Anda di halaman 1dari 31

Elastisitas

BAHAN
ELASTISITAS

Indikator:

1. Menyebutkan benda-benda elastis

2. Menjelaskan pengertian elastisitas

3. Menjelaskan tentang tegangan, regangan dan modulus Young

4. Menentukan/menghitung nilai tetapan gaya

5. Menganalisis tetapan gaya pada pegas yang disusun secara seri dan paralel.

6. Melakukan percobaan hukum Hooke secara berkelompok

7. Menyelidiki pengaruh gaya terhadap perubahan panjang pegas

8. Membuktikan hukum Hooke,

9. Menentukan nilai tetapan pegas.


A. Apa Itu Elastisitas?
Elastisitas adalah sifat suatu bahan yang dapat berubah
baik dalam hal ukuran maupun bentuk kerena mendapatkan
gaya luar dan akan kembali ke bentuk maupun ukuran semula
jika gaya luar itu ditiadakan.
Contoh benda elastis adalah pegas, karet, dll.

Sebaliknya, benda plastis adalah benda yang tidak dapat


kembali ke bentuk semula setelah gaya yang mengenainya
dihilangkan.
Contoh benda plastis antara lain plastisin, lumpur, tanah liat,
lilin, dll.
Beberapa penggunaan konsep elastisitas pada beberapa alat dalam
kehidupan sehari-hari:
1. Ketapel.
Saat hendak digunakan, karet pada ketapel diregangkan (diberi gaya tarik).
Akibat sifat elastisnya, panjang karet ketapel akan kembali seperti semula
ketika tarikannya dilepaskan.
2. Kasur pegas (Spring Bed)
Dengan susunan pegas yang dimilikinya, spring bed dapat kembali seperti
keadaan semula setelah digunakan.
3. Dinamometer
Dianmometer sering dijumpai di laboratorium. Ini merupakan salah satu
alat ukur yang sering digunakan dalam percobaan untuk menentukan besar
gaya pada sebuah percobaan. Pegas yang ada pada dinamometer akan
meregang jika diberi beban (dikenai gaya luar).
4. Sistem Suspensi pada mobil
Penyangga badan mobil selalu dilengkapi pegas yang kuat sehingga
goncangan yang terjadi pada saat mobil melewati jalan yang tidak rata
dapat diredam. Dengan demikian, keseimbangan mobil dapat dikendalikan.
Pemanfaatan Sifat Elstisitas Bahan
Elastisitas berhubungan dengan konsep tegangan, regangan dan
modulus elastisitas. Perubahan bentuk yang dikenai gaya tertentu
bergantung pada arah dan letak gaya-gaya tersebut.

1. Tegangan (stress).
Misalnya kawat besi, didefinisikan sebagai gaya persatuan luas
penampang benda tersebut. Tegangan diberi simbol σ (dibaca
sigma). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Keterangan:
F : besar gaya tekan/tarik (N)
A : luas penampang (m2)
σ : tegangan (N/m2)
2. Regangan (strain)
Didefinisikan sebagai perbandingan antara penambahan
panjang benda ΔL terhadap panjang mula-mula L. Regangan
dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
e : regangan strain (tanpa satuan)
ΔL : pertambahan panjang (m)
L : panjang mula-mula (m)
3. Modulus Elastisitas (Modulus Young )

Selama gaya F yang bekerja pada benda elastis tidak


melampaui batas elastisitasnya, maka perbandingan antara
tegangan (σ) dengan regangan (ε) adalah konstan.
Bilangan (konstan) tersebut dinamakan modulus elastis atau
modulus Young (E). Jadi, modulus elastis atau modulus Young
merupakan perbandingan antara tegangan dengan regangan
yang dialami oleh suatu benda. Secara matematis ditulis seperti
berikut.

Keterangan:
E : modulus Young (N/m2 atau Pascall)
Nilai modulus Young untuk beberapa jenis bahan ditunjukkan
pada tabel berikut.
Contoh Soal :
1. Dalam suatu pengujian terhadap baja, diperoleh
data bahwa ketika baja tersebut ditarik dengan
gaya 4.104 N, mengalami pertambahan panjang
1,125 cm. Jika panjang awal baja 50 m dan luas
penampangnya 8 cm2, tentukan:
a. Tegangan baja
b. Regangan baja
c. Modulus elastis baja
Penyelesaian:
Dik:

Dit :
Jawab:
B. Hukum Hooke
Bunyi Hukum Hooke:
‘Besarnya gaya yang bekerja pada benda sebanding
dengan pertambahan panjang bendanya’.

Dari bunyi hukum Hooke tentu hal ini berlaku


pada benda yang elastis (dapat merenggang).
Untuk bahan yang memenuhi hukum Hooke,

F kx
berlaku:

F = gaya pada benda(N)


x = pertambahan panjang (m)
k = tetapan benda elastis (N/m)
•Jika bahan yang ditinjau adalah pegas, maka tetapan k
disebut tetapan pegas.
Batas elastis (batas kenyal) suatu bahan elastis adalah
keadaan dimana suatu benda tidak dapat lagi kembali ke
bentuk semula akibat gaya yang diberikan terhadap benda
terlalu besar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Hukum
Hooke mengkaji jumlah gaya maksimum yang dapat diberikan
pada sebuah benda yang sifatnya elastis (seringnya pegas)
agar tidak melewati batas elastisnya dan menghilangkan sifat
elastis benda tersebut.
Berdasarkan hukum III Newton (aksi-reaksi),
tarikan yang kita lakukan pada bahan elastis akan
mendapatkan reaksi berupa gaya F yang besarnya
sama dengan gaya penarik (yang kita lakukan tetapi
dengan arah berlawanan). Gaya reaksi ini akan terus
ada selama bahan kenyal itu mendapatkan
pertambahan panjang (yaitu tidak dalam keadaan
normalnya) . Gaya inilah yang disebut dengan gaya
kenyal. Khusus untuk pegas gaya ini disebut dengan
gaya pegas. Maka didapatkan hubungan:
F(x) = -kx
Karena gaya kenyal ini merupakan reaksi terhadap
gaya penarik yang mengusik bahan kenyal dari
keadaan normalnya maka bernilai negatif.
C. Rangkaian pegas

Untuk memperoleh konstanta pegas sesuai


yang diinginkan, pegas dapat disusun secara
seri, paralel, dan seri-paralel (campuran).
Pegas yang dipasang secara seri akan
menurunkan nilai konstanta pegas, sedangkan
pemasangan pegas secara paralel akan
menaikkan nilai konstanta pegas.
Susunan Pegas
Diskusi kelompok

1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang


mempengaruhi pegas yang disusun secara seri
dan paralel?
2. Jelaskan perbedaan pegas yang disusun secara
seri dan paralel?
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi susunan
pegas seri dan paralel adalah:
a. Gaya yang bekerja pada pegas (N) artinya
semakin besar gaya berat beban maka
semakin besar perubahan panjang pegas.
b. Konstanta pegas (N/m) artinya semakin besar
konstanta pegas maka semakin kaku dan sukar
untuk diregangkan.
2. Ketika dua buah pegas atau lebih disusun
secara seri, maka akan berlaku beberapa sifat
sebagai berikut:
a. Gaya yang bekerja pada pegas tersebut adalah
sama yaitu sebesar gaya berat beban.
b. Pertambahan panjang total adalah jumlah
pertambahan panjang yang dialami oleh
masing-masing pegas.
Rangkaian seri
Pada susunan pegas seri, gaya tarik yang dialami pegas sama besar.

F1  F2  F3  ...  Fs
x1  x2  x3  ...  xs
F
F kx  x
k
xs  x1  x2  x3  ...
Fs F1 F2 F3
    ...
k s k1 k 2 k3 Dengan:
F = Gaya pengganti (N)
1 1 1 1 X = Pertambahan panjang pegas (m)
    ... K = Tetapan pengganti (N/m)
k s k1 k 2 k3
Sedangan ketika dua buah pegas atau lebih
disusun secara paralel, maka akan berlaku
beberapa sifat sebagai berikut:
Gaya yang bekerja pada pegas tersebut adalah
jumlah gaya yang bekerja pada masing-masing
pegas .
Pertambahan panjang total susunan paralel adalah
sama dengan pertambahan panjang yang dialami
oleh masing-masing pegas.
Rangkaian paralel
Pada susunan pegas paralel, gaya pegas sama dengan jumlah gaya
masing-masing pegas
F1  F2  F3  ...  Fp
x1  x2  x3  ...  xp
Fp  F1  F2  F3  ...

k p x p  k1 x1  k 2 x2  k3 x3  ...

kp  k1  k 2  k3  ... Dengan:
F = Gaya pengganti
X = Pertambahan panjang pegas
K = Tetapan pengganti
1. Rangkaian seri
Pada susunan pegas seri, gaya tarik yang dialami pegas sama besar.

F1  F2  F3  ...  Fs
x1  x2  x3  ...  xs
F
F kx  x
k
xs  x1  x2  x3  ...
Fs F1 F2 F3
    ...
k s k1 k 2 k3 Dengan:
F = Gaya pengganti (N)
1 1 1 1 X = Pertambahan panjang pegas (m)
    ... K = Tetapan pengganti (N/m)
k s k1 k 2 k3
2. Rangkaian paralel
Pada susunan pegas paralel, gaya pegas sama dengan jumlah gaya
masing-masing pegas
F1  F2  F3  ...  Fp
x1  x2  x3  ...  xp
Fp  F1  F2  F3  ...

k p x p  k1 x1  k 2 x2  k3 x3  ...

kp  k1  k 2  k3  ... Dengan:
F = Gaya pengganti
X = Pertambahan panjang pegas
K = Tetapan pengganti
3. Susunan Seri dan Paralel

Pada susunan pegas seri-parelel, konstanta pegas


diperoleh dengan mengkombinasikan susunan pegas seri
dengen susunan pegas paralel.
Gaya pengganti (F) adalah F1 + F2 = F
Empat buah pegas identik disusun secara seri-paralel seperti gambar di bawah ini.
Jika konstanta masing-masing pegas adalah 500 N/m dan beban 40 N, tentukanlah
pertambahan panjang sistem pegas tersebut.

Pembahasan
Diketahui : k1 = k2 = k3 = k4 = 500 N/m; F = W = 40 N.
kp = k1 + k2 + k3
⇒ kp = 500 + 500 + 500
⇒ kp = 1500 N/m.
1/ks = 1/kp + 1/k4
⇒ 1/ks = 1/1500 + 1/500
⇒ 1/ks = (1 + 3)/1500
⇒ 1/ks = 4/1500
⇒ ks = 1500/4
⇒ ks = 375 N/m.
F = ks ΔL
⇒ ΔL = F/ks
⇒ ΔL = 40/375
⇒ ΔL = 0,106 m
⇒ ΔL = 10,6 cm.
Soal
1. Enam buah pegas identik dengan konstanta
elastisitas masing-masing 85 N/m disusun secara
paralel. Tentukanlah konstanta pegas pengganti
dari rangkaian tersebut.
2. Tiga buah pegas identik disusun secara paralel dan
diberi beban sebesar 30 Newton yang digantung
pada ujung bagian bawah pegas. Jika beban
menyebabkan sistem pegas bertambah panjang 10
cm, maka tentukanlah konstanta masing-masing
pegas.

Anda mungkin juga menyukai