Anda di halaman 1dari 11

PERCOBAAN HUKUM JOULE

(Laporan Praktikum Fisika Dasar)

Oleh:

Frido Yoga Saputra


2014111019

JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Termodinamika berasal dari bahasa Yunani dimana Thermos yang artinya
panas dan Dynamic yang artinya perubahan. Termodinamika adalah suatu ilmu
yang menggambarkan usaha untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang
disebabkan perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya.
Termodinamika berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan
kespontanan proses.

Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas


tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Energi di alam dapat
terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia,
energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnet, energi akibat gaya
magnet, dan lain-lain. Penerapan termodinamika bisa dilihat dalam kehidupan
sehari-hari seperti tubuh manusia, meniup kopi panas, perkakas elektronik, mobil,
pembangkit listrik dan industri.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat alat-alat pemanas yang


menggunakan energi listrik seperti pemanas ruangan, kompor listrik, pemanas air
atau penanak nasi. Pada aktual alat-alat tersebut memiliki cara kerja yang sama
yaitu mengubah energi listrik menjadi energi kalor. Sama halnya dengan
kalorimeter yang dapat digunakan untuk mengukur panas atau kalor.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari dilaksanakannya Praktikum tentang Percobaan Hukum Joule yaitu
untuk menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik dan untuk
membuktikan hokum Joule, serta menentukan harga 1 Joule.
2. TINJAUAN PUSTAKA

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimilik oleh suatu zat. Secara
umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu
dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang
dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhu rendah maka
kalor yang dikandung sedikit. Kalor merupakan bentuk energi maka dapat
berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Berdasarkan hukum kekekalan energi,
energi listrik dapat berubah ke energi kalor dan juga sebaliknya. (Nur Rohmah E.,
Hayatunnufus Tatun, 2015).

Perpindahan Kalor (Heat Transfer) adalah ilmu untuk meramalkan


perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu diantara benda
atau material. Dimana energi yang dipindah itu dinamakan kalor (Heat). Kalor
diketahui dapat berpindah dari tempat lebih tinggi ke temperature yang lebih
rendah. Hukum percampuran kalor dapat terjadi karena kalor itu berpindah,
sedangkan pada calorimeter, perpindahan kalor tidak saja mengubah temperatur
atau fasa zat suatu benda secara lokal, melainkan kalor itu merambat dari suatu
bagian atau dari bagian lain. (Evalina Noorly, dkk, 2019).

Arus Listrik adalah perbandingan antara tegangan masukan dengan hambatan


rangkaian listrik. Arus listrik tebentuk akibat adanya aliran-aliran muatan listrik
yang mengalir pada suatu medium tertentu, pembagian arus listrik dapat dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu arus listrik searah (Direct Curent) dan arus listrik bolak-
balik (Alternathing Current). Satuan dari arus listrik adalah Amper. (Nurhabibah
Hutagalung S., Panjaitan Melda, 2018).

Setiap penghantar mempunyai hambatan yang bervariasi dalam mengalirkan


arus listrik. Tubuh manusia merupakan salah satu penghantar listrik yang baik
sekalipun tubuh manusia memiliki hambatan listrik. Hambatan tubuh manusia
pada kondisi kulit kering berkisar antara 1000 sampai dengan 100.000 Ω,
sedangkan pada kondisi kulit basah akan menurun sampai ≤ 1000 Ω . (Reddy, G.
N., Reddy, G. J. 2013).
Aliran listrik terjadi akibat pergerakan muatan listrik dari tempat yang memilki
potensial tinggi menuju tempat dengan potensial rendah yang melewati suatu
penghantar. Tegangan mrupakan perbedaan nilai potensial yang terjadi diantara
dua titik pada rangkaian listrik. Listrik yang mengalir pada suatu penghantar akan
mengalami hambatan yang berfungsi sebagai penghambat sekaligus pengatur nilai
besaran arus listrik yang mengalir yang sering juga disebut dengan resistansi.
(Yusuf Lubis R., dkk, 2020).
3. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi satu set
Kalorimeter dengan perlengkapannya, satu buah Thermometer, satu buah
Adaptor, satu buah Stopwatch, satu buah Tahanan geser (Rg), Satu buah
Ampermeter (A) dan satu buah Voltmeter (V).

3.2 Skema Alat

- +
V
+ Thermomete
E
- - r+
A

(a)
Gambar 3.1 Skema Alat Hukum Joule Panas yang Ditimbulkan
oleh Arus Listrik
_
+
AV

E
+ _ +
- V

Thermomete
r

K
(b)

Gambar 3.2 Skema Alat Hukum Joule Panas yang Ditimbulkan


oleh Arus Listrik
3.3 Langkah Kerja

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dan lakukan pengecekan keadaan
alat bahan

Rangkai alat seperti pada gambar 1

Hubungkan rangkaian dengan tegangan PLN dengan seijin assisten

Lalu isi kalorimeter K dengan air

Catat massa air yang terdapat didalam Kalorimeter

Kemudian diberi arus listrik dengan variasi 0.4 A dan 0.5 A

Diusahakan arus tetap konstan dengan mengatur tahanan geser Rg

Waktu dihitung setiap perubahan satu suhu

Diulangi saat rangkaian 2, seperti pada Gambar 2


4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari praktikum yang dilakukan dengan judul Percobaan Hukum Joule,
didapatkan hasil tabel berupa kode warna resistor seperti berikut.

Kode Warna Resistor


Warna Angka Faktor Pengali
Hitam 0 1
Coklat 1 101
Merah 2 102
Jingga 3 103
Kuning 4 104
Hijau 5 105
Biru 6 106
Ungu 7 107
Abu-abu 8 108
Putih 9 109
Emas 10-1
Perak 10-2
Tidak berwarna

4.2 Pembahasan
Pada tabel kode warna resistor diatas, terdapat warna hitam dengan angka 0
dan faktor pengali 1, warna coklat dengan angka 1 dan faktor pengali 101, warna
merah dengan angka 2 dan faktor pengali 102, warna jingga dengan angka 3 dan
faktor pengali 103, warna kuning dengan angka 4 dan faktor pengali 104, warna
hijau dengan angka 5 dan faktor pengali 105, warna biru dengan angka 6 dan
warna pengali 106, warna ungu dengan angka 7 dan faktor pengali 107, warna abu-
abu dengan angka 8 dan faktor pengali 108, warna putih dengan angka 9 dan
faktor pengali 109. Sedangkan untuk warna emas dan perak tidak memiliki angka
dan faktor pengali untuk masing-masing warna yaitu 10-1 untuk emas, dan 10-2
untuk warna perak.

Hukum Joule adalah energi lisrik yang berubah menjadi energi kalor/panas
dalam suatu penghantar yang dialiri arus. Bunyi hukum joule yaitu:
“Pembentukan panas persatuan waktu berbanding langsung dengan kuadrat arus”.
Hukum joule menuliskan bagaimana tenaga diubah kedalam tenaga termal, yang
didalam suatu penghantar merupakan suatu proses yang tidak dapat dibalik (hanya
berlangsung satu arah).

Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya arus listrik bukan hanya pada
tegangan saja, tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran
elektron. Elektron-elektron diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-
atom kawat. Semakin tinggi hambatan, semakin kecil arus untuk suatu tegangan.
Selain tegangan dan hambatan, faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
suatu arus listrik juga bergantung pada muatan listrik itu sendiri dan waktu
mengalir arus listrik.

Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang


tercantum pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor
dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan
karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional resistor tersebut.
5. KESIMPULAN

Setelah melaksanakan Praktikum Fisika Dasar tentang Percobaan Hukum


Joule, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Arus listrik bisa menimbulkan panas ketika dua benda yang mempunyai suhu
yang berbeda dihubungkan satu sama lain, maka akan terjadi transfer energi
atau aliran energi dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya
lebih rendah. Energi yang dipindahkan pada kondisi-kondisi seperti ini biasa
disebut sebagai energi kalor/panas (heat).

2. Harga 1 joule adalah hasil dari perhitungan jumlah panas yang timbul
menggunakan persamaan
Keterangan:
= Harga joule
= Kuat arus
= Waktu
DAFTAR PUSTAKA

Evalina Noorly, Khairil Riza M, Arfis A, Rimbawaty, 2019. Pemanfaatkan Bahan


Bakar Sampah Plastik Dengan Menggunakan Pembangkit Listrik Hot Air
Stirling Engine. Seminar Nasional Teknik (SEMNASTEK) UISU, 2(1):71-76.
ISBN: 978-623-7297-02-4

Nur Rohmah E., Hayatunnufus Tatun, 2015. Design Oven Skala Laboratorium
Untuk Rekayasa Minyak Goreng Bekas Menjadi Biooil. Jurnal Integrasi
Proses, 5(3):132 – 137

Nurhabibah Hutagalung S., Panjaitan Melda, 2018. Pembelajaran Fisika Dasar


dan Elektronika Dasar (Arus, Hambatan Dan Tegangan Listrik)
Menggunakan Aplikasi Matlab Metode Simulink. Jurnal Ikatan Alumni
Fisika Universitas Negeri Medan, 4(2). ISSN : 2461-1247

Reddy, G. N., Reddy, G. J. (2013). Effects of Wireless Electricity on Human


Bodies. International Journal of Engineering Trends and Thechnology
(IJETT) , 2567-2569

Yusuf Lubis R., Husna Lubis L., dan Husnah Miftahul., 2020. Pengaruh Variasi
Suhu Terhadap Nilai Hambatan Pada Rangkaian Listrik. Jurnal Ilmu Fisika
dan Teknologi, 4(1):27–33. ISSN: 2580-6661
LAMPIRAN

Gambar 3. Resistor dengan 4 warna

Anda mungkin juga menyukai