Anda di halaman 1dari 13

Listrik Searah (Power Supply untuk Perangkat Handphone)

(Laporan Praktikum Fisika Dasar)

Oleh:

Frido Yoga Saputra


2014111019

JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Arus listrik searah atau biasa disebut DC (Direct Current) adalah sebuah
bentuk arus atau tegangan yang mengalir pada rangkaian listrik dalam satu arah
saja. Pada umumnya, baik arus maupun tegangan listrik DC dihasilkan oleh
pembangkit daya, baterai, dinamo, dan sel surya. Tegangan atau arus listrik DC
memiliki besaran nilai (amplitudo) yang tetap dan arah mengalirnya arus yang
telah ditentukan.

Listrik DC menyatakan arus yang mengalir pada nilai konstan secara terus-
menerus pada arah yang tetap. Dengan kata lain, listrik DC selalu
mempertahankan nilai yang tetap dan aliran listrik yang satu arah. Listrik DC
tidak pernah berubah atau arahnya menjadi negatif kecuali apabila dihubungkan
terbalik secara fisik.

Power supply merupakan sebuah perangkat elektronika yang tersusun dari


komponen-komponen elektronika untuk digunakan sebagai sumber daya energi
listrik bagi perangkat elektronika lainnya. Contoh power supply banyak
digunakan di kehidupan sehari-hari seperti pengecas HP, adaptor Laptop, power
supply pada komputer, dan sebagainya. Pada praktikum ini pembahasan pokok
tentang pengubahan dan penurunan tegangan pada setiap komponen di rangkaian
power supply.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari dilaksanakannya Praktikum tentang Listrik Searah yaitu dapat
membuat perangkat power supply untuk perangkat Handphone.
2. TINJAUAN PUSTAKA

Arus Listrik adalah perbandingan antara tegangan masukan dengan hambatan


rangkaian listrik. Arus listrik tebentuk akibat adanya aliran-aliran muatan listrik
yang mengalir pada medium tertentu, pembagian arus litrik dibagi menjadi 2
bagian, yaitu: arus listrik searah (Direct Curent atau DC) dan arus listrik bolak-
balik (Alternathing Current atau AC). Satuan dari arus listrik adalah Amper.
(Nurhabibah Hutagalung S., Panjaitan Melda, 2018)

Direct Current atau yang biasa disingkat DC merupakan tipe arus listrik
searah. Ide mengenai arus DC dikembangkan oleh Thomas Alva Edison melalui
perusahaannya yaitu General Electric dan digunakan secara komersil pada akhir
abad ke-19. Sumber arus DC yang paling umum digunakan berasal dari proses
kimiawi, hasil induksi elektromagnetik dan bahkan berasal dari sumber energi
alam yang terbarukan. (Gideon S., Pratama Saragih K., 2019)

Power supply merupakan suatu perangkat penting dalam dunia elektronika.


Power supply umumnya digunakan untuk mensuplai perangkat elektronik yang
membutuhkan arus DC. Sehingga dengan perkembangan teknologi yang
membutuhkan tegangan DC, power supply juga mengalami perkembangan untuk
meningkat kinerjanya. (Enny 2016)

Power Supply atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan catu daya adalah
suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik
ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya power supply atau catu daya ini
memerlukan sumber energi listrik yang kemudian mengubahnya menjadi energi
listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Oleh karena itu power
supply disebut juga dengan istilah Electric Power Converter. (Cholish, dkk, 2017)
Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama yaitu
transformator, dioda dan kondensator. Dalam pembuatan rangkaian catu daya,
selain menggunakan komponen utama juga diperlukan komponen pendukung agar
rangkaian tersebut dapat berfungsi dengan baik. Komponen Pendukung tersebut
antara lain: sakelar, sekring (fuse), jack dan plug, Printed Circuit Board (PCB)
dan kabel. (Sitohang, Ely P., dkk, 2018)
3. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi satu set
transformator, 2 unit dioda, 1 unit kapasitor polar (1000 uf), 1 unit regulator
tegangan (7805), 1 unit kapasitor non polar (1 uf), 15 kabel jumper male-male, 1
unit resistor (220 Ohm), LED sepanjang 5 mm, 1 unit breadboard, 1 unit
multimeter dan 1 unit osiloskop

3.2 Langkah Kerja

Menyiapkan komponen-komponen elektronika yang diperlukan

Mengukur masing-masing output tegangan pada komponen elektronika

Melepas terlebih dahulu rangkaian yang membebani (rangkaian setelahnya)

Mengikuti petunjuk dari satu hingga empat pada modul

Menggambarkan grafik masing-masing komponen yang terbentuk dari


tampilan osiloskop

Memastikan bahwa tegangan keluar dari kapasitor non polar sebesar 5 volt dan
bentuk tegangan konstan tidak bergelombang

Memasangkan USB konektor yang telah dimodifikasi ke perangkat handphone

Catat data hasil pengamatan sebagai data laporan sementara


4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari praktikum yang dilakukan dengan judul Listrik Searah, didapatkan hasil
tabel berupa gambar dan fungsi dari alat dan bahan yang digunakan selama
praktikum, seperti berikut.

Alat bahan Gambar Fungsi

Transformator Berfungsi untuk menaikkan dan


menurunkan tegangan arus
listrik, tergantung pada jumlah
lilitan yang pertama dan lilitan
kedua.

Dioda (2 pcs) Berfungsi untuk


menghantarkan arus listrik ke
satu arah tetapi menghambat
arus listrik dari arah sebaliknya.

Kapasitor polar 1000 Berfungsi untuk mengetahui


uF berapa nilai kapasitas sebuah
elco dalam satuan uF (mikro
farad)

Regulator tegangan Berfungsi untuk


7805 mempertahankan atau
memastikan tegangan pada level
tertentu secara otomatis.
IC Voltage Regulator 7805,
artinya Output Tegangan DC-
nya hanya 5 Volt DC.
Kapasitor non polar 1 Kapasitor non-polar digunakan
uF dalam rangkaian tegangan AC
murni, dan karena
kapasitansinya yang kecil,
kapasitor ini juga dapat
digunakan untuk
penyaringan frekuensi tinggi.

Kabel jumper male- Berfungsi menghubungkan


male (15 kabel) komponen-komponen elektronik
yang akan digunakan.

Resistor 220 Ohm Berfungsi untuk menghambat


dan mengatur arus listrik dalam
suatu rangkaian elektronika.

Led 5 mm Berfungsi yaitu sebagai


indikator atau penunjuk dalam
suatu rangkaian elektronika.

Breadboard Berfungsi untuk merancang


sebuah rangkaian elektronik
sederhana.
Multimeter Berfungsi untuk
 Mengukur Arus Listrik
 Mengukur Tegangan Listrik
 Mengukur Hambatan Listrik
 Mengukur Nilai Kapasitansi
 Mengukur Frekuensi Sinyal

Osiloskop Berfungsi untuk


 Mengukur sinyal frekuensi
yang dapat berosilasi.
 Mengukur tegangan listrik
serta relasinya terhadap waktu.
 Membedakan arus AC dan
juga arus DC dan sebuah
komponen elektronika.

4.2 Pembahasan
Dalam sebuah transformator yang sederhana, pada dasarnya terdiri dari 2
kumparan atau lilitan kawat yang telah terisolasi. Kumparan kawat tersebut
dinamakan dengan kumparan sekunder dan primer. Pada umumnya, kumparan
kawat terisolasi ini selanjutnya dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan
dengan core atau inti besi. Tranformator (trafo) bekerja berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik yang hanya bekerja pada arus bolak-balik (AC), dimana
ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik (AC),
maka akan menimbulkan medan magnet atau yang disebut dengan fluks magnetik
yang ada di sekitarnya. Kekuatan medan magnet atau disebut dengan densitas
fluks magnet akan dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang telah dialirinya.
Dalam hal ini, semakin besar arus listrik yang dihasilkan, maka semakin besar
pula medan magnetnya. Flukstuasi medan magnet yang terjadi di sekitar
kumparan primer akan menginduksi Gaya Gerak Listrik (GGL) yang berada di
dalam kumparan sekunder.
Selanjutnya, akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer menuju
kumparan sekunder. Dalam hal ini, maka akan terjadi pengubahan taraf tegangan
listrik, baik dari tegangan rendah menuju tegangan lebih tinggi atau sebaliknya,
dari tegangan tinggi menuju tegangan yang lebih rendah. Sedangkan inti besi yang
terdapat pada transformator pada umumnya merupakan kumpulan lempengan-
lempengan besi tipis yang terisolasi. Lempengan-lempengan besi ini berfungsi
untuk mempermudah jalannya fluks magnet yang telah ditimbulkan oleh arus
listrik kumparan. Selain itu, juga digunakan untuk mengurangi arus panas yang
telah ditimbulkan.

Trafo dapat digunakan untuk melakukan berbagai fungsi sesuai dengan


penggunaannya. Trafo jenis ini dapat diklasifikasikan menjadi Trafo daya, trafo
distribusi, trafo pengukuran dan trafo proteksi

1. Trafo Daya (Power Transformer).


Transformator Daya adalah jenis trafo yang berukuran besar dan digunakan
untuk aplikasi transfer daya tinggi yang mencapai hingga 33 Kilo Volt. Trafo
daya ini sering digunakan di stasiun pembangkit listrik dan gardu transmisi.
Trafo Daya biasanya memiliki tingkat insulasi yang tinggi.

2. Trafo Distribusi (Distribution Transformer).


Trafo Distribusi atau Distribution Transformer digunakan untuk
mendistribusikan energi listrik dari pembangkit listrik ke daerah perumahan
ataupun lokasi industri. Pada dasarnya, Trafo Distribusi ini mendistribusikan
energi listrik pada tegangan rendah yang kurang dari 33 kilo Volt untuk
keperluan rumah tangga ataupun industri yang berada dalam kisaran tegangan
220V hingga 440V.

3. Trafo Pengukuran (Measurement Transformer).


Trafo Pengukuran digunakan untuk mengukur kuantitas tegangan, arus listrik
dan daya yang biasanya diklasifikasikan menjadi trafo tegangan dan trafo arus
listrik dan lain-lainnya.
4. Trafo Proteksi (Protection Transformer)
Trafo Proteksi ini digunakan untuk melindungi komponen listrik. Perbedaan
utama antara trafo proteksi dan trafo pengukuran adalah pada akurasinya.
Dimana trafo proteksi harus lebih akurat jika dibandingkan dengan trafo
pengukuran.

Pada transformator ideal, tidak ada energi yang diubah menjadi bentuk energi
lain di dalam transformator sehingga daya listrik pada kumparan skunder sama
dengan daya listrik pada kumparan primer. Atau dapat dikatakan efisiensi pada
transformator ideal adalah 100 persen. untuk transformator ideal berlaku
persamaan sebagai berikut:

= Daya primer (watt)

= Daya sekunder (watt)

= Tegangan primer (Volt)

= Tegangan sekunder (Volt)

= Kuat arus primer (Ampere)

= Kuat arus sekunder (Ampere)

= Jumlah lilitan primer

= Jumlah lilitan sekunder

Karena trafo terdiri dari dua kumparan, primer dan sekunder yang dihubungkan
dengan sebuah inti besi lunak. Oleh sebab itu trafo memiliki dua terminal input
dan output.

Terminal input terhubung dengan kumparan primer sedangkan terminal output


terhubung dengan kumparan sekunder dengan posisi lilitan sekunder lebih sedikit
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan.
5. KESIMPULAN

Setelah melaksanakan Praktikum Fisika Dasar tentang Listrik Searah, maka


dapat disimpulkan sebagai berikut:

Dalam membuat power supply untuk perangkat handphone, diperlukan


komponen-komponen yang terdapat pada praktikum kali ini. Lalu, dilakukan
pengukuran pada masing-masing output tegangan pada komponen elektronika.
Terdapat 4 pengukuran output, yaitu:
1. Grafik pada output Transformator (AC)
Ukurlah bentuk gelombang tegangan AC dan catat nilainya. Kemudian,
gambarkan grafik yang terbentuk dari tampilan osiloskop. Probe A adalah
pengukuran untuk kutub potitif (+) dan Probe B adalah pengukuran kutub
negatif (Ground).
2. Grafik pada output Dioda (DC)
Amati bentuk gelombang tegangan DC setengah gelombang dan catat nilai
tegangan keluarnya. Kemudian, gambarkan grafik yang terbentuk dari tampilan
osiloskop. Probe A adalah pengukuran untuk kutub potitif (+) dan Probe B
adalah pengukuran kutub negatif (Ground).
3. Grafik pada output Kapasitor (DC)
Amati bentuk gelombang DC dan catat nilai tegangan keluarnya. Kemudian,
gambarkan grafik yang terbentuk dari tampilan osiloskop. Probe A adalah
pengukuran untuk kutub potitif (+) dan Probe B adalah pengukuran kutub
negatif (Ground).
4. Grafik pada output Regulator (DC)
Amati bentuk gelombang DC dan catat nilai tegangan keluarnya. Kemudian,
gambarkan grafik yang terbentuk dari tampilan osiloskop. Probe A adalah
pengukuran untuk kutub potitif (+) dan Probe B adalah pengukuran kutub
negatif (Ground).

Setelah memastikan bahwa tegangan keluar dari kapasitor non polar sebesar 5
volt, dan bentuk tegangan konstan tidak bergelombang, maka anda dapat
memasangkan USB konektor yang telah dimodifikasi ke perangkat handphone.
DAFTAR PUSTAKA

Cholish, Rimbawati, Hutasuhut Abdul A, 2017. Analisa PerbandinganSwitch


Mode Power Supply (SMPS) dan Transformator Linear Pada Audio Amplifier.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. 1(2):90-102. ISSN 2549-3698

Enny, 2016. Optimalisasi Penggunaan Alat Praktikum Power Supply Switching


dengan Menggunakan Topologi Half Bridge Konverter sebagai Alat Bantu
Praktikum Elektronika Analog. Jurnal Metana. 12(1):1-8

Gideon Samuel, Pratama Saragih K., 2019. Analisis Karakteristik Listrik Arus
Searah dan Arus Bolak-Balik. Jurnal Ready Star, 2(1)

Nurhabibah Hutagalung S., Panjaitan Melda, 2018. Pembelajaran Fisika Dasar


Dan Elektronika Dasar (Arus, Hambatan Dan Tegangan Listrik)
Menggunakan Aplikasi Matlab Metode Simulink. Jurnal Ikatan Alumni
Fisika Universitas Negeri Medan. 4(2) ISSN : 2461-1247

Sitohang, Ely P., Mamahit, Dringhuzen J., Tulung, Novi S., 2018. Rancang
Bangun Catu Daya DC Menggunakan Mikrokontroler ATmega 8535. Jurnal
Teknik Elektro dan Komputer. 7(2), ISSN : 2301-8402
LAMPIRAN

Gambar trafo berdasarkan jenisnya, yaitu trafo daya, trafo distribusi, trafo
pengukuran, dan trafo pelindung

Anda mungkin juga menyukai