pegas. Semakin besar massa beban maka makin besar nilai periodenya. Beda
halnya dengan konstanta pegas, semakin besar konstanta pegas maka makin kecil

nilai periodenya.

4
Untuk pegas nilai periodenya ditentukan menggunakan rumus berikut:

(2.1)
Keterangan:
T = Perioda (s)
m = massa beban (kg)
k = konstanta pegas (N/m)

2.2.3 Gerak osilasi


Gerak osilasi merupakan gerakan yang berulang dari suatu benda,
dimana setelah menempuh selang waktu tertentu benda tersebut akan kembali
ke posisi kesetimbangannya. Gerak osilasi dapat terjadi hanya dalam kurun
waktu tertentu atau sebaliknya berlangsung dalam kurun waktu tak hingga,
jika tidak ada gaya luar yang mempengaruhinya. Sehingga gerak osilasi
seperti ini dapat disebut sebagai gerak osilasi harmonik sederhana. Gambar
dibawah merupakan visualisasi sederhana dari konsep gerak osilasi pada
pegas di yang digantungkan beban sehingga tidak ada gesekan.

Gambar 2.3 Osilasi Pegas


(sumber: Malau,2020)

Sebuah massa m yang digantungkan pada pegas berkonstanta k seperti


gambar diatas, maka kesetimbangan akan dicapai setelah pegas mengalami
perpanjangan x . Gaya yang dilakukan pegas untuk kembali ke posisi semula
disebut gaya pemulih atau (restoring force). Besarnya gaya yang dilakukan
pegas untuk kembali ke posisi setimbangnya adalah sebesar F = kx F dan x

5
merupakan besaran vector ; {F merupakan besarnya gaya pemulih (N), k
merupakan konstanta kekakuan pegas (N/m), dan x merupakan perpindahan posisi
pegas (m)}. Besar gaya ini selalu negatif karena arah gaya selalu berlawan dengan
arah perpindahan posisi benda. maka gerak benda ini adalah gerak harmonik
sederhana. Bila sebuah benda pada salah satu ujungnya dipegang tetap, dan
sebuah gaya F dikerjakan pada ujung yang lainnya, maka pada umumnya benda
itu akan mengalami perubahan panjang x. Untuk bahan-bahan atau benda-benda
tertentu, dan dalam batas tertentu perubahan panjang tersebut besarnya
berbanding lurus dengan besar gaya yang menyebabkannya secara skalar
dinyatakan oleh :
F= k . x (2.2)
2.3 Rumus atau Azas
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik suatu benda melalui
titik keseimbangannya tanpa teredam. Beberapa benda yang melakukan gerak
harmonik sederhana antara lain gerak benda pada ayunan sederhana, gerak benda
pada lintasan licin yang berbentuk busur lingkaran, gerak benda yang digetarkan
pada pegas, dan gerak zat cair yang digerakkan naik turun pada sebuah pipa U.
Dalam gerak harmoni terdapat kecepatan yang merupakan turunan pertama dari
fungsi posisi. Kecepatan gerak harmonik dapat diketahui dengan menurunkan
fungsi simpangan terhadap waktu. Secara matematis, kecepatan gerak harmonik
dirumuskan sebagai berikut.

(2.3)

Kemudian Periode (T) adalah waktu yang diperlukan suatu benda untuk


melakukan satu getaran lengkap. Frekuensi (f) adalah banyak getaran yang
dilakukan tiap satuan waktu. Satuan periode dalam SI adalah sekon (s), sedangkan
satuan frekuensi dalam SI adalah hertz (Hz) atau s -1. Dari kedua pengertian
tersebut, hubungan antara periode dan frekuensi sebagai berikut.

6
(2.4)

Gaya pemulih pegas:

Fp = – kx (2.5)

Jadi, periode dan frekuensi pegas:

(2.6)

Periode dan frekuensi ayunan sederhana besarnya gaya pemulih pada ayunan
sederhana:

Fp = -mg sin θ (2.7)

2.4 Literature
Bandul sederhana adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa,
yang digantungkan pada tali ringan yang tidak dapat mulur, Jika bandul
ditarik kesamping dari posisi seimbangnya dan dilepaskan, maka bandul
akan berayundalam bidang vertikal karena pengaruh gravitasi. Geraknya
merupakan gerakosilasi dan periodik (Giancoli, 2001)
Menurut Serway (2009) gaya gaya yang bekerja pada cakram adalah T
yang dihasilkan oleh tali dan gaya gravitasi mg sin sudut selalu kearah
berlawanan arah dengan perpindahan bola bandulnya dari posisi terendah
oleh karena itu, komponen tangensialnnya adalah gaya pemulih , dan kita
dapatmenerapkan Hukum newton II untuk gerakan dalam arah ta
ngensialnya .

dimana s adalah posisi bola bandul yang diukur sepanjang busurnya dan
tandanegatif menunjukkan bah'a gaya tangensialnyaa bekerja ke arah
posisi setimbang (vertikal)

7
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum calorimeter sebagai


berikut :
1. Dasar Statif, berfungsi untuk meletakkan tali

2. Kaki Statif, berfungsi untuk kaki tiang

3. Batang Statif Panjang

4. Beban 50 g, berfungsi sebagai bahan beban yang akan digunakan

5. Pegas Spiral (k=0,1 N/cm) untuk bahan praktikum pegas

6. Tali nilon, berfungsi untuk menali beban

7. Penggaris logam, berfungsi untuk mengukur panjang simpangan

8. Stopwatch, berfungsi untuk mengukur waktu

8
3.2 Metode Kerja
3.2.1. : Getaran selaras pada sistem pegas-massa
1. Susunlah peralatan seperti pada gambar berikut ini

2. Pasang beban sebesar 50 g pada ujung pegas.


3. Tarik pegas ke bawah sejauh 2 cm dan siapkan stopwatch di tangan.
4. Lepaskan beban sambil menyalakan stopwatch dan hitung waktu yang
dibutuhkan sistem pegas-massa untuk bergetar sebanyak 10 getaran.
5. Ulangi langkah 3-4 sebanyak 5 kali pengulangan dan catat ke dalam Tabel
pengamatan.

6. Tambahkan beban baru sehingga total massa menjadi 100 g.


7. Ulangi langkah 3-5.
8. Lakukan juga untuk variasi massa beban sebesar 150 g.
9.Lakukan kembali langkah 2-8 untuk variasi simpangan maksimum
sebesar 3 cm.
3.2.2 Getaran selaras pada ayunan sederhana (pendulum)
1. Susunlah peralatan seperti pada gambar berikut ini.

9
2. Potonglah tali nilon sepanjang 60 cm kemudian ikatlah
beban pada ujung nilon (E), sementara ujung yang lain
diikatkan pada statif (A).
3. Gantungkan sistem tali-beban pada statif dengan panjang 10 cm (jarak AB).
4. Beri simpangan sejauh ± 5 cm, kemudian lepaskan beban,
hitung waktu yang dibutuhkan untuk berayun sebanyak 10
getaran.
5. Ulangi langkah 5 sebanyak 5 kali dan catat pada Tabel pengamatan.
6. Ulangi langkah 3-5 untuk panjang tali sejauh AC (20 cm), AD
(30 cm) dan AE (40 cm).

3.3 Analisis Data


3.3.1 Getaran selaras pada sistem pegas massa
Simpangan : 2 cm
No. 50g 100 g 150g
n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik)
1 10 10 10
2 10 10 10
3 10 10 10
4 10 10 10
5 10 10 10

Simpangan 3 cm
No. 50g 100 g 150g
n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik)
1 10 10 10
2 10 10 10
3 10 10 10
4 10 10 10
5 10 10 10

3.3.2 Getaran selaras pada ayunan

10
mb : 50 g
y : 5 cm
No. 10 (cm) 20 (cm) 30 (cm) 40 (cm)
n t n t n t n t
(getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik)
1 10 10 10 10
2 10 10 10 10
3 10 10 10 10
4 10 10 10 10
5 10 10 10 10

3. 3.3 Rumus
Periode setiap getaran
t
T=
n

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Getaran selaras pada sistem pegas massa


Simpangan : 2 cm
No. 50g 100 g 150g
n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik)
1 10 4,95 10 5,94 10 7,67
2 10 4,65 10 6,45 10 7,72
3 10 4,85 10 6,40 10 7,68
4 10 4,51 10 6,37 10 7,69
5 10 4,82 10 6,11 10 7,83

Simpangan 3 cm
No. 50g 100 g 150g
n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik)
1 10 4,74 10 6,27 10 7,80
2 10 4,76 10 6,44 10 7,73

11
3 10 4,49 10 6,60 10 7,91
4 10 4,47 10 6,31 10 7,74
5 10 4,56 10 6,68 10 7,76

3.3.2 Getaran selaras pada ayunan


mb : 50 g
y : 5 cm
No. 10 (cm) 20 (cm) 30 (cm) 40 (cm)
n t n t n t n t
(getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik)
1 10 6,57 10 9,53 10 11,23 10 12,69
2 10 6,90 10 9,51 10 11,56 10 12,89
3 10 7,09 10 9,36 10 11,30 10 12,84
4 10 6,77 10 9,32 10 11,63 10 12,53
5 10 6,97 10 9,50 10 11,29 10 12,90

4.2 Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan grafik yang
menjulang naik, karena semakin besar massa beban pada sistem pegas-
massa periode akan semakin besar atau naik. Hal ini dibuktikan pada data
yaitu dengan nilai periode yang didapatkan adalah pada simpangan 2cm
dengan massa 50g sebesar 0,47 s; 100 g sebesar 0,62s ; dan 150g sebesar
0,77s. Kemudian pada simpangan 3 cm didapatkan periode ketika 50g
sebesar 0,46s; 100g sebesar 0,64s; dan 150g sebesar 0,78.
Dalam getaran selaras pada pegas dan ayunan sederhana
dipengaruhi oleh faktor massa beban dan simpangan. Dari pengaruh
tersebut berpengaruh pada besar periodenya. Pengaruh variasi massa
beban terhadap periodenya adalah berbanding lurus, jika massa yang
digunakan semakin besar maka periodenya juga semakin besar. Begitu
juga pada pengaruh simpangan terhadap periode berbanding lurus yang

12
mana semakin besar simpangan maka periode yang didapat juga lebih
besar.
Pada data getaran selaras ayunan memiliki besar periode yang
berbeda-beda di setiap panjang simpangannya meskipun dengan beban
yang sama yaitu pada panjang simpangan 10 cm sebesar 0,686 s;
simpangan 20 cm sebesar 0,945 s; simpangan 30 cm sebesar 1,140s, dan
simpangan 40 cm sebesar 1,278 s. Dari data yang telah didapat terjadi
adanya pengaruh pertambahan panjang tali yang mana semakin panjang
tali yang diberikan maka periode akan semakin besar dan pada waktu di
setiap getarannya semakin lambat atau nilai waktu semakin besar.

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Dari praktikum kalorimeter dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:


1. Grafik hubungan variasi massa beban terhadap periode di sistem pegas-
massa selalu meningkat naik, hal tesrebut karena semakin berat beban massa
dan simpnangan yang digunakan maka periode yang dihasislkan semakin
besar.
2. Variasi pada massa beban dan simpangan mempengaruhi besarnya
periode.Dimana faktor pengaruh tersebut bersifat berbanding lurus dengan
periodenya.
3. Dari hasil percobaan tersebut diperoleh besar periode ditiap tahapnya.
Ternyata besarnya periode pada semua panjang tali yang bervariasi tersebut
berbeda-beda, semakin panjang tali, semakin besar periodenya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa panjang tali mempengaruhi besarnya periode.
5.2 Saran

13
Dalam melakukan percobaan tersebut harus teliti dan cermat dalam
mengamati waktu dan menghitung getaran yang terjadi. Karena akan
mempengaruhi periode yang dihasilkan. Jika dalam perhitungan periode terjadi
kesalahan maka akan berpengaruh pada besarnya percepatan gravitasinya.

DAFTAR PUSTAKA
Esmar, B. 2015. Kajian fisis pada gerak osilasi harmonis. Jurnal Penelitian &
Pengembangan Pendidikan Fisika. 01(2):59 66.
Susilo, Anto, dkk. 2012. Simulasi Gerak Harmonik Sederhana dan Osilasi
Teredam pada Cassy-E 524000. Indonesia Journal of Applied
Physics. Vol. 2 No.2: 124- 13.

Tim Penyusun. 2021. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar . Jember : Universitas


Jember
Wahid, M. A., E. Tiara, I. R. Riantin, dan A. M. Hamdan. 2020. Menganalisa gerak
harmonik sederhana pada pegas dan bandul. Jurnal Phi: Jurnal
Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. 1(2):6 12.

14
LAMPIRAN

TABEL DATA PENGUKURAN DASAR

A. Menentukan Nilai Skala terkecil (nst) dan Kesalahan Titik Nol


KESALAHAN
NO JENIS ALAT NST
TITIK NOL
1. JangkaSorong 0,025 mm 0
2. Mikrometer 0,01 mm 0,03 mm
3. Amperemeter 1A 0
4. Voltmeter 1V 0
5. Termometer 2 o
0
6. Neraca Pegas 10 gr 0
7. Stopwatch 0,2 s 0

15
8. Mistar 0,1 cm 0,02 cm
9. Neraca Lengan 0,01 gr 0

B. Pengukuran Langsung dengan Menggunakan Nilai Skala Terkecil


Hasil
No Alat Ukur Objek X ΔX I (%) K (%) AP
Pengukuran
Jangka Dalam =
1 Cincin 3 0,01 0,42% 99,58% 3,4
Sorong 11,3 mm
Luar = 14,3 3 0,005 0,05% 99,58% 4,3
mm
2 Mikrometer Bola pejal d = 9,3 mm 9,3 0,005 0,05% 99,95% 4,3
3 Volt meter Tegangan 3,2 V 30 0,5 1,67% 98,33% 2,8
Listrik
Ampere Arus
4 3,1 30 0,5 1,67% 98,33% 2,8
meter Listrik
5 Neraca Balok 21,9 gr 21,9 0,005 0,02% 99,98% 4,6
Besi
6 Stopwatch Sejauh 2 1,9 s 1,9 0,005 0,26% 99,74% 3,6
m
7 Mistar Balok Besi p = 12,4 cm 12,4 0,005 0,04% 99,96% 3,8
l = 3,4 cm 3,4 0,005 0,15% 99,85% 4,03
t = 5,4 cm 5,4 0,005 0,09% 99,91% 1,4
8 Termometer Suhu 2,7 C
o
2,7 1 37,04% 62,96% 1,4
Ruang

C. Pengukuran Langsung dengan Menggunakan Standart Deviasi


No Alat Ukur P1 P2 P3 X ΔX I (%) K (%) AP
Jangka
1
Sorong
d Dalam 11,3 11,3 11,3 11,3 0,03 0,26% 99,74% 3,6
cm cm cm cm
14,3 14,3 14,3 14,3
d Luar 0 0.00% 100,0%
cm cm cm cm
2 Mikrometer 8,3 8,2 8,2 8,2 0,05 0,63% 99,37% 3,2
mm mm mm mm
31 31 31 31
3 Amperemeter 0 0,00% 100,00%
mA mA mA mA
3,2 V 3,2 V 3,2 V
4 Voltmeter 3,2 V 0 0,00% 100,00% 16,8
66,8 66,7 66,8 66,8
5 Neraca gr gr gr 0,02 0,03% 99,97% 2,4
gr

16
6 Stopwatch 2,6 s 2,6 s 2,8 s 2,7 s 0,12 4,33% 95,67% 2,4

7 Mistar

p 12,6 12,5 12,6 12,6 0,06 0,46% 99,54% 3,3


cm cm cm cm

l 5,5 5,5 5,6 5,5 0,06 1,06% 98,96% 3


cm cm cm cm

t 2,8 2,8 2,7 2,8 0,06 2,09% 97,91% 2,7


cm cm cm cm

D. Pengukuran Tidak Langsung dengan Menggunakan Nilai Skala Terkecil


No Objek Besaran Besaran X ΔX I (%) K (%) AP
1 Balok p=12,4 131,7 0,6 0,05 0,09 0,9 2,06
cm
l=3,4 cm
t=5,4 cm
S1= 2,5 1,9 s
2 Perjalanan 1,3 0,1 0,08 0,9 2,1
m
2,8 s
S2= 3 m 1,07 0,1 0,09 0,907 2,03
S3= 3,5 3,2 s
1,09 0,1 0,09 0,909 2,04
m

E. Pengukuran Tidak Langsung Dengan Menggunakan Standart Deviasi


 Massa jenis balok
Percobaan p l t m V ρ Δ I (%) K (%) AP
(cm) (cm) (cm) (gr) ρ

P1 12,4 3,4 5,4 131,7 227,7 0,6 0 0,00 100,00%


%
P2 12,4 3,4 5,4 131,7 227,7 0,6 0 0,00 100,00%
%
P3 12,4 3,4 5,4 131,7 227,7 0,6 0 0,00 100,00%
%

17
 Kecepatan perjalanan
Jarak Waktu (s) v(m/s) Δv I (%) K AP
(m) (%)
P1 P2 P3
2,5 m 3,2 3,4 3,4 0,8 0,04 0,05 1 2,3

3m 3,8 3,9 3,9 0,8 0,04 0,05 1 2,3


3,5 m 4,2 4,4 4,2 0,8 0,04 0,05 1 2,3

F. Pengukuran Tidak Langsung dengan Menggunakan Nilai Skala Terkecil


dan Standart Deviasi
 Massa jenis balok
N Percobaa M V r r D K (%) A
o n p l t (gr) ba r I (%) P
(cm (cm (cm r
) ) )
1 P1 3,4 5,4 131, 227, 0, 0,6 0 0,00 100,00
12,4 7 7 6 % %
2 P2 3,4 5,4 131, 227, 0, 0,6 0 0,00 100,00
12,4 7 7 6 % %
3 P3 12, 3,4 5,4 131, 227, 0, 0,6 0 0,00 100,00
4 7 7 6 % %

 Kecepatan
No. Jarak Waktu (s) v(m/s) V Dv I K (%) AP
(m) P1 P2 P3 bar (%)

1. 2,5 m 1,95 2,2 1,9 1,2 1,005 0,2 21,33% 78,67% 1,7
2. 3m 2,85 2,5 2,5 1,0 1,005 0,2 21,33% 78,67% 1,7
3. 3,5 m 3,25 2,9 3 0,8 1,005 0,2 21,33% 78,67% 1,7

18
19

Anda mungkin juga menyukai